1122-Article Text-2973-1-10-20191119

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Journal of Tropical Marine Science Vol.

2(2):51-58, Oktober 2019 ISSN : 2623-2227 E-ISSN : 2623-2235

KAJIAN ALAT TANGKAP MINI TRAWL NELAYAN PULAU


TINGGI DESA PENUTUK KECAMATAN LEPAR PONGOK
KABUPATEN BANGKA SELATAN

STUDY OF MINI TRAWL IN PULAU TINGGI PENUTUK, LEPAR


PONGOK, SOUTH BANGKA

Alias Pikal, Kurniawan* dan M. Bachtiyar

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Bangka Belitung


Kampus Terpadu UBB, Gedung Teladan, Desa Balunijuk, Kepulauan Bangka Belitung, 33172 Indonesia
Email : [email protected]

ABSTRAK

Mini Trawl masuk dalam klasifikasi pukat hela dimana cara pengoperasiannya dengan cara ditarik oleh
kapal yang bergerak mengejar gerombolan ikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai
Maret 2019 di Pulau Tinggi Desa Penutuk Kecamatan Lepar Pongok Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui wilayah penangkapan ikan oleh nelayan mini trawl, mengidentifikasi alat
tangkap, mengidentifikasi hasil tangkapan dan aspek kondisi ekonomi nelayan mini trawl yang ada di
Pulau Tinggi Kabupaten Bangka Selatan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
jenis metode survei meliputi aspek kontruksi alat tangkap, wilayah penangkapan dan hasil tangkapan.
Hasil Penelitian menunjukan bahwa daerah penangkapan ikan mini trawl berada pada dua perairan yaitu
Perairan Karang Pelawang dan Perairan Pasir Putih. Identifikasi kontruksi alat tangkap mini trawl adalah
sayap jaring, badan jaring, kantong jaring, papan rentan, tali ris atas dan bawah, tali selambar,
pemberat dan pelampung. Identifikasi hasil tangkapan didapatkan 8 jenis spesies yang tertangkap yaitu
udang jerebung (Fenneropeanus merguienis), selar (Selar crumenophtahalmus) kurisi (Nemipterus
furcosus), pepetek (Leiognathus equulus), ikan cermin (Alectis indica), kuda laut (Hippocampus cuvier)
dan buntal(Legochepalus fugu).

Kata Kunci : mini trawl, identifikasi, aspek ekonomi, nelayan.

ABSTRACT

Mini trawls are included in the classification of trawls with using the method of operation by means of
being pulled by a moving ship chasing a group of fish. This research was conducted in February 2019 to
March 2019 at Pulau Tinggi of Lepar Pongok South Bangka. The purpose of this research is to know
fishing ground, identification of mini traw contruction, identification catch and aspects of fishermen
economic conditions of mini trawl. Methode of the research was interview survey. The analysis of the
research was descriptive analysis. The result showed that the location of fishing ground is two location
are Karang Pelawang waters and Pasir Putih Waters. The Identification of fishing tools of mini trawls
there are wing of nets, belly, otter board, cod end, head rope, ground rope, warp rope, float and sinker.
There are 8 spesies fish caught, the local name are Jerebung shrimp (Fenneropeanus merguienis), Selar
fish (Selar crumenophtahalmus), Kurisi fish (Nemipterus furcosus), Pepetek (Leiognathus equulus),
Cermin fish (Alectis indica), kuda laut (Hippocampus cuvier) dan Buntal fish(Legochepalus fugu).

Keywords : mini trawl, identification, economic aspect, and fisherman.

