3110 Full Text

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 57

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI DIRECTED READING

THINKING ACTIVITY (DRTA) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA


PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS V SD NEGERI BONTOMANAI K

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

NURISTIQAMAH WAHID
NIM 10540 9178 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2018
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Mulai dengan penuh keyakinan

Menjalankan dengan penuh ke ikhlasan

Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan

Kupersembahkan karya ini

Untuk kedua orang tuaku tercinta

Keluarga dan sahabat-sahabatku

Yang senantiasa mendoakan

Dan memberikan motivasi demi kesuksesanku


ABSTRAK

Nuristiqamah Wahid. 2018. Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking


Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri Bontomanai K. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Muhammad Akhir dan pembimbing II H. M.
Amier.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh penerapan
strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas V SD Negeri Bontomanai K. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)
terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Bontomanai K.
Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimen bentuk pre test post test Design yaitu
sebuah eksperimen yang dalam pelaksanaannya hanya melibatkan satu kelas sebagai
kelas eksperimen tanpa adanya kelas pembanding (kelas kontrol). Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan pretest, pemberian perlakuan, dan posttest. Teknik
analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan t-tes. Sedangkan
pengelolaan data menggunakan rumus manual taraf signifikansi yang ditetapkan
sebelumnya adalah = 0,05. Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas V SD Negeri
Bontomanai K sebanyak 22 orang. Penelitian dilaksanakan selama 4 kali pertemuan.
Hasil analisis statistik deskriptif penggunaan strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) positif dan hasil belajar yang lebih baik dari pada sebelum
menggunakan Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Hasil analisis statistik
inferensial diketahui bahwa nilai thitung yang diperoleh adalah 5,42 dengan frekuensi dk
sebesar 22-1 = 21, pada taraf signifikan 0,05 diperoleh ttabel = 1,72. Jadi, thitung > ttabel atau
hipotesis alternative diterima. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan strategi Directed
Reading Thinking Activity (DRTA) mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman
pada siswa kelas V.

Kata kunci : Pra-eksperimen dan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah Swt yang telah

melimpahkan Hidayat, Taufik, dan Rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas V SD Negeri Bontomanai K” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan dan kerjasama dari

berbagai pihak dan berkah dari Allah Swt sehingga kendala-kendala yang

dihadapi tersebut dapat diatasi. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima

kasih kepada orang tua Abdul Wahid dan Kartini yang telah berjuang, berdoa,

mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai dalam proses pencarian ilmu.

Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak hentinya

memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan candanya, kepada Dr.

Muhammad Akhir, S.Pd., M.Pd pembimbing I dan Drs. H. M. Amier, S.Pd., M.Pd

pembimbing II yang telah dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan

sarana-sarana yang berharga kepada penulis selama penyusunan.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. H. Abd.

Rahman Rahim, SE., MM, rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, yang

telah menyiapkan sarana dan prasarana belajar selama penulis menempuh

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar. Kepada Erwin Akib, S.Pd.,


M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini

dapat diwujudkan. Kepada Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd, Ketua Prodi Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Kepada Rosmiati, S.Pd Kepala Sekolah SD Negeri Bontomanai K dan

Hasan S.Pd guru kelas V serta semua guru di lingkungan SD Negeri Bontomanai

K yang telah banyak membantu kelancaran dalam pelaksanaan penelitian ini.

Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa S1 PGSD angkatan 2014 yang tak mungkin

disebutkan satu persatu namanya, khusus kelas E yang senantiasa menjaga

kekompakan, persaudaraan, kerjasama dan penuh semangat dalam menjalani studi

dalam suka dan duka.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ulul Asma, St. Aisyah,

Itra Jauharah, Fitriani S, Nur Asmilawati, Anita Rahayu, A Ummul Haifa, Sari

Melyana, Muh Arfah Mulyadi, dan Misbahul Khair yang selalu memberi

semangat, saran, doa dan mengajarkan arti kekeluargaan, tanggung jawab serta

kepedulian. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu-persatu

namun tak mengurangi rasa terima kasih penulis.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan oleh Bapak dan Ibu serta

semua pihak yang telah membantu penulis selama ini, penulis doakan semoga

mendapat balasan yang berlipat ganda dan menjadi amal saleh di hadapan Allah

Swt.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan,

sehingga dengan segala kerendahan hati penulis megharapkan saran dan kritik

yang bersifat membangun demi kesempatan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua Aamiin yarobbal’alamin.

Makassar, Agustus 2018

NURISTIQAMAH WAHID
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................ iv

SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajin Pustaka ..................................................................................... 7


1. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 7
2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................ 9
3. Membaca Pemahaman ................................................................... 11
4. Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) ................... 14
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 20
C. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 21
BAB III. SIMPULAN DAN SARAN

A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 22


1. Jenis Penelitian............................................................................... 22
2. Desain Penelitian ........................................................................... 22
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 23
1. Populasi .......................................................................................... 23
2. Sampel............................................................................................ 24
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 24
D. Jenis Variabel ..................................................................................... 25
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 26
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 28
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 32


B. Pembahasan ........................................................................................ 39

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................ 43
B. Saran................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

3.1 Populasi Siswa SD Negeri Bontomanai K tahun 2018 ............................. 23

3.2 Sampel Penelitian Siswa SD Negeri Bontomanai K ................................. 24

4.1 Skor Nilai Pre-test ..................................................................................... 32

4.2 Perhitungan Untuk Mencari mean (rata-rata) nilai pre-test ....................... 32

4.3 Deskripsi dan Frekuensi Pre-test ............................................................... 33

4.4 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Pre-test ...................................................... 34

4.5 Skor nilai Post-test ..................................................................................... 34

4.6 Perhitungan untuk Mencari mean Nilai post-test ....................................... 35

4.7 Deskripsi dan Frekuensi Post-test ............................................................. 35

4.8 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Post-test ..................................................... 36

4.9 Hasil Analisis Data Aktivitas Murid .......................................................... 37

4.10 Analisis Skor Pre-test dan Post-test ........................................................ 37


DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir ........................................................................................... 21


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu alat ukur untuk mewujudkan

masyarakat yang bermutu. Oleh karena itu, pendidikan bertujuan menumbuh

kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan akan

membawa perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kelompok,

dan masyarakat. Sejalan dengan itu bahasa memungkinkan manusia untuk saling

berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lalu, dan

meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa indonesia memiliki kedudukan

dan fungsi yang sangat penting yakni sebagai bahasa negara dan bahasa

nasional.

Mengingat fungsi yang diemban oleh bahasa Indonesia sangat banyak,

maka perlu diadakan pembinaan dan pengembangan terhadap bahasa Indonesia.

Tanpa adanya pembinaan dan pengembangan tersebut, bahasa Indonesia tidak

dapat mengemban fungsi-fungsinya. Salah satu cara dalam melaksanakan

pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia itu adalah melalui mata

pelajaran bahasa Indonesia khususnya di sekolah dasar. Pembinaan dan

pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang diupayakan di

sekolah berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa, yaitu

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan


keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut berhubungan

erat dengan yang lain.

