Rangkuman 1
Rangkuman 1
Rangkuman 1
NIM: A29237373
Teori: 3
e. Sifat redoks
Kelompok anion, sebagian bersifat sebagai oksidator, sebagian reduktor, sebagian lain sifat
oksidator , reduktornya tergantung dalam suasana larutannya. NO 3- dan CrO42-
merupakan oksidator kuat dalam suasana larutan asam. Anion I -, S2- dan SO32-
merupakan reduktor dalam suasana asam.
f. Kesetimbangan larutan
Reaksi pengendapan mengandung nilai yang sangat berarti bagi analisis anion. Beberapa
reaksi anion dengan ion barium, Ba2+ yang digunakan sebagai uji spesifik dari anion
tertentu didasarkan pada nilai kelarutannya.
Berdasarkan nilai Ksp berbagai garam, hanya barium sulfat yang dapat diendapkan dari
larutan yang dibuat asam dengan asam kuat encer. Pengendapan senyawa ionik dari
larutan mulai terjadi bila hasil kali ion-ionnya yang dihasilkan lebih besar dari nilai
Ksp. Dalam keberadaan hanya sedikit asam konjugasi, konsaentrasi anion tidak cukup
besar untuk terjadinya endapan.
Bila dalam pemeriksaan kation ditemukan kation-kation logam berat (kation golongan I,
II, III, IV dan Mg2+ pada golongan skema H2S) maka pemeriksaan anion menggunakan
larutan ekstrak soda. Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan
jenuh natrium karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut
ekstrak soda (ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak dipergunakan tanpa
pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditabahkan dulu asam. Sebagai
contoh:
c. SO42- : Dengan larutan barium klorida membentuk endapan putih BaSO4 yang
tak larut dalam HCl encer, asam nitrat encer tetapi larut dalam HCl pekat
panas.
d. NO2- : Dengan larutan KI kemudian diasamkan dengan asetat atau sulfat encer
akan dibebaskan iodium yang dapat diidentifikasi dari timbulnya warna biru
dalam pasta kanji.
e. CN- : Dengan larutan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCN yang mudah
larut dalam larutan sianida berlebih karena membentuk ion kompleks
[Ag(CN)2]– .
f. SCN- : Dengan larutan FeCl3 membentuk warna merah darah.
[Fe(CN)6]4- : Dengan larutan FeCl3 akan terbentuk endapan biru prusia dalam
larutan netral atau asam. Endapan diuraikan oleh larutan hidroksida alkali
membentuk endapan Fe(OH)3 yang berwarna coklat.
g. [Fe(CN)6]3- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan merah jingga,
Ag3[Fe(CN)6] yang larut dalam amonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat.
h. Cl- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl yang tidak larut
dalam air dan asam nitrat encer, tetapi larut dalam amonia encer.
i. Br- : Dengan larutan AgNO3 membentuk endapan kuning AgBr yang sukar
larut dalam amonia encer, larut dalam amonia pekat, KCN dan Na 2S2O3 tetapi
tidak larut dalam sama nitrat encer.
j. I- : Dengan larutan Pb asetat terbentuk endapan kuning PbI 2 yang larut dalam
air panas yang banyak membentuk larutan tidak berwarna, ketika didinginkan
terbentuk keping-keping kuning keemasan.
k. NO3- : Dengan tes cincin coklat. Tambahkan 3 ml larutan FeSO 4 yang segar ke
dalam 2 ml larutan NO3- .Tuangkan 3-5 ml asam sulfat pekat melalui dinding
tabung. Terbentuknya cicncin coklat menunjukkan adanya NO3.