P5 Dan P6 SPO Sediaan Pernapasan
P5 Dan P6 SPO Sediaan Pernapasan
P5 Dan P6 SPO Sediaan Pernapasan
SEDIAAN PERNAPASAN
BY :
Apt. Rastria Meilanda, S.Farm., M.Sc
Pokok Diskusi
NASAL
air yang isotonik à tujuan
Nasal drug delivery system adalah sistem penghantaran obat
untuk menyesuaikan pH
melalui rongga hidung merupakan pemberian sediaan berupa
yang diharapkan,
cairan, semisolid, atau sediaan padat mengandung satu atau
lebih bahan aktif untuk memperoleh suatu efek sistemik ataupun
lokal.
PULMONARY
Xylomethazoline Fenilefrin
Reseptor alfa-adrenergik Vasokontraktor kuat yg
untuk mengaktifkan sistem berikatan dengan reseptor
adrenal à vasokontriksi α1-adrenergik di anteriol
sistemik à sumbatan reda mukosa hidung à
Tetes atau Drop Salep penurunan edema
Collunarium
Dibilaskan ke rongga
hidung à perhatikan pH
dan isotonisitas agar tidak
iritasi mukosa
Washes
Stick
Sediaan Nasal
Kelebihan Kekurangan
• Dosis yg diperlukan dapat dikurangi • Difusi obat terhalang oleh sel mukus
• Mudah diakses dan digunakan • Hanya untuk obat poten (dosis kecil)
dg ukuran partikel 5-10 mikrometer
Macam-macam Sediaan
Pulmonary
Terdapat 3 macam yaitu:
a. Metered Dose Inhaler (MDI)
b. Dry Powder Inhaler (DPI)
c. Nebulizer
Metered Dose Inhaler
Pengertian
Alat terapi inhalasi dengan dosis yang
terukur yg disemprotkan dalam bentuk gas
kedalam mulut kemudian dihirup
Mekanisme kerja
Dalam penyemprotan didorong
menggunakan propelan yang bertekanan
tinggi jd penggerak menggunakan canister
à partikel <5 mikrometer
Macam MDI
MDI biasa dan MDI beserta spacer
Dry Powder Inhaler
Berdasarkan pembagian dosisnya dibagi menjadi 3
Turbuhaler Diskus
Nebulizer
Pengertian
Alat inhalasi pengubah sediaan liquid
menjadi aerosol à mudah dihirup ke paru-
paru
Mekanisme kerja
Alat mengubah obat berbentuk laruan
menjadi aerosol secara terus-menerus
dengan tenaga dari udara dipadatkan atau
gelombang ultrasonik
Macam Nebulizer
Nebulizer; jet dan ultrasonik
Kelebihan & Kekurangan
Sediaan pulmonary
Fisiologi & Barrier
Tempat pemberian
Fisiologi
Nasal dan Pulmonary
Nasal danPulmonary
Pemberian obat secara intranasal dianggap seperti rute lukratif dari sistem pemberian obat
karena sangat mudah dan praktis. Banyak faktor yang mempengaruhi efikasi terapetik seperti
toksisitas produk obat yang diadministrasikan secara nasal. Ada beberapa barrier yang dapat
mempengaruhi sistem bioavaibilitas yaitu:
a. Mukus nasal
b. Epitelium nasal
c. Cleareance nucociliary
d. Patofisiologi nasal
e. Metabolisme nasal
Selain barrier fisik, terdapat juga barrier sebagai berikut:
Transport Barrier
Upaya Peningkatan
Biovaibilitas
Nasal
Berbagai upaya:
Berbagai upaya:
• Pengecilan ukuran partikel à Geometric
standard deviation (GSD) didefinisikan
sebagai rasio ukuran di 84,2% pada frekuensi
kurva kumulatif dengan diameter median
• Kecepatan aerosol à afinitas yang lebih besar
pada daerah oropharyngeal
• Bentuk partikel à bulat dan seragam
• Massa jenis à lebih dari 1 gcm-3
• Pemilihan alat yang tepat à MDI? DPI?
Nebulizer?
Pengembangan Sediaan
Pengembangan Sediaan
(Hans, 2002)
Sejarah
(Hans, 2002)
Komponen MDI
METERED-DOSE
INHALER DESIGN
Newman, 200
Newman, 200
■ Container
Kontainer pMDI harus dapat menahan tekanan
tinggi yang dihasilkan oleh propelan, harus terbuat
dari bahan inert, dan harus cukup kuat. Beberapa
contoh bahan yang telah digunakan sebagai wadah
MDI; Stainless steel, Aluminium . Aluminium
sekarang lebih disukai, karena bila dibandingkan
dengan kaca, aluminium lebih ringan,dan lebih
kompak.
