Contoh PKP Dowload
Contoh PKP Dowload
Contoh PKP Dowload
SKRIPSI
Oleh
MUKARRAMA
10540945414
Tak selamanya kesulitan akan terus menjadi sebuah kesulitan tiada henti.. Allah
Allah. Dan jangan pernah berlomba lomba dalam urusan dunia sebab dunia
Baqarah:148,
Masalah utama dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh media
kartu huruf terhadap kemampuan membaca permulaan murid pada mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas I SDN 20 Tala-Tala Kabupaten Bantaeng.
Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah
pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta dan rasio pada-Mu. Sang
bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.
Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi
kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis
kerahkan untuk membuat tulisan ini sesuia dengan baik dan bermanfaat dalam
dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada orang
tua Haeruddin dan Haeriah yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan,
mendidik dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula,
I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi
Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan
penulis.
Kepala Sekolah bapak Muhammad Yusuf, S.Pd., MM, guru, staf SDN 20 Tala-
Tala, dan ibu Hastuti. Z, S.Pd., selaku guru kelas 1 di sekolah tersebut yang telah
Ratna Dilla, dan Maulida Amalia yang selalu menemaniku dalam suka dan duka,
Guru Sekolah Dasar angkatan 2014 atas segala kebersamaan, motivasi, saran, dan
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tnpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5
A. Kajian Pustaka
1. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 7
2. Media Pembelajaran .................................................................. 9
a. Pengertian Media Pembelajaran .......................................... 9
b. Jenis Media Pembelajaran ................................................... 11
c. Prinsip Pemilihan Media..................................................... 13
3. Media Kartu Huruf .................................................................... 13
a. Pengertian Media Kartu Huruf ............................................ 13
b. Kelebihan dan Kelemahan ................................................... 14
c. Fungsi Permainan Kartu Huruf ........................................... 15
d. Langkah-langkah Permainan Kartu Huruf .......................... 16
e. Landasan Pemanfaatan Media Kartu Huruf ........................ 16
4. Kemampuan Membaca Permulaan ............................................ 17
a. Pengertian Membaca ........................................................ 17
b. Tujuan Membaca ............................................................... 17
c. Manfaat Membaca ............................................................. 19
d. Jenis-jenis Membaca ......................................................... 20
e. Kemampuan Membaca Permulaan .................................... 22
5. Teori Belajar yang Melandasi Pembelajaran
Membaca menggunakan Media Kartu Huruf ........................... 23
B. Kerangka Pikir ................................................................................. 25
C. Hipotesis .......................................................................................... 27
A. Simpulan .......................................................................................... 52
B. Saran ................................................................................................ 53
Tabel Halaman
Gambar Halaman
Lampiran Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di
sini dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara
suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh dengan
interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-
sampai akhir hayat mereka. Oleh karena itu, pendidikan dipandang salah satu
1
bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Mengingat sangat
untuk menjadi manusia yang memiliki ahlak mulia, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, serta dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab baik secara
perioritas utama bagi komponen bangsa. Salah satu jenjang pendidikan yang
disediakan oleh pemerintah Indonesia adalah Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar
murid, motivasi belajar murid, dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru
di kelas.
yang termasuk ke dalam faktor psikologis guru dan murid misalnya faktor bakat,
psikologis lainnya.
Guru mempunyai kewajiban mengembangkan semua potensi yang dimiliki
dapat tercapai dan pembelajaran menjadi aktif, interaktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
penggunaan media yang diterapkan saat proses belajar berlangsung serta media
yang digunakan sangat monoton yaitu hanya mengandalkan media papan tulis
kali. Hal tersebut membuat murid merasa kurang termotivasi dalam kegiatan
fasilitas pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar yang optimal. Guru
berlangsung dan untuk itu motivasi belajar murid menjadi rendah, ditandai dengan
banyaknya murid yang bermain sendiri dan bersenda gurau pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Guru hanya menekankan pada penanaman konsep
pada diri murid tanpa memperdulikan apakah konsep-konsep yang telah diajarkan
membaca murid kelas 1 SDN 20 Tala-Tala masih rendah, hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar pada salah satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia
yang belum mencapai KKM. Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia dapat
dilihat dari hasil Mid semester genap tahun pelajaran 2017/2018 adalah 63,28
Indonesia yaitu ≥ 70. Nilai tertingginya adalah 83 dan nilai terendahnya adalah
47. Dari 21 murid, hanya 5 murid saja yang mendapatkan nilai tuntas dan 16
murid mendapatkan nilai tidak tuntas karena belum mencapai daya serap materi.
media pembelajaran yang dapat menjadikan murid lebih aktif dan berada dalam
suasana belajar yang menyenangkan. Hal ini dilakukan agar murid mampu
murid adalah media kartu huruf. Media Kartu Huruf adalah media pembelajaran
dengan menggunakan kertas yang berukuran tebal dan berbentuk persegi panjang
yang ditulisi atau ditandai dengan unsur abjad atau huruf tertentu. Kartu huruf
merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang termasuk dalam katagori
Flash Card. Media pembelajaran ini mengandalkan Kartu Huruf yang menjadi
faktor utama dalam proses pembelajaran. Kartu huruf dapat membantu guru
mencapai tujuan intruksional karena selain merupakan media yang murah dan
mudah diperoleh, juga dapat meningkatkan keaktifan murid. Selain itu,
pengetahuan dan pemahaman siswa menjadi lebih luas, jelas, dan tidak mudah
dilupakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
permulaan murid pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I SDN 20 Tala-tala
Kabupaten Bantaeng.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Sekolah Dasar yang nantinya setelah menjadi guru dapat membantu siswa dalam
a. Bagi Murid :
b. Bagi Guru :
mutu pendidikan.