PENDAHULUAN Bangka Selatan pada tahun 2009 mencapai


20.121.725 ton (Dinas Kelautan dan
Provinsi kepulauan Bangka Belitung Perikanan Provinsi, 2005).
merupakan daerah kepulauan dengan luas Desa Penutuk Pulau Tinggi merupakan
wilayah perairan 65.301 km2 mencapai 4 kali salah satu desa yang berada di Kecamatan
dari seluruh luas wilayah daratannya 16.281 Lepar Pongok Kabupaten Bangka Selatan.
km2. Kabupaten Bangka Selatan merupakan Kecamatan Lepar Pongok merupakan
salah satu pusat kegiatan perikanan tangkap kecamatan pesisir yang terletak pada posisi
di Provinsi kepulauan Bangka Belitung. 02º 59’ 13.67” LS dan 106º 42’ 6.23” BT
Produksi penangkapan ikan laut di Kabupaten dengan luas wilayah 169,3 km2 dan panjang
Diterima 01 Juli 2019; Disetujui 14 September 2019 DOI: https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v2i2.1122
*corresponding author © Ilmu Kelautan, Universitas Bangka Belitung
https://journal.ubb.ac.id/index.php/jtms
Pikal et al. JTMS Vol.2(2):51-58, Oktober 2019

pantai 2.787,892 m. Potensi perikanan tangkap, hasil tangkpan dan kondisi ekonomi
tangkap menjadi potensi unggulan di nelayan. Data sekunder yang dikumpulkan
kecamatan ini. meliputi jumlah nelayan alat tangkap mini
Alat tangkap trawl masuk dalam trawl dan dan peta zonasi perairan Kabupaten
klasifikasi pukat hela menurut peraturan Bangka Selatan.
Menteri Kelautan dan Perikanan No 6 tahun Teknik metode sensus, dengan jumlah
2010 tentang klasifikasi alat penangkap ikan responden sebanyak 13 nelayan, metode
di WPP RI. Menurut Peraturan Menteri yang digunakan dalam penentuan jumlah
Kelautan dan Perikanan No 2 tahun 2015 responden ialah menggunakan metode
tentang pelarangan penggunaan alat tangkap sensus, maka peneliti dapat mewawancarai
pukat hela dan pukat tarik di WPPRI alat seluruh nelayan mini trawl yang ada.
tangkap Trawl merupakan alat tangkap yang Identifikasi jenis ikan menggunakan
dilarang. Penggunaan alat tangkap ini dapat metode Identifikasi dilakukan sampai tingkat
mengancam kelestarian sumberdaya ikan. genus dan spesies dengan bantuan buku
Alat tangkap mini trawl di Kecamatan Lepar identifikasi Saanin (1968), Allen (1999), dan
Pongok merupakan salah satu alat tangkap software identifikasi ikan fishbase.
yang digunakan untuk menangkap udang Studi dokumentasi adalah memperoleh
sebagai hasil tangkapan utama. Hasil data melalui peninggalan tertulis seperti
tangkapan sampingan berupa ikan demersal, arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku
kerang dan cumi-cumi. Diestimasikan jumlah tentang pendapat, teori-teori atau hukum-
hasil tangkapan sampingan mini trawl jauh hukum dan lain-lain yang berhubungan
lebih besar dibandingkan dengan jumlah dengan masalah penelitian.
