DM Dabet
DM Dabet
DM Dabet
Disusun Oleh :
NDH 08
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
CXXXII TAHUN 2022
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 21 Juni 2022 di Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
COACH, MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
CXXXII TAHUN 2022
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar /
Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
pada tanggal 21 Juni 2022.
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan aktualisasi dengan judul,
“Peningkatan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus (DM) Bagi Pasien Diabetes
Mellitus (DM) Melalui Penggunaan Media Leaflet Foto Makanan Di Ruangan Laika Waraka
Interna RSUD Bahteramas”
Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan Pendidikan
Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih, penghargaan dan penghormatan
setinggitingginya kepada:
1. Orang tua, mertua dan suami saya yang selalu medukung, mendoakan dan mensupport
saya dalam kegiatan ini.
2. Bapak Ali Mazi, S.H selaku Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah
mensupposrt kegiatan Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS tahun 2022.
3. Ibu Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan
pelatihan dasar CPNS.
4. Bapak dr. H. Hasmudin, Sp.B selaku Direktur RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara.
5. Bapak Kamal N. Sidik T, S.ST,.M.Pd selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan
teliti dalam proses pembimbingan penyusunan aktualisasi penulis.
6. Ibu Ernavidiastuti, SKM selaku Kepala Instalasi Gizi dan mentor yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan aktualisasi diri ini, beserta
seluruh staf yang telah mendukung seluruh aktualisasi yang mencerminkan nilai-nilai
dasar profesi ASN.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak arahan dan masukan dalam
penyusunan aktualisasi dan habituasi ini.
8. Seluruh panitia, binsuh yang telah memfasilitasi para peserta Latsar dengan baik.
9. Keluarga besarku tercinta yang selalu mendukung selama proses Latsar berlangsung.
iv
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar Tahun 2022 yang selama ini telah banyak
berbagi bersama selama proses Latsar.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang mendasar pada
aktualisasi ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran
dan masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan aktualisasi ini. Penulis
juga berharap semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat
memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai "BerAKHLAK" dalam kehidupan sehari-
hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan..............................................................................................................................3
C. Manfaat............................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup................................................................................................................4
BAB II PROFIL INSTANSI, PROFIL PESERTA, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN..........................................................................................7
A. Profil Instansi...................................................................................................................7
B. Profil Peserta.................................................................................................................16
C. Nilai-Nilai Dasar ASN (Core Velue ASN)..................................................................18
D. Kedudukan dan Peran ASN...........................................................................................23
BAB III RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI......................................................30
A. Penetapan Isu.................................................................................................................30
B. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu......................................................................34
C. Deskripsi Kegiatan........................................................................................................34
D. Matrik Rekapitulasi Renacana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)................47
E. Estimasi Biaya Kegiatan................................................................................................48
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan........................................................................................49
BAB IV CAPAIAN PELAKSAAN AKTUALISASI..............................................................51
A. Realisasi Kegiatan.........................................................................................................51
B. Capaian Aktualisasi.......................................................................................................53
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK) .78
D. Capaian Penyesuaian Core Isu......................................................................................78
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu..............................................................................79
F. Rencana tindak Lanjut Hasil aktualisasi........................................................................79
BAB V PENUTUP...................................................................................................................81
A. Kesimpulan....................................................................................................................81
B. Saran..............................................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................84
LAMPIRAN.............................................................................................................................85
vi
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian, diserahi tugas dalam satu jabatan pemerintahan serta
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. (UU No 5 tahun 2014 tentang ASN).
Sebelum diangkat menjadi PNS maka CPNS wajib menjalani masa percobaan.
Masa percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Masa percobaan dilaksanakan selama 1 (satu)
tahun. Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon
PNS selama masa percobaan. (UU No 5 tahun 2014 tentang ASN).
Berdasarkan Peratuan LAN RI No. 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
PNS bahwa Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS
yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan
Dasar CPNS merupakan Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai
bidang tugas. Oleh sebab itu salah satu tugas akhir dari Pendidikan Dasar CPNS yaitu
membuat aktualisasi dalam rangka memberikan suatu inovasi pada bidang pekerjaannya
sehingga mampu memberikan pelayanan publik yang optimal.
Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan bahwa kesehatan merupakan hak
asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap kegiatan dalam upaya untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip
1
nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya
manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi
pembangunan nasional.
Merujuk pada pasal 1 UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan pelayanan
kesehatan dapat berupan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Serta pada pasal 7 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan
informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab, maka
ASN yang memiliki tugas sebagai pelaksana kebijakan publik sudah selayaknya menjadi
garda terdepan dalam melaksakan pelayanan kesehatan yang optimal salah satunya dengan
pemberian edukasi yang seimbang dan bertanggung jawab.
Salah satu tempat yang terdapat kegiatan atau tindakan pelayan publik adalah
rumah sakit. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung
penyelenggaraan kesehatan kuratif dan rehabilitatif. Penyelenggaran pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai
jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu
sama lain. Salah satu perangkat keilmuan yang menunjang peyanan medis di Rumah Sakit
adalah ilmu gizi.
Pelaksanaan pelayanan gizi di rumah sakit memerlukan sebuah pedoman sebagai
acuan untuk pelayanan bermutu yang dapat memperceoat proses penyembuhan pasien,
memperpendek lama hari rawat dan menghemat biaya perawatan. Ruang lingkup
pelayanan gizi rumah sakit meliputi pelayanan gizi rawat jalan, rawat inap,
penyelenggaraan makanan serta penelitian dan pengembang gizi. Salah satu kegiatan yang
dilakukan pada pelayanan gizi rawat inap yaitu melakukan konseling/edukasi gizi yang
bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien
dalam mengenai dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang
akan dilakukannya. (PGRS, 2013)
Berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di Rumah Sakit, terdapat
beberapa permasalahan yang dialami oleh petugas gizi dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya di Intalasi Gizi RSUD Bahteramas,
2
diantaranya yaitu, belum tersedianya formulir skrinning berdasarkan usia pasien, belum
adanya edukasi pada ibu hamil tentang pemenuhan zat gizi pasca melahirkan dan
kurangnya pengetahuan tentang diet Diabetes Mellitus (DM) bagi pasien Diabetes
Mellitus (DM). Pemberian edukasi kepada pasien dengan penyakit DM sangat penting
untuk dilakukan karena penyakit DM erat kaitan nya dengan makanan. Prinsip diet yang
harus dipatuhi pada pasien DM yaitu tepat 3J (Jumlah, Jenis, Jam). Pada pasien DM
penerapan diet harus ketat dilakukan itulah sebabnya edukasi sangat penting dalam
perubahan perilaku pasien dan keluarga pasien dalam meningkatkan derajat kesehatan
pasien. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pasien DM kurang memiliki pemahaman
yang baik. Hal ini dibuktikan ketika di lapangan pasien selalu sulit menerapkan diet DM
karena kurangnya pengetahuan terkait diet DM.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes
mellitus di Indonesia mengalami peningkatan dari hasil riskesdas tahun 2013 sebesar
6,9% meningkat menjadi 8,5% di tahun 2018%. Prevalensi diabetes mellitus menurut
jenis keamin pada Riskesdas tahun 2018 didapatkan bahwa perempuan memiliki
prevalensi lebih tinggi dibandingkan laki-laki dengan perbandingan 1,78% terhadap1,4%.
Salah satu hal yang harus dilakukan dalam pengendalian diabetes mellitus adalah
pengaturan pola makan. Sehingga penting adanya edukasi terkait pola makan yang benar
dan baik. (PusdatinKemenkes, 2020)
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik mengangkat judul aktualisasi
yaitu, “Peningkatan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus (DM) Bagi Pasien
Diabetes Mellitus (DM) Melalui Penggunaan Media Leaflet Foto Makanan Di Ruangan
Laika Waraka Interna RSUD Bahteramas”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari aktualisasi dan habituasi ini adalah mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN yaitu nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), serta peran dan kedudukan
ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik).
3
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari aktualisasi dan habituasi ini yaitu meningkatkan pengetahuan
tentang edukasi diet Diabetes Mellitus (DM) pada pasien Diabets Mellitus (DM) melalui
penggunaan media leaflet foto makanan di ruangan Laika Waraka Interna RSUD
Bahteramas
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
a. Menjadi ASN yang kompoten di bidang nya dan selalu peka untuk
meningkatkan pelayanan.
b. Meningkatkan kemampuan dan potensi diri dalam mengembangkan media
informasi yaitu leaflet.
c. Menjadi motivasi dan semangat untuk selalu melakukan aktualisa nilai- nilai
ASN untuk jangka panjang.
2. Bagi Unit Kerja
Meningkatnya kualitas pelayanan gizi di rumah sakit pada unit rawat inap
khususnya pada pemberian edukasi mengggunakan leaflet foto makanan pada pasien
DM.
3. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal khususnya edukasi di bidang
gizi, sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan dan dapat dipraktekan di
rumah.
b. Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
D. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu :
1. Melapor pada atasan tetang rancangan kegiatan aktualisasi
2. Membuat media leaflet
3. Membuat form evaluasi
4. Melakukan edukasi ke pasien DM dan keluarga pasien
5. Melakukan evaluasi kegiatan
Edukasi gizi merupakan pendekatan edukatif untuk menghasilkan perliaku
individu/masyarakat yang diperlukan dalam peningkatan atau dalam
4
mempertahankan gizi tetap baik (Notoatmodjo, 2014). Edukasi merupakan proses belajar
dari tidak tahu tentang nilai kesehatan menjadi tahu. (Suliha, 2002)
Dalam proses menyampaikan edukasi diperlukan media yang edukatif dalam
penyampaian pesan agar dapat diterima dan diserap dengan baik. Media terdiri dari dua
macam, yaitu media cetak dan media digital. Penulis mengambil media cetak sebagai
salah satu upaya pemberian edukasi gizi pada pasien DM. karena jika menggunakan
media digital dikhawatirkan ada beberapa pasien yang tidak memiliki dukungan
perangkat digital yang memadai. Leaflet merupakan salah satu bentuk media digital
dalam penyampaian edukasi yang efektif. Adapun foto makanan merupakan ilustrasi
yang dapat memudahkan pasien menerima informasi berupa porsi makanan.
Berikut ini merupakan contoh bentuk leaflet,
Media yang akan dibuat berupa leaflet foto makanan. Dimana pada leaflet disajikan
gambaran porsi makan. Adapun bahan makanan yang akan ditampilkan diutamakan pada
bahan makanan pokok seperti beras, singkong, ubi, sagu, jagung dan lain-lain. Selain itu
ditampilkan beberapa foto takaran lauk hewani yang dapat dikonsumsi dan porsi sayuran
yang harus dimakan. Hal ini juga penting agar lauk hewani yang dimakan tidak
berlebihan.
5
Target dari pemberian edukasi gizi ini yaitu pada pasien penderita DM bertempat di
Ruang Rawat Inap Laika Waraka RSUD Bahteramas. Rencana pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2022 sampai 18 Juni 2022.
6
BAB II
PROFIL INSTANSI, PROFIL PESERTA, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Profil Instansi
1. Kedudukan Organisasi
RSU Bahteramas merupakan Rumah Sakit pusat rujukan di wilayah Sulawesi
Tenggara. Status RSU Bahteramas saat ini adalah Rumah Sakit Umum Pendidikan
Kelas B dan berfungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi dokter, dan tenaga
kesehatan lainnya.
7
22 Februari tahun 1979. Susunan struktur organisasi berdasarkan SK Gubernur
Sulawesi Tenggara No. 77 tahun 1983 tanggal 28 Maret tahun 1983.
Pada tanggal 21 Desember 1998, RSU Provinsi Sulawesi Tenggara
meningkat klasifikasinya menjadi Tipe B (Non Pendidikan) sesuai dengan SK
Menkes No. 1482/Menkes/SK/XII/1998 yang ditetapkan pada tanggal 8 Mei tahun
1999 dengan Perda No. 3 Tahun 1999. Kedudukan rumah sakit secara teknis berada
dibawah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan secara operasional
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
Pada tanggal 18 Januari tahun 2005, RSU Provinsi Sulawesi Tenggara
terakreditasi untuk 5 Pelayanan yaitu Administrasi Manajemen, Pelayanan Medik,
Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medik dengan SK
Dirjen Yanmed No. HK.00.06.3.5.139. Selanjutnya akreditasi 12 pelayanan sesuai
dengan SK Dirjen Yanmed No. HK.00.06.3.5.139 tanggal 31 Desember tahun 2010
yang meliputi Pelayanan Administrasi Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan
Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan
Radiologi, Pelayanan Farmasi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Peristi,
Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan Pencegahan Infeksi, Pelayanan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
Sesuai dengan Undang-Undang Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009 dan untuk
meningkatkan mutu pelayanan, maka RSU Provinsi Sulawesi Tenggara telah
menjadi Badan Layanan Umum Daerah yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Gubernur Sulawesi Tenggara No. 653 tahun 2010 tanggal 15 Oktober 2010. Pada
tanggal 21 November 2012 RSU Provinsi Sulawesi Tenggara pindah lokasi dan
berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
(RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara) yang diresmikan penggunanya
oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan RI , Ir. H. Hatta Rajasa
dan Gubernur Sulawesi Tenggara yaitu H. Nur Alam, SE. Sesuai dengan kebutuhan
pendidikan medik di Sulawesi Tenggara maka sejak tahun 2013 RSUD Bahtermas
Provinsi Sulawesi Tenggara terlah terakreditasi menjadi
8
Tipe B Pendidikan (SK Menteri Kesehatan Tahun 2013).
2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi
Rumah Sakit Rujukan Pilihan di Indonesia Timur Tahun 2023
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu yang
mengutamakan keselamatan pasien
2) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang
berkualitas dan berdaya saing
3) Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit berbasis
teknologi terkini
4) Meningkatkan kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan
pegawai
5) Mewujudkan suasana rumah sakit yang asri, nyaman, komuikatif dan
informatif
c. Nilai - Nilai RSUD Bahteramas
Nilai-nilai yang mendasari pelayanan yang di berikan rumah sakit umum
Bahtramas Prov. Sultra adalah :
1) Empati terhadap pasien
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk itu
setiap pegawai RSU Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menangani pasien
harus bertekad bahwa:
“keselamatan,kesembuhan dan kepuasan pasien adalah
kebahagiaan kami”.
2) Keterbukaan dan Transparansi
Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara
terbuka serta membuka diri pula terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai
suatu partisipasi untuk perbaikan. Selain itu perlu adanya transparansi yaitu
diketahuinya oleh banyak pihak (yang berkepentingan) mengenai
perumusan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan.
3) Akuntabilitas
Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
9
tindakan seseorang/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki
hak atau berwenang meminta pertanggung jawaban.
4) Azas Kekeluargaan
Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri- sendiri
apalagi dalam bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling
menghormati serta saling menghargai. Dengan azas kekeluargaan juga
diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa berprilaku santun, rendah
hati, serta memberikan kesejukan bagi orang lain.
5) Bermental Pemenang (Play To Win)
Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada hal
yang tidak dapat diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik dari
kemarin dan hari besok harus lebih baik dari hari ini.
6) Berjiwa Enterpreuner
Semua unsur-unsur pimpinan RSU Provinsi Sulawesi Tenggara harus
berjiwa entrepreneurs yaitu rela mengotori tangan, tahu memberikan
pendelegasian, tapi sering turun langsung ke bawah
3. Struktur RSUD Bahteramas
Struktur organisasi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara ditetapkan
berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 yang dituangkan dalam Perda Provinsi
Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2008, Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara
Nomor 65 Tahun 2008 dan Pola Tata Kelola RSU Prov. Sultra. Berikut ini
merupakan stuktur organisasi RSUD Bahteramas
1
Gambar 2 Struktur Organisasi RSUD Bahteramas
Struktur organisasi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara ditetapkan
berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 yang dituangkan dalam Perda Provinsi
Sulawesi Tenggara Nomor 5 tahun 2008, Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara
Nomer 65 Tahun 2008 dan Pola Tata Kelola RSU Prov. Sultra.
Pimpinan RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara disebut Direktur dan
menduduki jabatan structural eselon II b. Direktur dibantu oleh
3 (tiga) orang Wakil Direktur yaitu: Wakil Direktur Pelayanan, Wakil Direktur
Umum dan Keuangan, dan Wakil Direktur Perencanaan dan Diklat, masing-
masing menduduki jabatan structural eselon III a.
Wakil Direktur Pelayanan membawahi 3 (tiga) bidang yakni Bidang Pelayanan
Medis, Bidang Pelayanan Keperawatan, dan Bidang Penunjang Pelayanan. Wakil
Direktur Umum dan Keuangan membawahi 3 (tiga) bagian yakni Bagian Umum,
Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian Keuangan. Wakil Direktur Perencanaan
dan Diklat membawahi 3 (tiga) bidang yakni Bidang Perencanaan dan Evaluasi,
Bidang Informasidan Rekam Medis, Bidang Diklat dan Litbang. Kepala Bidang
dan Kepala Bagian menduduki jabatan structural eselon III B. Kepala Seksi dan
Kepala Sub Bagian menduduki jabatan structural eselon IV a.
Wakil Direktur Pelayanan Medis membawahi :
1
a. Kepala Bidang Pelayanan Medik, yang membawahi Seksi Pelayanan Fasilitas
Medik, dan Seksi Pelayanan Mutu dan Pelayanan Medik.
b. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, yang membawahi Seksi Asuhan
Keperawatan dan Seksi Manajemen Keperawatan.
c. Kepala Bidang Penunjang Pelayanan, yang membawahi Seksi Pelayanan
Fasilitas Penunjang Medis dan Seksi Pengendalian Mutu dan Medis.
