Anggaran Biaya

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 37

ANGGARAN BIAYA

Andinny Cahya Julia Virta (160810201195)


Adi Setyawan (160810201124)
Ajeng Melinia Y.D (180810201006)
Irna Lestari (180810201049)
Anggaran Biaya

Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh pendapatan yang direncanakan. Anggaran biaya biasanya disusun
berdasarkan jenis biaya yang dikeluarkan.
1. Anggaran biaya bahan baku
2. Anggaran biaya tenaga kerja langsung
3. Anggaran biaya overhead pabrik
4. Anggaran biaya pemasaran
5. Anggaran biaya administrasi dan umum
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Biaya – biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi (di dalam pabrik) sangat
kompleks jenisnya. Yang dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik adalah
biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka
proses produksi, kecuali baiaya bahan mentah langsung dan tenaga kerja
langsung.
1. Biaya tetap
2. Biaya variabel
3. Biaya semi variabel
KEGUNAAN ANGGARAN BIAYA
OVERHEAD PABRIK
Anggaran ini berguna sebagai dasar untuk penyusunan anggaran harga pokok produksi
(cost of goods manufactured budget), anggaran harga pokok penjualan (cost of goods
sold), dan anggaran kas (cash budget). Tujuan penyusunan anggaran biaya overhead
pabrik adalah:
• Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien.
• Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
• Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat
(departemen) dimana biaya dibebankan.
• Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran dapat berfungsi dengan baik, maka membuat perkiraan perlu memperhatikan agar
tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun anggaran BOP adalah:
• Anggaran unit yang akan diproduksi, berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu
ke waktu selama periode yang akan datang.
• Berbagai standard yang telah ditetapkan perusahaan.
• Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan.
• Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap.
• Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk membagi biaya-biaya yang semula
merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi.
PERHITUNGAN HARGA POKOK
PRODUKSI
Harga pokok produksi barang-barang yag dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-
hal sebagai berikut:
• Volume produksi masing-masing barang (dilihat dari anggaran produksi).
• Biaya bahan mentah untuk masing-masing barang (dilihat dari anggaran bahan mentah).
• Biaya tenaga kerja langdung untuk masing-masing barang.
• Biaya overhead masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu.
• Satuan kegiatan masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu.
• Angka-angka standar pada masing-masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu.
Contoh:
PT KOTA JEMBER memproduksi 2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari budget produksi, diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut:

Barang Unit produksi

A 7000
B 4000

Terdapat dua bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II. Serta I bagian Jasa/Pembantu,
yakni bagian reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan bagain
produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-masing
bagian adalah sebagai berikut :
Bagian Satuan Kerja

Produksi I Unit barang A


Produksi II Jam mesin Langsung (DMH)
Reparasi Jam reparasi Langsung (DRH)
Angka standar pada bagian produksi II adalah sebagai berikut

Barang DMH

A 4
B 3

Angka standar pada bagian reparasi

Bagian yang menggunakan jasa DRH

Produksi I 0,20 per unit A


Produksi II 0,07 DRH per DMH

Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut :

Bagian Biaya overhead

Produksi I Rp.26.000
Produksi II 16.000
Reparasi 6.000
Dari anggaran bahan mentah diperoleh dana tentang rencana biaya bahan mentah untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut :

Barang Biaya bahan Mentah

A Rp.70.000
B 60.000

Sedangkan anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tentang rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut :

Barang Biaya tenaga kerja langsung


A Rp.35.000
B 14.000

Dengan data-data yang tersedia diatas hitunglah harga produksi (cost of goods
manufactured) masing-masing !
Jawab :
Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masingg-masing bagian (baik bagian
produksi maupun bagian jasa/pembantu)sebagai berikut :
Bagian Perhitungan Satuan kegiatan Tingkat kegiatan

Produksi I (dari anggaran produksi) Unit A 7000


Produksi II Barang A = 7000 x 4DMH =28.000
Barang B = 4000 X 3 DMH= 12.000
Bagian I = 7000 x 0,20 =1400 DMH 40.000
Bagian II = 40.000 x 0,07 = 2.800
Reparasi

DRH 4.200

Jadi tingkat kegiatan masing-masing bagian adalah :