d. Peneliti lain
A. Kajian Pustaka
Jurnal.
penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Suartini Ida Ayu
media kartu huruf dan berkaitan kemampuan membaca permulaan. Namun tidak
sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 64,25. Hal ini menunjukkan bahwa
lebih baik dari keterampilan membaca murid yang dibelajarkan dengan metode
I di Desa Panji.
Penelitian yang dilakukan oleh Kartini Diah dengan penelitian yang akan
adalah pada mata pelajaran, jenis penelitian, instrumen penelitian, serta jenis kartu
Gusti Ayu berkaitan dengan kemampuan membaca gambar dan Sosial emosional
eksperimen.
yang akan dilakukan peneliti dengan penelitian di atas memilki persamaan dan
perbedaan. Akan tetapi, memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui
2. Media Pembelajaran
diperbaharui. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata ”medius” yang artinya tengah, perantara atau penghantar. Menurut
Djamarah (2002: 120) dalam bahasa Arab, media dalah wasail atau wasilah yang
berarti perantara atau penghantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Gagne (dalam Sadiman 2008: 6), media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Selain itu media
adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang murid
2010: 4) media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan
proses komunikasi antara peserta didik, guru dan bahan ajar. Komunikasi tidak
peserta didik. Selain itu media juga harus merangsang peserta didik untuk
baru yang membuat murid aktif dalam pembelajaran. Media yang baik juga akan
akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan
segala sesuatu yang dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, dan perhatian
peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada peserta
didik. Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mampu
menciptakan sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada
untuk digunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna dalam
mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga
peserta didik dengan mudah mengerti dan memahami materi pelajaran yang
pembelajaran menjadi lebih mudah dan mempertinggi hasil belajar murid. Media
murid.
a. Media dua dimensi seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram,
b. Media tiga dimensi seperti model padat, model penampang, model susun,
c. Media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-
lain.
bahwa jenis media pembelajaran dibagi ke dalam dua kategori luas yaitu
1) Media Tradisional
boneka).
ini adalah media tradisional yaitu media visual diam yang tak diproyeksikan
berupa kartu huruf. Kartu huruf sangat membantu murid dalam memahami materi
pelajaran yang disampaikan guru sehingga diharapkan media kartu huruf dapat
murid.
c. Prinsip Pemilihan Media
pemilihan media yaitu: (1) menentukan jenis media dengan tepat, artinya memilih
media sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran, (2) menetapkan atau
dengan kematangan anak didik, (3) menyajikan media dengan tepat, artinya teknik
dan metode penggunaan media disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu,
dan sarana, (4) menempatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat,
artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan.
Penelitian ini menggunakan media cetak berupa kartu huruf dan termasuk jenis
media visual, yang hanya dapat dilihat dan sangat tepat digunakan sesuai dengan
lancar membaca dimungkinkan karena belum paham bentuk dan bunyi huruf.
Kartu dalam KBBI, Balai Pustaka ( h. 448 ) adalah kertas tebal yang
berbentuk persegi panjang. Sedangkan huruf KBBI, Balai Pustaka (h.362 ) adalah
tanda aksara atau tata tulis yang merupakan abjad yang melambangkan bunyi
bahasa dan aksara. Ambarini (2006: 35), mengatakan bahwa kartu huruf adalah
kumpulan kartu yang didalamnya terdapat huruf-huruf dari A-Z (kapital dan kecil)
dan diberi gambar serta kata untuk mendukung anak paham dan hafal abjad A
penggunaan sejumlah kartu sebagai alat bantu untuk belajar membaca dengan cara
melihat dan mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai tulisan dari makna
gambar pada kartu. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media kartu
huruf adalah jenis kertas yang berukuran tebal dan berbentuk persegi panjang
yang ditulisi atau ditandai dengan unsur abjad atau huruf tertentu. Kartu huruf
merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang termasuk dalam katagori
Flash Card.
29-31) adalah:
Kelebihan:
b) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek, atau
peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu dapat siswa dibawa ke objek
d) Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat
peralatan khusus.
Kelemahan:
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat murid dalam proses belajar.
Dalam hal ini penerima pesan adalah murid. Jadi sebaiknya dalam pembelajaran
a) Kondisi atau situasi saat permainan sangat penting bagi anak didik karena
b) Permainan dapat mengajarkan fakta dan konsep secara tepat guna, sama
didik, permainan dapat juga mendorong siswa untuk saling membantu satu
sama lain.
d) Bantuan yang paling baik dari media permainan adalah domain efektif (yang
sikap.
mengandung nilai yang paling tinggi dan bermakna untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
d. Langkah-Langkah Permainan Kartu Huruf
huruf diantaranya yaitu ambillah satu persatu kartu huruf secara bergantian.
langkah dalam penggunaan kartu huruf dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut:
d. Anak mencoba bermain kartu Huruf yang sesuai dengan instruksi guru.
sebuah aktivitas sehingga dia tidak merasakan waktu yang berlalu. Artinya
pembelajaran aktif dimana peserta didik belajar secara aktif ketika mereka secara
tersebut peserta didik menjadi senang dan mudah memahami apa yang dipelajari”.