Wakil Direktur Perencanaan dan DIklat membawahi :
a. Kepala BIdang Perencanaan dan Evaluasi, yang membawahi Seksi Penyusunan
Program dan Anggaran dan Seksi Evaluasi Penyusunan Laporan.
b. Kepala Bidang Informasi dan Rekam Medis, yang membawahi Seksi SIstem
Informasi dan Pemasaran dan Seksi Rekam Medis.
c. Kepala Bidang Diklat dan Litbang, yang membawahi Seksi DIklat dan Seksi
Litbang dan Perpustakaan.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi:
a. Bagian Umum, yang membawahi Sub Bagian Administrasi dan Ketatausahaan,
Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga, dan Sub Bagian Humas dan
Hukum.
b. Bagian sumber Daya Manusia, yang membawahi Sub Bagian Administrasi
Kepegawaian dan Penempatan, Sub Bagian Pengembangan SDM, dan Sub
Bagian Mutasi dan Akreditasi.
c. Bagian Keuangan, yang membawahi Sub Bagian Perbendaharaan, Sub Bagian
Akuntansi dan Verifikasi, dan Sub Bagian Mobilisasi Dana. Selain jabatan
structural juga terdapat kelompok fungsi yang terdiri dari
Komite antara lain Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi, Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Komite
Keselamatan Pasien, Komite Mutu, Komite Etik dan Hukum. Kelompok
Fungsionak lainnya terdiri dari Staf Medis Fungsional (SMF), Instalasi, dan
beberapa jabatan fungsional lainnya.
Untuk kegiatan pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh Satuan
Pengawas Intern (SPI) dan Dewan Pengawas. Untuk menunjang kegiatan
pelayanan, terdapat 16 Instalasi Penunjang dan Unit Transfusi Darah
1
(UTD). Instalasi yang ada yaitu Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Perawatan Intensif (ICU), Instalasi
Radiologi, Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium), Instalasi Patologi Antomi,
Instalasi Farmasi, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi
Gizi, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Sanitasi,
Instalasi Binatu, Instalasi Sterilisasi dan Desinfeksi, Instalasi Gas Medi, dan
Instalasi Pemulasaran Jenazah.
4. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok
Tugas pokok dan fungsi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara,
berdasarkan pada Perda No. 5 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah RSU Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pola Tata
Kelola RSUD Prov. Sultra adalah melaksanakan upaya kesehatan secara
berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan upaya rujukan.
b. Fungsi Organisasi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, RSUD
Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai fungsi, yakni :
1) Menyelenggarakan pelayanan medik;
2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;
3) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Menyelenggarakan pelayanan rujukan;
5) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan;
6) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan;
7) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;
8) Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif.
5. Program dan Kegiatan Utama Instalasi Gizi
Adapun ruang lingkup tugas program kerja Instalasi Gizi RSUD
Bahteramas adalah :
a. Pelayanan Gizi Rawat Jalan;
b. Pelayanan Gizi Rawat Inap;
1
c. Pelayanan Penyelenggaraan Makanan Pasien;
d. Penelitian dan Pengembangan Gizi.
6. Data-Data Sumber Daya Unit Kerja dan Data-Data Terkait Isu
a. Data-data Sumber Daya Unit Kerja
Sumber daya yang dimiliki RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1 Data Sumber DayaManusia di RSUD Bahteramas
1
Adapun jumlah ketenagaan gizi di Intalasi Gizi RSUD Bahteramas yaitu :
Tabel 2 Jumlah Staff Gizi di Instalasi Gizi
1
B. Profil Peserta
Nama : Afiyfah Diharjo, S.Tr.Gz
NIP : 1995013 202012 2 003
Pendidikan : DIV-Gizi
Jabatan : Nutrisionis Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Bahteramas
Tugas pokok dan fungsi Nutrisionis Ahli Pertama menurut Permenpan RB
Nomor 23 Tahun 2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisioni dan Angka
Kreditnya, sebagai berikut.
1) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka menyusun rencana lima tahunan;
2) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka menyusun rencana tahunan;
3) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka memnyusun rencana triwulan;
4) Menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara
deskriptif dalam rangka menyusun rencana bulanan;
5) Menganalisis data dalam rangka menyusun juklak/juknis di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
6) Menganalisis data secara deskriptif dalam rangka menyusun
pedoman gizi, makanan dan dietetik;
7) Menganalisis data secara standar umum dalam rangka menyusun standar
gizi, makanan dan dietetik;
8) Menyusun rancangan standar gizi, makanan dan dietetik pada penyakit
tanpa komplikasi;
9) Menganalisis data dalam rangka menyusun kebutuhan gizi, makanan dan
dietetik individu;
10) Menganalisis uji coba studi kelayakan rancangan juklak/juknis/
pedoman/ standar/ kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
11) Melaksanakan studi kelayakan rancangan juklak/juknis/pedoman/ standar/
kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
12) Menyusun laporan pelaksanaan studi kelayakan rancangan
juklak/juknis/ pedoman/standar/kebutuhan gizi, makanan dan dietetik;
1
13) Menyusun proposal untuk menyusun instrumen pengamatan keadaan gizi,
makanan dan dietetik;
14) Melakukan uji coba instrumen pengamatan keadaan gizi, makanan dan
dietetik;
15) Menganalisis data pengamatan keadaan gizi, makanan dan dietetik secara
deskriptif;
16) Mengumpulkan data tentang sumber daya untuk penanggulangan masalah di
bidang gizi, makanan dan dietetik;
17) Mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya untuk
melaksanakan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian kegiatan
gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan dietetik pada kegiatan
kelompok sasaran tertentu, pencatatan danpelaporan;
18) Melakukan pelatihan bagi pengelola institusi pelayanan di bidang gizi,
makanan dan dietetik;
19) Melakukan inventarisasi fisik bahan, materi, pangan, peralatan & sarana
pelayanan gizi setiap triwulan;
20) Melakukan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi;
21) Melakukan konsultasi diet KEP berat tanpa komplikasi;
22) Melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok;
23) Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa;
24) Melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan khusus;
25) Melakukan pengawasan harian mutu makanan dan PMT meliputi standar
porsi, standar bumbu, standar resep, standar menu,keamanan dan citarasa;
26) Menyusun perencanaan diet sesuai penyakit dan preskripsi diet dengan 2
(dua) komplikasi;
27) Melakukan penilaian diet klien dalam tim kerja pada kunjungan keliling;
28) Mengolah data penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik;
29) Melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik
terhadap penyakit tanpa komplikasi;
30) Melakukan rujukan tenaga dalam pelayanan gizi, makanan dan
1
dietetik
31) Memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik
di RS atau institusi lain secara bulanan;
32) Memantau konsultasi diet khusus, standar khusus meliputi sasaran, macam
dan jumlah diet;
33) Memantau penyuluhan gizi khusus, individu, kelompok meliputi sasaran,
macam danjumlah diet;
34) Mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan gizi terhadap pengukuran TB, BB,
umur pada akhir kegiatan secara analitik;
1
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik yang baik didasarkan pada prinsip-prinsip yang
digunakan untuk merespon berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan dalam
pelayanan publik dilingkungan birokrasi. Prinsip pelayanan publik yang baik
adalah :
a. Partisipatif
Partisipatif dalam penyelenggaraan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat,
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur, biaya, dan
sejenisnya.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan, pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi kebutuhan publik warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan
bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka pesan, tetapi juga terkait
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan
biaya penyelenggaraan. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan
keinginam masyarakat yang menduduki posisi sebagai klien.
d. Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan anatar satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik di mana masyarakat harus
1
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar biaya untuk memenuhi
layanan yang mereka butuhkan, harus menerapkan prinsip mudah, artinya
berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk
dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayanan harus mampu mewujudkan tujuan yang ingin
dicapai publik dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dicapai
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau
dengan kendaraan publik, mudah dilihat, mudah, dan lain-lain) dan dapat
dicapai dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar. Oleh karena itu, semua bentuk
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi
warga negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga negara lain.
b. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti
yang berbeda. Responsibilatas adalah
2
kewajiban bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk tanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
2) Menggunakan kelayakan dan barang milik Negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
3) Menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas.
c. Kompeten
Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan.
Kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola
dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam
kinerja. Penguatan kualitas ASN sejalan dengan dinamika lingkungan strategis
diantaranya VUCA, disrupsi teknologi, fenomena demografik, dan keterbatasan
sumber daya.