Manusia belajar bahasa diawal dengan menyimak dan mendengarkan

bahasa, lalu pada tahap selanjutnya memiliki keterampilan berbicara, pada tahap

akhir yaitu belajar membaca dan menulis. Menurut Dawson (Tarigan 2008:01)

keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan,

merupakan catur tunggal. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan

keterkaitan dari beberapa aspek.

Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang terdapat dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) sekolah dasar adalah keterampilan

membaca. Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap kompetensi dasar

pembelajaran. Hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan keterampilan

membaca.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era

informasi dan komunikasi sekarang ini, membaca menduduki posisi serta peran

yang sangat penting dalam konteks kehidupan manusia. Membaca juga

merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan

meraih kemajuan dan kesuksesan di dunia persekolahan maupun di dunia

pekerjaan. Membaca merupakan sebuah keterampilan dan kemampuan yang

interaktif dan terpadu. Faktor-faktor yang secara tunjang menunjang terjalin

dalam proses membaca itu ternyata mempunyai sifat yang menguntungkan.

Hampir semua jenis keterampilan membaca dapat diperbaiki dengan jalan


latihan. Pembelajaran membaca di kelas dengan pemberian tugas terasa suatu

pembelajaran yang membosankan dan menjenuhkan. Siswa sulit memahami

cerita, sulit untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat utuh dalam

menyimpulkan isi suatu cerita. Ada beberapa faktor penyebab munculnya

permasalahan tersebut diantaranya, yaitu guru kurang memahami adanya

strategi-strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang beragam, kurangnya minat

membaca siswa terhadap suatu bacaan, kurangnya fasilitas sekolah dan tidak

adanya dorongan dari pihak sekolah untuk meningkatkan kegiatan membaca.

Oleh karena itu, guru dituntut untuk mengetahui, memahami, memilih, dan

menerapkan strategi pembelajaran yang dinilai efektif sehingga dapat

menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam menunjang proses yang

optimal.

Terdapat beberapa strategi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Tidak

terkecuali dalam proses pembelajaran membaca. Pemilihan strategi sangat

mempengaruhi berhasil atau tidaknya hasil belajar siswa dalam pembelajaran

membaca. Menurut Rahim (2007:36) pemilihan strategi berkaitan erat dengan

faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu pembacaan teks dan

konteks. Dalam strategi pembelajaran bahasa Indonesia terdapat strategi

membaca Directed Reading Thinking Activity (DRTA) yang diharapkan mampu

menjembatangi permasalahan dalam proses belajar membaca. Strategi DRTA ini

merupakan penyempurnaan strategi sebelumnya yaitu, Directed Reading Activity

(DRA). Melalui strategi DRTA ini, diharapkan tidak hanya mampu mendorong
minat baca siswa melainkan siswa dituntut untuk memberikan prediksi dari

sebuah cerita dan mengambil kesimpulan dari cerita yang diberikan oleh guru.

Menurut Stauffer (Rahim 2007:47) menjelaskan bahwa guru bisa

memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara

intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis,

memproses informasi, dan mengevaluasi solusi sementara.

Dalam proses pembelajaran yang menggunakan strategi ini siswa

dituntut menebak jalan cerita melalui gambar yang diberikan oleh guru. Langkah

ini merupakan cara guru untuk melatih metakognitif siswa yang berpikir sesuai

dengan pikirannya sendiri tanpa dibatasi oleh guru.

Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti menggunakan strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA). Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya

untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahan dan menyimpulkan isi

cerita. Dengan mengangkat judul: “Pengaruh Penerapan Strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca

Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri

Bontomanai K ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah pengaruh penerapan Strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap kemampuan membaca pemahaman

siswa kelas V SD Negeri Bontomanai K?


C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh penerapan Strategi Directed Reading Thinking

Activity (DRTA) terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD

Negeri Bontomanai K.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini terbagi dua, yaitu secara

teoritis dan praktis :

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi kalangan masyarakat

khususnya pada kalangan yang terlibat dalam dunia pendidikan baik kepada

dinas pendidikan, kepala sekolah, pengawas, dan guru untuk meningkatkan

kemampuan murid dengan berbagai macam strateg pembelajaran agar tujuan

pendidikakan yang diharapkan dapat tercapai. Demikian pula diharapkan

menjadi bahan rujuk bagi peneliti untuk suatu penelitian yang berkenaan pada

penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) yang

meningkatkan kemampuan siswa

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru: Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu

pendidikan di kelasnya. Melalui penelitian ini guru dapat mengetahui

keefektifan mengajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) menjadi awal bagi guru yang

mengajarkan membaca pemahaman.


b. Bagi siswa: Proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri

Bontomanai K menjadi menarik dan menyenangkan serta hasil belajar

Bahasa Indonesia menjadi meningkat.

c. Bagi peneliti: Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang

mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya :

a. Skripsi yang ditulis oleh Hariani (2013) dengan judul Penerapan Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) untuk Memingkatkan

Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN Pacarkeling 1/82

Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran

mencapai 100% pada siklus I dan siklus II. Skor ketercapaian pada siklus I

yaitu 84,3 dan siklus II yaitu 96,8. Hasil belajar siswa menunjukkan

ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 65,2% dan siklus II sebesar 90,9%

dengan peningkatan sebesar 25,7%. Sedangkan rata-rata kelas pada siklus I

sebesar 74,3 dan siklus II sebesar 89,7 dengan peningkatan sebanyak 15,4.

Berdasarkan indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan dapat

disimpulkan bahwa penerapan strategi DRTA dapat meningkatkan

keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Pacarkeling 1/82

Surabaya.

b. Skripsi yang ditulis oleh Sulistiyowati (2011) dengan judul Penerapan

Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) untuk Meningkatkan

Kemampuan Membaca Pemahaman dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia


Siswa Kelas V SDN Kasin Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat. Pada siklus I

kemampuan membaca pemahaman siswa sebesar 63,97 dan pada siklus II

sebesar 78,73. Peningkatan disini sebanyak 14,74%. Membaca (reading)

dapat meningkatkan pemahaman serta meningkatkan daya konsentrasi siswa.

Dalam membaca bukan hanya sekedar membaca saja, tetapi juga perlu

berfikir (thinking). Berfikir ternyata dapat membuat anak dapat berfikir

kreatif. Teori mengatakan bahwa membaca merupakan salah satu proses

berfikir. Dalam proses ini seorang akan memanfaatkan sel-sel otak untuk

melakukan “pencernaan” terhadap tulisan yang dibaca. Aktivitas dalam

membaca juga perlu, aktivitas dalam strategi DRTA disini adalah dapat

menggerakkan siswa lebih fokus membaca karena didorong oleh keinginan

dan hasrat ingin mengetahui jalan ceritanya.