4. Kemampuan Membaca Permulaan
a. Pengertian Membaca
adalah alat komunikasi yang digunakan seseorang kepada orang lain baik lisan
melafalkan huruf menjadi rangkaian kata dan kalimat. Menurut Tarigan (2008: 7)
disampaikan oleh penulis melalui media kata– kata atau bahasa tulis. Menurut
atas, maka dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu aktivitas komplek
yang melibatkan kegiatan fisik maupun mental yang bertujuan untuk memahami
tulisan atau bahasa tulis, sehingga menjadikan bermakna dan bermanfaat bagi
pembaca.
b. Tujuan Membaca
dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Menurut Blankton dan
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang
struktur teks.
bacaan.
c) Mampu mendalami, menghayati, menikmati, dan menarik manfaat dari
bacaan.
bahwa tujuan membaca dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan membaca umum
dengan akademik.
c. Manfaat Membaca
masyarakat yang gemar belajar membaca. Proses belajar efektif antara lain
informasi dari media visual (gambar tanda-tanda jalan) dan media cetak misalnya
surat kabar. Menurut Sukirno (dalam Farida Rahim 2008: 3) mengatakan manfaat
d. Jenis-Jenis Membaca
jenis membaca ada dua macam, yaitu membaca permulaan dan membaca lanjut.
kelas 1, dan kelas 2 Sekolah Dasar, sedangkan untuk membaca lanjut diberikan
permulaan disajikan melalui dua cara yaitu membaca permulaan tanpa buku dan
buku. Menurut Supriyadi, dkk. (2005: 127) pada membaca permulaan terdapat
satu jenis membaca, yaitu membaca teknis (membaca nyaring). Di Sekolah Dasar
jenis membaca dengan cara menyaringkan atau menyuarakan apa yang dibaca
sebagian besar atau bahkan sepenuhnya dilakukan pada kelas I dan II, sedangkan
pada kelas yang lebih tinggi frekuensi kegiatan membaca teknis semakin
berikut
f. Variasi bunyi (/u/ pada kata “pukul”, /o/ pada kata “toko”
dan“pohon”).
Tahapan proses belajar membaca bagi murid sekolah dasar kelas awal
b. Skimming
c. Permulaan
d. Cepat
e. Kemampuan Membaca Permulaan
mengenalkan bunyi suatu tulisan atau huruf yang terdapat pada kata-kata dalam
dengan mengutamakan pada keterampilan segi mekanisnya. Oleh karena itu, jenis
(pemahaman).
awal. Kemampuan membaca yang diperoleh murid di kelas I dan kelas II tersebut
ketepatan menyuarakan tulisan, lafal dan intonasi yang wajar, kelancaran dan
diperoleh melalui suatu dialog yang ditandai oleh suasana belajar yang bercirikan
pengalaman dua sisi. Ini berarti bahwa penekanan bukan pada kuantitas materi,
melainkan pada upaya agar siswa mampu menggunakan otaknya secara efektif
dan efisien sehingga tidak ditandai oleh segi kognitif belaka, melainkan oleh
mana anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas
kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah pada tujuan.
lagi sentrasi tetapi desentrasi dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh
subyek tertentu. Apabila siswa akrab dengan suatu obyek tertentu, lebih besar
kemampuan membaca dan menulis. Usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium
operasional konkrit. Oleh karena itu penting bagi siswa SD jika dalam
B. Kerangka Pikir
Bantaeng mengambil sebuah media yang menarik menjadi suatu hal yang penting
anak akan lebih tertarik dalam melakukan kegiatan pembelajaran baik didalam
kelas ataupun diluar kelas. Ketika anak sudah tertarik dengan media yang
secara optimal. Media yang digunakan peneliti adalah Media Kartu Huruf
pretest tanpa menggunakan media kartu huruf dan posttest dengan menggunakan
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media
Tala-tala Kabupaten Bantaeng, Skema kerangka pikir dalam penelitian ini dapat
Pretest Posttest
K K
Analisis
Hasil
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam suatu penelitian pasti mutlak diperlukan suatu jenis penelitian yang
penggunaan metode serta pemilihan sebuah metode yang tepat maka akan
masalah, dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang akan digunakan dalam
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan”.
B. Rancangan Penelitian
Design. Desain ini dilakukan dua kali pengukuran terhadap kemampuan membaca
permulaan siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I SDN 20 Tala-Tala.
digunakan media kartu huruf. Fokus desain penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
O1 X O2
Keterangan:
(pretest).
(pretest).
