Modul Ii Laporan Akhir Praktikum Revisi 1 PTLF-4
Modul Ii Laporan Akhir Praktikum Revisi 1 PTLF-4
Modul Ii Laporan Akhir Praktikum Revisi 1 PTLF-4
PENDAHULUAN
Salah satu informasi yang perlu didapat dalam membuat suatu tata letak
pabrik adalah urutan proses, jumlah mesih yang dibutuhkan, dan kebutuhan rough
lumber untuk membuat sandal. Peta kerja yang digunakan untuk menggambarkan
urutan proses, salah satunya adalah OPC atau Operation Process Chart. Tidak
kalah pentingnya Part Drawing , dan Assembly Chart juga sangat perlu
oleh clien. Semua kebutuhan anggaran untuk pembuatan suatu pabrik ditentukan
Dalam rangka untuk mendapatkan suatu perancangan desain yang optimum, maka
secara luas antara lain dalam hal perancangan areal kerja, perancangan peralatan
dan persediaan bahan baku, untuk itu perlu dilakukan identifikasi terhadap
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan akhir Praktikum
2. Mengetahui kebutuhan mesin yang dipakai dalam produksi serta waktu yang
digunakan.
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
membahas masalah dari modul yang dilaporkan dan berkaitan erat dengan
kegiatan praktikum.
mulai dari data JIP, data komponen, data permintaan barang, data
memperoleh suatu hasil penelitian yang dapat memberikan jalan keluar atau
Pada bab ini melakukan analisa terhadap data yang telah tersedia dan
LANDASAN TEORI
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk
jadi utuh maupun sebagai komponen dan juga memuat informasi-informasi yang
operasi dan pemeriksaan saja , kadang-kadang pada akhir proses dicatat tentang
penyimpanan.
operasi / pemeriksaan)
• Sebagai alat untuk menentukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu agar proses kerja tersebut dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Ada banyak metode yang dapat digunakan
menggunakan
atau membuat Peta Pekerja dan Mesin (Man and Machine Process Chart).
Peta Pekerja dan Mesin adalah peta yang menggambarkan aktivitas atau
proses kerja tertentu. Aktivitas yang dicatat atau digambarkan meliputi seluruh
menganggur (idle) atau dalam keadaan menunggu aktivitas yang lain (delay).
Selain itu, peta ini juga akan menggambarkan koordinasi atau hubungan
antara waktu bekerja dan menganggur dari kombinasi siklus kerja operator/
pekerja dan mesin. Jadi nantinya pada Peta Pekerja dan Mesin ini akan tergambar
dengan jelas apa saja aktivitas yang dilakukan oleh setiap operator beserta dengan
lama waktu untuk setiap aktivitas tersebut (lama waktu yang digunakan adalah
waktu baku dan akan diperoleh dengan cara melaksanakan pengukuran dimana
metode pelaksanaan pengukuran akan dibahas di bawah ini, pada sub bab 2.3.
memperbaiki proses kerja yang ada agar dapat mengurangi waktu-waktu yang
Kemungkinan yang ada misalnya saja penggabungan tugas antara dua operator,
pemisahan tugas, penggantian tugas, dan lain sebagainya. Jadi dari Peta Pekerja
dan Mesin ini akan ditentukan berapa jumlah operator yang dibutuhkan
seharusnya untuk mengoperasikan sebuah mesin atau sebuah proses kerja agar
dapat berjalan secara efektif. Dengan demikian peta ini akan menjadi alat analisa
yang baik guna mengurangi waktu menganggur sehingga penyusun akan dapat
Dari sinilah analisa Man Power Planning dapat diperoleh. Adapun langkah-
langkah di dalam pembuatan Peta Pekerja dan Mesin adalah sebagai berikut:
dianalisa seperti: deskripsi dari operasi, nama operator, jenis mesin yang
yang terjadi. Di sini peta pekerja dan mesin akan digambarkan dalam garis
untuk manusia dan mesin dipetakan secara penuh sampai satu siklus kerja
yang dioperasikan.
kerja tersebut.
BAB III
a. Rough Lumber
• Inspeksi : Hitam
b. Fabrication
• Operasi : Biru
• Inspeksi : Hitam
c. Assembling
• Operasi : Merah
• Inspeksi : Hitam
d. Warehouse : Ungu
130" 150" 135" 150" 160" 150" 130" 135" 150 145" 150"
O-33 Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan Pemotongan
O-31 O-29 (Cutt er) & O-26 (Gergaji) & O-23 (Gergaji) & O-20 (Gergaji) & O-15 (Gerindra) & O-12 (Gerindra) & O-9 (Gerindra) & O-5 (Gerindra) & O-2 (Gerindra) &
I-21 (Cutter) & I-20
(Cutt er) & I-19 I-17 I-14 I-13 I-10 I-8 I-6 I-3
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan I-1 Pemeriksaan
Pemeriksaan Pemeriksaan
Lem
150"
O-34 Perakitan HPL dan Multiplek
I-22 (kuas) & Pemeriksaan El ektRoda
Cat
120"
O-35 Perakitan HPL, Multiplek dan
I-23 Rangka (Obeng) & Pemeriksaan
Penyimpanan
S-1
RINGKASAN
AKTIVITAS JUMLAH WAKTU (Detik)
11 171
1 100
20 2.745
3 520
1 -
Total 36 3.536
Berikut perhitungan waktu siklus yang di dapat dari peta proses produksi di
point 3.2
Dari data OPC yang didapat bahwa waktu terbesar pada bagian assembling
Dari data didapat waktu siklus non running yaitu waktu siklus terbesar
BAB IV
ANALISA DATA
Dari point pertama pengolahan data dapat kita lihat dan pelajari bagaimana
menggunakan setiap simbol dan warna yang ada di OPC,sehingga kita mampu
membedakan setiap proses yang ada pada peta operasi dan membaca dengan
mudah.
Untuk point kedua ini,kita mempelajari cara membuat peta operasi suatu
produksi sesuai dengan ketentuan pada simbol dan warna sehingga kita mampu
untuk melihat alur produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi.Selain itu,kita
juga bisa menghitung waktu produksi dengan baik dan bisa menganalisa jika ada
kesalahan produksi dan bisa melakukan perbaikan dengan cepat dan akurat.
dalam sekali proses dari bahan mentah menjadi barang jadi.Sehingga kita
dalam 1 tahun.
Untuk point keempat ini,kita bisa melihat waktu terbesar dalam produksi
sehingga mampu mengukur waktu yang tidak efisiensi dalam produksi dan kita
Untuk point terakhir ini,kita bisa melihat mesin apa saja yang dibutuhkan oleh
produksi dan tools atau alat apa saja yang bisa membantu produksi