Perilaku ASN untuk aspek kompeten yaitu :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Harmonis adalah istilah yang merujuk pada kata harmoni. Hal ini
memiliki makna keselarasan atau keserasian. Dalam bidang filsafat, harmoni
atau harmonis adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN terus menerus memberikan
pelayanan yang adil dan tidak diskriminasi dalam
2
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka harus profesional dan
berintegritas dalam memberikan pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan
pribadi atau instansinya belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud
memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih
baik. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai- nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparansi.
Dalam menjalankan tugas-tugas kepada masyarakat, ASN dapat mengatasi
permasalahan keragaman, bahkan menjadi perekat bangsa dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Repubhlik Indonesia. Itulah sebabnya mengapa peran
dan upaya selalu mewujudkan situasi dan kondisi yang harmonis dalam
lingkungan kerja ASN dan kehidupan masyarakat yang sangat diperlukan.
Perilaku ASN yang mencerminkan aspek harmonis yaitu :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2) Suka mendorong orang lain
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
e. Loyal
Secara harfiah loyal berarti setia atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini
timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa
lalu.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi dan lebih- lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal merupakan salah satu Core
Values ASN dimana setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara dengan panduan prilaku :
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, serta setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah.
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, Instansi dan Negara.
3) Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
2
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman
yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri
sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai
dengan keadaan.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas
yang ditumbuh kembangkan dalam diri individu maupun organisasi.
Didalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat
berpikir kritis dan berpikir kreatif.
Karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Budaya adaptif sebagai
budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri
ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai
tujuannya.
Perilaku ASN dengan aspek adaptif yaitu:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak positif.
g. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal yang sangat penting ditengah tantangan global
yang dihadapi saat ini. Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk
menyalurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-
sama menuju visi bersama.
Panduan perilaku kolaboratif yaitu :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3) Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
2
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen
ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang
dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. PNS merupakan
warga negara indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga negara indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Manajemen ASN akan membuat seorang ASN mengerti apa saja kedudukan,
peran, hak, kewajiban dan kode etik ASN
a. Kedudukan ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN
terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (P3K). Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Publik
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik
2
2) Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang
diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut.
Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut: Hak
PNS diatur dalam UU ASN sebagai berikut:
1) Gaji, tunjangan dan fasilitas
2) Cuti
3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4) Perlindungan
5) Pengembangan kompetensi
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
2
1) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan
penuh tanggung jawab
6) Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam kedinasan
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan bersedia ditempatkan
diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU no. 5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN sebagai
profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
2
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau orang lain;
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN.
2. SMART ASN
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan
kebutuhan SDM talenta digital, Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak
sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi budaya menggunakan digital
(digital culture), etis dalam mengakses media digital (digital ethics), menggunakan
digital dengan aman (digital safety) dan kecakapan menggunkan media digital
(digital skill). Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet
dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan
penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi adalah
sebuah konsep dan praktik yang bukan sekedar menitiberatkan pada kecakapan untuk
menguasai teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada
kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses media digital yang
dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya
mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh
tanggung jawab.
2
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan
dan kecakapan dalam bermedia digital, yaitu :
a. Etika bermedia digital meliputi individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan
tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Budaya bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan,
nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
c. Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengenal,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kecakapan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta
system operasi digital dalam kehidupan sehari-hari
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai
fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan mencari informasi
bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari.
Persaingan global saat ini masuk dalam ranah digital, termasuk pada sistem
pemerintaha Indonesia mau tidak mau juga ikut dalam arus revolusi industri. Setiap
ASN dipaksa adaptif terhadap teknologi agar kinerja pelayanan lebih cepat, akurat,
dan efisien. Digitalisasi birokrasi untuk pelayanan yang optimal, adalah hal yang tak
bisa disanggah.
Indonesia berada diperingkat ke-77 dari 119 negara dalam Global Talent
Competitiveness Index, dengan nilai 38,04. Untuk memperbaiki index tersebut,
pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil negra dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) menerapkan Human Capital Management Strategy menuju
Smart ASN 2024.
Kementerian PANRB gencar memperbaiki kinerja ASN mulai dari tahap
rekrutmen yang kini sudah menggunakan sistem digital.harapannya untuk menekan
angka kecurangan. Diharapkan mereka yang terpilih dengan sistem ini bisa menjadi
Smart ASN 2024 untuk membawa birokrasi Indonesia berkelas dunia.
2
Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan
tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa enterpreneurship, dan memiliki jaringan luas.
Smart ASN yang tidak gagal teknologi akan menggiring pemerintah Indonesia
ke birokrasi 4.0 yang tentu beriringan dengan revolusi industri 4.0. semua jenis
layanan publik yang diselenggarakan pemerintah akan berbasis digital dan
terintegrasi. Tentunya digitalisasi sistem pemerintahan ini juga diimbangi dengan
keamanan siber yang mumpuni.
2
BAB III
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
1. Identifikasi Isu
Untuk menetapkan rumusan isu yang akan dimunculkan, maka penulis perlu membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi yang
diharapkan. Berikut ini merupakan tabel identifikasi isu.
Tabel 4 Identifikasi Isu
3
memberikan ASI Eksklusif sebagai ibu melahirkan sehingga tidak
eksklusif pada salah satu sarana memiliki motivasi
anaknya edukasi untuk untuk memberikan
mencegah stunting ASI Eksklusif
3. Pelayanan gizi Belum tersedianya Skrining yang Penambahan Petugas gizi Melaksanakan tugas
terhadap skrining gizi tersedia sesuai usia skrining gizi kesulitan pengukuran dengan
pengukuran TB berdasarkan usia berdasarkan usia menentukan factor cermat.
dan BB malnutrisi
(skrining gizi)
3
2. Penetapan Isu Prioritas
Untuk merumuskan dan menetapkan isu yang akan dibahas dalam laporan
aktualisasi ini, penulis menggunakan metode analisa APKL (Aktual, Problematika,
Kekhalayakan, dan Layaknya). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Khalayak artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang masuk akal dan
realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Penilaian APKL menggunakan Skala Likert dengan rentang skor 1 sampai 5.
semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat penting dan sangat
serius untuk segera ditangani.Berikut ini adalah tabel hasil analisis yang telah
dilakukan oleh penyusun
Tabel 5 Analisis APKL
Kriteria Isu
No. Rumusan Isu JUMLAH PERINGKAT
A P K L
Keterangan :
3
Berdasarkan tapisan isu yang menggunakanan analisis APKL, maka