C. Variabel
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Ada dua variabel dalam penelitian
ini, yakni variabel bebas dan variabel terikat. Kedua variable tersebut
Variabel bebas (X) yang memengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam
permulaan”.
berikut:
X Y
Keterangan:
1. Populasi
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
SDN 20 Tala-tala Kabupaten Bantaeng yang terdiri atas 2 kelas dengan jumlah
keseluruhan muridnya adalah 42 orang. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas I SDN 20 Tala-tala Kabupaten Bantaeng
I.A I.B
2. Sampel
subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas
adanya tujuan tertentu ”. Artinya setiap subjek yang diambil dari populasi dipilih
pengambilan sampel pada penelitian ini karena sampel tersebut memiliki siswa
yang sangat aktif dalam pembelajaran. Berikut adalah sampel pada penelitian ini:
Tabel 3.3 Jumlah Siswa Kelas I.B SDN 20 Tala-tala Kabupaten Bantaeng
1. Media kartu huruf adalah jenis kertas yang berukuran tebal dan berbentuk
persegi panjang yang ditulisi atau ditandai dengan unsur abjad atau huruf
tertentu.
dan intonasi yang wajar, kelancaran dan kejelasan suara. Selain itu, di dalam
F. Instrumen Penelitian
penelitian” (Nursalam dan Suardi, 2016: 4). Adapun instrumen penelitian yang
1. Observasi
penggunaan media kartu huruf yang dilakukan dengan cara mengamati dan
peneliti melakukan observasi langsung terhadap cara belajar siswa dan proses
2. Tes
Tes adalah cara yang digunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam
sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat
dihasilkan nilai yang melambangkan hasil belajar seseorang. Adapun bentuk tes
3. Dokumentasi
data yang benar-benar nyata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tes. Tes merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
melakukan pengukuran hasil belajar siswa, atau alat yang digunakan untuk
tugas untuk dijawab atau dikerjakan. Jawaban atau hasil pekerjaan tes setelah
selesai diperiksa akan diperoleh suatu hasil. Tes digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa. Tes yang diberikan adalah tes lisan dalam bentuk membaca nyaring
masing-masing murid.
H. Teknik Analisis Data
distribusi frekuensi, skor tertinggi, skor terendah, skor ideal, rentang skor, skor
rata-rata, dan standar deviasi. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang
siswa menjadi skor standar (nilai) mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh
80-89 Tinggi
65-79 Sedang
55-64 Rendah
Sedangkan untuk kategori nilai ketuntasan siswa terdapat pada tabel 3.5
berikut:
Nilai Kategori
Tuntas
Tidak tuntas
hipotesis penelitian, dalam hal ini digunakan program SPSS for windows versi 16.
Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji normalitas
spesifik. Untuk uji normalitas ini, digunakan program SPSS for windows versi 16.
Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji One-Sampel Kolmogorov-Smirnov
b. Uji Homogenitas
variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian homogenitas dilakukan dengan
normal.
c. Uji Hipotesis
apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Uji hipotesis yang
digunakan adalah Uji Paired Sampel t-test yang merupakan uji beda dua sampel
berpasangan yakni subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda.
Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika Sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak sedangkan jika Sig. < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan
menggunakan media kartu huruf. Dan pada pertemuan kelima, untuk melihat
mengenai hasil belajar murid pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum
(pretest) dan setelah (posttest) digunakan media kartu huruf terhadap kemampuan
permulaan Bahasa Indonesia murid kelas I yang dipilih sebagai subyek penelitian,
37
maka berikut disajikan statistik nilai hasil pretest Bahas Indonesia murid kelas I
Indonesia Pretest
Statistics
Nilai_Pretest
N Valid 21
Missing 0
Mean 52.8571
Median 50.0000
Mode 70.00
Variance 351.429
Range 60.00
Minimum 20.00
Maximum 80.00
Sum 1110.00
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) yang diperoleh
pada pretest adalah 52,8 dari nilai total 1110 dengan nilai standar deviasi 1,87.
dimaksud disusun berdasarkan persamaan kategori yang disajikan pada BAB III.
Dengan demikian diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti yang
Nilai Pre-Test
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
90-100 Sangat tinggi - 0%
80-89 Tinggi 2 9,52%
65-79 Sedang 6 28,58%
55-64 Rendah 7 33,33%
0-54 Sangat rendah 13 61,90%
Jumlah 21 100%
pada saat pretest telah diketahui bahwa ada 13 orang atau 61,90% yang berada
pada kategori hasil belajar sangat rendah, 7 orang atau 33,33% berada pada
kategori rendah, 6 orang lainnya atau sekitar 28,58% berada pada kategori sedang,
dan 2 orang atau sekitar 9,52% berada pada kategori tinggi, sedangkan pada
kategori sangat tinggi tidak ada siswa yang mendapatkannya. Untuk lebih jelasnya
data pada tabel di atas dapat dibuat diagram pada gambar sebagai berikut.
70%
60%
50%
Persentasi
40%
30%
20% Hasil Pretest
10%
0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori
57
murid sebelum perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.3 di atas untuk nilai ketuntasan hasil belajar murid
orang murid atau sebesar 38,09% dari jumlah keseluruhan 21 orang murid yang
mampu mencapai nilai tuntas, sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar
disajikan statistik nilai hasil posttest Bahasa Indonesia kelas I setelah diberikan
perlakuan.
