Makalah Tumbuh Kembang Pada Usia Neonatus
Makalah Tumbuh Kembang Pada Usia Neonatus
Makalah Tumbuh Kembang Pada Usia Neonatus
Disusun oleh :
Kelompok I
Tingkat I B Keperawatan
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya
tumbuh adalah proses bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler.
Sedangkan yang dimaksud dengan kembang atau berkembang adalah proses pematangan
fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan kemampuan mental dan kecerdasan serta
perilaku anak (Campbell, 2000). Pada kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa
dipisahkan satu sama lain. Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan
(konsepsi) sampai akhir masa remaja dengan melewati masa– masa atau periode prenatal,
bayi baru lahir, prasekolah, sekolah dini dan remaja (Campbell, 2000).
Neonatus/BBL adalah bayi baru lahir sampai usia 4 minggu. Bayi baru lahir normal
adalah bayi yang lahir dari kehamilan 40 atau 42 minggu,dan berat lahir 2500 gram-4000 gram.
(Bobak,2000) . Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir dengan
umur kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan
tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram.
Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28
hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system. Bayi baru lahir
mengalami fase transisi yang cukup berat, yakni dari suatu kehidupan intrauterin ke dalam
lingkungan ekstrauterin.
1.3 Tujuan
a. Mengetahui konsep tumbuh kembang anak
b. Mengetahui konsep dari bayi baru lahir (BBL)
c. Dapat menjelaskan fisiologi dari bayi baru lahir (BBL)
d. Dapat mengetahui klasifikasi dari bayi baru lahir (BBL)
e. Dapat mengetahui tujuan Perawatan dari bayi baru lahir (BBL)
f. Dapat melakukan pemeriksaan Fisik dari bayi baru lahir (BBL)
g. Mengetahui reflek dari bayi baru lahir (BBL)
h. Dapat melakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir (BBL)
BAB II
PEMBAHASAN
Proses tumbuh kembang anak memiliki beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri
tersebut yaitu :
1. Perkembangan melibatkan perubahan
Perkembangan merupakan perubahan ke arah peningkatan atau lebih baik. Perubahan fungsi
terjadi di setiap tahap pertumbuhan, seperti pertumbuhan volume otak dan koneksi antar
serabut saraf yang bertambah menyebabkan perkembangan intelegensi anak bertambah
(Raihana, 2018).
2. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan
potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan
dan usaha. Dengan belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang
diwariskan dan potensi yang dimiliki anak (Raihana, 2018).
3. Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang di ikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan system reproduksi akan di ikuti perubahan pada fungsi alat kelamin
(Hidayat, 2008).
4. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan memiliki pola yang tetap dan bisa diramalkan. Perkembangan fungsi organ
tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu :
- Perkembangan terjadi lebih dulu di daerah kepala, kemudian ke arah
kaudal/anggota tubuh
- Perkembangan terjadi lebih dulu di daerah proksimal (motorik kasar) kemudian
berkembang ke bagian distal seperti jari-jari (motorik halus) (Ariani, Permadi,
Mastuti, Wulandari, & Suyanto, 2020).
Bayi baru lahir/ new born ( Inggris ) / neonatus (Latin ) adalah bayi dari lahir
sampai dengan usia 4 minggu, biasanya lahir pada usia kehamilan 38 minggu sampai 42
minggu (Wong, 2003). Berat rata-rata bayi yang lahir cukup bulan adalah 3,5 – 3,75 kg
dan panjang 50 cm (Simkin, Penny., etal). Kepala bayi baru lahir itu amat besar di
banding bagian-bagian badan yang lain, Sedangkan tengkorak manusia dewasa adalah
kurang lebih 1/8 dari panjang badan. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih
belum sempurna menjadi tulang. Setengah bayi baru lahir mempunyai bulu halus yang
dinamakan lanugo, khususnya di belakang, bahu, dan dahi bayi pramasa. Lanugo hilang
dengan sendirinya dalam masa beberapa minggu.
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa, bahkan bukan pula miniature
anak. Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa perubahan
yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama. Transisi ini hampir meliputi
semua system organ tapi yang terpenting bagi anastesi adalah system pernafasan
sirkulasi, ginjal dan hepar. Maka dari itu sangatlah diperlukan penataan dan persiapan
yang matang untuk melakukan suatu anastesi terhadap neonates (BBL).
