Etika Akademik Dan Tata Krama

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

ETIKA AKADEMIK

&
TATA KRAMA
CIVITAS AKADEMIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER
CIPTA KARYA INFORMATIKA

2015

ALAMAT

JL. RADEN INTEN II, DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR


TELP. 021-86614332, FAX: 021-8626444
KATA PENGANTAR

Etika Akademik dan Tata Krama Sivitas Akademika dalam Penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika ini merupakan
pedoman tertulis yang dibuat di lingkungan kampus STIKOMCKI. Sebelum ini masalah-
masalah etika dan tata krama ditangani berdasarkan musyawarah tanpa dasar tertulis.

Perumusan Etika Akademik dan Tata Krama ini dilakukan oleh satu tim yang dibentuk oleh
Senat Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika Jakarta, berdasarkan hasil
telaah beberapa kode etik profesi, serta peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia.

Etika Akademik dan Tata Krama ini merupakan pedoman bagi sivitas akademika Sekolah
Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika dalam kehidupan akademik, baik pimpinan
akademik, dosen, karyawan fungsional akademik, maupun mahasiswa.

Jakarta, 30 Januari 2015


BAB I
PENDAHULUAN

Manusia baik sebagai makhluk Tuhan maupun sebagai warga masyarakat selalu memiliki dua
sisi yang melekat pada dirinya, yaitu hak dan kewajiban. Demikian juga halnya dengan sivitas
akademika dari sebuah perguruan tinggi. Dalam hal ini yang dimaksud perguruan tinggi
adalah Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika Jakarta, dengan sivitas
akademika perguruan tinggi yang terdiri atas pimpinan akademik, dosen, mahasiswa, adalah
sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab sivitas akademika dalam
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat), serta kewajiban moral dan integritas diri dan kelembagaan
terhadap pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi baik di dalam perguruan tinggi maupun di
tingkat masyarakat (ilmiah). Hak adalah sesuatu yang seharusnya diperoleh sivitas akademika
akibat keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat kenyataan bahwa setiap individu memiliki sistem
nilai, watak, keinginan, konsepsi yang berbeda-beda dalam mempersepsi pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, demi tercapainya visi, misi, dan tujuan Sekolah
Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika secara maksimal diperlukan adanya sistem
pengelolaan yang jelas, dipahami, dan dilaksanakan oleh segenap sivitas akademika yang
bersangkutan. Sistem pengelolaan yang jelas inilah yang merupakan landasan agar dicapainya
kemajuan-kemajuan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika yang terus
menerus dan berkesinambungan, sesuai dengan derap kemajuan jaman. Adapun salah satu
faktor yang sangat penting dalam sistem pengelolaan tersebut adalah adanya pedoman atau
panduan yang jelas yang mengatur hubungan sivitas akademika melalui apa yang harus
dilakukan dan apa yang seyogyanya tidak dilakukan. Sarana tersebut disusun dalam buku
panduan yang berisi rumusan hak, tugas (kewajiban) dan tanggung jawab, tindakan yang
seyogyanya dilakukan dan tidak dilakukan, segala bentuk penghargaan terhadap prestasi dan
kreativitas sivitas akademika, serta sanksi. Panduan atau pedoman bagi sivitas akademika
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika ini disebut Etika Akademik dan Tata
Krama (code of conduct), disingkat Etika Akademik. Ruang lingkup berlakunya Etika
Akademik meliputi pimpinan akademik, dosen, mahasiswa, dan karyawan fungsional, yang
statusnya sedang melaksanakan peran, fungsi, tugas, dan tanggung jawab pada kedudukan
tersebut, bukan statusnya sebagai human being (manusia).
Etika akademik adalah “tata nilai” dan “kumpulan asas atau nilai moral yang berhubungan
dengan baik-buruk atau benar-salah” dalam kaitannya dengan peran, fungsi, dan tugas, serta
hak dan kewajiban sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya
Informatika. Etika Akademika diwujudkan dalam bentuk norma-norma akademik, yang
berupa aturan atau ketentuan yang mengikat sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu
Komputer Cipta Karya Informatika.
Terkait dengan Etika Akademik adalah “tata krama” atau “code of conduct” yang memadu
sivitas akademika dalam melaksanakan semua tugas dan kewajibannya.
Etika akademik pimpinan akademik berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab pimpinan
pada semua tingkatan unit kerja (lihat tugas dan tanggung jawab pimpinan akademik).
Pimpinan yang melanggar norma berarti melanggar etika, dengan demikian akan memperoleh
sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh pimpinan tersebut (lihat sanksi
terhadap pimpinan).
Etika akademik dosen berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab dosen dalam
melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (lihat tugas dan tanggung jawab dosen). Dosen
yang melanggar norma berarti melanggar etika, dengan demikian akan memperoleh sanksi
sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan dosen tersebut (lihat sanksi terhadap
dosen).
Etika akademik karyawan fungsional, yaitu pustakawan, laboran, dan teknisi akademik
berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab karyawan fungsional, yakni masing-masing
memberikan pelayanan teknis, melakukan tugas, dan meningkatkan kemampuan profesional
sesuai dengan tuntutan perkembangna ilmu. Tugas dan tanggung jawab serta pelanggaran dan
sanksi diatur khusus di dalam etika akademik karyawan fungsional.
Etika akademik mahasiswa menyangkut eksistensi mahasiswa dalam totalitas peran, fungsi,
dan kedudukannya sebagai sivitas akademika, dan sebagai unsur bangsa yang terpelajar dan
warga negara yang baik. Pembinaan mahasiwa di lingkungan perguruan tinggi secara
keseluruhan berkaitan erat dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Kegiatan-
kegiatan mahasiswa dapat dibedakan atas kategori: kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan
ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler yang bersifat wajib dihargai dengan SKS tertentu,
sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dianggap sebagai kegiatan non-SKS. Etika akademik
mahasiswa berhubungan dengan setiap kegiatan tersebut yang diatur melalui norma tugas dan
tanggung jawab mahasiswa. Demikian juga pelanggaran etika akademik mahasiswa diatur
khusus berhubungan dengan kegiatan-kegiatan akademik mahasiswa yang bertumpu pada
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Sehubungan dengan pemahaman tersebut, panduan etika akademik ini terdiri dari :
1. Bab I yang berisi pengertian etika, norma, hak dan kewajiban sivitas akademika Sekolah
Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

2. Bab II berisi tugas dan tanggung jawab pimpinan akademik, dosen, karyawan fungsional,
dan mahasiswa.
3. Bab III berisi tindakan yang melanggar etika akademik.