58
Indonesia Posttest
Statistics
Nilai_Posttest
N Valid 21
Missing 0
Mean 80.4762
Median 80.0000
Mode 70.00
Variance 174.762
Range 40.00
Minimum 60.00
Maximum 100.00
Sum 1690.00
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) yang diperoleh
pada posttest adalah 80,4 dari nilai total 1690 dengan nilai standar deviasi 1,32.
dimaksud disusun berdasarkan persamaan kategori yang disajikan pada BAB III.
Dengan demikian diperoleh distribusi frekuensi nilai dan persentase seperti yang
Nilai Post-Test
Interval Kategori
Frekuensi Persentase
90-100 Sangat tinggi 8 38,09%
80-89 Tinggi 4 19,04%
65-79 Sedang 9 42,85%
55-64 Rendah - -
0-54 Sangat rendah - -
Jumlah 21 100%
pada saat posttest telah diketahui bahwa tidak ada murid yang berada dikategori
rendah dan sangat rendah, 9 orang atau 42,85% berada pada kategori sedang, 4
orang atau sekitar 19,04% berada pada kategori tinggi, dan sekitar 8 orang atau
38,09% berada pada kategori sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya data pada tabel
45%
40%
35%
30%
Presentasi
25%
20%
15%
Hasil Posttest
10%
5%
0%
Sangat Tinggi Sedang Rendah Sangat
Tinggi Rendah
Kategori
60
murid setelah perlakuan (Posttest) dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.
Jumlah 21 100%
Berdasarkan tabel 4.6 di atas untuk nilai ketuntasan hasil belajar siswa
atau sebesar 90,47% dari jumlah keseluruhan 21 orang siswa yang mampu
9,52%.
Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dalam tabel akan terlihat jelas
pembelajaran kartu huruf, yang ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut ini.
61
Statistics
Nilai_Pretest Nilai_Posttest
N Valid 21 21
Missing 0 0
Dari tabel 4.7 di atas digambarkan bahwa nilai rata-rata (mean) murid
setelah menggunakan media kartu huruf (Posttest) lebih tinggi yaitu 80,4
perbandingan ketuntasan belajar siswa juga dapat dilihat pada tabel 4.8 di bawah
ini.
Pre-Test Post-Test
Skor Kategori
Frek. % Frek. %
70 - 100 Tuntas 8 38,09% 19 90,4%
0 –69 Tidak Tuntas 13 61,90% 2 9,52%
sebelum perlakuan (Pretest) sebanyak 8 orang murid yang tuntas atau sebesar
(Posttest) jumlah siswa yang tuntas meningkat sebanyak 19 murid dari 21 orang
penelitian, dalam hal ini digunakan program SPSS for windows versi 16. Sebelum
uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan
normal apabila signifikansi atau nilai koefisien (P-value) pada output One Sampel
SPSS 16.0 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini.
63
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Subyek Penelitian
Pretest Posttest
N 21 21
a
Normal Parameters Mean 52.8571 80.4762
setelah perlakuan/posttest adalah lebih besar dari signifikansi 0.05 yang berarti
b. Uji Homogenitas
populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0
for Windows. Dengan kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih besar dari
0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian kedua data tersebut adalah sama. Berikut
Hasil_Belajar_Bahasa_Indonesia
4.936 1 40 .032
signifikansi untuk tes homogenitas adalah sebesar 0,032. Karena nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest dan posttest
c. Uji Hipotesis
dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau
ditolak. Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji Paired Sampel t-test yang
merupakan uji beda dua sampel berpasangan yakni subjek yang sama namun
Jika Sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak sedangkan jika Sig. < 0,05
maka H0 ditolak dan H1 diterima. Berikut hasil uji hipotesis dapat dilihat pada
Paired Differences
Pair 1 Pretest -
-2.76190E1 10.44259 2.27876 -32.37246 -22.86564 -12.120 20 .000
Posttest
signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (Sig. <
0,05 = 0,000 < 0,05) maka h1: “Ada pengaruh media kartu huruf terhadap hasil
pengambilan keputusannya adalah “Jika nilai t hitung > t tabel maka H0 ditolak
dan H1 diterima, sedangakan jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1
ditolak”. Adapun hasil t-hitung dari Uji-T Paired Sampel adalah -6,647.
Sedangkan besar t-tabel yaitu 2,086. Nilai t-hitung = -12,120 berarti uji pihak kiri,
sehingga t-hitung= -12,120 < - t-tabel, sehingga hasilnya adalah t-hitung > t-tabel
yakni H0 ditolak dan H1 diterima “Ada pengaruh media kartu huruf terhadap
B. Pembahasan
hakikat pembelajaran Bahasa dan Sastra yang menyatakan bahwa belajar Bahasa
Indonesia adalah belajar menggunakan bahasa yang baik dan benar. Selain itu,
diharapkan membantu murid mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain,
analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya serta mengembangkan minat dan
bakat murid.
pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu murid hanya datang duduk diam dan
yang terdapat pada buku pelajaran, yang pada akhirnya pembelajaran seperti
Selain itu, media ini diperkuat oleh beberapa teori belajar kognitif. Salah
kemampuan membaca dan menulis. Usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium
operasional konkret. Oleh karena itu penting bagi siswa SD jika dalam
anak berawal dari tulisan-tulisan yang kongkret dan yang sering ditemukan di
makanan, serta buku bergambar. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah
melalui permainan dan langkah itu ada di dalam pembelajaran media kartu huruf.