tangkapan utama (Direktorat Jenderal
Perikanan, 1995). Analisis Data
Kebutuhan data informasi yang akurat
terkait perikanan tangkap sangat diperlukan Analisis data dalam penelitian ini akan
dalam pengelolaan pemanfaatan sumberdaya dituangkan dalam bentuk deskriptif yaitu
perikanan. Persebaran daerah tangkapan dan menggambarkan, menguraikan dan
kontruksi alat tangkap mini trawl di Pulau menganalisis semua data penelitian yang
Tinggi belum diketahui, bagaimana diperoleh. Teknik pengolahan data yang
persebarannya hingga jarak tempuh menuju digunakan adalah setelah data terkumpul dari
daerah penangkapan. hasil penelitian kemudian ditabulasi dan
Penelitian tentang fishing ground serta dideskripsikan dalam bentuk tabel.
kontruksi alat tangkap mini trawl yang ada di Pengklasifikasian jenis alat tangkap
Pulau Tinggi sangat penting untuk dilakukan, menggunakan KEPMEN KP No 6 tahun 2010
sebagai data awal informasi ilmiah yang akan dan FAO (Kurniawan, 2019). Alat tangkap
memberikan gambaran dalam pengelolaan yang digunakan oleh nelayan akan di
perikanan di Kabupaten Bangka Selatan. klasifikasikan dan disajikan dalam bentuk
Maka perlu adanya penelitian mengenai tabel.
fishing ground alat tangkap mini trawl Pulau
Tinggi Desa Penutuk Kecamatan Lepar HASIL DAN PEMBAHASAN
Pongok Kabupaten Bangka Selatan.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
METODE PENELITIAN wilayah fishing ground alat tangkap mini trawl
di dua perairan yaitu perairan pasir putih dan
Identifikasi sampel yang diperoleh dari perairan karang pelawang dapat di lihat pada
lapangan dilakukan di Laboratorium Gambar 1.
Perikanan Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Wilayah fishing ground alat tangkap
Biologi Universitas Bangka Belitung. mini trawl di Pulau Tinggi didapatkan wilayah
Metode penelitian ini menggunakan penangkapan alat tangkap mini trawl berada
metode deskriptif dengan jenis metode survei di 2 lokasi yang berbeda. Lokasi
meliputi aspek kontruksi alat tangkap, penangkapanpertama berada di wilayah
wilayah penangkapan dan hasil tangkapan. perairan Pasir Putih dengan titik koordinat 03 0
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini 07’ 306’’ S dan 1060 42’955’’ E sampai 030 07’
terdiri atas data primer dan data sekunder. 65’’ S dan 1060 42’17.14’’ E. Kemudian pada
Data primer dikumpulkan berupa titik lokasi penangkapan kedua berada di wilayah
koordinat yang diambil langsung dilapangan Karang Pelawang dengan titik koordinat 2º
dan melalui wawancara langsung terhadap 55´ 32.65˝S dan 106˚ 41ʹ 43.26ʺ E sampai
nelayan dengan kuesioner yang telah 2º 57´ 18.65˝S dan 106˚ 40ʹ 28.16ʺ E.
disiapkan sebelumnya meliputi kontruksi alat Daerah tangkapan nelayan Pulau Tinggi