4. Bab IV berisi pemberian penghargaan dan sanksi.

5. Bab V berisi pelaksanaan penghargaan dan sanksi serta kelembagaan yang bertanggung
jawab.
BAB II

TUGAS, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB

A. Pimpinan Akademik

Tugas dan tanggung jawab pimpinan akademik pada setiap tingkatan / unit kerja adalah
sebagai berikut:
1) Menjadi teladan dan panutan bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa baik dalam
perilaku maupun dalam kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni dalam disiplin ilmu masing-masing
2) Menjaga etika dan moral akademik seperti kejujuran, keadilan, transparan, dan
kesatuan.
3) Menentukan perkembangan unit kerja yang dipimpinnya dengan berpedoman
kepada visi dan misi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika. Arah
perkembangan ini harus disusun dengan memperhatikan pendapat-pendapat sejawat
terkait dan dengan semangat kerja yang bersifat akademik.
4) Memimpin dan memperlakukan seluruh dosen, karyawan, dan mahasiswa secara
adil dan bijaksana dengan memperhatikan norma peraturan yang berlaku serta
memperhatikan kinerja masing-masing.
5) Memimpin dan memotivasi sumber daya manusia yang berada di bawah
kepemimpinannya baik dosen, karyawan maupun mahasiswa, sehingga mereka
tergugah, baik untuk melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing dengan
penuh rasa tanggung jawab, maupun untuk mengembangkan kemampuan diri
masing-masing dengan sebaik-baiknya.
6) Memanfaatkan sumber daya keuangan dan peralatan yang dipercayakan kepadanya
dengan sebaik-baiknya, sehingga berdaya guna dan berhasil guna untuk lembaga/
unit kerja yang dipimpinannya.
7) Menjadi penghubung dan jembatan antara bawahannya dengan lembaga-lembaga
lain baik di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika
maupun di luar sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
8) Membina hubungan kerja sama yang baik antara lembaga / unit kerja yang
dipimpinnya dengan lembaga / unit kerja lain baik di lingkungan Sekolah Tinggi
Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika sendiri maupun di luar Kampus.
B. Dosen

Seorang dosen harus melaksanakan tugas dalam penuh rasa tanggung jawab, tidak
hanya berkewajiban memberi kuliah dan menguji mahasiswa, dan pekerjaan sejenisnya,
akan tetapi seorang dosen harus menjadi teladan bagi peserta didiknya baik dalam
membina, mengembangkan, mendeseminasikan hasil penelitiannya, mengamalkan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan akademiknya, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatannya.
Seorang dosen mengemban tugas-tugas sebagai berikut:
1) Memberi kuliah / tutorial dengan ketentuan 1 SKS meliputi tatap muka, pemberian
tugas terstruktur tak terjadwal dan kegiatan mahasiswa secara mandiri.
2) Memberi soal ujian, kuis, dan sebagainya, dan memberikan penilaian terhadap hasil
ujian tersebut dalam jangka waktu yang ditetapkan.
3) Melakukan pengembangan ilmu dan teknologi secara berkesinambungan dan
sebagai kegiatan yang terkait serta sesuai dengan bidangnya.
4) Mengawasi dan menghadiri secara pribadi (in person) pelaksanaan ujian, baik di
kelas maupun dalam ujian sidang akhir dan seminar.
5) Memantau kehadiran mahasiswa.
6) Membimbing mahasiswa dalam melakukan penelitian sesuai dengan jenjang
pendidikannya, baik di laboratorium maupun di lapangan.
7) Menjadi dosen wali.
8) Membimbing dosen muda (untuk dosen senior).
Tanggung jawab dan tugas dosen ini tidak lepas dari Tridharma Perguruan Tinggi yang
dapat dijabarkan melalui tugas dan tanggungjawab akademik bidang pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

Tugas dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran adalah sebagai berikut:
1) Menyampaikan dalam bidang pendidikan dan pengajaran adalah sebagai berikut:
2) Mempersiapkan kuliah sebaik-baiknya, termasuk SAP, silabus, dan bahan-bahan
kuliah lainnya.
3) Mengadakan kesepakatan pada awal kuliah mengenai tugas-tugas yang harus
dilakukan mahasiswa maupun sistem yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
mahasiswa.
4) Memulai dan mengakhiri kuliah sesuai dengan waktu yang ditentukan (kalender
akademik).
5) Melaksanakan dan mengawasi secara pribadi (in person) ujian-ujian secara
terencana, baik ujian di kelas maupun ujian seminar atau ujian sidang akhir.
6) Memberikan penilaian yang adil, jujur, dan transparan kepada karya dan kinerja
mahasiswa sesuai dengan norma yang telah disepakati pada awal kuliah.
7) Mengusahakan terwujudnya partisipasi aktif mahasiswa dalam mengikuti kuliah.
8) Mendorong mahasiswa untuk membuat kelompok-kelompok studi dan atau diskusi
sedapat mungkin dengan pembinaan dosen pengasuh mata kuliah atau pembimbing
skripsi.
9) Membimbing mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang sesuai dengan mereka.
10) Menyampaikan ilmu pengetahuan tanpa mendiskreditkan staf pengajar yang lain dan
merendahkan mahasiswa.
11) Mangawasi dan mengarahkan agar semua karya mahasiswa adalah hasil karya
mereka sendiri, bebas dari unsur-unsur plagiat.
12) Merahasiakan masalah-masalah pribadi dan keluarga mahasiswa yang disampaikan
baik pada kesempatan bimbingan maupun pada kesempatan lainnya.
13) Mendorong mahasiswa agar mencintai dan mengamalkan ilmu pengetahuan.
14) Mendidik dan mengajar mahasiswa agar menjadi manusia yang berilmu
pengetahuan dan menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap keselamatan
masyarakat, bangsa, negara, serta kemanusiaan.
15) Mendidik dan menyadarkan mahasiswa agar berpegang teguh kepada nilai-nilai
kejujuran, keadilan, dan kebenaran.