orang, nilai pretest untuk nilai terendah adalah 20 (dua puluh) dan nilai tertinggi
80 (enam puluh). Sedangkan nilai posttest untuk nilai terendah adalah 60 (enam
puluh) dan nilai tertinggi adalah 100 (seratus). Nilai rata-rata pretest adalah 52,8
dan nilai rata-rata posttest adalah 80,4. Serta standar deviasi pretest adalah 1,87
Selain itu, hasil analisis statistik inferensial berdasarkan hasil uji hipotesis
menggunakan SPSS 16.0 for windows diperoleh nilai signifikansi dari uji
hipotesis sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi 0,05. Karena nilai signifikansi uji
hipotesis lebih kecil dari 0,05 (Sig. < 0,05 = 0,000 < 0,05) maka h0 ditolak dan h1
Adapun hasil t-hitung dari Uji-T Paired Sampel adalah -12,120. Sedangkan besar
t-tabel yaitu 2,086. Nilai t-hitung = -12,120 berarti uji pihak kiri, sehingga t-
68
hitung = -12,120 < - t-tabel, sehingga hasilnya adalah t-hitung > t-tabel yakni H0
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat ada pengaruh media kartu huruf
BAB V
A. Simpulan
membaca permulaan murid pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I SDN 20
Indonesia kelas IB sebelum digunakan media kartu huruf adalah 52,9 dan hasil
belajar setelah digunakan media kartu huruf adalah 80,4. Angka tersebut
membaca permulaan murid pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas I SDN 20
Tala-Tala Kabupaten Bantaeng dan hasil uji hipotesis (t-tes) menunjukkan angka
Nilai t-hitung = -12,120 berarti uji pihak kiri, sehingga t-hitung = -12,120 < - t-
tabel = -2,086. “Dari nilai t-hitung yang negatif mengindikasikan bahwa nilai
-12,120 < - t-tabel, sehingga hasilnya adalah t-hitung > t-tabel yakni H0 ditolak
B. Saran
sebagai berikut.
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
kartu huruf.
3. Bagi Murid
Agar dapat menerima segala jenis tugas yang diberikan oleh guru karena
ruang belajar, gaya belajar, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi hasil Ilmu
Pengetahuan Sosial.
71
DAFTAR PUSTAKA
Farida Rahim. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. PT. Bumi Aksara:
Jakarta.
Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. DIVA Press: Yogyakarta.
DAFTAR LAMPIRAN
• PERANGKAT PEMBELAJARAN
LAMPIRAN A
• DOKUMENTASI
LAMPIRAN D
73
74
LAMPIRAN A
PERANGKAT PEMBELAJARAN &
LEMBAR OBSERVASI
74
75
T em a 8 : Peristiwa Alam
Pembelajaran : 1
Kelas/Semester : I / II
Oleh
MUKARRAMA
( 10540 9454 14 )
75
76
(RPP)
Pembelajaran ke :1
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
76
77
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: PPKN
2.1 Bersikap santun, rukun, mandiri, dan percaya diri sesuai dengan sila-sila
3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam
melalui teks pendek (gambar, tulisan dan/atau syair lagu) dan/atau
eksplorasi lingkungan.
Muatan : SBDP
No Kompetensi Dasar
77
78
C. TUJUAN
1. Dengan membaca teks dan menyanyi lagu “Matahari Terbenam”, siswa
dapat menunjukkan kosakata tentang peristiwa malam hari dengan tepat.
2. Dengan mencermati gambar tentang peristiwa malam hari, siswa dapat
menuliskan kosakata tersebut dengan benar.
3. Dengan berdiskusi siswa dapat menyebutkan rumusan sila kelima
Pancasila dengan benar.
4. Dengan percaya diri, siswa mendeklamasikan rumusan sila kelima
Pancasila di depan kelas dengan benar.
5. Dengan gembira, siswa dapat membedakan tinggi rendah bunyi dalam
lagu “Pemandangan” dengan tepat.
6. Dengan kegiatan menyanyi bersama, siswa dapat menyanyikan lagu
“Pemandangan” sesuai nada yang tepat.
D. MATERI
1. Siswa dapat menunjukan kosakata tentang peristiwa malam hari dengan
tepat.
2. Siswa dapat menuliskan kosa kata tentang peristiwa malam hari dengan
benar.
3. Siswa dapat menyebutkan rumusan sila ke lima Pancasila dengan benar.
4. Siswa mendeklamasikan rumusan sila kelima Pancasila dengan benar.
5. Siswa dapat membedakan tinggi rendah bunyi dalam lagu ”Pemandangan”
dengan tepa.t
6. Siswa dapat menyanyikan lagu ” Pemandangan” sesuai nada yang tepat.
78
79
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
79
80
80
81
Ayo berlatih
Ayo Berkreasi
81
82
82
83
kedua.
Minta juga siswa yang lain menyebutkan bunyi
sila ketiga.
Siswa lainnya menyebutkan bunyi sila
keempat.
4. Guru memberi apresiasi siswa-siswa yang masih
ingat bunyi sila pertama hingga keempat
Pancasila. Bunyi sila-sila tersebut telah mereka
pelajari pada tema sebelumnya.