Persamaan kedua penelitian di atas dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah strategi yang digunakan yaitu strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA). Persamaan berikutnya adalah pada hasil yang

diharapkan, yaitu terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Sementara

perbedaannya adalah subjek yang diteliti, penilaian yang dilakukan, waktu dan

tempat penelitian. Penelitian di atas cukup relevan karena membuktikan

efektivitas penerapan strategi DTRA sehingga dapat dijadikan dasar untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.


2. Belajar dan Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Belajar

Gagne (Suprijono,2009:2) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan

disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang

secara alamiah.

Adapun Cronbach (Suprijono,2009:2) mendefinisikan: belajar sebagai

perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Senada dengan itu Rohayani

(Suardi,2012:9) mengatakan: belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil

pengalaman, dan perubahan perilaku disebabkan oleh proses menjadi matangnya

seseorang serta tidak bersifat temporer.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku individu sacara keseluruhan baik dari segi

pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap dan kebiasaan sebagai akibat dari

pengalaman interaksi antara individu dengan individu maupun dengan

lingkungannya.

b. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Menurut Abidin (2012:3) Pembelajaran adalah proses secara kreatif

menurut murid melakukan sejumlah kegiatan sehingga murid benar-benar

membangun pengetahuannya secara mandiri dan berkembang pula

kreatifitasnya. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan murid, kegiatan

pengupayaan ini akan mengakibatkan murid dapat mempelajari sesuatu dengan

cara efektif dan efisien.


Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

proses dan upaya yang diatur sedemikian rupa oleh pendidik untuk membantu

peserta didik melakukan kegiatan belajar sehingga tercipta hubungan timbal

balik antara pendidik dan peserta didik, peserta didik dengan lingkungan

belajarnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Bahasa memiliki peran dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu

peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,

mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang

menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan

analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarakhan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan

baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

c. Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Adapun tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah dasar yaitu :

a)Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang


berlaku, baik secara lisan maupun tulisan b) dan bangga menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara c)
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan d) Menggubakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sisoal e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, menmperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa f) Menghargai dan membanggakan sastra
Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
(Munirah,2012:3)

3. Membaca Pemahaman

a. Pengertian membaca

Menurut Rahim (2011:3) Membaca merupakan suatu strategi. Pembaca

yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks

dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca.strategi ini

bervariasi dengan jenis teks dan tujuan membaca.

Klein, dkk (1996) (dalam Rahim, 2011:3) mengemukakan bahwa definisi

membaca mencakup (1) membaca merupakan suatu proses, (2) membaca adalah

strategi, dan (3) membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan suatu

proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh

pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.

Tarigan (dalam Dalman, 2013:6) menyatakan bahwa membaca adalah

suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-

kata/bahasa tulis.

Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa membaca adalah

kegiatan seseorang yang tidak hanya sekedar menuntut kemampuan mengambil

dan memetik makna dari materi yang tercetak melainkan juga menuntut

kemampuan menyususn konteks yang tersedia guna membentuk makna.


b. Manfaat Membaca

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan

melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan

dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga

mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang.

Adapun manfaat membaca menurut Burns, dkk (1996) (dalam Rahim

2011:1) mengemukakan bahwa kemampuan membaca nerupakan sesuatu yang

vital dalam sebuah masyarakat terpelajar. Namun, anak-anak yang tidak

memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar.

Belajar membaca merupakan usaha yang terus menerus, dan anak-anak yang

melibatkan tingginya nilai (value) membaca dalam kegiatan pribadinya akan

lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan

keuntungan dari kegiatan membaca.

c. Tujuan Membaca

Tujuan membaca mencakup :

1) Kesenangan;
2) Menyempurnakan membaca nyaring;
3) Menggunakan strategi tertentu;
4) Mempernaharui pengetahuannya tentang suatu topik;
5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya;
6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi;
8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari
tentang struktur teks;
9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik Burns dkk,1996 (dalam
Rahim,2011:11-12)
d. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan

membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam

teks bacaan. Membaca pemahaman dapat pula diartikan sebagai proses sungguh-

sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, pesan, dan

makna yang terkandung dalam sebuah bacaan (Abidin,2012:60)

Senada dengan pengertian diatas, Tarigan (Abidin,2012:59) berpendapat

bahwa membaca pemahaman adalah jenis membaca untuk memahami standar-

standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fisik

dalam usaha memperoleh pemahaman terhadap teks, pembaca menggunakan

strategi tertentu.

Menurut Abdullohaja (2013) membaca adalah suatu proses untuk


mengenali atau mengidentifikasi teks, kemudian mengingat kembali isi
teks. Membaca pemahaman juga dapat berarti sebagai suatu kegiatan
membuat urutan tentang uraian/mengorganisasi isi teks, bisa
mengevaluasi sekaligus dapat merespon apa yang tersurat atau tersirat
dalam teks.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa membaca

pemahaman adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan

memahami, mengetahui, serta mengingat isi atau informasi yang ada dalam

artikel atau bacaan yang dibacanya.

e. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Membaca Pemahaman

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi keberhasilan membaca. Menurut McLaughlin & Allen (2002)

(dalam Rahim, 2011:3-4), prinsip-prinsip membaca yang didasarkan pada


penelitian yang paling memengaruhi pemahaman membaca ialah seperti yang

dikemukakan berikut ini.

1) Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.


2) Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang
membantu perkembangan pemahaman.
3) Guru membaca yang profesional (unggul) memengaruhi belajar siswa.
4) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif
dalam proses membaca.
5) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
6) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada
berbagai tingkat kelas.
7) Perkembangan kosa kata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman
membaca.
8) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
9) Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
10) Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca
pemahaman.

4. Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

a. Pengertian Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

Menurut Hervey (2012:1) kata strategi berasal dari dua kata dasar Yunani

kuno yaitu stratos yang berarti jumlah besar atau yang tersebar dan again yang

berarti memimpin atau mengumpulkan. Sehingga diperoleh pengertian mengenai

strategi adalah berbagai tipe atau gaya rencana yang digunakan oleh guru untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Pernyataan yang sejalan juga dikemukakan Joni

(dalam Rahim, 2005:36) yang mengemukakan bahwa strategi adalah ilmu dan

kiat dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan yang dapat

dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini merupakan strategi pembelajaran yang digunakan guru di

dalam kelas. Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran


yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara efektif dan efisien (dalam Wina, 2008:294). Diperkuat dengan pernyataan

J.R David (dalam Wina 2008:294) bahwa, “Strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang

didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”

Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan

suatu rancangan kegiatan yang dilakukan siswa dan guru untuk mencapai tujuan

tertentu. Suatu tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sedangkan

startegi pembelajaran membaca merupakan rancangan kegiatan yang dilakukan

siswa dan guru agar siswa mampu melakukan aktivitas visual yang tidak hanyak

mengucapkan simbol-simbol huruf atau kata tetapi juga mengartikan setiap kata

menjadi makna.