b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah atau Publikasi

Penelitian adalah usaha kreatif yang dijalankan secara sistematis baik dalam rangka
menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta produk berupa fisik maupun
non fisik (konsep-konsep, teori baru) maupun dalam pengalaman ilmu pengetahuan
demi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dosen dalam bidang penelitian adalah
sebagai berikut:
1) Menyusun program penelitian berkelanjutan yang diwajibkan kepada dosen
senior dalam bidangnya untuk mengembangkan ilmu dan teknologi yang mampu
menghasilkan produk baru, baik fisik maupun non fisik (konsep, teori, gagasan
baru dan lain-lain) bagi kepentingan pengembangan ilmu dan pengembangan
proses belajar mengajar, serta bagi kepentingan pengabdian kepada masyarakat.
2) Melaksanakan dan melibatkan diri secara berkelanjutan dalam bidang penelitian
baik yang bersifat monodisiplin maupun yang bersifat multidisplin.
3) Membentuk dan mengusahakan diri terlibat dalam berbagai kelompok peneliti
baik di lingkungan kampus / lembanga lain di dalam dan luar negeri.
4) Mengharumkan nama Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika
melalui penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dengan cara
mempublikasikan hasil penelitian dalam majalah/ jurnal ilmiah yang bertaraf
nasional dan internasional.
5) Memupuk budaya meneliti di antara sejawat terutama dosen muda.
6) Memanfaatkan semua hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh staf
pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika dan non
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
7) Membimbing mahasiswa agar karya tulisnya memenuhi kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan.

c. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan dalam rangka melibatkan dosen


untuk penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan kemasyarakatan. Melalui
kegiatan ini diharapkan pula dosen mendapat umpan balik dari masyarakat. Hasil
masukan tersebut sangat bermanfaat dalam memberikan materi perkuliahan. Bahan
kuliah akan lebih mutakhir dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dosen dalam melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
1) Memastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat benar-benar sesuai
dengan kepentingan masyarakat, sehingga dapat mengharumkan nama kampus.
2) Memastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat dipersiapkan
dengan baik, sehingga tidak merusak nama baik Sekolah Tinggi Ilmu Komputer
Cipta Karya Informatika.

C. Karyawan Fungsional

Karyawan fungsional meliputi pustakawan, laboran, dan teknisi akademik.


Pustakawan adalah tenaga administratif yang ditugasi membantu melaksanakan
proses belajar-mengajar, meliputi penyediaan bahan-bahan pustaka perpustakaan.
Laboran adalah tenaga administratif yang ditugasi membantu pelaksanaan praktikum
dan penelitian di laboratorium. Teknisi akademik adalah petugas yang diberi
tanggung jawab mengoperasikan alat-alat laboratorium atau alat-alat praktikum
khusus. Tugas dan tanggung jawab karyawan fungsional secara umum adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan dan penelitian.
2) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan penuh pengabdian.
3) Meningkatkan kemampuan profesional seusai dengan tuntutan perkembangan
ulmu pengetahuan dan teknologi.
Tugas dan tanggung jawab karyawang fungsional secara khusus masing-masing
sebagai berikut:

a. Pustakawan

1) Mengatur dan merawat perpustakaan.


2) Mengatur dan melaksanakan layanan perpustakaan, antara lain meliputi:
1. Peminjaman bahan-bahan pustaka (buku, majalah, laporan penelitian, dan
sebagainya);
2. Pemberian informasi pustaka;
3. pemberian bantuan dalam menelusuri pustaka.
3) Melaksanakan tanggung jawab atas keberadaan dan keutuhan benda-benda pustaka.

b. Laboran

1) Membantu menyiapkan bahan-bahan dan peralatan praktikum/ penelitian.


2) Membantu pelaksanaan praktikum/ penelitian.
3) Mengatur dan melayani peminjaman alat-alat praktikum/ penelitian.
4) Melaksanakan tanggung jawab baik atas keberadaan, keutuhan, dan kebersihan alat-
alat laboratorium maupun kerapihan laboratorium.
5) Membantu keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Teknisi Akademik

1) Mengatur dan melayani peminjaman/ pemakaian alat-alat sumber belajar.


2) Mengawasi dan membantu pengoperasian alat-alat sumber belajar.
3) Melaksanakan tanggung jawab atas keberadaan, keutuhan, kebersihan, dan kesiapan
pakaian sumber belajar yang menjadi tanggung jawabnya.

D. Mahasiswa

Pembinaan mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi tidak dapat dilepaskan dari


eksistensi mahasiswa dalam totalitas kedudukan, fungsi, dan perannya baik sebagai
sivitas akademika maupun sebagai unsur terpelajar bangsa dalam kaitannya sebagai
warga negara yang baik. Program pembinaan mahasiswa dalam rangka pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi dapat dibedakan atas dua kategori, yakni kategori
kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
intrakurikuler yang bersifat wajib adalah berbagai kegiatan program studi yang
dihargai dengan jumlah satuan kredit semeseter (SKS) tertentu, sedangkan kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan non-SKS yang pada umumnya bersifat anjuran.
Hendaknya disadari bahwa keterikatan mahasiswa selama belajar dengan para
pembimbingnya sangat menentukan hasil lulusan. Karena itu, kewajiban mahasiswa
selain mengikuti tugas-tugas kurikuler terstruktur, tetapi ia juga sebaiknya terlibat
dalam program-program para pembimbingnya. Para pembimbing pada kesempatan
selama mereka belajar dapat mengarahkan etika akademik dalam kegiatan ilmiah
maupun penerapan hasil-hasil penelitian.
Etika akademik mahasiswa melekat pada setiap kegiatan baik kegiatan intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. Etika akademik mahasiswa berfungsi membimbing dan
mengendalikan setiap tindakan dan perilaku mahasiswa dalam mencapai tujuan
akhir belajar di perguruan tinggi yang meliputi baik pemahaman dan penguasaan
ilmu pengetahuan maupun keterampilan (skill) dan sikap (attitude) ilmiah.
Tugas dan tanggung jawab mahasiswa meliputi bidang pendidikan dan pengajaran,
bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah dan bidang pengabdian kepada
masyarakat. Hal tersebut dapat dibedakan berdasarkan kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler.