5. Guru menanyakan apakah ada siswa yang sudah
tahu bunyi sila kelima?
6. Guru membimbing siswa melafalkan bunyi sila
kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
Ayo Mencoba
83
84
84
85
85
86
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari penilaian sikap, Penilaian
pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan rubric penilaian sebagai
berikut.
1. Penilaian Sikap
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
86
87
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
2. Penilaian Pengetahuan :
Penilaian Pengetahuan:
Jumlah Soal : 5
3. Penilaian Keterampilan:
Rubrik menuliskan kosakata tentang peristiwa siang dan malam hari
87
88
88
89
Catatan Guru
1. Masalah :……….
Mahasiswa,
Mukarrama
NIM: 10540 9454 14
89
90
T em a 8 : Peristiwa Alam
Pembelajaran : 2
Kelas/Semester : I / II
Oleh
MUKARRAMA
( 10540 9454 14 )
90
91
Kelas / Semester : I/ II
Pembelajaran ke :2
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
91
92
B. KOMPETENSI DASAR
Muatan: PJOK
No Kompetensi Dasar
3.7 Memahami berbagai pengenalan aktivitas air dan menjaga keselamata diri/
orang lain dalam aktivitas air.
No Kompetensi Dasar
3.7 Menentukan kosakata yang berkaitan dengan peristiwa siang dan malam
melalui teks pendek (gambar, tulisan, dan/atau syair lagu) dan/atau
eksplorasi lingkungan.
C. TUJUAN
1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu mengenal
berbagai jenis aktivitas air dengan tepat.
2. Dengan arahan dari guru, siswa mampu mempraktikkan pengenalan jenis
aktivitas air dengan baik.
92
93
D. MATERI
1. Siswa mampu mengenal berbagai jenis aktivitas air dengan tepat.
2. Siswa mampu mempraktikkan pengenalan jenis aktivitas air dengan baik.
3. Siswa mampu mengidentifikasi kalimat yang di dalamnya terdapat
kosakata berkaitan dengan peristiwa siang/malam hari dengan benar.
4. Siswa mampu menuliskan kosakata yang terkait dengan peristiwa
siang/malam hari dengan tepat.
5. Siswa dapat menulis kalimat peristiwa siang hari dengan huruf tegak
bersambung dengan benar.
93
94
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat
dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari penilaian sikap, Penilaian
pengetahuan dan penilaian keterampilan dengan rubric penilaian sebagai
berikut.
1. Penilaian Sikap
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
BS : Baik Sekali
PB : Perlu Bimbingan
99
100
2. Penilaian Pengetahuan :
a. Tes lisan tentang perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan
aktivitas air.
b. Tes lisan tentang isi cerita yang ada pada teks bacaan.
3. Penilaian Keterampilan:
Rubrik melakukan pengenalan aktivitas air
100
101
Catatan Guru
1. Masalah :……….
Mukarrama
NIM: 10540 9454 14
101
102
Nama Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :IB
Hari/Tanggal : Selasa, 17 April 2018
Ayo Berdiskusi
102
103
PEMBELAJARAN 2
Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :IB
Hari/Tanggal : Kamis, 19 April 2018
AYO BERDISKUSI!!!
103
104
1. ………………………………..
2. ………………………………..
3. ………………………………..
4. ………………………………..
5. ……………………………......
104
105
SOAL EVALUASI
(Pretest-Posttest)
Tes Lisan!
105
106
PEDOMAN PENILAIAN
Kelas/Semester : I.B/II
2. Tentang isi cerita yang ada pada Skor setiap soal :50
teks bacaan.
106
107
1. Resya 80 70
2. Muh. Alqaf 80 70
3. Ibnu Pratama 80 80
4. Ilham 70 90
5. Muffadal Raihan 70 100
WalIkram
6. Irsan 80 90
7. Iqramsyah 80 100
8. Muh. Refan 70 70
9. Muh. Rayhan 70 80
Rahman
10. Muh. Faiz 85 90
11. Dwini Nilam Sari 75 80
12. Nurul Sakinah 70 70
13. Afra Ayrin 70 70
14. Indah 80 90
15. Citra 85 100
16. Olivia 70 70
17. Sutantri 80 100
18. Nazwa 60 60
19. Putri Kirana 60 60
20. Reyhan 70 70
21. Yusran 70 80
107
108
108
109
Kelas/Semester :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini dengan melihat kualifikasi
pencapain kegiatan siswadalam pembelajaran!
Skor Perolehan
No. Aspek yang Dinilai Ket.