didapatkan perinkat tertinggi dalam rumusan masalah yang ada. Isu yang terpilih
yaitu “Kurangnya pengetahuan edukasi gizi pada pasien DM”
3. Faktor Penyebab Isu
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam aktualisasi, maka perlu
ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Adapun peta permasalahan dari isu
tersebut ditunjukkan melalui gambar di bawah ini:
Tingkat pendidikan
yang rendah
4. Analisis Dampak
Dampak yang timbul jika isu tersebut tidak terpecahkan antara lain :
3
b. Dampak bagi tenaga gizi
1) Resiko terjadinya sisa makanan di RS tinggi
c. Dampak bagi RSUD Bahteramas
1) Mengurangi penilaian Rumah Sakit
2) Masa penyembuhan pada pasien semakin lama sehingga
menambah biaya perawatan di RS
3) Resiko pasien kembali ke ruang rawat inap lebih tinggi
4) Tidak tercapainya visi danmisi RSUD Bahteramas
C. Deskripsi Kegiatan
1. Nama : Afiyfah Diharjo, S.Tr. Gz
2. Jabatan : Nutrisionis Ahli Pertama
3. Unit kerja : Ruangan Laika Waraka Interna, RSUD
BAHTERAMAS
4. Identifikasi Isu : kurangnya pengetahuan
5. Isu yang diangkat : Belum optimalnya pemberian edukasi gizi
pada pasien DM
6. Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi edukasi gizi pada pasien DM
menggunakan leaflet foto makanan
3
Tabel 6 Deskripsi Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Melapor pada atasan 1. Mempersiapkan Tersedianya Kompoten Kegiatan ini Kegiatan ini
tetang rancangan bahan untuk bahan konsultasi Saya akan melakukan memberikan menguatkan nilai
kegiatan aktualisasi konsultasi kinerja terbaik dalam kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
menyiapkan bahan visi dan misi rumah empati terhadap
Akuntabel sakit yaitu pasien, keterbukaan
Saya akan bertanggung meningkatkan dan tranparasi serta
jawab atas bahan konsultasi kompetensi pegawai bermental
Berorientasi pelayanan pemenang
Bahan yang akan saya
siapkan memiliki kualitas
yang baik
2. Membuat kontrak Mendapatkan Loyal
waktu pertemuan jadwal perjanjian Saya akan komitmen
dengan atasan dengan atasan dengan waktu yang telah
disepakati dengan atasan
Akuntabel
Saya akan disiplin dengan
waktu yang telah dijanjikan
3
Kolaboratif
Saya akan bersinergi
dengan atasan dalam
menentukan waktu
pertemuan
3. Melakukan pertemuan Adanya Adaptif
dengan pimpinan pertemuan Saya melakukan pertemuan
dengan atasan dengan penuh antusias
Kompoten
Saya akan terus belajar
dalam pertemuan
Berorientasi Pelayanan
Pada pertemuan saya akan
selalu merespon dengan
baik
4. Meminta saran dan Adanya notulensi Kolaboratif
persetujuan untuk dari hasil diskusi Dalam diskusi dengan
kegiatan atasan saya akan terbuka
untuk menerima saran agar
kegiatan menghasilkan nilai
tambah
Adaptif
Saya akan proaktif ketika
3
diskusi dengan atasan
Harmonis
Saya siap untuk membangun
lingkungan diskusi yang
hidup dengan atasan
2. Membuat media leaflet 1. Mengumpulkan bahan Bahan materi Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
materi untuk Saya akan mengumpulkan memberikan menguatkan nilai
pembuatan leaflet bahan dengan kualitas kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
terbaik visi dan misi rumah empati,
Akuntabel sakit yaitu keterbukaan dan
Saya akan mencari bahan meningkatkan tranparasi, azas
dari sumber yang dapat kompetensi pegawai kekeluargaan dan
dipercaya dan mengembangkan bermental
Kompoten sarana (leaflet) dan pemenang
Saya akan belajar untuk prasarana berbasis
mendapatkan materi yang teknologi terkini
terbaik (mesin pencarian dan
2. Mendesain leaflet Leaflet Kompoten aplikasi pengeditan
Saya akan melakukan foto)
3
Saya akan berdedikasi
penuh untuk menghasilkan
leaflet
Adaptif
Saya akan melakukan
inovasi pada leaflet yang
dibuat
3. Melakukan Notulensi hasil Kolaborasi
konsultasi hasil konsultasi Saya akan terbuka dalam
leaflet dengan kerjasama untuk
pimpinan menghasilkan nilai tambah
Harmoni
Saya akan menghargai
perbedaan pendangan dari
atasan terkait hasil leaflet
yang dibuat
Berorientasi Pelayanan
Saya akan cepat merespon
dari saran yang diberikan
oleh atasan
4. Melakukan Leaflet terbaru Loyal
pencetakan dan Saya akan komitmen untuk
menggadakan hasil melakukan pencetakan dan
3
leaflet setelah penggadaan menggunakan
direvisi dan disetujui alat yang terbaik
Akuntabel
Saya akan transparan pada
biaya yang dikeluarkan dari
pencetakan dan
penggadaan leaflet
Berorientasi pelayanan
Saya akan cekatan dalam
melakukan pencetakan dan
penggadaan
3. Penyusunan formulir 1. Mengumpulkan contoh Terkumpulnya Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
daftar hadir, kuisoner pre- kuisoner pre- test dan contoh kuisoner Saya akan mengumpulkan memberikan menguatkan nilai
test dan post-tes post-test contoh kuisoner yang mudah kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
difahami pasien visi dan misi rumah empati,
Akuntabel sakit yaitu akuntabilitas dan
Saya akan mencari contoh meningkatkan bermental
kuioner dari sumber yang kompetensi pegawai pemenang
dapat dipercaya
Kompoten
Saya akan belajar untuk
mendapatkan contoh
kuisoner yang terbaik
3
2. Membuat formulir Dokumen Kompoten
daftar hadir, post- formulir daftar Saya akan melakukan kinerja
test dan pre-test hadir, post- test terbaik dalam membuat
dan pre-test formulir daftar hadir, post- test
dan pre-test
Loyal
Saya akan berdedikasi penuh
untuk menghasilkan formulir
daftar hadir, post- test dan
pre-test
Adaptif
Saya akan membuat kuisoer
yang disesuaikan dengan
kondisi pasien
3. Mengkonsultasikan Saran dan Kolaborasi
formulir daftar hadir, perbaikan dari Saya akan terbuka dalam
post-test dan pre- test atasan kerjasama dengan atasan
kepada atasan untuk menghasilkan nilai
tambah
Harmoni
Saya akan menghargai
perbedaan pendangan dari
atasan terkait hasil kuisoner
4
yang dibuat
Berorientasi Pelayanan
Saya akan cepat merespon
dari saran yang diberikan
oleh atasan
4. Mencetak dan Dokumen daftar Loyal
menggandakan hadir post- test dan Saya akan komitmen untuk
formulir daftar hadir, pre-test yang telah melakukan pencetakan dan
pre-test dan post- test direvisi penggadaan menggunakan
yang telah direvisi alat yang terbaik
dan disetujui Akuntabel
Saya akan transparan pada
biaya yang dikeluarkan dari
pencetakan dan penggadaan
formulir daftar hadir, pre-test
dan post-test Berorientasi
pelayanan Saya akan
cekatan dalam melakukan
pencetakan dan
penggadaan
4. Melakukan edukasi gizi 1. Membuat kontrak Mendapatkan Loyal Kegiatan ini Kegiatan ini
ke pasien DM dan waktu pertemuan jadwal perjanjian Saya akan komitmen memberikan menguatkan nilai
keluarga pasien dengan kepala dengan kepala dengan waktu yang telah kontribusi terhadap rumah sakit yaitu
4
ruangan laika waraka ruangan disepakati dengan kepala visi dan misi rumah empati terhadap
interna ruangan sakit yaitu pasien, keterbukaan
Akuntabel meningkatkan dan tranparasi serta
Saya akan disiplin dengan kompetensi pegawai bermental pemenang
waktu yang telah dijanjikan
Kolaboratif
Saya akan bersinergi
dengan kepala ruangan
dalam menentukan waktu
pertemuan
2. Melakukan pertemuan Adanya Adaptif
dengan kepala ruangan pertemuan Saya melakukan pertemuan
laika waraka interna dengan kepala dengan penuh antusias
ruangan Kompoten
Saya akan terus belajar
dalam pertemuan
Berorientasi Pelayanan
Pada pertemuan saya akan
selalu merespon dengan
baik
3. Meminta saran dan Adanya notulensi Kolaboratif
persetujuan untuk dari hasil diskusi Dalam diskusi dengan
kegiatan di ruangan kepala ruangan saya akan
4
laika waraka interna terbuka untuk menerima
saran agar kegiatan
menghasilkan nilai tambah
Adaptif
Saya akan proaktif ketika
diskusi dengan kepala
ruangan
Harmonis
Saya siap untuk membangun
lingkungan diskusi yang
hidup dengan
kepala ruangan
4. Mengisi daftar hadir Pengisian daftar Harmonis
dan melakukan pre- hadir dan pre- test Saat melakukan pre-test
test saya akan menghargai
setiap orang apapun lata
belakang nya Berorientasi
pelayanan Saya akan
ramah kepada
pasien ketika meminta daftar
hadir
Loyal
Saya akan menjaga
4
kerahasiaan identitas pasien
Adaptif
Akuntabilitas
5. Melakukan edukasi Edukasi gizi Berorientasi pelayanan
gizi Saya akan bersikap ramah
dalam melakukan edukasi
Kompoten
Saya akan memberikan
kinerja terbaik guna
membantu pasien belajar
Adaptif
Saya akan bertindak proaktif
ketika menyampaikanedukasi
kepada pasien
Kolaboratif
Akuntabel
Saya akan bertanggung
jawab terhadap informasi
yang diberikan
Kolaboratif
Saya akan memberikan
kesempatan kepada keluarg
4
pasien untuk mendengarkan
informasi yang disampaikan
6. Melakukan post-test Pengisian post- Harmonis
test Saat melakukan pre-test
saya akan menghargai
setiap orang apapun lata
belakang nya Berorientasi
pelayanan Saya akan
ramah kepada
pasien ketika meminta daftar
hadir
Loyal
Saya akan menjaga kerahasiaan
identitas pasien
5. Melakukan evaluasi 1. Merekapitulasi hasil Hasil rekap data Berorientasi pelayanan Kegiatan ini Kegiatan ini
peningkatan pengetahuan pre-test dan post- test Saya akan cermat dalam memberikan menguatkan nilai
pada pasien DM dan/ bekerja kontribusi terhadap rumah sakit yaitu,
keluarga pasien Kompoten visi dan misi rumah keterbukaan dan
Saya akan melakukan rekap sakit yaitu tranparasi serta
data dengan kinerj terbaik meningkatkan bermental
Akuntabel kompetensi pegawai pemenang
Saya akan jujur,
bertanggung jawab dan
4
berintegritas tinggi dalam
melakukan rekap data
2. Membuat laporan Adanya hasil Harmonis
hasil evaluasi Saya akan membangun
lingkungan yang kondusif
dalam mebuat laporan
Berorientasi pelayanan
Saya akan cermat dalam
membuat laporan
Loyal
Saya akan berkomitmen
untuk membuat laporan
hingga selesai
3. Melaporkan hasil Laporan akhir Akuntabilitas
kepada atasan kegiatan Saya dalam membuat
laporan evaluasi dengan
jujur, bertanggug jawab,
cermat dan disiplin.