Newman, 2005
■ Formulation
Obat-obatan dalam pMDIs umumnya berbentuk suspensi partikulat
atau larutan. Surfaktan (biasanya sorbitan trioleat, asam oleat, dalam
konsentrasi berkisar antara 0,1% sampai 2%) digunakan pada CFC pMDI
untuk mengurangi agregasi partikel dan melumasi katup. Namun, surfaktan
ini hampir tidak larut dalam HFA-134a dan HFA-227. Umumnya pMDI hanya
mengeluarkan obat sekali keluar sekitar 100-200 gr obat
■ Metering valve
Katup yang berkerut ke wadah adalah komponen paling penting dari pMDI,
dan memiliki volume mulai dari 25 L sampai 100 L. Meskipun ada banyak
desain katup metering, semuanya beroperasi pada prinsip dasar yang sama.
Newman, 2005
■ Propelan
Propelan pada pMDI adalah gas terkompresi cair yang
berada dalam fase gas pada tekanan atmosfir, namun
membentuk cairan saat dikompres.syaratnya : tidak
beracun, compatible dengan obat obat yang diformulasikan
, dan memiliki titik didih serta kerapatan yang sesuai.
Contoh : Chlorofluorocarbons (CFC)
■ Aktuator
Tabung pMDI dipasang ke aktuator plastik untuk digunakan
oleh pasien. Perancangan aktuator penting, terutama
karena ukuran partikel aerosol ditentukan sebagian oleh
diameter nosel, yang berkisar antara 0,14 mm dan 0,6 mm.
Newman, 2005
Keuntungan MDI
Ø Waktu terapi cepat
Ø Mudah dibawa (ringan)
Ø Reproducible omitted doses
Ø Resiko kontaminasi bakteri yang lebih rendah
Ø Kemampuan pengiriman multidosis
(Gardenhire,2013; Medscape)
Kekurangan MDI
Ø Deposisi obat Oropharyngeal tinggi
Ø Reaksi terhadap propelan pada sebagian pasien
Ø Kemungkinan mudah terbakar karena propelan
HFA yang baru
Ø Pasien membutuhkan aktuasi yang benar dan
koordinasi inhalasi
(Gardenhire,2013; Medscape)
Langkah-langkah Penggunaan
Metered Dose Inhaler (MDI)
1. Kocok inhaler dengan baik
2. Lepaskan tutup (cap)
(Al-Worafi, 2015)
4. Jika menggunakan teknik "mulut tertutup", pegang inhaler
secara tegak dan letakkan corong/mouthpiece di antara
bibir Anda. Berhati-hatilah untuk tidak menghalangi dengan
lidah atau gigi Anda.
Jika menggunakan teknik "open-mouth", buka mulut Anda
lebar-lebar dan tahan inhaler tegak 1-2 inci dari mulut
Anda, pastikan inhaler benar ditujukan (pada mulut).
(Al-Worafi, 2015)
5. Tekan ke bawah pada inhaler saat Anda memulai inhalasi
secara lambat dan dalam
(Al-Worafi, 2015)
7. Tahan napas Anda selama 10 detik (gunakan
jari Anda untuk menghitung sampai 10
pelan-pelan). Jika 10 detik membuat Anda
merasa tidak nyaman, usahakan menahan
napas setidaknya selama 4 detik
8. Buang napas perlahan
9. Tunggu setidaknya 30-60 detik sebelum
menghirup obat berikutnya.
(Al-Worafi, 2015)
KESALAHAN YANG PALING
UMUM DALAM PENGGUNAAN
MDI
– Saunders (35) menemukan bahwa 14 dari 46 pasien
yang diteliti tidak menggunakan inhaler mereka dengan
benar, dan 11 dari mereka tidak mencapai efek
terapeutik maksimum. Kesalahan paling umum adalah
ketidakmampuan untuk berkoordinasi inhalasi dengan
MDI aktuasi, menghirup terlalu cepat, dan
menghembuskan tanpa menahan napas.(bisgard,
2001)
– Dengan menahan nafas setelah menghirup MDI maka
akan menurunkan kesalahan penggunaan MDI(sanchis,
2016)
FORMULATION AND
EVALUATION
Metered dose inhaler
1. As Solution
2. As Suspension
Warren, 1995
As solution
Warren, 1995
As suspension
Steckel, 2004
Formulation as Solution
Micelar
solubilisation
Soya
Propelan PhospatidylCholi
ne(SPC)
“Surfactant “
Warren, 1995
Formulation as Suspension
Menstabilkan
suspensi
Steckel, 2004
Propelan
Skema Proses Penyiapan
MDI as Suspension
Steckel, 2004
Evaluasi
Steckel, 2004
2. Fine Particle Fraction (FFP)
Dari hasil APSD diambil data persentasi massa obat yang kecil
dari 5mikrometer
Steckel, 2004
3. Dose Content Uniformity
■ Use A glass fibre filter
■ Flow rate diatur = 28.31/min
■ MDI dihubungkan dengan dose uniformity sampling apparatus
(DUSA)
■ MDI dikocok
■ Diaktuasi
■ Filter, inner part of apparatus, rubber sealing and actuator dibilas
dengan 10 ml campuran metanol : air (7.5 : 2.5)
■ Analisis dengan HPLC
Steckel, 2004
4. Evaluasi Sedimentasi (jika suspensi)
Sedimentasi MDI yang mungkin terjadi dilakukan dengan
memeriksa secara visual MDI yang telah disiapkan pada waktu
12 jam setelah penyiapan selesai
Steckel, 2004
Contoh Produk MDI Di
NO
Pasaran
NAMA OBAT KANDUNGAN
Islam, N., Gladki, E., Dry powder inhalers (DPIs)-A review of device reliability
and innovation, Int J Pharmaceutics, 2008, 360, 1-11
HOW TO
USE DPI
?