Berkaitan dengan pemahaman terhadap suatu teks bacaan, pembaca yang

baik akan menggunakan strategi tertentu. Pemilihan startegi berhubungan erat

dengan faktor-faktor yang terlibat dalam permasalahan yaitu pencapaian teks

dan konteks. Dalam teori membaca dikenal beberapa strategi membaca, strategi

membaca pada dasarnya memberikan gambaran bagaimana pembaca memproses

bacaan sehingga dapat memperoleh pemahaman tentang bacaan tersebut.

Menurut Wiesendanger (2001:86) DRTA adalah suatu strategi sebelum

dan pasca membaca yang digunakan siswa dalam memprediksi apa yang mereka

pikirkan tentang suatu cerita. DRTA adalah memprediksi, membaca dan

membuktikan siklus. Karena membaca adalah aktivitas berpikir, strategi ini

melibatkan pengalaman yang dimiliki pembaca untuk mengkonstruk ide


pengarang. Strategi ini dapat digunakan untuk tingkatan pembaca dalam

kelompok atau tingkat individual.

Stauffer (dalam Rahim, 2005:47) strategi Directed Reading Thinking

Activity (DRTA) merupakan strategi yang menjadi tindakan lanjut dari

kekurangan strategi DRA karena startegi Directed Reading Thinking Activity

(DRTA) menawarkan aktivitas berpikir (thinking) dalam tahapannya. Hal ini

sejalan dengan pendapat Tierney (dalam Yunus, 2012:80) yang mengemukakan

bahwa DRTA merupakan suatu kritikan terhadap penggunaan strategi DRA.

Dalam hal ini siswa dilibatkan untuk berpikir mengenai suatu bacaan agar

mendapatkan pemahaman yang baik terhadap bacaan tersebut.

Menurut Rahim (2005:47) menjelaskan bahwa dalam strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA), guru mengamati anak-anak ketika mereka

membaca. Hal ini dilakukan guru dalam rangka mendiagnosis kesulitan yang

dialami siswa serta solusinya ketika siswa kesulitan berinteraksi dengan bahan

bacaan. Siswa membuat prediksi sesuai dengan keterampilannya untuk

selanjutnya hasil prediksinya dikonfirmasikan dengan hasil prediksi siswa yang

lain. Guru menerima dengan terbuka semua prediksi yang dibuat siswa. Dengan

hal ini siswa dapat mengaplikasikan keterampilan metakognitifnya dengan

berpikir sesuai dengan pengetahuan dan jalan pikirnya masing-masing. Apabila

siswa masih mengalami kesulitan dalam membuat prediksi mengenai suatu

bacaan, guru diwajibkan untuk membantu.

Dari beberapa penjelasan mengenai strategi Directed Reading Thinking

Activity (DRTA) di atas dapat disimpulkan bahwa startegi Directed Reading


Thinking Activity (DRTA) adalah suatu rancangan kegiatan membaca untuk

memprediksi apa yang dipikirkan pembaca melalui aktivitas berpikir dengan

mengkonstruktur pengalaman yang dimiliki dikaitkan dengan ide pengarang

sehingga didapatkan pemahaman mengenai isi suatu cerita.

b. Tujuan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

Yunus (2012:80) mengemukakan bahwa, “Secara umum DRTA bertujuan

agar siswa memiliki keterampilan membaca kritis dan reflektif.” Tujuan DRTA

secara khusus kemudian dijabarkan menjadi lima yaitu untuk mengembangkan

keterampilan siswa dalam a) menjelaskan tujuan membaca agar kegiatan

membaca lebih bermanfaat karena terarah dengan tujuan yang ingin dicapai; b)

mengutip, memahami, dan mengasimilasikan informasi; c) membahas bahan

bacaan berdasarkan tujuan membaca; d) menggunakan keputusan; dan e)

membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh dari kegiatan

membaca.

Strategi DRTA diarhakan untuk mencapai tujuan umum. Dalam hal ini

strategi DRTA bertujuan mendiagnosis kesulitan dan menawarkan bantuan

ketika siswa sulit berinteraksi dengan bahasa bacaan. Tujuan tersebut akan

terlihat ketika guru mengamati anak-anak ketika mereka membaca proses

pembelajaran di dalam kelas. Guru memberikan bantuan terhadap siswa yang

merasa kesulitan dalam memahami suatu bacaan (Rahim, 2007:47-48).


c. Langkah-Langkah Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

Rahim (2011:48-51) yang mengemukakan langkah-langkah strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) sebagai berikut.

1) Memuat prediksi berdasarkan petunjuk judul

Guru menuliskan judul cerita di papan tulis, kemudian meminta seorang

siswa membacakannya. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai

judul, “Menurutmu cerita itu bercerita tentang apa?” Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk membuat prediksi.

2) Membuat prediksi dari petunjuk gambar

Guru meminta siswa memperhatikan gambar yang tersedia dengan

saksama. Kemudian guru meminta siswa memperhatikan salah satu gambar dan

memberikan pertanyaan mengenai gambar yang dapat memancing keingintahuan

siswa. Untuk selanjutnya siswa membuat prediksi berdasarkan petunjuk gambar.

3) Membaca bahan bacaan

Guru meminta siswa membaca dalam hati bagimana bacaan yang telah

diprediksi ceritanya melalui gambar.kemudian siswa diminta untuk

menghubungkan setiap bagian teks dengan judul cerita.

4) Menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan prediksi

Ketika siswa membaca bagian pertama dari cerita, guru mengajukan

pertanyaan seperti “Siapa yang memprediksi dengan benar apa yang diceritakan

bagian ini?”. Kemudian guru meminta siswa agar yakin bahwa prediksi yang

dibuatnya sesuai untuk selanjutnya meminta siswa membacakan secara nyaring

ke depan kelas bagian yang mendukung prediksinya. Siswa yang prediksinya


belum tepat agar memperbaiki prediksi mereka kembali melalui hasil diskusi

dan masukan.

5) Guru mengulang kembali prosedur 1 sampai 4

Hingga semua bagian pembelajaran di atas telah tercakup. Pada setiap

tempat berhenti, guru mengulang kembali langkah 4. Terakhir, guru menyuruh

siswa membuat ringkasan cerita sesuai dengan versi mereka masing-masing.

d. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Directed Reading Thinking Activity

(DRTA)

1) Kelebihan dari strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

a) Membantu siswa menetapkan tujuan membaca secara jelas.

b) Merupakan suatu aktivitas pemahaman yang mengembangkan

kemampuan berpikir siswa melalui memprediksi, membaca untuk

memverifikasi, memeriksa prediksi dan menarik kesimpulan

c) Membantu siswa memperoleh gambaran keseluruhan dari suatu bacaan

d) Menunjukkan cara belajar yang bermakna bagi siswa karena

menggunakan pengalaman diri untuk mengkonstruk dengan ide

pengalaman

2) Kelemahan dari strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

a) Startegi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) seringkali menyita

banyak waktu jika pengelolaan kelas tidak efesien

b) Startegi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) mengharuskan

penyediaan buku bacaan dan seringkali di luar kemampuan sekolah dan

siswa, melalui pemahaman membaca langsung informasi tidak dapat


diperoleh dengan cepat berbeda halnya memperoleh abstraksi melalui

penyajian secara lisan oleh guru (Kurniawan,2013:21-22).