Kompoten
Saya akan membuat laporan
dengan kualitas terbaik
Adaptif
Saya akan bertindak proaktif
4
dalam melaporkan hasil
kegiatan
Kolaboratif
Saya akan terbuka dengan atasan
saya untuk menghasilkan
laporan akhir
yang memiliki nilai tambah
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi per
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
MP
1. Berorientasi Pelayanan 2 3 3 4 2 14
2. Akuntabel 2 2 2 2 2 10
3. Kompeten 2 2 2 2 2 10
4. Harmonis 1 1 2 3 1 8
5. Layak 1 2 1 3 1 8
6. Adaptif 2 1 1 3 1 8
7. Kolaboratif 2 1 1 3 1 8
Jumlah Aktualisasi per 12 12 12 20 10
Kegiatan
4
E. Estimasi Biaya Kegiatan
4
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
4
4. Mencetak dan
menggandakan formulir
daftar hadir, pre-test dan
post-test yang telah
direvisi dan disetujui
4. Melakukan edukasi gizi ke
pasien DM dan keluarga
pasien
1. Membuat kontrak waktu
pertemuan dengan
kepala ruangan laika
waraka interna
2. Melakukan pertemuan
dengan kepala ruangan
laika waraka interna
3. Meminta saran dan
persetujuan untuk kegiatan
di ruangan laika
waraka interna
4. Mengisi daftar hadir dan
melakukan pre-test
5. Melakukan edukasi gizi
6. Melakukan post-test
5. Melakukan evaluasi
peningkatan pengetahuan
pada pasien DM dan/
keluarga pasien
1. Merekapitulasi hasil pre-
test dan post-test
2. Membuat laporan hasil
3. Melaporkan hasil kepada
asatan
5
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Realisasi Kegiatan
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dilaksanakan sejak tanggal 16 Mei – 18
Juni 2022. Kegiatan aktualisasi ini dilakuakn di Ruangan Laika Waraka Interna RSUD
Bahteramas. Adapun realisasi kegiatan aktualisasi ini terdapat pada tabel yang disajikan
berikut ini.
5
menggadakan hasil
leaflet setelah direvisi
dan disetujui
3. Penyusunan formulir 1. Mengumpulkan Terealisasi sesuai
daftar hadir, kuisoner contoh kuisoner pre- rancangan
pre- test dan post-tes test dan post-test
2. Membuat formulir Terealisasi sesuai
daftar hadir, post- rancangan
test dan pre-test
3. Mengkonsultasikan Terealisasi sesuai
formulir daftar hadir, rancangan
post-test dan pre- test
kepada atasan
4. Mencetak dan Terealisasi sesuai
menggandakan rancangan
formulir daftar hadir,
pre-test dan post- test
yang telah direvisi
4. Melakukan edukasi dan disetujui
gizi ke pasien DM 1. Membuat kontrak Terealisasi sesuai
dan keluarga pasien waktu pertemuan rancangan
dengan kepala ruangan
laika waraka interna
2. Melakukan pertemuan
dengan kepala ruangan Terealisasi sesuai
laika waraka interna rancangan
5
4. Mengisi daftar hadir Terealisasi sesuai
dan melakukan pre- rancangan
test
5. Melakukan edukasi Terealisasi sesuai
gizi rancangan
6. Melakukan post-test Terealisasi sesuai
rancangan
5. Melakukan evaluasi 1. Merekapitulasi hasil Terealisasi sesuai
peningkatan pre-test dan post-test rancangan
pengetahuan pada 2. Membuat laporan Terealisasi sesuai
pasien DM dan/ hasil rancangan
keluarga pasien 3. Melaporkan hasil Terealisasi sesuai
kepada atasan rancangan
B. Capaian Aktualisasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini telah dilaksanakan pada tanggal 16 Mei – 18
Juni 2022 yang bertempat di Ruangan Laika Waraka Interna RSUD Bahteramas.
Aktualisasi dilakukan dengan menerapkan Nilai-Nilai Dasar (Core Value) ASN. Pada
kegiataan aktualisasi dilakukan dokumentasi pada setiap kegaitan. Berikut ini merupakan
laporan kegiatan selama aktualisasi dilaksanakan.
1. Kegiatan 1 : Melapor Pada Atasan Tentang Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah melapor pada atasan terkait
rancangan kegiatan aktualisasi. Hal ini perlu dilakukan agar aktualisasi mendapatkan
dukungan penuh dari atasan. Sehingga aktualisasi dapat berjalan dengan baik. Adapun
tahapan kegiatannya yaitu, mempersiapkan bahan untuk konsultasi, membuat kontrak
waktu pertemuan dengan atasan, melakukan pertemuan dengan pimpinan dan tahap
terakhir yaitu meminta saran dan persetujuan untuk kegiatan. Berikut ini merupakan
hasil dari tahapan kegiatan yang telah dilakukan:
53
Tabel 8 Kegiatan 1 Melapor Pada Atasan tentang Rancangan Kegiatan
Aktualisasi
Kegiatan 1
Melapor pada atasan tentang rancangan kegiatan aktualisasi
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Pada kegiatan 1 penulis melakukan persiapan bahan konsultasi dengan cermat dan
disiplin sehingga menghasil bahan konsultasi yang dapat dipertanggung jawabkan.
Ketika melakukan pertemuan dengan pimpinan dengan sikap hormat, sopan dan
santun kepada atasan.
Tahap Kegiatan 1.1
Mempersiapkan bahan untuk konsultasi
Tanggal Pelaksaan 17 Mei 2022
Output Tersedianya bahan konsultasi
Dokumentasi Kegiatan
54
Tahap Kegiatan 1.2
Membuat kontrak waktu pertemuan dengan atasan
Tanggal Pelaksaan 17 Mei 2022
Output Mendapatkan jadwal perjanjian dengan atasan
Dokumentasi Kegiatan
55
Gambar 5 Pertemuan Dengan Atasan
56
Keterkaitan dengan Nilai- Kolaboratif
Nilai Dasar Dalam diskusi dengan atasan, saya terbuka
untuk menerima saran agar kegiatan
menghasilkan nilai tambah.
Adaptif
Saya proaktif ketika diskusi dengan atasan dan
mencatata masukan dari atas sehingga atasan
mendukup penuh kegiatan aktualisasi yang saya
lakukan.
Harmonis
Dalam berkomunikasi dengan atasan saya
melakukan dengan sopan dan santun sehingga
terjalin komunikasi yang baik antara saya
dengan atasan saya.
Kegiatan 2
Membuat media leaflet
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Pada kegiatan 2 penulis membuat media leaflet dengan mencari bahan edukasi
secara benar dan tidak menyesatkan. Dalam pembuatan media leaflet penulis
juga melakukannya dengan cermat dan disiplin. Selain itu ketika melakukan foto
makanan penulis bertanggung jawab terhadap bahan makanan yang digunakan dari
Rumah Sakit secara efektif dan efesien.
57
Tahap Kegiatan 2.1
Mengumpulkan bahan materi untuk pembuatan leaflet
Tanggal Pelaksaan 19 – 21 Mei 2022
Output Bahan Materi
Dokumentasi Kegiatan
58
Tahap Kegiatan 2.2
Mendesain Leaflet
Tanggal Pelaksaan 23 – 27 Mei 2022
Output Leaflet
Dokumentasi Kegiatan
59
Gambar 12 Desain Leaflet
60
Gambar 13 Konsultasi Hasil Leaflet
61
Tahap Kegiatan 2.4
Melakukan pencetakan dan menggandakan hasil leaflet setelah direvisi dan
disetujui
Tanggal Pelaksaan 30 Mei 2022
Output Pencetakan Leaflet
Dokumentasi Kegiatan
62
3. Kegiatan 3 : Penyusunan Formulir Daftar Hadir, Kuisoner Pre-test dan Post- test
Pada kegiatan ini penulis membuat formulir daftar hadir, kuisoner pre- test dan
post-test. Kegiatan ini memiliki 4 tahapan yaitu, mengumpulkan contoh kuisnoer pre-
tes dan post-test, membuat formulir daftar hadir, post-tes dan pre-test,
mengkonsultasikan formulis daftar hadir, pre-test, dan post-test kepada atasan dan
tahapan terakhir yaitu melakukan pencetakah formular daftar hadir, pre-test dan post-
test yang telah direvisi dan disetujui. Adapun detail tahapan yang dilakukan terdapat
pada tabel dibawah ini.
Kegiatan 3
Penyusunan formulir daftar hadir, kuisoner pre-test dan post-test
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Pada kegiatan 3 penulis membuat formulir dan kuisoner dengan cermat dan
disiplin. Adapun kusioner yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan.