52
Pikal et al. JTMS Vol.2(2):51-58, Oktober 2019

merupakan daerah perairan yang dangkal dan Polyethilene (PE) dengan ukuran mesh size
memiliki substrat pasir berlumpur yang sebesar 2,5 cm dan panjang badan jaring
memiliki kedalaman perairan antara 3-10 mencapai 7 meter dengan pintalan jaring
meter. yaitu pintalan Z. Ukuran ini sangat sesuai
Wilayah penangkapan nelayan Pulau digunakan nelayan mini trawl Pulau Tinggi
Tinggi pada perairan Pasir Putih didiapatkan yang rata- rata memiliki ukuran kapal sebesar
nelayan yang beroperasi di perairan ini adalah 3 GT untuk menangkap hasil tangkapan di
sebanyak 5 kapal, hal ini didukung oleh daerah yang dangkal seperti pada perairan
perairannya yang cukup luas untuk Pasir Putih dengan hasil tangkapan utama
melakukan kegiatan penangkapan. Menurut berupa udang dan tangkapan sampingan
Areba (2017) mengatakan bahwa wilayah berupa ikan pepetek.
perairan Pasir Putih merupakan wilayah
penangkapan bagi nelayan mini trawl untuk Kantong Jaring
nelayan kecamatan Lepar Pongok. Hal ini Berdasarkan hasil yang didapatkan
dikarenakan wilayah perairan Pasir Putih bahwa bahan kantong jaring nelayan mini
memiliki substrat pasir berlumpur, dimana trawl Pulau Tinggi adalah Polyethylene
pada substrat ini banyak terdapat ikan dan dengan ukuran mesh size mata jaring adalah
udang. Hal ini sesuai menurut Nontji (2008) 1 cm atau 10 mm dan panjang kantong
yang mengatakan bahwa pada substrat pasir jaring sebesar 2 meter dengan pintalan jaring
berlumpur merupakan habitat bagi ikan kecil yaitu pintalan Z. Kantong jaring di desain
dan krustacea seperti ikan pepetek dan lebih kecil dari pada badan jaring, mulai dari
udang, karena pada substrat ini merupakan ukuran mata jaring hingga panjang jaring.
tempat mencari makan bagi hewan kecil Hal ini dikarenakan fungsi dari kantong jaring
seperti ikan dan udang. itu sendiri sebagai tempat menampung hasil
Lokasi penangkapan kedua yaitu pada tangkapan, agar hasil tangkapan tidak mudah
perairan Karang Pelawang dengan titik lolos.
koordinat yaitu 2º 55´ 32.65˝S dan 106˚ 41ʹ
43.26ʺ. Wilayah ini berada pada sebelah Papan Rentang
utaranya Pulau Tinggi, nelayan biasa Papan rentang atau papan otter
menyebutnya dengan wilayah perairan Lepar. digunakan untuk mengupayakan agar sayap
Pada wilayah Karang Pelawang didapatkan jaring terbuka kekanan dan kekiri. Ukuran
nelayan yang beroperasi disana sebanyak 3 papan rentang yang digunakan oleh nelayan
mini trawl Pulau Tinggi berukuran panjang
kapal. Wilayah Karang Pelawang sendiri
bekisar 1 meter dan lebar 50 cm dengan
adalah wilayah penangkapan ikan yang luas
berat satu buah papan rentang berkisar 10 kg
perairanya sedikit sempit. Hal ini
yang memiliki ketebalan berkisar 7 cm. Hal
menyebapkan sedikitnya nelayan yang
ini berbeda menurut (Zarochman et al, 1993)
melakukan operasi penangkapan ikan di yang menyatakan bahwa secara umum papan
perairan Karang Pelawang. Perairan Karang rentang memiliki ukuran 40cm x 80 cm dan
Pelawang memiliki substrat pasir berlumpur, berat papan rentang berkisar 6 kg. Dari
dimana pada substrat ini banyak terdapat penelitian ini pada nelayan mini trawl Pulau
ikan dan udang. Hal ini sama seperti wilayah Tinggi memiliki modifikasi pada alat
Perairan Pasir Putih tangkapnya khususnya pada papan rentang.
Modifikasi yang dilakukan nelayan mini trawl
Identifikasi Kontruksi Alat Tangkap Mini Pulau Tinggi meliputi penambahan berat dan
Trawl panjang pada papan rentang.
Berdasarkan hasil identifikasi kontruksi
alat tangkap mini trawl dapat dilihat pada Tali Ris Atas Dan Tali Ris Bawah
Tabel 3. Ukuran Tali ris atas biasanya sama
dengan ukuran tali ris bawah berkisar 4 inci,
Identifikasi Kontruksi Alat Tangkap Mini ukuran tali ini jauh lebih besar dibandingkan
Trawl dengan tali pada badan jaring dan tali jaring
kantong (Ditjen Perikanan, 1995). Bahan
Badan Jaring pada tali ris atas dan tali ris bawah adalah
Berdasarkan hasil wawancara dan Polyethilene (PE). Panjang dari tali ris atas
melihat langsung alat tangkap mini trawl di dan tali ris bawah berkisar 6 meter dengan
Pulau Tinggi, jaring mini trawl yang pintalan Z dan memiliki diameter sebesar 5
digunakan nelayan Pulau Tinggi adalah mm dengan berat masing2 tali adalah 7 kg.