B. Kerangka Pikir

Menurut Sugiyono, (2017:91), kerangka pikir yang baik akan

menjelaskan secara teoritis bertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi

secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar fariabel independen dan

dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan interveni, maka

juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.

Bertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk

paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma

penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.

Pembelajaran akan berhasil dan bermakna apabila dalam proses

pembelajaran dilaksanakan dalam suasana menyenangkan serta relevan dengan

kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan

strategi DRTA akan mendorong dan memotivasi siswa untuk mempersiapkan

diri untuk belajar dalam memahami kehidupan sehari-hari dalam membaca

pemaham.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

pendekatan kuantitatif, pre-experimental Designs (Nondesigns) dengan desain

penelitian yang akan digunakan adalah “One-Grup Pretest-Posttest Designs”.


Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut :

Pembelajaran Bahasa Indonesia KTSP 2006

Kemampuan
membaca pemaham

Strategi Directed Reading


Pretest Thinking Activity (DRTA) Posttest

Analisis

Hasil temuan

Gambar 2.1 Kerangka pikir penelitian

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berfikir serta

mempertimbangkan konsep yang ada, maka ada pengaruh yang signifikan

terhadap Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada kemampuan

membaca pemahaman mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD Negeri

Bontomanai K.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian pre-experimental Designs

(Nondesigns) yang akan mengkaji tentang Pengaruh Penerapan Strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri

Bontomanai Desain penelitian yang digunakan adalah “One-Group Pretest-

Posttest Design”.

2. Desain Penelitian

Desain ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan hasil

post-test. Desain yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut :

Pretest Treatment Posttest


T1 X T2

Keterangan :

Tı : Pengukuran pertama sebelum subjek diberi perlakuan


(Pretest)
X : Treatment atau perlakuan (Penggunan strategi DRTA)
T2 : Pengukuran kedua setelah subjek diberi perlakuan
Adapun prosedur pelaksanaan penelitian, mulai dari penentuan subjek
penelitian, pretest, perlakuan berupa penerapan strategi dan posttest adalah
sebagai berikut:

1. Membeikan pretest untuk mengukur hasil belajar sebelum perlakuan


dilakukan.
2. Memberikan perlakuan kepada kelas subjek dengan menerapkan strategi
Directed Reading Thinking Activity (DRTA).
3. Memberikan posttest untuk mengukur hasil belajar setelah perlakuan
dilakukan.

B. Populasi dan sampel penelitian


1. Populasi
Sugiyono, (2017:117) populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sehubungan dengan itu, Imam Suyitno (2013:81) populasi adalah orang, benda,
atau peristiwa yang dijadikan sasaran pendidikan sebagai yang tercantum dalam
judul penelitian.
Berdasarkan uraian di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa Populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut populasi
adalah seluruh murid kelas V SD Negeri Bontomanai K sebanyak 22 orang.
Laki-laki 10 orang dan perempuan 12 orang, seperti tabel dibawah in.
Tabel 3.1
Keadaan Populasi

Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah
Laki-laki Wanita
1 V 10 12 22
(Sumber: Data SD Negeri Bontomanai K Tahun 2017/2018)
2. Sampel

Sugiyono (2017:118) Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya mengutamakan sampel

yang diambil dari populasi itu. Lebih lanjut, Imam Suyitno (2013: 81) Sampel

adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sasaran penelitian. Jumlah dan

jenis sampel yang dijadikan sasaran peneliti harus representatif/mewakili

populasinya.

Untuk menentukan sampel dalam peneliti digunakan teknik “sampling

jenuh” artinya peneliti mengambil seluruh jumlah populasi sebagai anggota

sampel dengan pertimbangan bahwa murid hanya 22 orang. Seperti terlihat pada

tabel berikut.

Tabel 3.2
Sampel

Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah
Laki-laki Wanita
1 V 10 12 22
(Sumber: Data SD Negeri Bontomanai K Tahun 2017/2018)

C. Definisi Operasional Variabel

Secara operasional, variabel yang digunakan dalam penelitian dapat

didefinisikan sebagai berikut:


1. Hasil belajar Bahasa Indonesia murid yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah nilai yang diperoleh murid pada tes awal (pretest) dan nilai yang

diperoleh murid pada saat tes akhir (posttest).

2. Aktivitas murid dalam mengikuti pembelajaran adalah kegiatan yang

diharapkan dilakukan murid selama mengikuti proses pembelajaran

melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA).

Melalui defenisi operasional variabel, batasan istilah yang sesuai dengan

judul penelitian akan dipaparkan guna memperjelas hasil penelitian.

1. Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya

untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan.

2. Membaca pemahaman adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dengan

tujuan memahami, mengetahui, serta mengingat isi atau informasi yang

ada dalam artikel atau bacaan yang dibacanya.

3. Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) adalah suatu

rancangan kegiatan membaca untuk memprediksi apa yang dipikirkan

pembaca melalui aktivitas berpikir dengan mengkonstruktur pengalaman

yang dimiliki dikaitkan dengan ide pengarang sehingga didapatkan

pemahaman mengenai isi suatu cerita.

D. Jenis Variabel

Sugiyono (2017:60) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-

sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Menurut Sudjana (2005:23) variabel merupakan ciri dari individu, objek,

gejala, peristiwa, yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Sedangkan

menurut Arikunto (2002:98), variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu

yangakan menjadi penggunaan pembelajaran berdasarkan masalah pada

materiper gerakan nasional dan sikap nasionalisme, sehingga ada dua variabel

penelitian yaitu:

1. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitan ini adalah Pengaruh Penerapan Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

Negeri Bontomanai.

2. Variabel Terikat adalah variabel yang mempengaruhi variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca

pemahaman siswa kelas V SD Negeri Bontomanai K.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat

ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

penelitian. Jadi intumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena

inidisebut variabel penelitian (Sugiyino, 2017:148). Selanjutnya menurut Imam

Suyitno (2013:82) Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai peneliti untuk

menjaring peneliti atau mengumpulkan data penelitian. Alat tersebut berupa tes,
lembar tugas, daftar tugas, catatan lapangan, angket, panduan wawancara tape

recorder, camera digital, format pengumpulan data dan sebagainya. Adapun

instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian “Pengaruh Penerapan

Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan

Membaca Pemahaman Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD

Negeri Bontomanai K” adalah kemampuan membaca pemahaman untuk

menyelesaikan cerita.