63
Keterkaitan dengan Nilai- Berorientasi Pelayanan
Nilai Dasar Saya mengumpulkan contoh kuisoner yang
mudah difahami pasien sehingga saya
mendapatkan contoh format kuisoner yang
mudah untuk dilaksanakan
Akuntabel
Saya mencari contoh kuisoner dari sumber yang
dapat dipercaya sehingga menghasilkan kuisoner
yang dapat dipertanggung jawabkan.
Kompoten
Saya belajar untuk mendapatkan contoh kuisoner
yang terbaik dengan menelaah contoh yang ada di
internet sehingga kuisoner yang dihasilkan dapat
mencapai tujuan dari edukasi
yang diberikan.
Tahap Kegiatan 3.2
Membuat formulir daftar hadir, pre-test dan post-test
Tanggal Pelaksaan 31 Mei 2022
Output Dokumen Formulir Daftar Hadir, Pre-test dan
Post-test
Dokumentasi Kegiatan
64
Gambar 18 Dokumen Kuisoner Pre-test dan Post-test
65
Gambar 19 Konsultasi Hasil Formulir Daftar Hadir serta Kuisoner Pre-test dan Post-
test
66
Tahap Kegiatan 3.4
Mencetak dan menggandakan formular daftar hadir, kuisoner pre-test dan post test
yang telah direvisi dan disetujui
Tanggal Pelaksaan 3 Juni 2022
Output Pencetakan Formulir Daftar Hadir, Kuisoner Pre- tes
dan Post-test
Dokumentasi Kegiatan
67
4. Kegiatan 4 : Melakukan Edukasi Gizi Pada Pasien dan Keluarga Pasien DM Kegiatan
4 merupakan kegiatan inti dari aktualisasi. Dimana penulis
melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien. Pada pelaksanaanya, penulis
melakukan izin terlebih dahulu kepada kepala Ruangan Laika Waraka Interna agar
aktualisasi mendapatkan dukungan dari tenaga Kesehatan lainnya. Sebelum
melakukan edukasi, penulis meminta persetujuan waktu pada pasien agar tidak
mengganggu waktu istirahatnya. Adapun tahapan yang dilakukan Ketika memulai
edukasi yaitu mengisi formular hadir dilanjutkan dengan mengisi kuisoner pre-test.
Selesainya mengisi kuisoner pre-test, penulis melakukan edukasi gizi menggunakan
leaflet yang telah dibuat. Selesainya diberikan edukasi, pasien dibantu keluarga pasien
mengisi kuisoner post-test. Adapun bukti kegiatan disajikan pada tabel dibawah ini.
Tabel 11 Kegiatan 4 Melakukan Edukasi Gizi Pada Pasien dan Keluarga
Pasien DM
Kegiatan 4
Melakukan edukasi gizi pada pasien dan keluarga pasien DM
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Dalam melakukan aktualisasi kegiatan 4 penulis melakukan edukasi gizi
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi. Dalam menyampaikan edukasi ke
pasien saya melakukan dengan sopan dan santun agar pasien dan keluarga pasien
merasa nyaman dengan edukasi yang saya berikan. Selain itu dalam kegiatan ini
penulis sebagai ASN harus memberikan informasi yang benar dan tidak
menyesatkan.
Dokumentasi Kegiatan
68
Gambar 22 Mendapatkan Jadwal Perjanjian dengan Kepala Ruangan
69
Tahap Kegiatan 4.2
Melakukan pertemuan dengan Kepala Ruangan Laika Waraka Interna
Tanggal Pelaksaan 3 Juni 2022
Output Dokumen Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan
70
Gambar 25 Lembar Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan dan Lembar
Notulensi
Keterkaitan dengan Nilai- Kolaborasi
Nilai Dasar Dalam diskusi dengan kepala ruangan, saya
terbuka untuk menerima saran agar kegiatan
menghasilkan nilai tambah.
Harmoni
Dalam berkomunikasi dengan atasan saya
melakukan dengan sopan dan santun sehingga
terjalin komunikasi yang baik antara saya dengan
atasan saya.
Berorientasi Pelayanan
Saya cepat merespon dari saran yang diberikan oleh
kepala ruangan.
Tahap Kegiatan 4.4
Mengisi daftar hadir dan melakukan pre-test
Tanggal Pelaksaan 4 – 13 Juni 2022
Output Pengisian Daftar hadir
Pengisian Pre-test
Dokumentasi Kegiatan
71
Gambar 26 Pengisian Daftar Hadir dan Kuisoner Pre-test
72
Keterkaitan dengan Nilai- Berorientasi pelayanan
Nilai Dasar Saya bersikap ramah dalam melakukan edukasi
sehingga pasein merasa dihargai.
Kompoten
Saya memberikan kinerja terbaik guna membantu
pasien belajar sehingga pasien dapat memahami
edukasi yang diberikan.
Adaptif
Saya bertindak proaktif ketika menyampaikan edukasi
kepada pasien sehingga pasien antusias dengan
penjelasan yang diberikan.
Akuntabel
Saya bertanggung jawab terhadap informasi yang
diberikan sehingga pasien tidak ragu lagi untuk
menjalankan diet DM.
Kolaboratif
Saya memberikan kesempatan kepada keluarga
pasien untuk mendengarkan informasi yang
disampaikan sehingga keluarga pasien juga memiliki
pengetahuan yang baik.
Tahap Kegiatan 4.6
Melakukan post-test
Tanggal Pelaksaan 4 – 13 Juni 2022
Output Pengisian post test
Dokumentasi Kegiatan
73
mengisi post-test sehingga pasien nyaman
dengan pelayanan yang diberikan.
Loyal
Saya menjaga kerahasiaan identitas pasien
sehingga pasien merasa aman dengan hasil
kuisoner pengetahuannya.
Kegiatan 5
Melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga
pasien DM
Keterkaitan dengan Agenda III
Manejemen ASN
Kegiatan 5 merupakan agenda terakhir dari rangkaian aktualisasi. Pada kegiatan ini
penulis melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan berdasarkan kuisoner yang
diberikan. Dalam melakukan kegiatan tersebut penulis menerapkan prinsip kejujuran
dan penuh tanggung jawab. Dalam membuat laporan hasil akhir kegiatan pada
atasan penulis sebagai ASN harus memberikan informasi yang benar.
74
Gambar 29 Hasil Rekapitulasi Data
Keterkaitan dengan Nilai- Berorientasi pelayanan
Nilai Dasar Saya cermat dalam bekerja sehingga
mendapatkan hasil rekapitulasi data yang
berkualitas.
Kompoten
Saya melakukan rekap data dengan kinerja
terbaik sehingga data yang dihasilkan dapat
dipertanggung jawabkan.
Akuntabel
Saya jujur, bertanggung jawab dan berintegritas
tinggi dalam melakukan rekap data.
Tahap Kegiatan 5.2
Membuat laporan hasil
Tanggal Pelaksaan 14 – 17 Juni 2022
Output Adanya hasil evaluasi
Dokumentasi Kegiatan
75
Gambar 30 Hasil Evaluasi Kegiatan
76
Gambar 31 Laporan Akhir Kegiatan
77
C. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
Tabel 13 Matriks Rekapitulasi
Kegiatan Jumlah Aktualisasi
per
No Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 MP
Rn Rl Rn Rl Rn Rl Rn Rl Rn Rl Rn Rl
1. Berorientasi Pelayanan 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 14 14
2. Akuntabel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 10
3. Kompeten 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 10 10
4. Harmonis 1 1 1 1 2 2 3 3 1 1 8 8
5. Layak 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 8 8
6. Adaptif 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 8 8
7. Kolaboratif 2 2 1 1 1 1 3 3 1 1 8 8
Jumlah Aktualisasi per 12 12 12 12 12 12 12 12 10 10
Kegiatan
Keterangan :
Rn : rancangan
Rl : realisasi
78
E. Manfaat Terselesaikannya Core Isu
1. Manfaat Bagi Individu
Manfaat bagi individu yaitu penulis mampu meningkatkan kompetensi di
bidangnya dan peka untuk meningkatkan pelayanan. Selain itu penulis juga
meningkatkan kemampuan dan potensi diri dalam mengembangkan media informasi.
Panulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai petugas kesehatan
2. Manfaat Bagi Instansi
Meningkatnya mutu pelayanan gizi di rumah sakit pada unit rawat inap
khususnya pada pemberian edukasi mengggunakan leaflet foto makanan pada pasien
DM.