2.3 Fisiologi Bayi Baru Lahir
Fisiologi bayi baru lahir ialah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonates/
bayi baru lahir, yaitu satu organisme yang sedang tumbuh yang baru mengalami proses kelahiran
dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan ekstra uteri, tiga faktor yang mempengaruhi
perubahan fungsi yaitu maturasi, adaptasi dan toleransi.
a. Respirasi Neonatus.
Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas harus melalui paru
bayi. Sebelum terjadi pernafasan, neonatus dapat mempertahankan hidupnya dalam keadaan
anoksia lebih lama karena ada kelanjutan metabolisme anaerob. Rangsangan untuk gerakan
pernafasan pertama ialah tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui jalan lahir.
Pada masa fetus darah plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati, sebagian
langsung ke serambi kiri jantung kemudian ke bilik kiri jangtung, dari bilik darah dipompa
melalui aorta ke seluruh tubuh. Dari bilik kanan darah dipompa sebagian ke paru dan
sebagian melalui duktus arteriosus aorta.
Setelah bayi lahir paru akan berkembang mengakibatkan menutupnya foramen ovale
secara fungsional, hal ini terjadi pada jam-jam pertama, setelah kelahiran. Tekanan darah
pada waktu lahir dipengaruhi oleh sejumlah darah yang melalui transfusi plasenta dan pada
jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian naik lagi dan menjadi konstan kira-kira
85/40 mmHg.
c. Traktus Digestivus.
Traktus digestivus pada neonatus relatif lebih berat dan panjang dibandingkan orang
dewasa. Pada neonatus traktus digestivus mengandung zat yang berwarna hitam kehijauan
yang terdiri dari mukopolisakarida dan disebut mekonium. Pengeluaran mekonium biasanya
dalam 10 jam pertama. Dan dalam 4 hari biasanya tinja sudah berbentuk dan berwarna biasa.
Enzim traktus digestivus biasanya sudah terdapat pada neonatus kecuali amilase pankreas,
aktifitas lipase telah ditemukan pada fetus 7 – 8 bulan.
Segera setelah lahir hati menunjukan perubahan biokimia dan morfologis, yaitu
kenalkan kadar protein dan penurunan kadar lemak dan glikogen. Sel hemopoetik juga mulai
berkurang walaupun memakan waktu agak lama. Luas permukaan neonatus terlahir lebih
besar daripada orang dewasa, sehingg metabolisme basal per kg BB lebih besar, pada jam
pertama energi didapatkan dari pembakaran karbohidrat. Pada hari kedua energi berasal dari
pembakaran lemak, setelah mendapatkan susu lebih kurang pada hari keenam, energi 60 %
didapatkan dari lemak dan 40 % dari karbohidrat.
e. Produksi Panas.
Bila suhu sekitar turun, ada 3 cara tubuh untuk meninggikan suhu, yaitu: aktifitas
otot, shivering, non shivering thermogenesis (NST). Pada neonatus cara untuk meninggikan
suhu terutama dengan NST, yaitu dengan pembakaran ‘ Brown Fat ‘ yang memberikan lebih
banyak energi per gram dari pada lemak biasa.
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih
besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraselular luas. Fungsi ginjal
belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak orang dewasa, ada
ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerolus dan volume tubulus proksimal ‘ Renal
Blood Flow ‘ pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
g. Kelenjar Endokrin.
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi baru lahir
kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi. Misalnya dapat dilihat pembesaran
kelenjaran air susu pada bayi laki-laki ataupun perempuan. Kadang-kadang dapat dilihat ‘
With Drawal ‘ misalnya pengeluaran darah dari vagina yang menyerupai haid pada bayi
perempuan, kelenjar tyroid sudah sempurna terbentuk sewaktu lahir dan sudah mulai
berfungsi sejak beberapa hari sebelum lahir.
h. Susunan Saraf Pusat.
Sewaktu lahir fungsi motorik terutama ialah subkortikol. Setelah lahir jumlah cairan
otak berkurang sedangkan lemak dan protein bertambah.
i. Imunoglobulin.