Validitas adalah alat yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaiknya intrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2002:144).

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur pada yang seharusnya diukur. Meteran yang valid

dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang

alat untuk mengukur panajangmeteran tersebut menjadi tidak valid jika

digunakan untuk mengukur berat. Instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang tidak digunakan berapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh

instrumen yang tidak reliabel/konsisten (Sugiyono, 2017:173). Adapun

instrumen penilaian yang dilakukan adalah :


a. Instrumen perlakuan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Instrumen pengumpulan data berupa tes, yakni untuk mengetahui

kemampuan membaca pemahaman dengan menerapkan DRTA. Tes yang

dilakukan sebanyak dua kali, pertama pada saat pretest dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan awal murid, dan kedua posttest untuk mengetahui

hasil akhir setelah diberikan perlakuan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), adapun langkah-langkah

(prosedur) pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut :

1. Tes awak (pretest)

Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk mengetahui

kemampuan membaca pemahaman oleh murid sebelum digunakan Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap kemampuan

membaca pemahaman.

2. Treatment (pemberian perlakuan)

Dalam hal ini peneliti menggunakan model pembelajaran Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) terhadap kemampuan membaca pemahaman pada

murid kelas V SD Negeri Bontomanai K.

3. Tes akhir (posttest)

Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui

pengaruh penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)


terhadap kemampuan membaca pemahaman pada murid kelas V SD Negeri

Bontomanai K.

G. Tehnik Analisis Data


1. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran

mengenai karakteristik pencapaian kemampuan membaca pemahaman siswa

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum dan sesudah perlakuan berupa

penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Untuk kepentingan

tersebut, maka dilakukan perhitungan rata-rata tentang kemampuan membaca

siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan hasil penelitian,

dengan rumus:

Me =
 Xi (Sugiyono, 2007: 49)
n

Keterangan:

Me : Mean (rata-rata)

 : Jumlah

Xi : Nilai X ke i sampai ke n

N : Banyaknya subjek

Peningkatan kemampuan membaca pemahaman sebelum dan sesudah

dengan strategi DRTA dapat dianalisis dengan teknik analisis presentase

dengan rumus sebagai berikut:


f
P = x 100% (Tiro, 2004: 242)
N

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi yang dicari persentasenya

N = Jumlah subjek eksperimen

2. t-tes

Untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian mengenai kemampuan

membaca pemahaman siswa kelas V dalam pelajaran Bahasa Indonesia antara

sebelum dan sesudah penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA),

maka digunakan rumus t-test, yang dikemukakan oleh Arikunto (2002: 275) yaitu:


√ ( )

Keterangan:

t = Perbedaan Dua Mean

Md = perbedaan mean pretest dan posttest

 X2 d = jumlah kuadrat deviasi

N = Jumlah subjek eksperimen

dk = Derajat kebebasan tertentu ditentukan dengan N-1

Uji t jika thitung > ttabel dengan dk = n – 1 dapat disimpulkan ada

peningkatan membaca pemahaman. Sedangkan jika t hitung <t tabel dengan

db = n – 1 dapat disimpulkan tidak ada peningkatan membaca pemahaman.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Pretest Bahasa Indonesia Murid Kelas V SD Negeri


Bontomanai K Sebelum Menggunakan Strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri

Bontomanai K mulai tanggal 07 Mei s/d 07 Juni 2018, maka diperoleh data-data

yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar

murid berupa nilai dari kelas V SD Negeri Bontomanai K.

Data perolehan skor hasil belajar murid di kelas V SD Negeri

Bontomanai K sebelum diberikan perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.1 skor

nilai pre-test (terlampir).

Untuk mencari mean (rata-rata) nilai pre-test dari murid kelas V SD

Negeri Bontomanai K dapat dilihat pada Tabel 4.2 perhitungan untuk mencari

mean (terlampir).

Dari data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ f x = 1300,

sedangkan nilai dari N sendiri adalah 22. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut :

Me =
 Xi
n

= 59,09
Dari hasil perhitungan di atas maka diperoleh nilai rata-rata hasil belajar

murid kelas V SD Negeri Bontomanai K sebelum menggunakan Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) yaitu 59,09. Keterangan murid

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Deskripsi dan Frekuensi Kategori Kemampuan Membaca


Pemahaman Pre-test
No Interval nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 0 – 40 Sangat rendah 2 9,09

2 45 – 55 Rendah 9 40,90

3 60 – 70 Sedang 8 36,36

4 75 – 80 Tinggi 3 13,63

5 85 – 100 Sangat tinggi - -

Jumlah 22 100

Sumber : data primer 2018, diolah dari lampiran 3

Berdasarkan data yang dapat dikelola pada tabel di atas maka dapat

disimpulkan nilai pre-test murid sebelum adanya perlakuan dengan

menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

dikategorikan sangat rendah yaitu 9,09%, rendah 40,90%, sedang 36,36%, tinggi

13,63%, dan sangat tinggi berada pada presentase 0%. Melihat dari persentase

yang ada dapat dikatakan dalam kemampuan membaca pemahaman sebelum

menggunakana Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) tergolong

rendah.
Tabel 4.4 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Kemampuan Membaca
Pemahaman Pre-test
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

<70 Tidak tuntas 12 54,54

>70 Tuntas 10 45,45

Jumlah 22 100

Sumber : data primer 2018, diolah dari lampiran 3

Apabila tabel 4.4 dikatakan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil

belajar murid yang ditentukan oleh peneliti yaitu jumlah murid yang mencapai

atau melebihi nilai KKM 70, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan

membaca pemahaman belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal

karena murid yang tuntas hanya 45,45%.

2. Deskripsi Hasil Posttest Bahasa Indonesia Murid Kelas V SD Negeri


Bontomanai K Setelah Menggunakan Strategi Directed Reading Thinking
Activity (DRTA)
Selama peneliti berlangsung terjadi perubahan setelah diberikan

perlakuan. Perubahan tersebut berupa kemampuan membaca pemahaman yang

datanya diperoleh setelah diberikan post-test. Perubahan tersebut dapat dilihat

dari data berikut ini:

Data perolehan skor kemampuan membaca pemahaman murid kelas V

SD Negeri Bontomanai K setelah menggunakan Strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) dapat dilihat pada tabel 4.5 skor nilai post-test

(terlampir).
Untuk mencari mean (rata-rata) nilai post-test dari murid kelas V SD

Negeri Bontomanai K, dapat dilihat pada tabel 4.6 perhitungan untuk mencari

mean nilai post-test (terlampir).