1. Kegiatan Intrakurikuler

a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

Tugas dan tanggung jawab mahasiswa di bidang pendidikan dan pengajaran


yang menyangkut kategori kegiatan intrakurikuler adalah sebagai berikut:
1) Mengikuti kegiatan kuliah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan program studi/ jurusan/ bagian.
2) Mengisi/ menandatangani daftar hadir mahasiswa dan dosen (DHMD)
dengan jujur setiap kali mengikuti kuliah.
3) Mengikuti kegiatan kuliah sesuai dengan yang tercantum di dalam kartu
rencana studi (KRS) pada semeseter yang sama, yang telah disahkan oleh
Ketua Program Studi
4) Mengikuti evaluasi proses pembelajaran (tes harian, ujian tengah semester
(UTS), ujian akhir semester (UAS), ujian skripsi dengan jujur sesuai etika
dan norma akademik ujian.
5) Melaksanakan tugas-tugsa akademik terstruktur yang diberikan dosen dan
atau program studi/ jurusan/ bagian, yang relevan dengan mata kuliah yang
ditempuh secara objektif-ilmiah dan bertanggung jawab.
6) Mencari secara aktif berbagai sumber kepustakaan dan belajar sendiri
dalam usaha memahami dan menguasai setiap mata kuliah yang ditempuh
dan keterkaitannya dengan mata kuliah yang lain.
7) Memilih dan menentukan sejumlah mata kuliah dalam pengisian KRS
setiap semester dengan bimbingan dosen wali sesuai dengan minat dan
kemampuan akademik dan program studi/ jurusan/ bagian.
8) Menjalin interaksi yang sehat sebagai peserta didik dengan para dosen dan
atau karyawan, serta dengan sesama mahasiswa dalam proses pembelajaran
secara lugas berdasarkan etika dan norma akademik yang berlaku.
9) Melaksanakan kegiatan kurikuler non-SKS yang disyaratkan untuk
menempuh jenjang dan program studi tertentu (matrikulasi, ujian
kualifikasi, dan sebagainya).

b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah atau Publikasi


Tugas dan kewajiban mahasiswa di bidang penelitian dan penulisan ilmiah
adalah:
1) Melakukan penelitian mandiri dalam rangka menyelesaikan tugas kurikuler
(menulis skripsi) berdasarkan kaidah-kaidah metode penelitian ilmiah
dalam usaha memahami dan menghayati kebenaran dunia ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
2) Melakukan penelitian/ kerja praktikum (laboratorium/ kepustakaan/
lapangan) untuk melengkapi tugas kurikuler dalam mata kuliah tertentu.
3) Menulis tugas akhi / skripsi secara sungguh-sungguh dengan
memperhatikan etika dan norma akademik khususnya tentang penulisan
karya ilmiah.
4) Menulis laporan penelitian/ kerja praktikum (laboratorium/ kepustakaan/
lapangan) sebaga tugas kurikuler dengan memperhatikan etika dan norma
akademik khususnya tentang penulisan karya ilmiah.
c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
Tugas dan kewajiban mahasiswa yang menyangkut bidang pengabdian kepada
masyarakat sebagai berikut:
1) Melaksanakan kuliah kerja nyata/ praktek kerja lapangan dan sejenisnya
sebaga tugas kurikuler dengan bimbingan dosen dan atau program studi/
jurusan / bagian sesuai dengan kalender akademik yang telah ditetapkan
kampus.
2) Melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan dalam rangka pelaksanaan
mata kuliah tertentu dengan bimbingan dan atau program studi/ jurusan/
bagian/ bidang studi.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

Tugas dan kewajiban mahasiswa di bidang ekstrakurikuler yang menyangkut


bidang pendidikan dan pengajaran meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Mengikuti program-program dosen pembimbingnya sejauh memungkinkan
dan sepanjang tahun selama mahasiswa belajar.
2) Mengikuti berbagai kegiatan akademik (diskusi ilmiah, simposium,
seminar, lokakarya, dan berbagai lomba ilmiah) atas inisiatif sendiri atau
atas penugasan dosen dan atau program studi/bagian berbagai usaha
mengakumulasi pengetahuan dan pengalaman, serta sikap akademik di
samping memperluas wawasan dan jaringan hubungan di antara kaum
terpelajar.
3) Mengikuti berbagai lomba karya ilmiah mahasiswa yang akan merangsang
dan meningkatkan daya kreasi dan inovasi ilmiah serta kemampuan kerja
sama dalam tim.
4) Mengikuti salah satu atau sejumlah kegiatan dalam rangka pembinaan
minat dan kegemaran melalui berbagai unit kegiatan mahasiswa (UKM)
untuk meningkatkan apresiasi dan jati diri dalam hubungan timbal balik
dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan alam, sosial maupun budaya.
5) Mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan di tingkat nasional, kampus,
program studi atau kelas maupun kepanitiaan yang bersifat ad-hoc, untuk
mengembangkan kepemimpinan serta kemampuan berorganisasi dan kerja
sama kelompok sebagai perwujudan unsur terpelajar bangsa.
6) Mengikuti berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan sesama
mahasiswa baik kesejahteraan jasmani maupun rohani, dalam rangka
memupuk keimanan dan ketaqwaan serta jiwa wirausaha dan kemandirian.
7) Mengikuti kegiatan bakti sosial di lingkungan berbagai kalangan
masyarakat untuk meningkatkan kepekaan sosial dan jiwa gotong-royong
terhadap sesama warga negara.

b. Bidang Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah


Tugas dan kewajiban mehasiswa yang menyangkut kegiatan ekstrakurikuler di
bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan penelitian atas inisiatif sendiri atau membantu
kegiatan dosen sebagai kesempatan belajar dalam memahami dan
menghayati prosedur dan langkah-langkah metodologis yang benar dan
kejujuran ilmiah secara sistematis.
2) Melakukan penelitian perseorangan atau kelompok bersama mahasiswa
lainnya dalam rangka mengikuti berbagai lomba ilmiah dan sekaligus
belajar menemukan dan mempertanggungjawabkan kebenaran ilmiah
dalam wacana pengembangan kreasi yang inovatif, produktif, dan
komprehensif.
3) Mengembangkan penerbitan pers kampus dan atau jurnal ilmiah sebagai
media penyampaian pandangan dan pendapat kritis mahasiswa berdasarkan
kebebasan akademik yang bertanggungjawab.
4) Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalui berbagai kegiatan
akademik dan atau media massa sebagai wujud pertanggungjawaban sosial
mahasiswa sebagai kaum terpelajar.
c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat.
Tugas dan tanggungjawab mahasiswa yang mendapat kegiatan ekstrakurikuler
di bidang pengabdian kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan KKP serta kegiatan lain baik perseorangan maupun
kelompok yang merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat
sebagai wahana belajar menggali, menformulasikan, dan memecahkan
berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat luas dalam kedudukan,
peran, dan fungsi mahasiswa sebagai unsur terpelajar bangsa.
2) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan
sepengetahuan program studi/bidang kajian, dan kampus.
BAB III

TINDAKAN DAN PERILAKU

YANG MELANGGAR ETIKA AKADEMIK DAN TATA KRAMA

A. Pimpinan Akademik

Seorang pimpinan akademik dianggap melanggar etika akademik bila melakukan hal-
hal sebagai berikut:
1) Melalaikan/ tidak melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya secara
bertanggungjawab.
2) Menggunakan kedudukan sebagai pimpinan untuk kepentingan pribadi atau
golongan.
3) Melalaikan/ tidak melaksanakan secara sungguh-sungguh hasil keputusan instansi/
atasan/ lembaga yang berwenang untuk itu.
4) Mencerminkan sikap diskriminatif yang menguntungkan diri sendiri atau suatu
pihak yang dapat menimbulkan kegelisahan atau rasa tidak puas dari pihak lain.
5) Menghalang-halangi dosen atau karyawan untuk mendapat promosi yang menjadi
haknya tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
6) Melalaikan / tidak menyampaikan atau terlambat menyampaikan informasi kepada
dosen dan atau karyawan, sehingga merugikan yang bersangkutan.