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum-sum tulang dan lamina
proprianeum dan apendiks plasenta merupakan sawar sehingga fetus bebas dari antigen dan
stress imunologis. Pada bayi baru lahir hanya terdapat globulin gamma G, yaitu imunologi
dari ibu yang dapat melalui plasenta karena berat molekulnya kecil, tetapi bila ada infeksi
yang dapat melalui plasenta seperti illeus,taksoplasma, herpes simpleks dan penyakit virus
lainnya, reaksi imunologi dapat terjadi dengan pembentukan sel plasma dan anti body gamma
A, gamma G, gamma M, imunologi dalam kolostrum berguna sebagai proteksi lokal dalam
traktus digestivus, misalnya terhadap beberapa strain E. Colli.
a. Bayi Aterm
1) Berat badan 2500-4000 gram.
2) Panjang badan lahir 48-52 cm.
3) Lingkar dada 30-38 cm.
4) Lingkar kepala 33-35 cm.
5) Bunyi jantung janin pada menit pertama 180 x/menit.
6) Pernapasan pada menit-menit pertama cepat 80x/menit kemudian lebih kecil setelah
40x/menit.
7) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk dan diliputi
verniks kaseosa.
8) Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9) Kuku agak panjang dan lemas.
10) Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi laki-laki
testis sudah turun.
11) Refleks menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12) Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda diletakkan ditelapak tangan,
bayi akan menggenggamnya.
13) Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama
14) Umur kehamilan 37-42 minggu
b. Bayi Prematur
1) Berat badan kurang dari 2499 gram
2) Organ-organ tubuh imatur
3) Umur kehamilan 28-36 minggu
c. Bayi Posmatur
1) Biasanya lebih berat dari bayi aterm
2) Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm
3) Verniks kaseosa dibadan kurang
4) Kuku-kuku panjang
5) Rambut kepala agak tebal
6) Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
7) Umur kehamilan lebih dari 42 minggu
a. Tali pusat harus dijaga sekering mungkin. Tali pusat dapat diusap (dibasuh) dengan alkohol
untuk menjaga agar tetap kering. Tali pusat penting dijaga kebersihannya. Ajari sang Ibu
untuk segera memberitahu jika ada cairan (lendir) atau bau busuk pada tali pusat.
b. Usap kedua mata bayi dengan kapas atau kain kasa yang kering. Hal ini dapat mencegah
infeksi akibat bakteri yang dapat menyebabkan kebutaan.
c. Suhu tubuh bayi mungkin sedikit diatas normal pada saat lahir tapi akan segera turun sampai
37,5 0C secara aksila. Denyut nadi normal biasanya sekitar 40 pernapasan permenit
d. Ukuran bayi bermacam-macam. Bayi yang berat badannya dibawah 2.5 kilogram harus
dirawat sebagai bayi kurang bulan. Bayi kurang bulan memerlukan perawatan khusus untuk
menjaga agar bayi tetap hangat. Berikan bayi ASI yang cukup.
e. Kulit bayi biasanya berwarna merah muda. Ketika bayi baru lahir mungkin ada bahan lengket
dikulit yang disebut Verniks. Verniks dapat dibersihkan secara hati-hati dengan mengusapkan
sedikit minyak pada hari kedua. Atau biasa juga dibiarkan sampai mengelupas sendiri secara
bertahap saat mandi.
f. Feses (tinja) pertama yang dikeluarkan oleh bayi berwarna kehitaman. Warna feses berubah
menjadi kuning dalam 2 atau 3 hari berikutnya.
g. Bayi harus diberi makan (diteteki) secara teratur sejak lahir, mulai dari pemberian beberapa
menit dan bertambah lama secara perlahan. Untuk hari-hari pertama payudara mengeluarkan
kolostrum.
2.6 Pemeriksaan Fisik Neonatus
Tujuan pemeriksaan fisik neonatus segera setelah lahir ialah untuk menemukan kelainan
yang segera memerlukan pertolongan dan sehingga dasar untuk pemeriksaan selanjutnya.
Sebelum memeriksa neonatus sebaiknya pemeriksaan mengetahui riwayat kehamilan dan
persalinan.
a. Keadaan Umum.
1) Keaktifan.
Bila bayi diam, mungkin bayi sedang tidur nyeyak atau mungkin pula ada defresi
susunan saraf pusat karena obat atau karena sesuatu penyakit. Bila bayi bergerak aktif
dipertahankan apakah pergerakan itu simetris atau tidak. Keadaan yang asimetris dapat dilihat
misalnya pada keadaan patah tulang, kerusakan saraf,leukosia dsb.