Bagian Produksi I = 7.000 unit barang A
Bagian Produksi II = 40.000 DMH
Bagian Reparasi = 4.200 DRH
Setelah itu kemudian diadkan perhitungan tarif biaya overhead (overhead rate) bagi
masing-masingbagian produksi berikut :
Keterangan Bagian Produksi
I II
Biaya overhead bagian produksi pengalokasian biaya Rp26.000 Rp16.000
overhead bagian reparasi (dengan dasar DRH)

Bagian produksiI = 1.400/4.200 x Rp.6000


Bagian produksi II = 2.800/4.200 x Rp.6000 2.000,00
4.000,00
Jumlah biaya overhead yang akan dialokasikan ke barang A
dan B 28.000,00 20.000,00
Tingkat Krgiatan :
Bagian Produksi I : (dalam unit A)
Bagiian Produksi II : (dalam DMH0 7.000 unit
40.000 DMH
Tarif biaya overhead (overhead rate)
Rp41) Rp0,502)
Bagian Produksi (per unit A)
Bagian Produksi II (per DMH)

1) Rp28.000,00/7.000 unit = Rp4,00 per unit


2) Rp20.000,00/40.000 DMH = Rp0,50 per DMH
Setelah diketahui tariff biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka
dapat dihitung harga pokok produksi barang A dan B sebagai berikut :
Keterangan Barang A Barang B

Total (Rp) Perunit (Rp) Total (Rp) Peru unit (Rp)

Biaya bahan mentah langsung 70.000,00 10,00 60.000 15,00


Biaya tenaga kerja langsung 35.000,00 5,00 14.000,00 3,50
Biaya overhead barang A
Bagian I
- 7.000 x Rp4,00
- Rp28.000,00
Bagian II
- 7.00 x 4 DMH x Rp0,50 42.000,00 6,00
- 14.000
Barang B
Bagian II
- 4000 x 3DMH x Rp50,00 6.000 1,50

Jumlah 147.000 21,00 80.000 20,00


Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik
• Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik secara terperinci dapat dipelajari dari contoh ini :
• Contoh:
• PT GITA BAHARImemprodusir dua macam barang yang diberi nama jenis “X” dan “Y”. Pada pabrik terdapat 3 bagian produksi dan tiga
bagain jasa/pembantu yakni :
• Bagian produksi:
• Bagian produksi I
• Bagian produksi II
• Bagian Produksi III
• Bagaian Jasa/Pembantu ;
• Bagian umum dan administrasi pabrik
• Bagian pembangkit tenaga listrik
• Bagian Reparasi.
• Pabrik menempati sebuah bangunan besar bersama-sama dengan 2 bagian lain, yakni bagian penjualan dan bagian umum, dengan
perbandingan luas sebagai berikut :
• 60% dipakai pabrik
• 20% dipakai bagain penjualan
• 20% dipakai bagian umum
• Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk bangunan ini dibebankan kepada ketiga bagian tersebut dengan dasar perbandingan luas lantai. Satuan
kegiatan pada bagian pabrik adalah sebagai berikut :
Bagian Satuan kegiatan

Produksi (I,II,III) Jam buruh langsung (DLH)


Umum dan Administrasi Pabrik Jam buruh langsung (DLH)
Pembangkit Tenaga Listrik Kilowatt hours (KWH)
Reparasi Jam reparasi langsung (DRH)

Dari Anggaran Produksi, didapat data tentang rencana produksi tahun 1984 sebagai berikut :
Bulan dan kuartal Barang
X Y
Januari 70.000 34.000
Februari 80.000 36.000
Maret 80.000 38.000
Kuartal II 240.000 140.000
Kuartal III 230.000 127.000
Kuartal IV 260.000 145.000
Jumlah 960.000 520.000

Dari anggaran tenaga kerja, diperoleh data tentang rencana jam buruh langsung
(DLH) untuk bagain produksi sebagai berikut :
ANGGARAN TENAGA KERJA
Catatan :
Bulan dan Bagian produksi I Bagian Produksi II Bagian Produksi III
kuartal X Y Jmlh DLH X Y Jumlah Dlh X Y Jmlhl DLH