B. Dosen

1. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

Seorang dosen dalam melaksanakan tugas Tridharma dianggap telah melakukan


tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik dalam bidang pendidikan dan
pengajaran bila melakukan hal-hal berikut:
a. Melalaikan/ tidak melakukan tugas pendidikan dan pengajaran sebagaimana
telah ditetapkan di dalam silabus tanpa alasan yang sah atau melakukan
kelalaian secara sengaja.
b. Melaksanakan tugas dengan melakukan tindakan pilih kasih.
c. Melalaikan atau tidak melaksanakan tugas dengan tekun / serius dalam proses
pendidikan dan pengajaran, serta dalam menangani masalah yang dihadapi
mahasiswa.
d. Membocorkan atau memberitahukan soal ujian kepada mahasiswa atas dasar
pilih kasih atau sebab-sebab lain, serta memberi tahu hasil ujian sebelum ada
pengumuman resmi oleh fakultas.
e. Memberi nilai ujian tanpa suatu pedoman atau tanpa kriteria yang jelas.
f. Melalaikan / tidak menjalankan tugas pendidikan dengan baik, antara lain
keengganan bertemu dengan mahasiswa untuk tujuan diskusi, menunda
pemeriksaan skripsi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
g. Menyembunyikan hasil ujian yang sebenarnya.
h. Menyuruh mahasiswa melakukan sesuatu di luar tugas pendidikan dan
pengajaran yang resmi, sehingga merugikan mahasiswa baik dari segi waktu
maupun keuangan.
i. Meminta imbalan baik berupa jasa, uang, maupun hadiah-hadiah lainnya dari
mahasiswa asuhannya.
j. Mempersulit secara sengaja kelulusan mahasiswa dan tujuan untuk memperoleh
suatu imbalan dari mahasiswa tersebut.
k. Tidak melaksanakan perkuliahan dalam waktu yang lama, sebagai bentuk
hukuman kepada mahasiswa.

2. Bidang Penelitian dan Karya Imiah atau Publikasi


a. Penelitian dan Karya Ilmiah
Seorang dosen dianggap melanggar etika akademik bidang penelitian dan karya
ilmiah bila melakukan hal-hal berikut:
1) Mencantumkan namanya atau dengan sengaja membiarkan namanya
dicantumkan di dalam suatu kelompok penelitian, makalah, kertas kerja
ilmiah, atau buku, padahal dosen yang bersangkutan tidak terlibat secara
langsung dalam pelaksanakaan penelitian tersebut.
2) Mengaku dirinya sebagai peneliti tunggal dalam suatu proyek penelitian yang
sebenarnya dikerjakan secara berkelompok dengan rekan peneliti lainnya atau
bawahannya.
3) Melakukan penelitian yang bertentangan dengan peraturan sekolah tinggi dan
peraturan perundang-undangan.
4) Melakukan penelitian dengan subyek manusia tanpa meminta persetujuan
subyek.
5) Melakukan pendokumentasian yang tidak benar serta jujur, misalnya dalam
mengutip kata-kata pendapat orang lain (lisan/ tulisan) tanpa menyebutkan
sumbernya atau membuat kutipan yang menyesatkan.
6) Memutarbalikan atau memalsukan data untuk tujuan-tujuan tertentu seperti
mendukung teori atau penemuan yang disenangi, terutama penelitian yang
mendapat bantuan biaya dari sponsor.
7) Melakukan penipuan/ penyelewengan penggunaan dana penelitian atau dana
lainnya yang seharusnya untuk kelancaran pelaksanaan proyek penelitian.
8) Melakukan plagiatisme metode dan prosedur penelitian atau penulisan karya
ilmiah.
9) Menjegal suatu proyek atau karya penelitian dosen lain seperti sengaja
membuat kerusakan pada peralatan penelitian sekolah tinggi, antara lain
perusakan terhadap data laboratorium, bahan-bahan penelitian, peralatan
komputer, dan sebagainya.
10) Membuat laporan kemajuan penelitian tidak sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.

b. Publikasi

Seorang dosen dianggap berperilaku melanggar etika akademik dalam publikasi


bila melakukan hal-hal berikut:
1) Menertibkan tulisan dalam bentuk makalah, kertas kerja ilmiah atau buku
yang seluruhnya atau sebagian besar ditulis oleh orang lain, kemudian
ditulis atas namanya sendiri (plagiatisme).
2) Menerbitkan tulisan dalam bentuk makalah, kertas kerja ilmiah atau buku
yang dikarang bersama-sama, lalu ditulis sebaga pengarang tunggal.
3) Menggunakan kedudukan, status, jabatan, dan pengaruh kekuasaannya
(sebagai Ketua/Wakil Ketua/Ketua Program Studi/Kepala Bagian) kepada
bawahannya atau mahasiswa untuk memaksa memasukkan namanya ke
dalam suatu proyek/ kelompok penelitian, atau ke dalam kelompok
pengarang suatu karya ilmiah/ publikasi/ penerbitan, tetapi dia tidak
memberikan sumbangan ilmiah apapun yang dianggap layak, baik sebagai
peneliti maupun sebagai pengarang.
4) Mengambil data hasil penelitian orang lain, seperti hasil kerja
laboratorium, hasil kerja lapangan/ perpustakaan, baik yang belum maupun
yang sudah diterbitkan/ dipublikasikan, kemudian menjadikannya sebagian
dari kajian ilmiahnya tanpa membuat pernyataan yang jujur terhadap
sumber aslinya.
5) Menggunakan data atau hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian
kelompok (collaborative work) tanpa persetujuan dari rekan-rekan peneliti
dengan tidak mencantumkan nama-nama peneliti lainnya.
6) Menggunakan data penelitian atau hasil kerja mahasiswa yang
dibimbingnya tanpa persetujuan dari mahasiswa tersebut, dan mengaku
bahwa dia sebagai peneliti tunggal hasil penelitian tersebut.
7) Menyalin ide atau ciptaan orang lain yang tersimpan dalam bentuk tertulis,
tercetak, “slide” elektronik, atau dalam bentuk alat apapun untuk
pengajaran dan penelitian yang diakui sebagai pencipta ide tersebut.
8) Mengambil ide dari karangan orang lain dengan melakukan perubahan
tertentu tanpa menuliskan/ merujuk sumber aslinya, kemudian disusunnya
kembali dengan cara sedemikian rupa yang memberikan gambaran seolah-
olah sebagai pengungkap ide tersebut.
9) Menerjemahkan tulisan atau karangan orang lain secara penuh atau
sebagian, kemudian hasil terjemahannya itu dianggap sebagai karangannya
sendiri.

3. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat

Seorang dosen dianggap melanggar etika akademik pengabdian kepada masyarakat


bila melakukan hal-hal berikut:
a. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai dengan
kepentingan masyarakat sehingga berdampak negatif terhadap Sekolah Tinggi
Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.
b. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tanpa dipersiapkan
dengan matang, sehingga berdampak negatif terhadap lembaga.
c. Melalaikan/ tidak memberitahukan dan/ atau tidak mengkoordinasikan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat kepada pimpinan.
d. Melalaikan/ tidak berusaha melibatkan sebanyak mungkin dosen, terutama dosen
muda dan/ atau mahasiswa dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

C. Karyawan Fungsional

Tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik bagi karyawan fungsional
meliputi yang umum dan khusus. Tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik
secara umum bila karyawan fungsional melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Melalaikan/ tidak melaksanakan tugas dengan tekun/ serius.
2) Melalaikan/ tidak berupaya meningkatkan kemampuan kerja/ profesionalisme.
3) Melakukan tindakan yang tidak santun atau berperilaku tidak senonoh dalam
melakukan pelayanan akademik.
4) Mencerminkan perilaku pilih kasih dalam melaksanakan tugas pelayanan akademik.
5) Meminta imbalan dalam pelaksanaan tugas pelayanan akademik.

Tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik secara khusus bila karyawan
fungsional melakukan hal-hal berikut:
a. Pustakawan
1) Melalaikan/ tidak menjaga keberadaan dan keutuhan benda-benda pustaka.
2) Melalaikan/ tidak bersedia melaksanakan/ memberikan layanan perpustakaan
tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3) Melalaikan/ tidak memberikan sanksi kepada pelanggar ketentuan/ tata tertib
pelayanan jasa perpustakaan.
b. Laboran
1) Melalaikan kebersihan dan kerapihan ruang laboratorium.
2) Melalaikan keberadaan, keutuhan, dan kebersihan alat-alat laboratorium.
3) Melalaikan/ tidak menyiapkan bahan-bahan dan peralatan keperluan
praktikum/ penelitian.
4) Melalaikan/ tidak membantu pelaksanaan praktikum/ penelitian.
5) Melalaikan/ tidak melayani peminjaman alat-alat praktikum/ penelitian tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
6) Membocorkan atau memberikan soal ujian yang akan diujikan.
7) Melalaikan/ tidak membantu keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Teknisi Akademik
1) Melalaikan keberadaan, keutuhan, kebersihan, dan kesiapan pakaian/ alat sumber
belajar yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Melalaikan/ tidak melayani peminjaman/ pemakaian alat sumber belajar tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3) Melalaikan/ tidak mengawasi dan membantu dalam pengoperasian alat sumber
belajar.
4) Membocorkan atau memberitahukan soal ujian yang akan diujikan.

D. Mahasiswa
Tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik bagi mahasiswa meliputi
kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Keduanya berhubungan dengan pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
penulisan karya ilmiah serta pengabdian kepada masyarakat.

1. Kegiatan Intrakurikuler

a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

1) Melalaikan/ tidak mengikuti kuliah atau kegiatan kurikuler lainnya tanpa


memberitahu dan atau tanpa alasan yang jelas kepada dosen/program studi.
2) Mengganggu dalam proses belajar mengajar di kelas.
3) Melanggar nilai dan norma kejujuran ilmiah baik langsung maupun tidak
langsung dalam mengikuti ujian atau bentuk evaluasi lainnya dalam proses
pembelajaran.
4) Melakukan interaksi dan tindakan yang mengandung unsur komersial dan/
atau a-susila dengan dosen/ karyawan sesama mahasiswa dalam usaha
memperoleh soal atau nilai hasil ujian atau fasilitas belajar dan fasilitas lain
untuk memperoleh keuntungan pribadi, sehingga menodai proses
pembelajaran.
5) Mempunyai sikap tidak terbuka terhadap kritik/ koreksi dalam proses
pembelajaran di kelas/ kampus demi mempertahankan pandangan/
pendapat/kepentingan pribadi dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas
kurikuler.
6) Menyembunyikan atau tidak menyebutkan sumber informasi ilmiah yang
diperoleh dari orang lain dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas kurikuler.
7) Menyuruh mahasiswa yunior melakukan suatu tugas di luar tugas yang
resmi.
b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah atau Publikasi
1) Mengaburkan rancangan penelitian dengan tidak menjelaskan rancangan
tersebut untuk penulisan skripsi selengkapnya secara jujur kepda sumber
data, sehingga menimbulkan kecurigaan dan kekhawatiran, bahkan
ketakutan warga masyarakat yang diteliti.
2) Melakukan manipulasi atau bahkan memalsukan data (primer dan atau
sekunder) untuk kepentingan pembenaran suatu pandangan atau
kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu, sehingga hasil penelitian
untuk skripsi tidak ilmiah.
3) Melakukan plagiarisme sebagian atau seluruh hasil penelitian atau kajian
orang lain dalam rangka penulisan skripsi.
4) Melakukan penulisan skripsi yang mengandung unsur-unsur yang
bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai kebenaran ilmiah.

c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat

1) Melakukan tindakan di luar ketentuan dan norma-norma akademik dalam


kegiatan KKP, sehingga merugikan nama baik lembaga/ sivitas akademika.
2) Melakukan tindakan di luar ketentuan dan norma-norma akademik dalam
kegiatan KKP sehingga menimbulkan ketegangan bahka keresahan dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

