Rangkuman 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama: Kornelius Mart Dwi Putranto Harya Nugroho

NIM: A29237373

Teori: 3

Rangkuman Mengenai Materi Identifikasi Anion

1. Uji Pendahuluan Untuk Anion


Uji pendahuluan anion dimaksudkan untuk memisahkan anion pengoksidasi dan anion
pereduksi ke dalam empat golongan atau kelompok yang didasarkan pada reaksinya
terhadap larutan asam perklorat, HCLO 4 encer dan ion perak, Ag+. Uji pendahuluan ini
dapat dideteksi dari terjadinya perubahan warna, timbulnya gas dan terbentuknya endapan.
a. Deteksi adanya ion pengoksidasi
Terjadinya warna merah – coklat sampai hitam bila beberapa tetes larutan sampel atau
analit ditambahkan ke dalam larutan Mangan (II) klorida, MnCl 2 dalam larutan HCl
pekat, menunjukkan adanya anion pengoksidasi.
b. Deteksi adanya ion pereduksi
Timbulnya suspense atau endapan biru gelap bila larutan sampel ditambahkan ke dalam
larutan yang mengandung FeCl3, K3[Fe(CN)6] dan HCl encer menunjukkan adanya
anion-anion pereduksi, seperti S2-,SO32-, I-, , atau NO2-. Endapan biru timbul, karena
terbentuknya KFe[Fe(CN)6] merupakan senyawa kompleks yang di dalamnya terdapat
besi (II) dan besi (III).
c. Deteksi dari kelompok anion
Karakteristik asam basa dan reaksi kesetimbangan dalam larutan dari anion yang mengikuti
klasifikasi dalam empat kelompok didasarkan pada sifat-sifatnya terhadap asam
perklorat dan ion perak. Klasifikasi anion ke dalam 4 golongan dirancang hanya untuk
memberikan informasi awal tentang ada tidaknya ion-ion itu sendiri. Klasifikasi ini
tidak di rancang untuk proses pemisahan.
Pengelompokkan anion ke dalam 4 kelompok ini penting, sehingga ion-ion dalam suatu
kelompok tidak terinterferensi oleh anion dari kelompok lain. Misalnya, ion karbonat
akan mengendap dalam golongan III sebagai garam perak karbonat, jika pada langkah
pertama dilakukan penambahan perak nitrat untuk menetralkan larutan sampel.

d. Sifat-sifat anion terhadap asam sulfat pekat


Penggunaan larutan asam sulfat pekat (18M) dalam analisis anion tergantung pada
kemampuan anion sebagai bahan pengoksidasi dan sifat keasamannya.
Jika sampel yang di uji adalah campuran dari garam dari garam, hasil dari uji, hasil dari uji
tidak selalu mudah untuk diinterpretasi, karena gas yang terbentuk untuk mungkin
terperangkap. Demikian pula dengan garam yang sulit larut (seperti perak halide) dan
garam yang mengandung karakter kovalen (misal CdI 2 dan HgCl2) yang hanya
bereaksi lambat dengan asam.

e. Sifat redoks
Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator, sebagian reduktor, sebagian lain sifat
oksidator , reduktornya tergantung dalam suasana larutannya. NO 3- dan CrO42-
merupakan oksidator kuat dalam suasana larutan asam. Anion I -, S2- dan SO32-
merupakan reduktor dalam suasana asam.

f. Kesetimbangan larutan
Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion. Beberapa
reaksi anion dengan ion barium, Ba2+ yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion
tertentu didasarkan pada nilai kelarutannya.
Berdasarkan nilai Ksp berbagai garam, hanya barium sulfat yang dapat diendapkan dari
larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer. Pengendapan senyawa ionik dari
larutan mulai terjadi bila hasil kali ion-ionnya yang dihasilkan lebih besar dari nilai
Ksp. Dalam keberadaan hanya sedikit asam konjugasi, konsaentrasi anion tidak cukup
besar untuk terjadinya endapan.

2. Identifikasi ion bromine (Br- )


Ion Br- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika larutan dikocok
dengan karbon disulfide, Br2 yang terjadi akan larut dalam karbon disulfide dan warna
larutan akan berubah menjadi cokelat.
Reaksinya identifikasinya adalah sebagai berikut:
Cl2(g) + 2Br-(aq) 2Cl-(aq) [kuning] + Br2(g)
Br2 larut dalam CS2 à warna cokelat.
3. Identifikasi ion chlorine (Cl-)
Ion Cl- dengan larutan perak nitrat terjadi endapan putih, yang larut dalam larutan
amoniak.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl(s) [putih]
AgCl(s) + 2NH3(aq) Ag(NH3)2 + Cl-(aq)

4. Identifikasi ion karbonat (CO32-)


Ion CO32- dengan larutan asam klorida menghasilkan gas karbon dioksida. Jika
gas ini dialirkan ke dalam air kapur Ca(OH)2, dapat mengeruhkan air kapur.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
2H+(aq) + CO32-(g) H2O(l) + CO2(g)
CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq) CaCO3(s) [putih] + H2O(l)

5. Identifikasi ion iodida (I-)


Untuk mengidentifikasi adanya ion iodida, mak kita harus mengetahui ciri dari
ion iodida tersebut. Ion I- dengan gas Cl2 menjadikan larutan bewarna kuning. Jika
dikocok dengan karbon disulfide, I2 yang terjadi larut dalam karbon disulfide dan
warna larutan akan berubah menjadi ungu.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
Cl2(g) + 2I-(aq) 2Cl-(aq) [kuning] + I2(s)
I2 larut dalam CS2 warna ungu.