Dari data hasil post-test pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai dari

∑ f x = 1800 dan nilai dari N sendiri adalah 22. Kemudian dapat diperoleh nilai

rata-rata (mean) sebagai berikut :

Me =
 Xi
n

= 81,81

Dari hasil perhitungan diatas maka diperoleh nilai rata-rata dari

kemampuan membaca pemahaman murid kelas V SD Negeri Bontomanai K

setelah menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) yaitu

81,81 dari ideal 100. Adapun keterangan murid dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Deskripsi Dan Frekuensi Kategori Kemampuan Membaca


Pemahaman Post-test
No Interval nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 0 – 40 Sangat rendah - -
2 45 – 55 Rendah - -
3 60 – 70 Sedang 5 22,72
4 75 – 80 Tinggi 9 40,90
5 85 – 100 Sangat tinggi 8 36,36

Jumlah 22 100

Sumber : data primer 2018, diolah dari lampiran 5


Berdasarkan data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan

membaca pemahaman pada tahap post-test dengan menggunakan instrumen test

dikategorikan sangat tinggi yaitu 36,36%, tinggi 40,90%, sedang 22,72%, rendah

0,00%, dan sangat rendah berada pada persentase 0,00%. Melihat dari hasil

persentase yang ada dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca pemahaman

setelah menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

tergolong tinggi.

Tabel 4.8 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Kemampuan Membaca


Pemahaman Post-test
Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

<70 Tidak tuntas 2 9,09

>70 Tuntas 20 90,90

Jumlah 22 100

Sumber : data primer 2018, diolah dari lampiran 5

Apabila tabel 4.8 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan

kemampuan membaca pemahaman yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika

jumlah murid yang mencapai atau melebihi nilai KKM 70, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman murid kelas V SD

Negeri Bontomanai K telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara

klasikal karena murid yang tuntas adalah 90,90%.

3. Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Murid

Data hasil pengamatan aktivitas murid kelas V SD Negeri Bontomanai K

dengan menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)


selama 4 kali pertemuan dapat dilihat pada tabel 4.9 hasil analisis data aktivitas

murid (terlampir).

Berdasarkan tabel 4.9 tentang analisis data observasi siswa dari

pertemuan 1 sampai 4 menunjukkan bahwa presentase murid yang hadir pada

saat pembelajaran 100%. Murid yang mampu mengikuti arahan guru dengan

baik 86,36%. Murid yang aktif dalam diskusi 86,36%. Murid yang tidak aktif

pada saat diskusi berlangsung 13,63%. Murid yang aktif dalam kegiatan

kelompok 84,09%. Murid yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru

88,63%. Murid yang mampu mengungkapkan perasaan dan pendapatnya pada

saat diskusi berlangsung 86,36%. Dan murid yang mampu menyimpulkan materi

pembelajaran pada akhir pembelajaran 72,72%.

4. Efektivitas Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Strategi


Directed Reading Thinking Activity (DRTA)
Sesuai dengan hipotesis penelitian yakni Strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) terhadap kemampuan membaca pemahaman pada

mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V SD Negeri Bontomanai K, maka teknik

yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik statistik

inferensial dengan menggunakan uji-t.

Analisis skor pre-test dan post-test dapat dilihat pada tabel 4.10

(terlampir). Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus :


Md =

= 22,72
2. Mencari harga “ ∑ X2 d “ dengan menggunakan rumus :

(∑ )
∑ X2 d = ∑ d2 −

( )
= 13300 −

= 13300 −

= 13300 – 11363

= 1936

3. Menentukan harga t hitung

t = ∑

( )

t =
√ ( )

t =

t =

t =

t = 5,42

4. menentukan harga t tabel

Untuk mencari t tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf

signifikan α = 0,05 dengan dk = N – 1 = 22 −1 =21 maka diperoleh t 0,05 = 1,72.

Setelah diperoleh thitung = 5,42 dengan ttabel = 1,72 maka diperoleh thitung >

ttabel atau 5,42 > 1,72. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis diterima.
Ini berarti pembelajaran Strategi Directed Reading Thinking Activity

(DRTA) efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang

kemampuan membaca pemahaman di kelas V SD Negeri Bontomanai K.

B. Pembahasan

1. Kondisi awal

Pada kondisi ini proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas, murid

jarang mendapatkan kesulitan atau hambatan demi kesuksesannya dalam belajar

yang sering kali menyebabkan rendahnya minat membaca seorang murid.

Misalnya dalam kelas terkadang seorang siswa mengalami kesulitan

mengerjakan tugas yang diberikan pada mata pelajaran yang bersangkutan. Hal

ini disebabkan oleh faktor ketidak mampuan seorang guru atau pendidik dalam

memberikan pemahaman yang benar kepada siswa terhadap suatu pelajaran yang

diberikannya, tingkat kerumitan mata pelajaran tersebut yang cukup tinggi serta

faktor psikologis murid itu sendiri. Faktor-faktor yang secara tunjang menunjang

terjalin dalam proses membaca itu ternyata mempunyai sifat yang

menguntungkan. Hampir semua jenis keterampilan membaca dapat diperbaiki

dengan jalan latihan. Pembelajaran membaca di kelas dengan pemberian tugas

terasa suatu pembelajaran yang membosankan dan menjenuhkan. Siswa sulit

memahami cerita, sulit untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat utuh

dalam menyimpulkan isi suatu cerita. Ada beberapa faktor penyebab munculnya

permasalahan tersebut diantaranya, yaitu guru kurang memahami adanya

strategi-strategi pembelajaran bahasa Indonesia yang beragam, kurangnya minat


membaca siswa terhadap suatu bacaan, kurangnya fasilitas sekolah dan tidak

adanya dorongan dari pihak sekolah untuk meningkatkan kegiatan membaca.

Sudah tidak salah jika banyak hal yang menyebabkan rendahnya minat

baca, hali ini menjadi penyebab rendahnya nilai itu bisa datang dari murid, guru

atau sarana dan prasaranan belajar yang tidak mendukung.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai membaca pemahaman sebelum

menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam

menunjang keberhasilan murid dalam belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai

pre-test dengan nilai rata-rata 59,09 dengan kategori yakni sangat rendah 9,09%,

rendah 40,90%, sedang 36,36%, tinggi 13,63%, dan sangat tinggi 0%. Melihat

persentase kemampuan membaca pemahaman pre-test yang diperoleh murid

dapat dikatakan bahwa murid yang tuntas hanya 10 orang dan 12 orang

tergolong dalam kategori tidak tuntas. Berdasarkan hasil tersebut dapat

dikatakan bahwa tingkat kemampuan murid sebelum menggunakan Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) tergolong rendah.

2. Proses

Pada bagian ini membahas tentang keadaan kelas yang dirasakan peneliti

pada saat melakukan penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada saat

eksperimen, murid menjadi lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

Peneliti menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, murid lebih aktif dan semangat dalam

proses pembelajaran berlangsung.