1 2 3 4
1. Kesiapan siswa
Masuk kelas tepat waktu
Menyiapkan perlengkapan belajar
Antusiasme siswa dalam mengikuti
2.
kegiatan pembelajaran
Menyimak seluruh informasi yang
disampaikan guru
Tidak mengobrol dengan teman saat
guru menyampaikan materi pelajaran
Mengajukan pertanyaan jika ada yang
tidak dimengerti
Aktifitas siswa mengikuti
3.
permainan media karu huruf
Tertib dan disiplin dalam mengikuti
permainan media kartu huruf
Tidak melakukan kecurangan saat
bermain kartu huruf
Bekerja sama dengan teman pasangan
dalam permasangkan kartu huruf
Mengikuti instruksi yang disampaikan
guru
Aktifitas siswa dalam kemampuan
4.
membaca permulaan
109
110
Keterangan:
OBSERVER
110
111
LAMPIRAN B
DATA HASIL PENELITIAN
111
112
112
113
113
114
3. Ibnu Pratama L 50 TT 80 T
4. Ilham L 70 T 90 T
Muffadal Raihan WalIkram
5. L 80 T 100 T
6. Irsan L 70 T 90 T
Iqramsyah
7. L 60 TT 100 T
8. Muh. Refan L 30 TT 70 T
16. Olivia P 30 TT 70 T
Sutantri
17. P 70 T 100 T
18. Nazwa P 40 TT 60 TT
114
115
Putri Kirana
19. P 20 TT 60 TT
20. Reyhan L 40 TT 70 T
Yusran
21. P 70 T 80 T
115
116
Kelas/Semester :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom di bawah ini dengan melihat kualifikasi
pencapain kegiatan siswadalam pembelajaran!
Skor Perolehan
No. Aspek yang Dinilai Ket.
4 3 2 1
1. Kesiapan siswa
Masuk kelas tepat waktu
Menyiapkan perlengkapan belajar
Antusiasme siswa dalam mengikuti
2.
kegiatan pembelajaran
Menyimak seluruh informasi yang
disampaikan guru
Tidak mengobrol dengan teman saat
guru menyampaikan materi pelajaran
Mengajukan pertanyaan jika ada yang
tidak dimengerti
Aktifitas siswa mengikuti
3.
permainan kartu huruf
Tertib dan disiplin dalam mengikuti
permainan kartu huruf
Tidak melakukan kecurangan saat
bermain kartu huruf
Bekerja sama dengan teman teman
kelompok dalam memasangkan kartu
huruf
Mengikuti instruksi yang disampaikan
guru
Aktifitas siswa dalam memecahkan
4.
masalah
116
117
Keterangan:
OBSERVER
117
118
LAMPIRAN C
HASIL ANALISIS DATA
118
119
Skor Perolehan
No. Aspek yang Dinilai Ket.
4 3 2 1
1. Kesiapan siswa
Masuk kelas tepat waktu √
Menyiapkan perlengkapan belajar √
Antusiasme siswa dalam mengikuti
2.
kegiatan pembelajaran
Menyimak seluruh informasi yang
√
disampaikan guru
Tidak mengobrol dengan teman saat
√
guru menyampaikan materi pelajaran
Mengajukan pertanyaan jika ada yang
√
tidak dimengerti
Aktifitas siswa mengikuti
3.
permainan tebak kata
Tertib dan disiplin dalam mengikuti
√
permainan karu huruf
Tidak melakukan kecurangan saat
√
bermain kartu huruf
Bekerja sama dengan teman
kelompok dalam memasangkan kartu √
huruf
Mengikuti instruksi yang disampaikan
√
guru
Aktifitas siswa dalam memecahkan
4.
masalah
119
120
Keterangan:
PEMBAHASAN
120
121
Statistics
Nilai_Pretest
N Valid 21
Missing 0
Mean 52.8571
Median 50.0000
Mode 70.00
Variance 351.429
Range 60.00
Minimum 20.00
Maximum 80.00
Sum 1110.00
Nilai_Pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
121
122
Statistics
Nilai_Posttest
N Valid 21
Missing 0
Mean 80.4762
Median 80.0000
Mode 70.00
Variance 174.762
Range 40.00
Minimum 60.00
Maximum 100.00
Sum 1690.00
Nilai_Posttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
122
123
Pre-Test Post-Test
Skor Kategori
Frek. % Frek. %
70 - 100 Tuntas 8 38,09% 19 90,47%
0 - 69 Tidak Tuntas 13 61,90% 2 9,52%
P=
Ket.
P = Persentase
F = Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Jumlah subyek eksperimen
Contoh :
P=
P = 0,3809 x 100%
P = 38,09%
123
124
A. Uji Normalitas
Pretest Posttest
N 21 21
a
Normal Parameters Mean 52.8571 80.4762
B. Uji Homogenitas
Hasil_Belajar_Bahasa_Indonesia
4.936 1 40 .032
124
125
C. Uji Hipotesis
Paired Differences
Pair 1 Pretest -
-2.76190E1 10.44259 2.27876 -32.37246 -22.86564 -12.120 20 .000
Posttest
Nilai yang diberi warna merah pada tabel di atas yakni 0,000 hasil output
SPSS lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa h0 ditolak dan h1
Sedangkan, untuk uji t-tabel kita menggunakan uji dua arah. Pengujian dua
arah berarti pengujian terhadap suatu hipotesis yang belum diketahui arahnya,
yakni ada dua hipotesis dalam penelitian ini h0 dan h1. Adapun rumus dari uji t-
= 0,025; 20
125
126
Nilai t-hitung = -12,120 berarti uji pihak kiri, sehingga t-hitung = -12,120
< - t-tabel = -2,086. “Dari nilai t-hitung yang negatif mengindikasikan bahwa nilai
kesimpulannya adalah t-hitung > t-tabel yakni H0 ditolak dan H1 diterima “Ada
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
menyelesaikan pendidikan tahun 2014. Dengan izin Allah, pada tahun 2014
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
131