6. Identifikasi ion nitrat (NO3-)


Ion NO3- dengan asam sulfat pekat dan larutan besi(II) sulfat pekat akan
menghasilkan suatu cincin cokelat.
Reaksi identifikasinya adalah sebagai berikut:
NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3e- NO(g) + 2H2O(l)
3Fe2+(aq) 3Fe3+(aq) + e-
----------------------------------------------------------------------------
NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq) NO(g) + 2H2O(l) + 3Fe3+(aq)
NO(g) + Fe2+(aq) FeNO2+(aq) [cokelat]

Bila dalam pemeriksaan kation ditemukan kation-kation logam berat (kation golongan I,
II, III, IV dan Mg2+ pada golongan skema H2S) maka pemeriksaan anion menggunakan
larutan ekstrak soda. Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan
jenuh natrium karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut
ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak dipergunakan tanpa
pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditabahkan dulu asam. Sebagai
contoh:

1. Analisis terhadap ion-ion preduksi


Warna KMnO4 hilang menunjukkan ion pereduksi positif ada
ES + H2SO4 (4N) + KMnO4
Warna KMnO4 tidak hilang menunukkan ion.
Pereduksi tidak ada.
2. Analisis terhadap ion-ion pengoksida
ES + H2SO4 (4N) kemudian dituangkan dengan hati-hati ke dalam larutan difenil
amin dalam H2SO4 pekat. Bila terjadi warna biru tua menunjukkan ion pengoksida
ada.
Bila bukan biru tua maka menunjukkan ion pengoksida tidak ada.
Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan
untuk mempertinggi kelarutan anion.. Pada pemanasan dengan penambahan Na 2CO3
ion-ion logam diendapkan dalam bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan karbonat
basa. Bila Na2CO3 yang ditambahkan banyak maka CrO 42- yang dapat larut makin
banyak. Dari hasil identifikasi sebelumnya dapat ditehui adanya beberapa anion
seperti CO32- dan CH3COO-.
Berikut ini akan dibahas beberapa reaksi identifikasi anion yang lain.
a. SO32- : Dengan larutan KMnO4 yang diasamkan dengan asam sulfat encer
akan terjadi penghilangan warna ungu KMnO4 karena MnO4 tereduksi
menjadi ion Mn2+.
b. S2O32- : Dengan larutan Ion akan terjadi penghilangan warna iod karena
terbentuk larutan tetrationat yang tak berwarna.

c. SO42- : Dengan larutan barium klorida membentuk endapan putih BaSO4 yang
tak larut dalam HCl encer, asam nitrat encer tetapi larut dalam HCl pekat
panas.
d. NO2- : Dengan larutan KI kemudian diasamkan dengan asetat atau sulfat encer
akan dibebaskan iodium yang dapat diidentifikasi dari timbulnya warna biru
dalam pasta kanji.
e. CN- : Dengan larutan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCN yang mudah
larut dalam larutan sianida berlebih karena membentuk ion kompleks
[Ag(CN)2]– .
f. SCN- : Dengan larutan FeCl3 membentuk warna merah darah.
[Fe(CN)6]4- : Dengan larutan FeCl3 akan terbentuk endapan biru prusia dalam
larutan netral atau asam. Endapan diuraikan oleh larutan hidroksida alkali
membentuk endapan Fe(OH)3 yang berwarna coklat.
g. [Fe(CN)6]3- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan merah jingga,
Ag3[Fe(CN)6] yang larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.
h. Cl- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl yang tidak larut
dalam air dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam amonia encer.
i. Br- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan kuning AgBr yang sukar
larut dalam amonia encer, larut dalam amonia pekat, KCN dan Na 2S2O3 tetapi
tidak larut dalam sama nitrat encer.
j. I- : Dengan larutan Pb asetat terbentuk endapan kuning PbI 2 yang larut dalam
air panas yang banyak membentuk larutan tidak berwarna, ketika didinginkan
terbentuk keping-keping kuning keemasan.
k. NO3- : Dengan tes cincin coklat. Tambahkan 3 ml larutan FeSO 4 yang segar ke
dalam 2 ml larutan NO3- .Tuangkan 3-5 ml asam sulfat pekat melalui dinding
tabung. Terbentuknya cicncin coklat menunjukkan adanya NO3.

Anda mungkin juga menyukai