Januari 28.000 6.800 34.800 14.000 - 14.000 28.000 6.800 34.800


Februari 32.000 7.200 39.200 16.000 - 16.000 32.000 7.200 39.200
Maret 32.000 7.600 39.600 16.000 - 16.000 32.000 7.600 39.600
Kuartal II 96.000 28.000 124.000 48.000 - 48.000 96.000 28.00 124.000
Kuartal III 92.000 25.400 117.400 46.000 - 46.000 92.000 25.400 117.400
Kuartal IV 104.000 29.900 133.000 52.000 - 52.000 104.000 29.000 133.000

Jumlah 384.000 104.000 488.000 192.400 - 192.000 384.000 104.000 488.000

Barang X diproses melalui bagian Produksi I,II,III. Sedangkan barang Yhanya melalui
bagian produksi I dan III.
Dengan berdasarkan pengalaman pada waktu-waktu lampau dan memperhatikan rencana
produksi, maka kepala bagian jasa/pemasaranmembuat rencana tingkat kegiatan bagian
pembangkiit tenaga listik dan bagian reparasi sebagai berikut :
Bulan dan kuartal Bagian Pembangkit Tenaga Listrik Bagian Reparasi
(KWH)

Januari 1.450.000 290


Februari 1.600.000 330
Maret 1.600.00 320
Kuartal II 5.100.000 1.000
Kuartal III 4.800.000 970
Kuartal IV 5.450.000 1.090

Jumlah 20.000.000 4.000

Salam mengalokasi biaya gedung dan biaya overhead bagian jasa/pembantu digunakan
pendekatan direct departemental cost, dengan berdasarkan proporsi sebagai berikut :
Bulan dan kuartal Bagian Pembangkit Tenaga Listrik Bagian Reparasi (DRH)
(KWH)

Januari 1.450.000 290


Februari 1.600.000 330
Maret 1.600.000 320
Kuartal II 5.100.000 1.000
Kuartal III 4.800.000 970
Kuartal IV 5.450.000 1.090

Jumlah 20.000.000 4.000


Salam mengalokasi biaya gedung dan biaya overhead bagian jasa/pembantu digunakan pendekatan direct departemental cost, dengan berdasarkan proporsi sebagai berikut :

Bulan dan kuartal Bagian Pembangkit Tenaga Bagian Reparasi (DRH)


Listrik (KWH)
Januari 1.450.000 290
Februari 1.600.000 330
Maret 1.600.000 320
Kuartal II 5.100.000 1.000
Kuartal III 4.800.000 970
Kuartal IV 5.450.000 1.090
Jumlah 20.000.000 4.000

Dalam mengalokasikan biaya gedung dan biaya overhead bagian Jasa/Pembantu


digunakan pendekatan Direct Departmental Cost, dengan berdasarkan proporsi sebagai
berikut:
1. Biaya gedung: 60% dari biaya gedung dibebankan kepada bagian-bagian dalam
Pabrik, dengan proporsi sebagai berikut:
2. Jasa bagian umum dan administrasi pabrik, digunakan bagian-bagian lain dengan proporsi sebagai berikut:
Bagian Persentase
Bagian Jasa/Pembantu
-Bagian Pembangkit Tenaga Listrik 10%
-Bagian Reparasi 5%
Bagian Produksi
-Bagian Produksi I 36,89%
-Bagian Produksi II 18,312%
-Bagian Produksi III 29,798%

Jumlah 100%

3. Jasa bagian Pembangkit tenaga Listrik digunakan oleh bagian-bagian lain dengan proporsi sebagai berikut:

Bagian Kilowatt Hours


Bagian Jasa/Pembantu
Bagian Reparasi 500.000
Bagian Produksi:
Bagian Produksi I 10.000.000
Bagian Produksi II 5.000.000
Bagian Produksi III 4.500.000

Jumlah 20.000.000
4. Jasa bagian Reparasi digunakan oleh bagian-bagian lain dengan proporsi sebagai berikut:
Biaya gedung yang akan terjadi selama tahun 1984 diperkirakan sebagai berikut:

Bagian Jam Reparasi Langsung (DRH)

