Kep Jiwa
Kep Jiwa
Kep Jiwa
Disusun oleh :
Alini Amoesta Kirana (
Ade Supriyadi (
Andi Prasetyo (
Chandra Adi Putra Samudra (
Ega Purwantiningsih (1935075)
Kartika Amelia Pratiwi (1935081)
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi ?
2. Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi ?
3. Bagaimana proses keperawatan terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi ?
C. Tujuan
1. Supaya mahasiswa mengerti dan memahani terapi aktivitas kelompok persepsi
halusinasi
2. Supaya mahasiswa mengerti dan memahami Apa saja yang terkandung dalam
terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi
3. Supaya mahasiwa mengerti dan memahami proses keperawatan terapi aktivitas
kelompok persepsi halusinasi
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
a. Agar mendapatkan pengetahuan tentang terapi aktivitas kelompok persepsi
halusinasi Bagi Pembaca
b. Agar dapat mengetahui pentingnya memahami tentang terapi aktivitas
kelompok persepsi halusinasi untuk lebih menambah wawasan
2. Bagi Instituti
Makalah memahami tentang terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi dengan
menambah referensi bagi Akes Rustida
BAB II
PEMBAHASAN
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami
oleh pasien dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara,
penglihaan, pengecapan, perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata. (Budi
Anna Keliat, 2011)
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau
persepsi sensori yang tidak sesuai dengan relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan
atau suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang
apapun dari panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun
yang disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, organic atau histerik.
(Wijayaningsih, 2015)
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan
stimulus kepadanya.
b. Tujuan khusus:
1. Pasien dapat mengenal halusinasi
2. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
3. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
4. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.
5. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.
3. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat , 5 November 2021
Jam : 10.30 wib
Tempat : R. Perkutut V RS. Jiwa Sehat
4. Metode
a. Peran Leader
b. Peran Co-Leader
c. Peran Observer
d. Peran Fasilitator
1) Memfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
8. Peran Pasien
Kriteria Pasien:
A. Tujuan
1. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
2. klien dapat melakukan cara menghardik halusinasi
3. klien dapat mempragakan cara menghardik halusinasi
B. Setting
1. Terapis dank lien duduk bersama alam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat
1. spidol dan papan tulis
2. jadwal kegiatan bermain
D. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. bermain peran dan/simulasi
E. Langkah langkah kegiatan
1. Persiapan
a. mempersiapkan alat
b. mempersiapkan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik : terapis mengucapkan salam .
b. Evaluasi/validasi:
1) Terapis menanyakan perasaan klien hari ini.
2) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang telah terjadi
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan
2) Terapis menjelaskan atusan main:
a) Lama kegiatan 45 menit.
b) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal dan akhir.
c) Jika akan meninggalkan kelompok ,klien harus
meminta izin .
3. Kerja