3. Hasil akhir

Bagian ini, kemampuan membaca pemahaman murid dengan

menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) tergolong

tinggi hal ini dapat dilihat dari skor perolehan rata-rata sebesar 81,81. Setelah

diberikan perlakuan mempunya hasil yang lebih baik dibanding dengan sebelum

diberikan perlakuan. Selain itu, persentase murid juga meningkat yakni kategori

sangat rendah 0% atau tidak ada, rendah 0% atau tidak ada, sedang 22,72%,

tinggi 40,90%, dan sangat tinggi 36,36%. Berdasarkan persentase tersebut

menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman murid lebih baik dari

sebelumnya.

Jadi, hasil analisis di atas yang menunjukkan Strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) efektif digunakan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia tentang membaca pemahaman sejalan dengan hasil observasi yang

dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada murid yaitu

pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa murid yang melakukan kegiatan

lain atau bersikap cuek selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilihat

pada pertemuan pertama murid yang melakukan kegiatan lain sebanyak 3 orang,

sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 murid yang melakukan kegiatan lain

pada saat pembelajaran berlangsung. Pada awal pertemuan, hanya sedikit murid

yang aktif mengikuti pembelajaran. Akan tetapi sejalan dengan digunakannya

Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) mulai aktif pada setiap

pertemuan.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan statistik inferensial yang

diperoleh secara hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

”Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) efektif digunakan dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman di kelas V SD

Negeri Bontomanai K”.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang lebih rinci berkaitan pelaksanaan pembelajaran Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap kemampuan membaca

pemahaman pada murid kelas V SD Negeri Bontomanai K sebagai berikut :

1. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum

kemampuan membaca pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

V SD Negeri Bontomanai K sebelum menggunakan Strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) dikategorikan rendah. Hal ini

ditunjukkan dari perolehan persentase perolehan murid yaitu sangat rendah

9,09%, rendah 40,90%, sedang 36,36%, tinggi 13,63%, dan sangat tinggi

0%.

2. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulakan bahwa secara umum

kemampuan membaca pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas

V SD Negeri Bontomanai K setelah menggunakan Strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) dapat dilihat dari perolehan persentase

yaitu sangat tinggi 36,36%, tinggi 40,90%, sedang 27,72%, rendah 0,00%,

dan sangat rendah berada pada persentase 0,00%.

3. Aktivitas murid setelah menggunakan Strategi Directed Reading Thinking

Activity (DRTA) meningkat dengan rata-rata 77,27%.

4. Setelah menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)

murid memberikan respon positif dengan perolehan rata-rata 81,81%.


5. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) efektif digunakan

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman

setelah diperoleh thitung = 5,42 dan ttabel = 1,72 maka diperoleh thitung > ttabel

atau 5,42 > 1,72 maka hipotesis diterima.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Kepada guru Sekolah Dasar, diharapkan dapat menerapkan Strategi Directed

Reading Thinking Activity (DRTA) sebagai salah satu alternatif dalam

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Bahasa

Indonesia yang bersifat abstrak untuk kemampuan membaca pemahaman.

2. Bagi guru atau praktisi pendidikan lainnya yang tertarik untuk menggunakan

bentuk pembelajaran ini, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Memperhatikan dan menelaah kegiatan-kegiatan dalam tahapan Strategi

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) serta mempersiapkan alat

peraga dan situasi nyata dalam kehidupan yang sesuai dengan materi

pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

b. Pengaturan waktu yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran

dipertimbangkan dengan matang agar dapat sesuai dengan alokasi waktu

yang direncanakan.
c. Guru dalam mengaplikasikan Strategi Directed Reading Thinking Activity

(DRTA) sebaiknya lebih menekankan pada keaktifan murid agar dapat

belajar dari pengalaman mereka sendiri.

3. Bagi peneliti lain yang berminat, diharapkan untuk mengembangkan pada

materi Bahasa Indonesia yang lain selain konsep membaca pemahaman.


DAFTAR PUSTAKA

Akhir, Muhammad, and Supriadi Supriadi. “Interferensi Bahasa Bugis Dalam


Penggunaan Bahasa Indonesia Lisan Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia FKIP Unismuh Makassar.” Konfiks: Jurnal
Bahasa dan Sastra Indonesia 4.1 (2017): 95-110.

Abidin Yunus. 2012. Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter.


Bandung: Rafika Aditama

Kurniawan Arief Rakhman. 2013 Manager dan Supervisor. Buku Pintar,


Yogyakarta

Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT


Rineka Cipta.

Burns, P.C., Betty, D. Dan Ross, E.P. 1996. Teaching Reading in Today’s
Elementary Schools. Chicago: Rand Mc. Nally College Publishing
Company

Dalman, 2013. Keterampilan membaca cepat. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada


Depdeknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa
IndonesiaI. Jakarta:Depdiknas

Hervey F. Silver, dkk. 2012. Strategi-Strategi Pengajaran. Jakarta: PT Indeks

Hariani, Sri. 2013.Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)


untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V
SDN Pacarkeling 1/82. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya

Munirah, 2012. Pembelajaran bahasa Indonesia kelas awal SD. Universitas


Muhammadiyah Makassar

Rahim, Farida. 2007.Pengajaran Membaca di sekolah Dasar. Jakarta:Bumi Aksara

Rahim, Faridah. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi


Aksara

Suard,. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta barat: PT.Indeks

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan aplikasi Paikem.


Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Suyitno, Imam. 2013. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Panduan, Teori, Pelatihan, dan
Contoh. PT Refika Aditama. Bandung.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian.Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan Penelitian dan pengembangan. Bandung: alvabeta CV
Sulistiyowati, Yuni. 2011. Penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Kasin. Malang.
Universitas Negeri Malang

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung:Percetakan Angkasa

Yunus, Abidin. 2012. Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT


Refika Aditama

Wina, Sanjaya. 2008. Kuikulum san Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada


Media Group

Wiesendanger, Kartherine D. 2001. Strategies for Literacy Education. Colimbus,


Ohio: Merril Prentice Hall
RIWAYAT HIDUP

NURISTIQAMAH WAHID. Lahir di Sungguminasa

Kabupaten Gowa pada tanggal 21 Oktober 1996, anak

kedua dari pasangan Ayahanda Abdul Wahid dan Ibunda

Kartini. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD

Negeri Bontomanai K Kabupaten Gowa dan tamat tahun

2008. Tahun 2011 menyelesaikan pendidikan tingkat menengah di SMP Negeri 2

Barombong, dan tamat di SMA Negeri 1 Galesong Utara pada tahun 2014. Pada

tahun yang sama 2014, penulis melanjutakan pendidikan di perguruan tinggi

Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas

Muhammadiyah Makassar sampai tahun 2018. Selama berstatus sebagai

mahasiswa, penulis giat dalam mengikuti perkuliahan di kampus dan mengikuti

seminar yang diadakan oleh kampus. Untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

menulis skripsi dengan judul ʽʽPengaruh Penerapan Strategi Directed Reading

Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman

Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD Negeri Bontomanai K ʼʼ.

Anda mungkin juga menyukai