53
Pikal et al. JTMS Vol.2(2):51-58, Oktober 2019

Gambar 1. Wilayah Fishing Ground Alat Tangkap Mini Trawl


Sumber : Google Earth

Tabel 3. Dimensi Alat Tangkap Mini Trawl Pulau

54
Pikal et al. JTMS Vol.2(2):51-58, Oktober 2019

Tabel 4. Identifikasi Hasil Tangkapan Utama

Tabel 4. Identifikasi Hasil Tangkapan Sampingan

250 227 kg
212,5 kg 211 kg
200

150

100

50
5 kg 7 kg 5 kg
0
hari 1 hari 2 hari 3

Udang Tangkapan Sampingan

Gambar 4. Perbandingan Hasil Tangkapan

Pelampung dan berat dari satu pelampung ialah


Pelampung digunakan untuk membantu mencapai 2 ons dengan jumlah keseluruhan
agar mulut jaring terbuka keatas. Pelampung pelampung yang digunakan ialah sebanyak
yang digunakan nelayan mini trawl Pulau 12 buah pelampung. Rata–ratapelampung
Tinggi adalah Polyvinile Cloida (PVC), dengan yang digunakan nelayan trawl di Kabupaten
dimeter pelampung adalah sebesar 70 mm Bangka Sekatan ialah pelampung berbahan

55
Pikal et al. JTMS Vol.2(2):51-58, Oktober 2019

Polyvinile Cloida (PVC), karena pelampung ini hasil tangkapan sampingan yang paling
mudah didapatkan pada tempat penjualan banyak didapatkan adalah pada spesies Ikan
perlengkapan alat tangkap yang ada di Pepetek (Leiogognathus aquulus) dengan
Kabupaten Bangka Selatan hasil tangkapan berkisar 200-250 kg dengan
nilai komposisinya sebesar 20,5 %.Hal ini
Pemberat sesuai menurut Nontji (2002) mengatakan
Pemberat digunakan untuk membantu bahwa operasi penangkapan menggunakan
membuka mulut jaring ke dasar perairan. kapal pukat ataupun dengan bagan bisa
Pemberat yang digunakan nelayan mini trawl memperoleh ikan pepetek dalam jumlah yang
Pulau Tinggi adalah berbahan rantai besi sangat besar. Hasil tangkapan utama ialah
terdiri dari 6-7 ring rantai pada setiap rantai. udang sedangkan hasil tangkapan sampingan
Bobot keseluruhan dari rantai yang digunakan adalah selaian udang. Hasil tangkapan
nelayan mini trawl di Pulau Tinggi adalah sampingan adalah semua hasil tangkapan
sebesar 8 kg dengan diameter rantai per selain tangkapan utama. Tangkapan
ringnya adalah sebesar 2 mm. Dari informasi sampingan biasanya dimanfaatkan nelayan
yang didapatkan dari nelayan bahwa untuk dikonsumsi sendiri selain itu juga ada
pemberat yang digunakan nelayan mini trawl juga tangkapan sampingan yang dijual ke
didapatkan dari bengkel yang ada di daerah masyarakat atau nelayan lainnya seperti
sekitar Kabupaten Bangka Selatan. nelayan pancing dan nelayan keramba jaring
apung. Tidak semua tangkapan sampingan
Identifikasi Hasil Tangkapan Ikan Alat dapat dimanfaatkan, ada pula tangkapan
Tangkap Mini Trawl sampingan yang dibuang. Hasil tangkapan
sampingan yang dimanfaatkan berupa ikan
Hasil identifikasi tangkapan nelayan mini Pepetek (Leiogognathus aquulus), Kurisi
trawl didapatakan 7 spesies ikan yang (Nemipterus japonicus), Selar
tertangkap yaitu Udang (Fenneropeanus (Selarcrumenohtah almus). Ikan Pepetek
merguienis), Kurisi (Nemipterus japonicus), (Leiogognathus aquulus) dimanfaatkan oleh
Selar (Selarcrumenohtah almus), Pepetek nelayan mini trawl untuk dijual ke pemilik
(Leiogognathus aquulus), Kuda Laut keramba jaring apung dan kemasyarakat
(Hippocampus cuvier), Buntal (Legochepalus yang memiliki usaha yang terbuat dari daging
fugu), Ikan Cermin (Alectis indica). Komposisi ikan. Sedangkan spesies Kurisi (Nemipterus

4,5 juta
4,500,000 4 juta
4,000,000 3,5 juta
3,500,000 3 juta 3 juta 3 jt 3 juta
3,000,000
2,500,000 2 juta
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
0