Cara Menggunakan DPI
■ Single-dose DPI dioperasikan dengan menggerakkan serbuk obat dari
suatu kapsul. Contohnya adalah Aerolizer dan Handihaler, keduanya
untuk terapi asma.
■ Dalam penggunaan single-dose DPI, setiap kali digunakan pasien
memasukkan kapsul dalam drug holder. Kemudian pasien menghirup
obat dari alat ini. (Milala, 2013)
Aerolizer dan Handihaler
Menggunakan Aerolizer (FDA)
1. Buka mouthpiece
2. Tarik gagang ke kanan (sampai terdengar bunyi klik)
3. Ekshalasi
4. Posisikan diskhaler di bibir dan katupkan bibir diantaranya
5. Tahan diskhaler dalam posisi horizontal
6. Inhalasi perlahan dan dalam
7. Tahan nafas selama 5 detik
8. Keluarkan diskhaler dari mulut dan ekshalasi
9. Tutup kembali mouthpiece (Jokiv & Pantovic, 2007)
■ Multiple-dose DPI, mengukur dosis obat dari reservoir.
Contoh yang paling umum adalah Twisthaler, Flexhaler dan
Diskus. (Milala, 2013)
Turbuhaler
mulai diperkenalkan pada tahun 1956 diperkenalkan pada awal tahun 1970-an
disemprotkan dalam bentuk gas ke Dihantarkan secara lokal atau sistemik
dalam mulut dan dihirup melalui rute paru-paru.
didorong menggunakan propelan diperlukan hirupan yang cukup kuat agar
(menyemprotkan obat) obat masuk ke saluran pernapasan.
(tidak menyemprotkan obat)
Obat dalam MDI dapat berupa larutan obat dalam bentuk serbuk
atau suspensi dalam propelan.
Kinerja memerlukan koordinasi yang Kinerja tergantung dari teknik dan
tepat antara tangan menekan alat MDI kemampuan pasien dalam menghirup
(aktuasi) dan mulut menghirup obat. udara dan kecepatannnya
MDI DPI
Geller, 20
Geller, 20
Kelebihan dan kekurangan
nebulizer
a. Kelebihan
1. Dapat digunakan semua umur
2. Dosis besar dapat digunakan meskipun dengaan pernafasan yang
berlebih
3. Tidak sepertin propelan yang dapat merusak atmosfir
4. Lebih efisien untuk obat intrabronkial
5. Pada kondisi darurat, dapat digunakan untuk pengobatan bronkial
akut, eksaserbasi akut pPOK sering dikombinasi dengan ventilasi
tekanan positif
6. bisa dihunakan untuk inhalasi steroid
7. Mudah dijalankan dengan cara yang sederhana
Kerugian
1. Memakan waktu
2. Harganya mahal dan ukuran nya sangat komplikatif
3. Menimbukan suara yang berisik
4. Kebutuhan perawatan yang tinggi , yaitu peralatan harus dibersihkan
dan disterilkan dalam udara yang tersaring
5. Bergantung pada sumber daya luar,listrik.
HOW TO USE NEBULIZER
?
Cara Penggunaan Nebulizer
Teknik optimal penggunaan jet nebulizer
1. Pasang nebulizer dengan benar.
2. Pasang antarmuka yang sesuai (mouthpiece atau mask) ke nebulizer.
3. Masukkan obat ke dalam wadah nebulizer. Jangan melebihi volume yang direkomendasikan oleh produsen.
4. Duduklah dalam posisi tegak.
5. Sambungkan nebulizer ke sumber listrik.
6. Bernapaslah dengan normal sesekali napas dalam-dalam sampai akhir nebulisasi.
7. Jaga nebulizer vertikal selama perawatan.
8. Jika perawatan harus terganggu, matikan flow meter untuk menghindari pemborosan.
9. Jika pemakaian sudah selesai, bilas nebulizer dengan air steril atau suling dan biarkan mengering.
(Ari, 2014)
Teknik optimal untuk ultrasonic nebulizer, mesh nebulizer, & smart nebulizer
1. Pasang nebulizer dengan benar.
(Ari, 2014)
Contoh produk nebulizer
1. Keseragaman dosis
Untuk memastikan konsistensi dosis, tiap sediaan dalam satu
bets harus memiliki kandungan zat aktif obat dalam batas
terendah pada label.
Dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu : keseragaman
kandungan dan keragaman bobot. (USP 30)
Keseragaman kandungan