Bagian Produksi I 1.600


Bagian Produksi II 800
Bagian Produksi III 1.600

Jumlah 4.000

Kepala bagian pabrik, dengan berdasarkan pengalaman dan pertimbangannya membuat rencana biaya-biaya overhead pada bagian Jasa/Pembantu selama tahun 1984 adalah sebagai Berikut:

Bulan dan kuartal Biaya Gedung


Januari Rp 13.200,00
Februari Rp 12.300,00
Maret Rp 12.220,00
Kuartal II Rp 36.380,00
Kuartal III Rp 37.000,00
Kuartal IV Rp 38.900,00

Jumlah Rp 150.000,00
PT KOTA JEMBER
Anggaran Biaya Pabrik Bagian Jasa/Pembantu
1984

Keterangan Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jml 1 th

Bagian Umum
dan
Administrasi
Pabrik:

-Tingkat
83.600 94.400 95.200 296.000 280.000 318.000 1.168.000
kegiatan
-Gaji
8.000 8000 8000 24.000 24.000 24.000 96.000

-Biaya
Perjalanan 518 572 576 1780 1.704 1.890 7.040

-Biaya Telepon
-Penyusutan
-Asurannsi
627 649 650 1.972 1.942 2.016 7.586
-Pajak
-Alat tulis 20 130 130 390 390 390 1.560
kantor
Keterangan Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jml 1 th

Bagian
Pembangkit
tenaga listrik:
Keteranga Januari Februari Maret Kuartal Kuartal Kuartal Jml 1 th
n II III IV
-Tingkat
Bagian
kegiatan Pembangk
1.450 KWh 1.600 KWh
it tenaga
1.600 KWh 5.100 KWh 4.800 KWh 5.450 KWh 20.000 KWh
(ribuan)
listrik:

-Tingkat
-Gaji 1.450 1.600 1.600 5.100 4.800 5.450 20.000
kegiatan KWh KWh KWh KWh KWh KWh KWh
-Perawatan 3000 3000
(ribuan)
3000 9000 9000 9000 36000
-Bahan bakar
-Gaji
-Pnyusutan 506 548 - 548
3000 3000
1728
3000 9000
1644
9000 9000
1826
36000
6800
1740 1920 Perawatan 1920 6120 5760 6540 24000
-Asuransi 506 548 548 1728 1644 1826 6800
-Bahan
1740 1920 1920 6120 5760 6540 24000
-Pajak bakar
-
-Upah tk 450 450 450
450 450
1350
450 1350
1350
1350 1350
1350
5400
5400
Pnyusutan
langsung -Asuransi 70 70 70 210 210 210 840
70 70 -Pajak
70
80 80
210
80 240
210
240 240
210
960
840
80 80 -Upah tk 80 240 240 240 960
3000 3000 3000 9000 9000 9000 36000
langsung
3000 3000 Jumlah 3000
Rp 8846 Rp 9068 9000
Rp 9068 Rp 29648 9000
Rp 27204 Rp 28.166 9000
Rp 36000
110000

Jumlah Rp 8846 Rp 9068 Rp 9068 Rp 29648 Rp 27204 Rp 28.166 Rp 110000


Keterangan Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jml (1
tahun)

Bagian
Reparasi:

-Tingkat
290 DRh 330 DRh 320 DRh 1000 DRh 970 DRh 1090 DRh 4.000 DRh
kegiatan
-Gaji 900 900 3600
-Bahan 300 300 300 900
pembantu 340 370 1360
99 112 109 330
-Pnyusutan 30 30 120
-Asuransi 10 10 10 30
-Pajak 9 9 36
3 3 3 9
-Upah tak
21 21 84
langsung 7 7 7 21
1200 1200 4800
400 400 400 1200

Jumlah Rp 819 Rp 832 Rp 829 Rp 2500 Rp 2490 Rp 2530 Rp 10000


Sedangkan kepala bagian produksi juga membuat rencana tentang biaya-biaya overhead
pada bagian produksi selama tahun 1984 adalah sebagai berikut:

PT KOTA JEMBER
Anggaran Biaya Pabrik
Bagian Produksi
1984
Keterangan Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jmlh (1th)

Bagian Produksi I

-Tingkat kegiatan
34.800 39.200 39.600 124.000 117.600 133.000 488.000
-Gaji pengawas