Gaji per bulan

Gambar 5. Pendapatan Nelayan

56
Pikal et al. JTMS Vol.2(2):51-58, Oktober 2019

japonicus) dan Selar (Selarcrumenohtah Rp. 2.000.000,00, sedangkan pendapatan


almus) dimanfaatkan nelayan sebagai bahan paling tinggi adalah sebesar Rp.
konsumsi sendiri. Hasil tangkapan sampingan 4.500.000,00. Pendapatan bersih rata – rata
yang tidak dimanfaatkan atau dibuang nelayan mini trawl Pulau Tinggi per bulan
biasanya spesies yang memiliki racun pada ialah sebesar Rp. 3.250.000,00. Sedangkan
tubuh ataupun spesies yang masyarakat pendapatan bersih nelayan mini trawl Pulau
sendiri tidak tahu dalam pengolahannya Tinggi per hari ialah sebesar Rp. 158.750,-
seperti spesies Kuda Laut (Hippocampus Pendapatan paling rendah didapatkan pada
cuvier), Buntal (Legochepalus fugu). wilayah penangkapan Perairan Karang
Pelawang. Hal ini dikarenakan upaya
Perbandingan Hasil Tangkapan Utama penangkapan pada Perairan Karang Pelawang
Dengan Tangkapan Sampingan lebih sedikit dibandingkan wilayah Perairan
Didapatkan perbandingan tangkapan Pasir Putih. Upaya Penangkapan Pada Karang
utama dan tangkapan sampingan alat Pelawang sebanyak 3 buah unit kapal yang
tangkap mini trawl Pulau Tinggi adalah hasil melakukan operasional, sedangkan pada
tangkapan utama lebih sedikit dibandingakan Perairan Pasir Putih upaya penangkapannya
dengan hasil tangkapan sampingan. Hari sebanyak 5 unit kapal yang melakukan
pertama nelayan mini trawl mendapatkan operasi penangkapan ikan.
hasil tangkapan utama sebesar 5 kg dan Pendapatan bersih rata – rata nelayan
tangkapan sampingan 227 kg, kemudian mini trawl Pulau Tinggi per bulan ialah
pada hari kedua nelayan mendapatkan hasil sebesar Rp. 3.250.000,00. Sedangkan
tangkapan utama sebesar 7 kg dan pendapatan bersih nelayan mini trawl Pulau
tangkapan sampingan sebesar 212,5 kg, dan Tinggi per hari ialah sebesar Rp. 158.750,-..
pada hari ketiga didapatkan hasil tangkapan Pendapatan nelayan Pulau Tinggi dapat
utama sebesar 5 kg dan tangkapan dibandingkan dengan data NTN (nilai tukar
sampingan 211 kg. nelayan) dari Kabupaten Bangka Selatan
Hasil tangkapan sampingan paling tinggi yang menunjukan NTN rata-rata pemilik
di dapatkan pada hari pertama, dan hasil pukat tarik tahun 2018 adalah 94 atau
tangkapan utama yang paling tinggi adalah dibawah 100. Hal ini menunjukan pendapatan
pada hari kedua. Faktor yang mempengaruhi nelayan mini trawl di Pulau Tinggi dapat
perbandingan hasil tangkapan ini adalah dikatakan belum mencukupi biaya melaut dan
dilihat dari musim komuditasnya, biasanya biaya hidup sehari-hari. Pendapatan nelayan
pada bulan Februari sampai bulan Maret hasil selain dipengaruhi oleh banyaknya hasil
tangkapan utama berupa udang sangat tangkapan juga dipengaruhi oleh harga setiap
sedikit, hal ini disebabkan karena pada bulan kilogram. Semakin besar hasil tangkapan
Februari sampai dengan bulan Maret nelayan maka semakin besar pula
bukanlah bulan puncak penangkapan udang. pendapatan kotor yang diterima oleh nelayan
Bulan puncak penangkapan udang biasanya pemilik.Pendapatan bersih pada suatu usaha
berada pada bulan September, Desember dan tergantung pada penerima total dan biaya
Januari, karena pada bulan itu biasanya total yang dikeluarkan, apabila nelayan dapat
adalah musim barat, dimana musim barat menekan biaya-biaya produksi sekecil
adalah musim yang dikenal dengan musim mungkin, maka pendapatan bersih yang akan
ombak besar dan arus laut yang kuat. Hal ini diterima akan lebih besar dan begitu pula
menyebabkan udang berenang mendekati sebaliknya.
permukaan perairan karena arus laut
menggerus dasar perairan yang menjadi KESIMPULAN
tempat bersembunyi udang. Hal ini sesuai
menurut Anggrioni (2018) yang mengatakan Wilayah penangkapan nelayan mini
bahwa hasil tangkapan udang paling tinggi trawl berada di dua wilayah perairan yang
dilakuakan nelayan pada bulan Januari, berbeda yaitu Perairan Pasir Putih dan
September, Desember dan hasil tangkapan Perairan Karang Pelawang. Identifikasi hasil
paling sedikit dilakukan pada bulan Februari, tangkapan utama didapatkan 1 spesies yang
Mei, dan bulan Juni. tertangkap alat tangkap mini trawl yaitu
Udang Jerbung (Fenneropeanus merguienis),
Aspek Ekonomi Nelayan Alat Tangkap tangkapan sampingan didapatkan 6 spesies
Mini Trawl yaitu Kurisi (Nemipterus japonicus), Selar
(Selarcrumenohtah almus), Pepetek
Pendapatan total nelayan mini trawl (Leiogognathus aquulus), Kuda Laut
didapatkan hasil paling rendah ialah sebesar (Hippocampus cuvier), Buntal (Legochepalus

