Uji Kualitatif Protein
Uji Kualitatif Protein
Uji Kualitatif Protein
PERCOBAAN KE - III
Disusun oleh :
Dewi Utami Qamara 221030700578
1. Uji Biuret
Larutan protein dalam basa kuat yang diberi beberapa tetes larutan CuSO4 encer akan
membentuk warna ungu dan reaksi ini dinamakan reaksi Biuret. Biuret dihasilkan
dengan memanaskan urea pada suhu kira-kira 180̊C.
Reaksi Biuret terjadi karena pembentukan kompleks Cu2+ dengan gugus -CO dan -
NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Dipeptida dan asam-asam amino (kecuali
histidin, serin, dan tirosin) tidak memberikan reaksi positif terhadap uji ini.
Tambahkan 1 mL sampel
dan 10% NaOH ke tabung Tambahkan 1 tetes 0,1%
reaksi, aduk kuat - kuat CuSO4, aduk baik - baik.
*jika tidak timbul warna, tambahkan beberapa tetes CuSO4 sampai muncul warna.
masukkan panaskan
dinginkan dan larutkan urea lakukan seperti
sedikit urea ke hingga
perhatikan bau dengan air cara no. 1
tabung reaksi melebur
2. Pengendapan oleh Logam
tambahkan larutan
siapkan 1 mL larutan logam sedikit demi
albumin sedikit sampai terjadi
endapan
3. Titik Isoelektrik
a. Pembuatan Pereaksi :
Tambahkan 5 tambahkan pada seluruh kocok campuran
dengan baik, catat
mL 0,5% kasein tabung semua pereaksi derajat kekeruhan
ke 5 tabung buffer asetat pH 6,0 - setelah 0 menit, 10
reaksi 3,8 menit, 30 menit
Uji Biuret
Uji ini dilakukan untuk sampel larutan Albumin (putih telur), Kasein (susu), dan Asam
Amino. Uji Biuret digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptide pada protein. Reagen
Biuret terdiri dari larutan NaOH dan CuSO4 (Poedjadi, 2006)
Uji Biuret positif mengandung peptida jika ditunjukan dengan terbentuknya sebuah reaksi
yang spesifik yaitu terlihatnya perubahan warna menjadi ungu yang didasarkan pada
pembentukan kompleks Cu2+ dengan gugus -CO dan -NH dari rantai peptida dalam suasana
basa. Dalam prakteknya ditambahkan NaOH 1 mL untuk menjaga suasana dalam keadaan
basa karena dalam suasana basa, ada pembentukan kompleks yang jika dalam basa ia akan
lebih mudah untuk mengikat ion logam lebih besar dibandingkan dalam suasana asam. Selain
itu ditambahkan kedalamnya CuSO4 untuk dapat menghasilkan warna ungu. Dalam
prakteknya, penambahan CuSO4 harus diperhatikan dikarenakan CuSO4 dapat
mendenaturasi protein oleh logam berat dan hasil ujinya tidak baik akhirnya.
Hasil:
Percobaan Pengamatan
Kasein + CuSO4 + NaOH 10% Setelah diteteskan sebanyak 5 tetes
CuSO4, terjadi perubahan warna
ungu. Menandakan hasil Positif
Albumin + CuSO4 + NaOH 10% Setelah diteteskan sebanyak 6 tetes
CuSO4, terjadi perubahan warna
ungu. Menandakan hasil Positif
Asam Amino + CuSO4 + NaOH Terjadi perubahan warna ketika
10% diteteskan larutan CuSO4 sebanyak
15 tetes menjadi warna biru
kehijauan. Menandakan hasil
Negatif pada Asam Amino bebas
karena tidak adanya ikatan peptida
Pengendapan oleh Logam
Uji pengendapan logam berat diawali dengan penambahan albumin kedalam masing-
masing tabung reaksi, kemudian kedalam masing-masing tabung ditambahkan dengan
FeCl3, HgCl 2%, dan Pb Asetat. Dari semua tabung membentuk endapan namun dalam
jumlah tetesan yang berbeda. Tujuan dari uji ini yaitu mengidentifikasi adanya Protein
dengan tes pengendapan logam.
Protein yang mengandung asam amino dapat mengikat logam-logam. Demikian
penambahan logam kedalam albumin jelaslah menghasilkan endapan. Selain itu juga ada
perbedaan dari jumlah tetesan yang diteteskan kedalamnya dan dari hasilnya, FeCl
menghasilkan reaksi lebih cepat pada tetesan ke tujuh.
Hasil :
Percobaan Pengamatan
Albumin + HgCl 2% Terjadi endapan pada sampel ketika
diteteskan 8 tetes HgCl 2% sehingga terdapat
banyaknya logam yang terkandung.
Terjadi endapan pada sampel ketika
Albumin + Pb-Asetat diteteskan 8 tetes Pb-Asetat sehingga
terdapat banyaknya logam yang terkandung.
Terjadi endapan pada sampel ketika
diteteskan 7 tetes FeCl 2% sehingga terdapat
Albumin + FeCl 2%
banyaknya logam yang terkandung.
Titik Isoelektrik
Uji isoelektrik adalah keadaan dimana pH suatu asam tidak mengandung muatan kion
netto. Uji titik isoelektrik ditujukan untuk mengetahui titik isoelektrik suatu ampel
didasarkan pada kekeruhan dan endapan pada larutan uji tersebut. Pada mulanya larutan
kasein dimasukkan kedalam tabung reaksi untuk lima tabung, kemudian kedalam masing-
masing tabung ditetesi larutan dengan pH 6,0, 5,3, 5,0, 3,8, dan 4,1. Kemudian
terbentuklah kekeruhan pada menit ke 0 di semua tabung kecuali tabung dengan pH 6,0.
Pada menit ke 10 tabung dengan pH 3,8, 5,0 dan 5,3 mulai bening meski ada kekeruhan
sedikit. Pada menit ke 30 tabung dengan pH 6,0, 5,3, 5,0, 3,8 menjadi bening setelah
dilakukan pemanasan, sedangkan untuk tabung dengan pH 4,1 masih keruh. Ini berarti
isoelektrik untuk kasein berada pada pH 4,1 dimana kekeruhan masih terjadi. Terjadinya
endapan ini dikarenakan pada titik terdekat isoelektrik akan ada gaya tolak menolak
elektrostatis yang menyebabkan kekeruhan.
IV.1 Kesimpulan
1. Uji Biuret pada Albumin dan Kasein menghasilkan reaksi positif ditunjukn engan
terjadinya perubahan warna menjadi ungu yang menandakan adanya rantai peptida
didalamnya. Sedangkan hasil negatif pada Asam Amino ditandai dengan warna yang
dikeluarkan bukan warna ungu yang menandakan tidak adanya rantai peptida.
2. Uji Pengendapan Logam terbentuknya endapan pada larutan FeCl bereaksi lebih cepat
pada tetesan ke tujuh.
3. Uji Isoelektrik menghasilkan reaksi positif dengan terjadinya endapan yang dikarena
pada titik terdekat isoelektrik akan ada gaya tolak menolak elektrostatis yang
menyebabkan kekeruhan.
IV.2.1 Saran
1. Diharapkan kelengkapan bahan dan alat di Laboratorium.
2. Perbaikkan untuk penangas air.
DAFTAR PUSTAKA