-Buruh tak langsung 10.000 10.000 10.000 30.000 30.000 30.000 120.000

-Suku cadang
10.830 11.820 11.910 36.900 35.415 38.925 145.800
-Beban Pembantu

-Penyusutan 822 888 894 2.760 2.661 2.895 10.920


-Asuransi
-Pajak
2.304 2.606 2.628 8.176 7.807 8.665 32.240

522 588 594 1.860 1.761 1.995 7.320


100 100 100 300 300 300 1.200
150 150 150 450 450 450 1.800
Jumlah Rp 24.788 Rp 26.152 Rp 26.296 Rp 80.440 Rp 78.394 Rp 83.230 Rp 319.280
Sedangkan kepala bagian produksi juga membuat rencana tentang rencana-rencana overhead pada bagian produksi selama tahun 1984 adalah sebagai berikut :

Keterangan Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jml (1 th)

Bagian
Produksi II

-Tingkat 14000 16000 16000 48000 46000 52000 192000


kegiatan

-Gaji pengawas 1.870 1.870 1.870 5.610 5.610 5.610 22.440

-Buruh tak
langsung 266 304 304 912 974 988 3.648

-Suku cadang
48 52 52 156 152 164 624
-Bahan
pembantu
110 120 120 360 350 380 1.440
-Pnyusutan
-Asuransi
-Pajak 56 64 64 192 2184 208 768
10 10 10 30 30 30 120
20 20 20 60 60 60 240

Jumlah Rp 2.300 Rp 2.440 Rp 2.440 Rp 7.320 Rp 7.260 Rp 7.440 Rp 29.280


PT KOTA JEMBER
Anggaran Biaya Pabrik
Bagian Produksi
Biaya gedung yang menjadi tanggunganpabrik adalah: 60% x Rp 150.000 = Rp 90.000 per tahun, dengan perincian per buulannya direncanakan sebagai berikut :
Keterangan Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jml (1th)

Bagian
Produksi III

-Tingkat
Kegiatan 34800 39200 39600 124000 117400 133000 488000

-Gaji
pegawai 2.920 2.920 2.920 8.760 8.760 8.760 35.040

-Buruh tak
langsung 3.271 3.583 3.612 11.204 10.735 11.843 44.248

-Suku
cadang 324 346 348 1.070 1.037 1.115 4.240

-Bahan
Pembantu 1.070 1.180 1.190 3.700 3.535 3.925 14.600

-Pnyusutan
-Asuransi 313 353 356 1.116 1.057 1.197 4.392
-Pajak 50 50 50 150 150 150 600
60 60 60 180 180 180 720

Jumlah 8.008 8.492 8.536 26.180 25.454 27.170 103.840


PT KOTA JEMBER
Anggaran Biaya gedung
Bagian Pabrik
1984
Dengan melihat ketiga budget di tas maka dapat digambarkan biaya-biaya pabrik yang akan terjadi pada tahun 1984 sebagai berikut:
Bulan dan kuartal Biaya gedung

Januari 7920
Februari 7380
Maret 7332
Kuartal II 21828
Kuartal III 22200
Kuartal IV 23340

Jumlah Rp 90000
X) 35.176 = Biaya overhead bagian produksi I + bagian Produksi II+ bagian Produksi III
= R 24.788 + Rp 2.380 + Rp 8.008
Selanjutnya PT Kota Jember menghitung tarif biaya overhead bagi setiap bagian produksi sebagai berikut:

Keterangan Januari Februari Maret Kuartal II Kuartal III Kuartal IV Jumlah

-Biaya 7920 7380 7332 21828 22200 23340 90000


gedung
-Biaya 35176 37084 37252 113920 111940 117840 452400
produksi
-Bagian 19261 19604 19609 59388 58782 60156 236800
jasa/Pemba
ntu

Jumlah 62557 64068 64193 195196 192000 201336 779200


Keterangan:
• 9.000 = 10% x Rp 90.000 (proporsi pembebanan biaya gedung).
• 11.680 = 10% x rp 116.800 (proporsi pembebanan biaya overhead bagian umum dan administrasi) dan
seterusnya, seai dengan data tentang pembebanan biaa overhead yang tersedia.
• 130.680 = Biaya overhead bagian pembangkit tenaga + alokasi dari biaya gedung dan bagian
umum/administrasi = Rp 110.000 + Rp 9.000 + Rp 11. 680
• Tarif biaa overhead bagian Jasa/ pembantu, dapat dihitung sebagai berikut: Rp 130.680/20.000= Rp 6,35 per
1.000 KWH
Bagian reparasi
• Rp 29.447/4000= Rp 7,36 per DRH
Catatan:
• Tingkat kegiatan bagian pembangkit tenaga dalam tahun 1984 adalah 20.000.000 KWH dan bagian reparasi
adalah 4000 DRH.
• Angka-angka pembilang di atas adalah jumlah biaya overhead masing-masing bagian setelah mendapat alokasi
biaya overhead bagian lain.
• Akhirnya dapat dihitung biaya overhead bagi barang X dan Y yang dihasilkan sebagai berikut:
2. Anggaran Biaya Administrasi dan
Umum
Anggaran biaya administrasi adalah anggaran yang berisi biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha perusahaan diluar kegiatan
pabrik. Sedangkan anggaran biaya umum yaitu anggaran yang isinya semua biaya-biaya
yang dikeluarkan perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan, dan
administrasi.
Biaya administrasi umum yaitu biaya yang terjadi dalam perusahaan pada bagian
adminstasi umum. Biaya administrasi harus dikaitkan dengan secara langsung suatu
pusat tanggung jawab tertentu sehingga manajer perusahaan yang bersangkutan
bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian biaya adminstrasi tersebut.
Firma Indonesia Sejahtera
Anggaran Administrasi dan Umum
Tahun 2005

Nomor Keterangan Jumlah Rupiah

1 Gaji Direksi Rp15.000.000


2 Gaji dan Upah Karyawan Rp20.000.000
3 Perlengkapan Kantor Rp2.000.000
4 Peralatan Kantor Rp8.000.000
5 Listrik Rp3.000.000
6 Penyusutan Rp1.500.000

Jumlah Rp49.500.000

Biaya administrasi meliputi biaya-biaya operasional yang bukan merupakan biaya


produksi dan distribusi. Pada umumnya, biaya administrasi dikeluarkan dalam rangka
pengawasan dan pemberian jasa pada semua fungsi utama perusahaan dan bukan dalam
rangka pelaksanaan salah satu fungsi tertentu.
Biaya distribusi (penjualan) bukan merupakan bagian dari harga pokok produksi. Oleh karena
itu, biaya distribusi (penjualan) tidak dibebankan pada harga pokok produk. Biaya distribusi
tersebut terdiri dari berbgai biaya yang berhubungan dengan penjualan, distribusi, dan
pengiriman produk konsumen.
Kegunaan Anggaran Biaya Administrasi
dan Umum
• Sebagai pedoman kerja. Memberikan arah serta target-target yang harus
dicapai kegiatan-kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.
• Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja untuk
membantu mengkoordinir sumber daya manusia dengan perusahaan.
• Sebagai alat manajemen untuj melakukan evaluasi atau pengawasan kerja alat
yang menjadi tolak ukur, alat pembanding penilai ( evaluasi) realisasi kegiatan
perusahaan
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

• Biaya penjualan
• Budget unit yang akan diproduksikan
• Berbagai standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan
• Sistem pembayaran upah (gaji) yang dipakai perusahaan
• Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan
• Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk mebagi biaya-biaya
yang semula merupakan satu-kesatuan (biaya bersama).
Penyusunan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

• Menganalisa informasi masalalupengeluaran biaya administrasi dan umum.


• Menentukan perencanaan yang strategis untuk menentukan tujuan perusahaan
• Mengkomunikasikan tujuan organisasi jangkan panjang khususnya dalam hal biaya
administrasi dan umum.
• Memilih taktit mengkordinasikan kegiatan, mengawasi kegiatan (memilih cara yang
digunakan untuk mecapai tujuan.
• Menyerahkan revisi unggulan anggaran kepada komite anggaran untuk di evaluasi
• Menyetujui revisi usulan anggaran dan menjadi anggaran biaya administrasi dan umum.
• Pengesahan revisi anggaran biaya administrasi dan umum perusahaan

Anda mungkin juga menyukai