Soal Kasus Anggaran Komprehensif

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KASUS ANGGARAN KOMPREHENSIF

Gambaran Umum Perusahaan.


CV. HG. Fashion adalah satu perusahaan ekspor Baju di daerah Cirebon Jawa Barat. Produk yang
dihasilkan terdiri dari 2 jenis produk yaitu : Baju Pria dan Baju Wanita, dengan model sesuai
pesanan.
CV. HG Fashion didukung oleh 100 karyawan, yang terdiri dari 20 karyawan manajer dan staf,
serta 80 tenaga buruh pabrik yang sebagian besar merupakan tenaga borongan. Sumber daya
yang dimiliki adalah karyawan yang disiplin dan berdedikasi tinggi yang mampu menghasilkan
produk – produk yang berkualitas, sehingga perusahaan dapat berkembang.
Rencana Penjualan
1. Data pesiapan Forcast penjualan.
Untuk melakukan forcast atau peramalan penjulan tahun yang akan datang didasarkan
pada penjualan tahun 2A20.
Tabel 4.6 Penjualan Perusahaan (dalam satuan unit)
Bulan 2A20
Triwulan 1 25.000
Triwulan 2 15.000
Trwulan 3 20.000
Triwulan 4 23.335

Total

Menurut pengalaman manajer penjualan menunjukan bahwa penjualan perusahaan


memiliki pola perhitungan tertentu, sehingga dapat diperhitungkan penjualan th 2A21
meningkat sebesar 20% dan tidak dipengaruhi indek musim.
2. Distribusi Penjualan
Perusahaan melakukan penjulan keluar negri, eksport ke Negara Jepang, Inngris, Belgia,
Yunani. Sisa eksport dijual di dalam negeri wilayah domestic., dengan distribusi
pemasaran sebagai berikut :
Tabel 4.7 Distribusi Penjualan

Produk Luar Negri (%) Domestik (%) Total (%)


Baju Pria 10% dari Total 10% dari Total 20 % dari Total
Baju Wanita 70% dari Total 10% dari Total 80 % dari total
Total 80 % 20% 100%
3. Harga Jual
Produk Luar Negri (Rp) Domestik (dalam Negri) (Rp)
Baju Pria 250.000 150.000
Baju Wanita 200.000 100.000

Rencana Produksi
CV. HG Fashion memproduksi Baju Pria dan Baju Wanita. Untuk melayani permintaan pasar
secara kontinu maka perusahaan menggunakan pendekatan proses produksi countinuous dan
mengutamakan stabilitas produksi per periode.
1. Proses Produksi.
Proses produksi Baju pria dan Baju wanita melalui 3 tahapan proses yaitu (1) tahap 1.
Adalah tahap persiapan & pembentukan pola. (2) proses 2. Tahap pemotongan & jahit
dan tahap 3. Tahap Finishing (pemberian asesories). Untuk kelancaran proses dibantu
oleh 2 departemen jasa yaitu departemen jasa gudang dan departemen jasa
pemeliharaan dan perbaikan.
2. Persediaan Produk Jadi
Untuk tujuan pengelolaan persediaa, perusahaan senantiasa melakukan pengawasan
besarnya tingkat perputaran persediaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
besarnya biaya penyimpanan persediaan maupun biaya kekurangan persediaan.
Perusahaan menetapkan tingkat perputaran persediaan tahun 2A21 produk Baju pria
sebesar 2 kali, dan Baju wanita perputaran sebesar 4 kali. Persediaan awal tahun 2A21
Baju pria sebesar 12.000 unit dan Baju wanita sebesar 20.000 unit. Untuk menjaga
kualitas pelayanan pelanggan, perusahaan lebih mengutamakan stabilitas produksi,
dimana besarnya jumlah produksi sama untuk setiap triwulan.
3. Rencana bahan mentah
a. Rencana Kebuthan dan Harga Bahan Mentah
Penggunaan bahan Kain, Benang dan kancing & asesories untuk menghasilkan unit
produksi Baju pria dan Baju wanita dan harga per kg bahan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Penggunaan Bahan Mentah per Produk

Bahan Baku (bahan SUR SUR Harga Bahan


Mentah) Mentah/kg (Rp)
Baju pria Baju wanita
Kain (m) 2 3 20.000
Benang (unit) 1 1,5 5.000
Kancing 10 10 2.000
b. Persediaan Bahan Mentah
Untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan tepat waktu, perusahaan
menerapkan kebijakan stabilitas produksi. Kelancaran produksi tidak lepas dar
penyediaan persediaan bahan mentah dilakukan setiap bulan.
Tabel 4.9.
Persediaan Bahan Mentah

Keterangan Kain (m) Benang (unit) Kancing (asesoris)


Persediaan awal 1.500 2.000 250
Persediaan Akhir Tw 1 1.650 2.000 200
Persediaan Akhir Tw 2 1.500 2.000 300
Persediaan Akhir Tw 3 1.600 2.000 400
Persediaan Akhir Tw 4 1.650 2.750 450