2) Keadaan Gizi
Dapat dinilai dari berat badan, panjang badan, dan kerut pada kulit, ketegangan kulit
hati-hati terhadap edema, karena dapat disangka gizi baik.
3) Rupa.
Kelainan kongenital tertentu sering sudah dapat dilihat pada rupa neonatus. Misal
sindrom down, kretinisme, agenesis ginjal bilateral dsb.
4) Posisi.
Sering bergantung pada letak presentase janin Intravena. Posisi yang biasa adalah
pada keadaan fleksi tungkai dan lengan.
5) Kulit.
Normal warna kulit ialah kemerah-merahan, dilapis oleh verniks caseosa yang
melindungi kulit bayi dan terdiri dari campuran air dan mineral dan mengandung sebum
lainnya. Sel peridermal dan debis lain. Warna kulit menggambarkan beberapa keadaan
misalnya warna pucat terdapat anemia, renjatan, warna kuning terdapat pada inkompatibilitas
antara darah ibu dan bayi, sepsis. Warna biru ditemukan pada aspiksia livida. Kelainan
jantung kongenital dengan pirau dari kanan dan kiri.
Tulang kepala sering menunjukan “moulage” yaitu tulang parietal biasanya berhimpitan
dengan tulang oksipitas dan frontal, sehingga mengukur lingkaran kepala sebaiknya ditunggu
setelah “moulage” itu hilang, lingkaran kepala besar ialah melalui glabela dan oksipitalis
biasanya antara 33 – 38 cm. Perhatikan juga kaput suksdanium,perdarahan, subaponeurotik,
hematoma cepal.
Apgar Score
Apgar Score adalah sebuah metode yang diperkenalkan pertam kali oleh Dr. Virginia
Apgar sebagai sebuah metode sederhana untuk menilai kondisi kesehatan bayi baru lahir.
Tanda 0 1 2 Angka
A: Appereance Pucat Badan merah, Seluruh tubuh ...
color (Warna ekstremitas biru kemerahan-
Kulit) merahan
P: Pulse Tidak ada <100 > 100 ...
(Frekuensi
jantung)
G: Grimace Tidak ada Sedikit gerakan Menangis, ...
(Reaksi mimik batuk/bersin
terhadap
rangsangan)
A: Actifity Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif ...
(Tonus otot) dalam fleksi
sedikit
R: Respirasi Tidak ada Lambat/ Menangis kuat ...
(Usaha menangis
bernafas) lemah
Jumlah Total
1) Bersihan jalan nafas tak efektif b/d tertumpuknya mukus pada saluran napas
2) Risiko penurunan suhu tubuh b/d proses pelepasan panas yang berlebihan
3) Risiko infeksi b/d terpotongnya tali pusat
NO DIAGNOSA INTERVENSI IMPLEMENTASI TUJUAN
1 Bersihan jalan nafas Bersihan jalan
tak efektif b/d napas kembali 1. Hisap mukus pada 1. Untuk membantu mengeluarkan mukus dengan cepat
tertumpuknya mukus efektif dengan saluran napas dan membersihkan jalan napas.
pada saluran napas kriteria hasil : 2. Atur posisi tidur bayi 2. Posisi yang tepat dapat membantu mengeluarkan
ditandai dengan - Mukus pada 3. Observasi vital sign mukus yang ada pada saluran pernapasan
Ds : - saluran 3. Untuk mengetahui pernapasan bayi dan untuk
Do : Terdapat mukus pernapasan menentukan intervensi berikutnya
yang berlebihan pada berkurang
saluran napas
2 Risiko penurunan suhu Tidak terjadi
tubuh b/d proses penurunan suhu 1. Bersikan bayi dengan 1.Membersihkan bayi dari kotoran yang ada di tubuh
pelepasan panas yang tubuh dengan tidak terlalu 2.Mencegah kehilangan panas akibat perpindahan
berlebihan yang kriteria hasil : 2. Keringkan tubuh bayi lingkungan
ditandai dengan pertahankan 3. Pantau suhu tubuh 3.Stabilisasi suhu mungkin tidak terjadi 8-12 jam
Ds : - suhu tubuh 36- bayi setelah lahir
Do : 37 oC 4. Tempatkan bayi 4.Mencegah kehilangan panas melalui konduksi
– Tubuh menggigil dalam lingkungan
– Suhu badan 36,2 0C hangat