3. Manfaat Bagi Masyakat
Terlaksananya kegiatan maka masyarakat mendapatkan pelayanan yang
optimal khususnya edukasi di bidang gizi, sehingga dapat mempercepat proses
kesembuhan dan dapat dipraktekan di rumah. Selain itu masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan yang aman sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
79
Bahteramas
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aktualisasi/ Habituasi Mata Pelatihan
Salah satu syarat kelulusan CPNS adalah mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar
yang dimana salah satu kegiatannya adalah melakukan kegiatan aktualisasi. Pada
kegiatan tersebut diharapkan dapat memecahkan permasalahan atau memberikan
dampak positif dalam meningkatkan pelayanan intansi. Isu yang diambil penulis
berdasarkan permasalahan yang terjadi di kantor tempat bertugas selama 1 tahun
bekerja dan melihat lingkungan instansi tempat bertugas. Isu yang diambil adalah
penulis berdasarkan tapisan APKL yang menggunakan skala likert yaitu “Kurangnya
pengetahuan edukasi gizi pada pasien DM”. Berdasarkan isu tersebut, penulis
memiliki gagasan kreatif sebagai penyelesaian yang dirumuskan menjadi
“Peningkatan Pengetahuan Tentang Diet Diabetes Mellitus (DM) Bagi Pasien
Diabetes Mellitus (DM) Melalui Penggunaan Media Leaflet Foto Makanan Di
Ruangan Laika Waraka Interna RSUD Bahteramas Prov. Sulawesi Tenggara”.
Kegiatan aktualisasi telah dilakukan dengan menerapkan Nilai-Nilai Dasar
ASN yatiu BerAKHLAK. Adapun rangkaian dari kegiatan yang telah dilakukan yaitu
sebagai berikut:
a. Kegiatan pertama yaitu melapor pada atasan tentang rancangan kegiatan
aktualisasi dimana pada kegiatan ini memiliki 4 tahapan. Adapun jumlah nilai-
nilai dasar BerAKHLAK yang diterapkan pada kegiatan ini adalah 2 untuk nilai
berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2 untuk nilai kompeten, 1
untuk nilai harmonis, 1 untuk nilai loyal, 2 untuk nilai adaptif dan 2 untuk nilai
kolaboratif.
b. Kegiatan ke-2 yaitu membuat media leaflet dimana pada kegiatan ini memiliki 4
tahapan. Adapun jumlah nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang diterapkan pada
kegiatan ini adalah 3 untuk nilai berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai
akuntabel, 2 untuk nilai kompeten, 1 untuk nilai harmonis, 2 untuk nilai loyal, 1
untuk nilai adaptif dan 1 untuk nilai kolaboratif.
81
c. Kegiatan ke-3 yaitu penyusunan formular daftar hadir, kuisoner pre-test dan post-
test dimana pada kegiatan ini memiliki 4 tahapan. Adapun jumlah nilai-nilai
dasar BerAKHLAK yang diterapkan pada kegiatan ini adalah 3 untuk nilai
berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2 untuk nilai kompeten, 2
untuk nilai harmonis, 1 untuk nilai loyal, 1 untuk nilai adaptif dan 1 untuk nilai
kolaboratif.
d. Kegiatan ke-4 yaitu melakukan edukasi gizi ke pasien dan keluarga pasien DM
dimana pada kegiatan ini memiliki 6 tahapan. Adapun jumlah nilai-nilai dasar
BerAKHLAK yang diterapkan pada kegiatan ini adalah 4 untuk nilai
berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2 untuk nilai kompeten, 3
untuk nilai harmonis, 3 untuk nilai loyal, 3 untuk nilai adaptif dan 3 untuk nilai
kolaboratif.
e. Kegiatan ke-5 yaitu melakukan evaluasi peningkatan pengetahuan pada pasien
dan keluarga pasien DM dimana pada kegiatan ini memiliki 3 tahapan. Adapun
jumlah nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang diterapkan pada kegiatan ini adalah 2
untuk nilai berberorientasi pelayanan, 2 untuk nilai akuntabel, 2 untuk nilai
kompeten, 1 untuk nilai harmonis, 1 untuk nilai loyal, 1 untuk nilai adaptif dan
1 untuk nilai kolaboratif.
Setelah penulis melaporkan hasil kepada atasan, penulis dan atasan memiliki
rencana tindak lanjut dari aktualisasi ini. Sehingga aktualisasi dapat berjalan
berkesinambungan. Adapun kegiatan tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu,
sosialisasi penggunaan leaflet terbaru pada rekan sejawat, selanjutnya melakukan
pengajuan pencetakan media leaflet kepada pejabat yang terkait dan melakukan
edukasi gizi diet DM menggunakan leaflet yang terbaru.
2. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Untuk menyelesaikan core isu yaitu kurangnya pengetahuan pasien DM
tentang diet diabetes melitus maka penulis mendesain media leaflet yang inovatif
dengan menampilkan foto makanan yang bertujuan agar pasien mendapatkan panduan
yang baik dan benar terkait diet diabetes melitus.
3. Capaian Hasil Penyelesaian Core Isu
Keberhasilan dari leaflet yang dibuat dapat terlihat dari hasil skoring pre-test
dan post-test yang dilakukan. Dapat dilihat dari hasil rekapitulasi data semua pasien
memiliki nilai yang meningkat. Hal ini menandakan bahwa
82
edukasi dapat diterima.
B. Saran.
1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
BPSDM sebagai penyelenggara Pendidikan Pelatihan Dasar diharapkan dapat
mempertahankan dan meningkatkan pelatihan seperti ini dalam rangka mencetak
seorang ASN yang memiliki nilai-nilai dasar (core value) BerAKHLAK. Adapun hal
lainnya yaitu semoga terus meningkatkan kualiatas sarana dan prasarananya..
2. Untuk Instansi RSUD Bahteramas
Diharapakan RSUD Bahteramas dapat menindaklajuti media leaflet yang telah
dibuat agar dapat digunakan di seluruh ruang rawat inap RSUD Bahteramas.
83
DAFTAR PUSTAKA
84
LAMPIRAN
Lampiran 1 Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi Oleh Mentor
85
86
87
Lampiran 2 Lembar Komitmen Tindak Lanjut Aktualisasi dan Habituasi
88
89
Lampiran 3 Bukti Pengendalian Pembelajaran Oleh Coach
90
3. 11/06/ - Dokumentasi - Mendapatkan
2022 video potongan- masukan untuk
potongan saja. waktu
Maksimal 5 menampilkan
menit video ketika
presentasi
- Konsultasi isi
laporan hasil - Memberi
terkait bab 4 keterangan
tentang realisasi kegiatan dan
kegiatan. tahapan apa yang
terlaksana atau
berubah
91
presentasi. laporan hasil
aktualisasi.
Membahas
format laporan
dari judul, bab 1
sampai bab 5
beserta lampiran
yang harus
disertakan.
Diakhir diskusi
membahas
tentang hasil-
hasil yang akan
dipresentasikan.
92
Lampiran 4 Bukti Pendukung Kegiatan dan Dokumentasi
Kegiatan 1
93
Notulensi Konsultasi
94
Kegiatan 2
Notulensi Konsultasi
95
96
Leaflet Diet DM
97
Kegiatan 3
Notulensi Konsultasi
98
Kegiatan 4
99
Notulensi Konsultasi
10
Daftar Hadir
10
Hasil Pre Test
10
Hasil Post-Test
10
REKAPITULASI HASIL EDUKASI
Hasil Skor
No. Pernyataan Pre-test Post-test
Benar Salah Benar Salah
1. Diabetes mellitus adalah penyakit yang
disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam 10 1 11 0
darah akibat gangguan sekresi insulin.
2. Salah satu tujuan diet diabetes melitus adalah
menjaga gula darah tetap tinggi atau terlalu 1 10 11 0
rendah.
3. Prinsip diet diabetes mellitus yaitu 3J, yaitu
11 0 11 0
tepat jadwal, jumlah dan jenis
4. Buah pepaya, jeruk, apel adalah buah-
buahan yang dianjurkan bagi penderita 10 1 11 0
diabetes mellitus
5. Makanan dianjurkan diolah dengan cara
dipanggang, dikukus, ditumis, disetup, 8 3 11 0
direbus dan dibakar.
6. Nasi, roti, singkong, ubi adalah bahan
makanan yang dapatdikonsumsi secara 2 9 11 0
bebas pada pasien DM.
7. Pasien DM bisa mengonsumsi es krim dan
10 1 11 0
coklat dengan bebas dan sesuka hati.
8. Bila terjadi hipoglikemia segera makan 1
4 7 11 0
piring nasi.
9. Olahraga yang teratur merupakan salah satu
10 1 11 0
usaha menjaga kadar gula darah.
10. Pada isi priring ku, sayuran harus
memenuhi sebanyak 1/3 dari setengah 0 11 11 0
piring.
Berdasarkan hasil pre-test dan post-test yang dilakukan dapat diketahui bahwa
edukasi memiliki dampak yang cukup signifikan dalam meningkatkan pengetahuan pasien
dan keluarga pasien
10
Kegiatan 5
10