4. Rencana Tenaga Kerja Langsung


Waktu yang diperlukan di masing – masing bagian proses produksi untuk menghasilkan
sebanyak 1 unit produk dan upah/jam adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Jam Kerja Langsung per unit & Upah /JKL (Jam Kerja Langsung)
Departmen JKL/Unit JKL/unit Upah/JKL
Baju pria Baju wanita (Rp)
Proses Persiapan Pembuatan pola 5 6 1.000
Proses pemotongan & jahit 5 6 750
Proses Finishing (pemberian kancing & 2 3 2.000
asesoris)

Keteranga : DMH (Direct Machine Hour) dan DLH (Direct Labor Hour)
5. Rencana Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik yang terjadi di seluruh bagian produksi terdiri dari beberpa biaya
berikut :
 Biaya depresasi, yang didasarkan pada luas lantai
 Biaya Listrik
 Biaya tenaga kerja tidak langsung
 Prosentase pemakaian jasa
a. Biaya Depresiasi
Tabel 4.11
Depresiasi per tahun

Keterangan Departemen Harga Jumlah Usia Depresiasi


Perolehan (Rp) Ekonomis per th (Rp)
Bangunan pabrik proses 2.000.000.000 1 unit 20 th 100.000.000
1,2,3,X (gudang), Y
(pemeliharaan)
Mesin pola Proses 1 2.000.000 3 unit 5 th 3.000.000
Mesin pemotong Proses 1 400.000 10 unit 5 th 800.000
Mesin jahit jelujur Proses 2 500.000 21 unit 4 th 2.000.000
Mesin jahit halus Proses 2 5.000.000 2 unit 4 th 2.000.000
Mesin Obras Proses 3 3.000.000 4 unit 5 th 3.000.000
Mesin Bordir Proses 3 2.000.000 1 set 5 th 1.000.000
Peralatan Perbengkelan Jasa perbaikan 3.000.000 1 set 3 th 1.000.000

b. Luas lantai Bangunan


Deprsiasi bangunan pabrik dibebankan ke masing – masing bagian sesuai dengan
luas lantai masing – masing bagian.
Tabel 4.12
Luas Lantai Bangunan

Bagian Luas Areal (m2)


Bagian produksi
Proses 1 : Persiapan & pembentukan pola 750
Proses 2 : Jahit 600
Proses 3 : Finishing 600
Administrasi Pabrik & Gudang 750
Pemeliharaan & Pebaikan 300
Total 3.000

c. Penggunaan Listrik Per Bagian


Setiap bulan perusahaan menggunakan Listrik 5.500 KWH dengan tariff Rp
400/KWH. Rata – rata penggunaan listrik per bagian sebagai berikut :
Tabel 4.13
Penggunaan Listrik Per bagian
Bagian Penggunaan Listrik (KWH)
Bagian Produksi
Proses 1 : persiapan dan pembentukan 1.000
Proses 2 : Jahit 1.000
Proses 3 : Finishing 2.000
Administrasi & Gudang 500
Pemeliharaan & Perbaikan 1.000
Total
d. Tenaga Kerja Tidak Langsung (TKTL)
Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari gaji supervisor dan karyawan tidak
langsung di bawah pimpinan manajer produksi
Tabel 4.14
Gaji TKTL Per Orang

Bagian Nama Jabatan Jumlah TKTL Gaji Per bulan


per orang
Proses 1 Supervisor 1 orang 600.000
Proses 2 Supervisor 1 orang 500.000
Proses 3 Supervisor 2 orang 450.000
Administrasi pabrik & gudang Administrasi Gudang 1 orang 400.000
Pemeliharaan & perbaikan Servis 2 orang 500.000

e. Prosentase pemakaian jasa


Untuk perhitungan biaya overhead di masing – masing bagian produksi diperlukan
data proporsi pemakaian jasa gudang dan pemeliharaan/perbaikan yang digunakan
oleh bagian pencampuran, percetakan, pengeringan, dan pengecatan. Proporsi
pemakaian jasa tersebut sebagai berikut :
Tabel 4.15

Bagian pemberian Jasa Bagian penerima jasa


Bagian Bagian Bagian Gudang (X) Pemeliharaan
Proses 1 proses 2 proses 3 & Perbaikan
(Y)
Gudang 30% 20% 30% - 20%
Pemeliharaan & 25% 40% 25% 10% -
perbaikan

Rencana Biaya Operasi


Biaya operasi yang dimaksudkan dalam kasus ini adalah biaya yang direncanakan selain biaya
produksi meliputi :
(1) Biaya Bidang Pemasaran merupakan biaya – biaya yang direncanakan terjadi dibawah
kendali manajer pemasaran. Data biaya pemasaran per tahun adalah sebagai berikut :
Tabel 4.16.
Biaya pemasaran (pada relevan range 10.000 – 15.000 unit baju)
Jenis Biaya 10.000 unit 15.000 unit
Biaya Promosi (Rp) 4.000.000 6.000.000
Biaya Distribusi & Transpotasi (Rp) 6.000.000 7.500.000
Biaya Supplies (Rp) 2.000.000 3.000.000
Biaya Pemakaian Listrik (Rp) 1.500.000 2.000.000
Biaya Depresiasi (Rp) 6.000.000 6.000.000

