Akad Sharf

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Akad Sharf

Sharf menurut bahasa adalah penambahan, penukaran dan penghindaran atau transaksi jual
beli. Sharf adalah transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta asing yang lain. Transaksi ini
bisa dilakukan baik dengan mata uang yang sejenis maupun dengan mata uang yang tidak
sejenis. Tidak boleh ada hak khiyar syarat bagi pembeli. Dalam kamus istilah fiqih
disebutkan bahwa Ba’i Sharf adalah menjual mata uang dengan mata uang (emas dengan
emas).
Menurut ajaran islam uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan bukan merupakan
komoditas, tanpa didayagunakan maka uang tidak akan dapat menghasilkan pendapatan atau
pemasukan dengan dirinya sendiri. Ada empat jenis transaksi pertukaran valuta asing:
1. Transaksi Spot yaitu transaksi pembelin dan penjualan valas dan penyerahannya pada saat
itu atau penyelesaiannya maksimal dalam jangka waktu 2 hari, transaksi dibolehkan secara
Syariah karena dianggap tunai.
2. Transaksi Forward yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan
pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang.
3. Transaksi Swap yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas yang sama dengan
harga foward, hukumnya haram karena ada unsur spekulasi/judi/maisir.
4. Transaksi Option yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli (call option)
atau hak untuk menjual (put option) yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valas pada
harga dan jangka waktu atau tanggal tertentu, hukumnya haram karena ada unsur
spekulasi/judi/maisir.
Sumber Hukum
Dari Abu Said Al-khurdi r.a, Rasulullah bersabda “transaksi pertukaran emas dengan emas
harus sama takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba.
Perak dengan perak harus sama takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai),
kelebihannya adalah riba. Gandum dengan gandum harus sama takarannya, timbangan dan
tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba. Tepung dengan tepung harus sama
takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba. kurma dengan
kurma harus sama takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah
riba. Garam dengan garam harus sama takarannya, timbangan dan tangan ke tangan (tunai),
kelebihannya adalah riba.” (HR. Muslim). “Juallah emas dengan emas, perak dengan perak,
gandum dengan gandum, syair dengan syair, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam
(dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai, juka jenisnya berbeda jualah
sekehendakmu dan dilakukan secara tunai. (HR. Muslim). “Rasulullah melarang menjual
emas dan perak secara piutang (tidak tunai)” (HR. Muslim)
Rukun transaksi Sharf terdiri dari :
1. Pelaku. Orang yang melakukan terdiri atas pembeli dan penjual yang sepakat
2. Objek akad Sharf berupa mata uang dengan ketentuan:
a. Nilai tukar atau kurs harus diketahui oleh kedua belah pihak.
b. Valuta asing harus dikuasai oleh penjual dan embeli sebelum kedua belah pihak berpisah.
c. Apabila mata uang atau valuta asing tersebut dalam jenis yang sama maka harus sama
nilainya meskipun dalam bentuk yang berbeda.
d. Dalam akad sharf tidak diperboehkan ada khiyar bagi pembeli.
e. Dalam akad sharf tidak diperbolehkan adanya tenggang waktu dalam penyerahan mata
uang. Karena akad sharf akan dikatakan syah apabila penguasaan dilakukan dengan tunai
dalam waktu maksimal 2 x 24 jam.
3. Ijab qobul (serah terima). merupakan pernyataan dan ekspresi yang saling rela antara
kedua belah pihak yang bertransaksi.

Anda mungkin juga menyukai