57
Pikal et al. JTMS Vol.2(2):51-58, Oktober 2019

fugu), Ikan Cermin (Alectis indica). Aspek Juklak SK Mentan No.


ekonomi nelayan mini trawl didaptakan nilai 503/Kpts/Um/7/1980
rata-rata pendapatan bersih nelayan berkisar Khaerudin, A. 2006. Proporsi Hasil Tangkapan
Rp. 3.250.000,00- per bulan dan rata-rata Jaring Arad (Mini Trawl) Yang Berbasis
Rp. 158.750,00- per hari. Di Pesisir Utara, Kota Cirebon [Skripsi].
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan.
REFERENSI Institut Pertanian Bogor. Bogor
Nontji, A. 2008. Laut Nusantara. Penerbit
Allen, G. 1999. Marine Fishes Of South-East Djambatan. Jakarta.
Asia. Asia Pasific: Berkeley Books Pte Nuddin, H. 2000. Analisi Ekonomi Usaha
Ltd. Penangkapan Udang Dengan Trammel
Areba, L. 2017. Analisis Hasil Tangkapan Net Di Kabupaten Pasuran, Jurnal
Sampingan Nelayan Mini Trawl Pulau Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Fakultas
Panjang Bangka Selatan [Skripsi]. Perikanan Universitas Brawijaya. 12(1)
Program Studi Manajemen Sumberdaya Kurniawan, K. 2019. Keragaan Unit
Perairan Fakultas Pertanian Perikanan Penangkapan Ikan Di Kabupaten
Dan Biologi. Universitas Bangka Belitung Bangka Selatan. Aquatic Science,
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi 1(1):20-32.
Bangka Belitung. 2005. Laporan Saanin, H. 1968. Taksonomi Dan Kunci
Tahunan 2004. Pangkal pinang: Dinas Identifikasi Ikan Jilid I. Binacipta.
kelautan perikanan. Bogor.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 1997. Saanin, H. 1984. Taksonomi Dan Kunci
Jaring Trawl dan Jaring Yang Identifikasi Ikan Jilid II. Binacipta.
Menyerupai Trawl Tetapi Bukan Trawl, Bogor.

58

Anda mungkin juga menyukai