(2) Biaya Administrasi Umum & Keuangan


Biaya – biaya yang direncanakan terjadi di bawah Kendal manajer keuangan dan biaya – biaya
yang direncanakan terjadi di bawah kendali Manajer Sumber Daya Mnausia dan Administrasi
Umum.
Data mengenai Biaya Administrasi Umum dan keuangan per tahun sebagai berikut :
Tabel 4.17
Biaya Administrasi Keuangan (pada Range 10.000 – 15.000 )

Jenis Biaya 10.000 15.000


Biaya Gaji (Rp) 7.000.000 7.000.000
Biaya Asuransi Kesehatan & kecelakaan kerja (Rp) 3.000.000 3.000.000
Biaya Pemeliharaan karyawan (Rp) 4.500.000 4.500.000
Biaya Transpotasi (Rp) 2.420.000 2.420.000
Biaya Supplies (Rp) 2.800.000 3.800.000
Biaya Depresiasi (Rp) 6.480.000 6.480.000

Penyusunan Anggaran Piutang


Selama ini transaksi penjualan dilakukan secara tunai dan kredit, dengan system penjualan
sebagai berikut :
1. Rata – rata penjualan tunai setiap tahunnya 50% dari penerimaan total penjualan. Untuk
penjualan tunai perusahaan menetapkan akan memberikan potongan harga 10%.
2. Untuk penjualan kredit perusahaan memberlakukan term of Payment 5/10, n/90. Dari
penjualan kredit tersebut 60% pembeli akan memanfaatkan periode potongan. Dari
yang tidak memanfaatkan periode potongan, 80% akan membayar pada bulan transaksi
dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya. Diprediksi akan terjadi bad debt
sebesar 3% atas penjualan kredit. Untuk mengurangi prosentase bad debt bagian
penagihan harus aktif melakukan penagihan.
Penyusunan Anggaran Kas Jangka Pendek
Untuk keperluan penyusunan kas, diketahuihasil Cash opname pada akhir th 2A20 menunjukan saldo
kas sebesar Rp 150.000.000.
1. Penerimaan kas
Penerimaan kas berasal dari penerimaan penjualan tunai dannhasil pelunasan piutang.
2. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas yang terjadi yaitu :
a. Pengeluaran kas karena adanya pembelian bahan baku, pembelian bahan pembantu,
pembayaran ua tenaga kerja langsung, pengeluaran biaya overhead pabrik, biaya
pemasaran, dan biaya administrasi umum dan keuangan
b. Pembelian alat – alat produksi pada blan Desember Tahun 2A20 seniali Rp 100.000.000
dilakukan dengan meminjam dana dari Bank. Pembayaran diangsur sebanayak 4 kali dengan
besar angsuran pinjaman sama besarnya dengan bunga 15% dari sisa pinjaman.
c. Pengeluaran pajak penghaslan badan usaha. Berdasarkan undang – undang no 10 Than
2000. Keuntungan perusahaan akan dikenai pajak dengan tariff progresif, tariff yang berlaku
sebagai berikut :
10% untuk laba sampai dengan Rp 50.000.000
15% untuk laba lebih dari Rp 50.000.000 sd Rp 100.000.000
30% untuk laba di atas Rp 100.000.000

Penyusunan Proyeksi Laporan Laba – Rugi


Penyusunan proyeksi laporan laba rugi dimaksudkan untuk merencanakan hasil operasi perusahaan
selama 2A21 dan efeknya terhadap anggaran kas perusahaan pada tahun yang sama. Dengan menyusun
proyeksi laporan laba rugi maka akan dapat perkembangan hasil operasi perusahaan setiap bulan
selama tahun 2A21.

Kerjakanlah :
1. Tahap 1. Hitunglah forcast
2. Tahap 2. Rencana Penjualan
3. Tahap 3. Hitunglah Rencana produksi
4. Tahap 4. Hitunglah Rencana Kebutuhan Bahan Mentah
5. Tahap 5. Hitunglah Rencana Pembelian bahan mentah
6. Tahap 6. Hitunglah Rencana Biaya Bahan Mentah
7. Tahap 7. Hitunglah Rencana Tenaga kerja Langsung
8. Tahap 8. Htunglah Rencana Biaya Tenaga Kerja Langsung
9. Tahap 9. Hitunglah Rencana BOP
10. Tahap 10. Hitunglah Harga Pokok Produksi
11. Tahap 11. Hitunglah Anggaran Variabel (Rencana Biaya Pemasaran)
12. Tahap 12. Hitunglah Anggaran Variabel (Rencana Biaya Administrasi)
13. Tahap 13. Hitunglah Proyeksi Laba rugi
14. Tahap 14. Skedul Pengumpulan piutang
15. Tahap 15. Anggaran Kas Jangka Pendek

Anda mungkin juga menyukai