1) Mengikuti berbagai kegiatan akademik (diskusi ilmiah, seminar, lokakarya,


lomba karya ilmiah, dan sebagainya) di dalam atau di luar kampus tanpa
kesungguhan berpartisipasi secara akademis, tetapi lebih mengutamakan
untuk memenuhi kepentingan pribadi atau menyenangkan pihak-pihak
tertentu.
2) Mengikuti berbagai kegiatan akademik atas nama lembaga/ sivitas
akademika tanpa sepengetahuan dan persetujuan program studi dan
institusi.
3) Mengemukakan pandangan/pendapat yang bersifat provokatif-politis dalam
berbagai kegiatan akademik, sehingga menimbulkan ketegangan/
kerusuhan sosial dalam kehidupan masyarakat luas.
4) Melakukan berbagai kegiatan kemahasiswaan (pengembangan minat dan
kegemaran, organisasi, kesejahteraan, bakti sosial, dan sebagainya) yang
bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai kebenaran ilmiah.

b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah dan Publikasi

1) Melakukan kegiatan penelitian/ kerja praktek atas inisiatif sendiri yang


mengandung unsur pelanggaran terhadap norma-norma kegiatan akademik.
2) Melakukan berbagai tindakan yang mengandung unsur provokatif-politis
dalam rangka kegiatan penelitian atas inisiatif sendiri, sehingga
menimbulkan keresahan dan gangguan kehidupan masyarakat luas.
3) Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalui berbagai kegiatan
akademik dan atau media massa yang mengandung unsur-unsur yang
bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai kebenaran ilmiah.
4) Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalu berbagai kegiatan
akademik dan atau media massa yang mengandung unsur-unsur provokatif-
politis, sehingga menimbulkan keresahan, kerusuhan dalam kehidupan
masyarakat luas.

c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat

1) Melakukan berbagai tindakan dalam kegiatan pengabdian kepada


masyarakat atas inisiatif sendiri atau atas anjuran bagian/ program studi
yang mengandung unsur pelanggaran terhadap etika dan norma-norma
kegiatan akademik.
2) Mengemukakan pandangan/ pendapat dalam rangka kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang mengandung unsur-unsur yang bertentangan
dengan sifat dan nilai-nilai kebenaran ilmiah.
3) Mengemukakan pandangan/ pendapat dalam rangka pengabdian kepada
masyarakat yang mengandung unsur provokatif-politis, sehingga
menimbulkan gangguan atau bahkan rusaknya tata kehidupan masyarakat
luas.
BAB IV

PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI

A. Pemberian Penghargaan

Penghargaan atau award diberikan kepada sivitas akademika atas dasar prestasi kerja,
hasil kerja (kinerja), dan usaha yang membawa harum nama almamater, atau
pengalaman kerja yang ditempuh tanpa cacat/ cela selama 10, 20, 30 tahun atau lebih.
Penghargaan dapat berupa kata-kata (lisan), pemberian sertifikat, piagam, dan atau
berbentuk barang.
Jenis Penghargaan
Jenis penghargaan yang diberikan bergantung kepada berbagai kriteria, antara lain jenis
pengabdian, prestasi, jasa, dan bentuk lain yang sangat menguntungkan bagi kemajuan
institusi. Jenis penghargaan dapat berupa:
1) Pujian secara lisan;
2) Ucapan terima kasih;
3) Sertifikat keberhasilan;
4) Surat penghargaan;
5) Hadiah berupa barang/uang/cindera mata;
6) Peningkatan fasilitas;
7) Pembebasan SPP;
8) Pengiriman ke luar negeri;
9) Pemberian Doktor Honoris Causa dari Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya
Informatika;
10) Peloncatan jabatan fungsional untuk dosen;
11) Publisitas.
B. Pemberian Sanksi
Sanksi diberikan kepada sivitas akademika atas dasar pelanggaran terhadap Etika
Akadmik dan Tata Krama Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, yang dapat
membawa dampak negatif terhadap kinerja Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya
Informatika dan yang dapat membawa gambaran (image) buruk tentang Sekolah Tinggi
Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika di mata masyarakat luas.
1. Jenis Sanksi
Jenis sanksi yang dijatuhkan bergantung kepada berbagai kriteria antara lain jenis
pelanggaran, berat-ringannya, dan fakta-fakta lain. Jenis sanksi dapat berupa:
1) teguran langsung oleh ketua program studi / sekolah tinggi;
2) peringatan ringan secara tertulis;
3) peringatan sedang secara tertulis;
4) peringatan keras secara tertulis;
5) penonaktifan tugas selama jangka waktu tertentu;
6) usulan untuk mengundurkan diri dari sivitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu
Komputer Cipta Karya Informatika.
7) Pengumuman semua tingkat sanksi secara lisan atau tertulis kepada publik,
bergantung kepada berat ringannya pelanggaran.
a. Sanksi Pimpinan Akademik
Jenis sanksi untuk pimpinan akademik dapat berupa:
1) Pimpinan akademik yang melanggar etika dapat diberi peringatan baik
lisan maupun tertulis oleh atasannya atau lembaga normatif institusi.
2) Unsur pimpinan yang sudah mendapat peringatan lisan/ tertulis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, tetapi mengulangi perbuatannya, dapat
diberhentikan dari jabatannya oleh pejabat yang mengangkatnya atas usul
atasan langsung atau lembaga normatif yang terkait.
3) Seorang pejabat yang dipilih atas usul lembaga normatif bila benar-benar
melanggar etika akademik dan tidak memperhatikan teguran-teguran dari
pejabat atau lembaga yang berwenang dapat diberhentikan oleh pejabat
yang mengangkatnya atas usul tertulis dari badan normatif.
b. Sanksi Dosen
Jenis sanksi untuk dosen dapat berupa:
1) tidak boleh membimbing untuk waktu tertentu jenjang pendidikan S1;
2) tidak boleh mengajar untuk waktu tertentu di semua jenjang pendidikan;
3) tidak boleh menguji untuk waktu tertentu di semua jenjang pendidikan;
4) tidak diusulkan untuk naik jabatan fungsional/ pangkat/ golongan untuk
waktu tertentu atau diturunkan pangkatnya;
5) diusulkan diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri;
6) diusulkan diberhentikan tidak dengan hormat.
c. Sanksi Karyawan Fungsional
Jenis sanksi untuk karyawan fungsional dapat berupa:
1) dipindahkan menjadi karyawan biasa;
2) ditangguhkan kenaikan pangkatnya/ golongannya;
3) diturunkan pangkatnya/golongannya;
4) diberhentikan dengan hormat;
5) diberhentikan dengan tidak hormat.
d. Sanksi Mahasiswa
Jenis sanksi untuk mahasiswa dapat berupa:
1) tidak boleh mengikuti kuliah dan ujian untuk beberapa mata kuliah/
seluruhnya;
2) dianjurkan untuk pindah ke perguruan tinggi lain;
3) diputus-studikan (drop out).

2. Lama Sanksi

Lamanya suatu sanksi bergantung kepada jenis sanksi/ berat ringannya dan jenis
pelanggaran dan/ atau pertimbangan-pertimbangan lainnya.

3. Pernyataan Keberatan

Pihak yang kena sanksi dapat mengajukan pernyataan keberatan.


a. Pernyataan keberatan dapat diajukan oleh yang bersangkutan terhadap
sanksi yang dijatuhkan.
b. Pernyataan keberatan diajukan kepada instansi yang lebih tinggi dari pihak
yang menjatuhkan sanksi.
c. Pernyataan keberatan harus diajukan secara tertulis oleh yang bersangkutan
selambat-lambatnya dua minggu setelah surat keputusan diterima.

4. Rehabilitasi

Rehabilitasi dapat dilakukan:


a. Bila sanksi yang dijatuhkan di tingkat program studi tidak dapat diterima
oleh yang bersangkutan karena merasa tidak bersalah, yang bersangkutan
dapat mengajukan naik banding ke tingkat institusi.
b. Bila ternyata pada tingkat akhir yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah,
pihak institusi berhak merehabilitasi nama baik yang bersangkutan dengan cara
tertulis atau melalui publisitas.
BAB V
PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI

A. Pelaksanaan Pemberian Penghargaan

Setiap sivitas akademika berhak mendapat penghargan bila berprestasi dan membawa
nama baik jurusan/institusi. Dalam hal pemberian penghargaan akan dilibatkan pihak
yang berwenang memberi penghargaan dan proses pemberian penghargaan.

1. Pihak yang berwenang memberi penghargaan

Pihak yang berwenang memberi penghargaan adalah:


a. Ketua program studi yang bersangkutan, bila sifatnya intern atau dalam lingkup
kecil.
b. Ketua Sekolah Tinggi, bila sifatnya lebih luas dan membawa nama baik institusi
atau yang diusulkan oleh jurusan untuk dosen dan karyawan fungsional.
c. Ketua program studi dibantu oleh tim kecil yang dibentuk di senat sekolah tinggi
yang keanggotaannya terdiri atas anggota Senat dan Panitia Penilaian Pemberian
Penghargaan bagi Orang-orang yang Berjasa kepada Sekolah Tinggi Ilmu
Komputer Cipta Karya Informatika yang diketuai oleh Sekretaris Senat Sekolah
Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika pada kondisi yang sifatnya lebih
umum dan mencangkup institusi serta kepentingan nasional.

2. Proses Pemberian Penghargaan

Pemberian penghargaan dilaksanakan setelah proses berikut:


a. Ketua program studi, sebelum memberikan penghargaan meminta kepada yang
bersangkutan memberikan data sebagai bukti berprestasi atau berjasa baik
berupa sumbangan pemikiran atau karya nyata.
b. Ketua Sekolah Tinggi, sebelum memberi penghargaan, meneliti dahulu data
yang diusulkan oleh program studi untuk dosen, atau oleh Sekretaris program
studi untuk mahasiswa, atau oleh bagian kepegawaian untuk karyawan
fungsional, atau oleh tim khusus yang dibentuk untuk maksud tersebut.
c. Ketua Sekolah Tinggi, sebelum memberi penghargaan, meneliti dahulu data
yang diusulkan oleh ketua program studi, atau tim khusus yang dibentuk untuk
maksud tersebut.
d. Ketua Sekolah Tinggi dalam mengambil keputusannya dibantu oleh tim kecil
sebagaimana dimaksudkan dalam butir (d) pada Bab V A.1.
B. Pelaksanaan Pemberian Sanksi

1. Pihak yang berwenang memberi sanksi

Pihak yang berwenang memberi sanksi adalah:


a. Ketua program studi yang bersangkutan, bila sifatnya intern atau dalam lingkup
kecil.
b. Ketua Sekolah Tinggi, bila sifatnya lebih luas atau bila sanksi dari ketua
program studi yang diusulkan oleh program studi untuk dosen dan karyawan
fungsional, tim khusus yang dibentuk untuk masalah tersebut, tidak diindahkan/
tidak dilaksanakan.
c. Ketua Sekolah Tinggi, bila sifatnya lebih umum, bila sanksi yang dijatuhkan
oleh ketua sekolah tinggi yang diusulkan oleh sekolah tinggi / tim khusus yang
dibentuk untuk itu, tidak diindahkan/ tidak dilaksanakan.
d. Ketua Sekolah Tinggi akan mengesahkan keputusan Keputusan senat Sekolah
Tinggi, dalam hal terjadinya butir (c).
e. Ketua Sekolah Tinggi melaksanakan keputusan Senat setelah membahas
keputusan tim ahli bersifat ad-hoc atau tetap yang keanggotaannya terdiri atas
orang-orang ahli terpilih yang dibentuk Senat Sekolah Tinggi dan disahkan oleh
Ketua Sekolah Tinggi.

2. Proses pemberian sanksi

Pemberian sanksi dilaksanakan setelah proses berikut:


a. Ketua program studi, sebelum menjatuhkan sanksi terlebih dahulu memanggil
yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi disertai bukti-bukti yang relevan.
b. Sebelum diberikan sanksi, yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri.
c. Sebelum menjatuhkan sanksi, dekan meneliti dahulu data yang diusulkan oleh
program studi untuk dosen, oleh Sekretaris program studi untuk mahasiswa,
oleh Sekretaris program studi untuk karyawan fungsional, atau tim khusus untuk
itu/ majelis etika akademik, kemudian memanggil yang bersangkutan untuk
diminta klarifikasi dan pembelaan diri disertai bukti-bukti yang berkaitan.
d. Ketua Sekolah Tinggi setelah menerima usulan pemberian sanksi dari program
studi, menyerahkan seluruh berkas kepada Senat Sekolah Tinggi dan Senat
memanggil Tim ahli yang bersifat ad-hoc yang telah dibentuk berdasarkan Bab
V.B.1.c untuk dipelajari dan membahasnya, serta dibuat keputusan.
e. Senat membahas hasil keputusan Tim (butir d) dan setelah mendengarkan
penjelasan dari Tim.
f. Senat menyerahkan keputusan pada butir (e) kepada Sekretaris Senat, dan
Sekretaris Senat meneruskannya kepada Ketua Sekolah Tinggi untuk
dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai