1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

POTENSI PENGGUNAAN MINYAK KEMIRI (Candlenut oil) SEBAGAI

PELEMBAB

Thariqa Haya Razak, Rise Desnita, Desy Siska Anastasia

Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak

Jln. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak

Email: [email protected]

ABSTRAK

Minyak kemiri dapat digunakan sebagai pelembab dimana minyak kemiri


mudah terserap ke dalam kulit (tidak meninggalkan lapisan berminyak) membuat
permukaan kulit menjadi licin, halus, dan lembut. Pelembab adalah bahan yang
berfungsi untuk mengurangi tanda atau gejala kulit kering, bersisik, serta kasar.
Pada jurnal ini membahas penggunaan minyak kemiri (Candlenut oil) sebagai
pelembab.

Kata kunci : Minyak kemiri, pelembab

ABSTRACT

Candlenut oil can be used as a moisturizer that candlenut oil is easily


absorbed into the skin (does not leave an oily film) making the surface of the skin
smooth and soft. Moisturizer is an ingredient that works to reduce signs or
symptoms of dry, scaly, and rough skin. This journal discusses using of Candlenut
oil as a moisturizer.

Key words: Candlenut oil, moisturizer


PENDAHULUAN

Kulit merupakan bagian terbesar pada tubuh manusia yang terletak di


bagian terluar atau permukaan tubuh yang berinteraksi langsung dengan
lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari, kulit terus-menerus berinteraksi dengan
paparan sinar matahari, berbagai produk kosmetik, benda-benda sekitar, dan
kondisi lingkungan lainnya berupa kabut asap, polusi dan suhu yang ekstrim yang
menyebabkan kulit menjadi kering. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan
pelembab yang dapat menjaga kelembaban kulit dan mencegah kulit menjadi
kering. (1)

Pelembab adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi tanda atau


gejala kulit kering, bersisik, serta kasar dan membuat kulit menjadi halus dan
lembut (Schlieman and Elsner, 2007).(2) Istilah "pelembab" pada sediaan kosmetik
pertama kali digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang melembabkan atau
(8)
menghidrasi kulit, dan sering kali merupakan emulsi bahan berminyak dan air.
Salah satu bahan alam yang dapat berfungsi sebagai pelembab adalah minyak
kemiri.

Ahli kimia kosmetik melaporkan bahwa minyak kemiri memiliki tekstur


yang sangat baik saat diaplikasikan ke permukaan kulit. Minyak kemiri mudah
terserap ke dalam kulit (tidak meninggalkan lapisan berminyak) membuat
(3)
permukaan kulit menjadi licin, halus, dan lembut. Berdasarkan uraian di atas,
dalam review ini akan dibahas mengenai potensi minyak kemiri digunakan
sebagai pelembab.

METODOLOGI PENULISAN

Metode yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mencari sumber atau
literatur dalam bentuk data primer berupa jurnal nasional maupun jurnal
internasional. Pencarian literatur berupa artikel ataupun jurnal menggunakan
media internet dari situs seperti NCBI, Pubmed, dan Google Scholar
MONOGRAFI MINYAK KEMIRI

Minyak kemiri adalah jenis semi drying oil, berbentuk cair pada suhu
kamar, berbentuk padat pada suhu -15ºC dan lebih cepat mengering di udara
terbuka dibandingkan dengan linseed oil. Kandungan minyak atsiri pada minyak
kemiri membuat minyak ini mudah menguap. Minyak kemiri memiliki sifat
mudah teroksidasi karena sebagian besar tersusun oleh asam lemak tak jenuh,
(4)
ditunjukkan dengan bilangan iodine yang tinggi yaitu sebesar 136 –167.

KANDUNGAN MINYAK KEMIRI

Kandungan asam lemak pada minyak kemiri dapat berupa asam palmitat,
asam oleat dan asam linoleat. Asam lemak palmitat dan stearat termasuk golongan
asam lemak jenuh, sedangkan asam oleat dan linolenat termasuk golongan asam
lemak tak jenuh (5). komposisi asam lemak pada minyak kemiri dapat dilihat pada
tabel 1. (5)

Tabel 1. Komposisi asam lemak pada minyak kemiri.(29)


Asam Lemak Jumlah (%)
Asam lemak jenuh
Asam palmitat 55
Asam stearat 6,7
Asam lemak tak jenuh
Asan oleat 10,5
Asam linoleat 48,5
Asam linolenat 28,5

KEGUNAAN MINYAK KEMIRI

Minyak kemiri mempunyai sifat mudah menguap dibanding dengan


minyak jenis lain seperti linseed oil (minyak biji rami) sehingga sering digunakan
sebagai minyak pengering, cat, pernis, dan bahan bakar dalam industri. Selain itu,
dalam bidang kosmetik minyak kemiri biasa digunakan sebagai bahan utama
pembuatan shampo dan minyak rambut hal ini didasari dengan ekstrak etanolik
70% biji kemiri dengan konsentrasi 5% mampu membantu menguatkan dan
mengembalikan kesehatan rambut serta melancarkan sirkulasi darah terutama di
(6)
area kepala dan merangsang pertumbuhan rambut. Manfaat minyak kemiri di
kehidupan masyarakat diantaranya adalah dapat digunakan untuk, mengobati
diare, sakit gigi, penyakit kulit seperti eczema, psoiaris dan luka bakar terutama
luka bakar yang disebabkan oleh kemoterapi dan radioterapi .(7) Ahli kimia
kosmetik melaporkan bahwa minyak kemiri memiliki tekstur yang sangat baik
saat diaplikasikan ke permukaan kulit. Minyak kemiri mudah terserap ke dalam
kulit (tidak meninggalkan lapisan berminyak). Terlihat permukaan kulit menjadi
licin, halus, dan lembut. Minyak kemiri dapat berfungsi sebagai emolliet yang
baik hal ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh sediaan lotion yang
mengandung minyak kemiri sebesar 10% menghasilkan sediaan yang terpenetrasi
dengan baik di kulit, dapat melembabkan, aman digunakan dan tidak mencemari
lingkungan. (3)

KESIMPULAN

Terdapat tiga komponen mayor asam lemak dalam minyak kemiri yang
berperan sebagai pelembab, yaitu asam palmitat, asam oleat dan asam linoleat.
Minyak kemiri berpotensi sebagai pelembab di dalam kosmetik dengan
konsentrasi sebesar 5% - 15%.

DAFTAR PUSTAKA

1. Wang Y, Li J, Shang Y, Zeng X. Study on the development of wax emulsion


with liquid crystal structure and its moisturizing and frictional interactions
with skin. Colloids Surfaces B Biointerfaces. 2018;171:335-342.
doi:10.1016/j.colsurfb.2018.07.039
2. Schliemann S, dan Elsner P, 2007. Skin Protection: Practical Application in
The Occupational Setting. Switzerland: Reinhart Duck
3. Ako, H., Fujikawa, L., & Gray, D. (1993). Emollient Action Of Kukui
Nut Oil. Journal-Society Of Cosmetic Chemists, 44, 239-239.
4. Arlene, A. (2013). Ektraksi Kemiri dengan Metode Soxhlet dan
Karakterisasi Minyak Kemiri. Jurnal Teknik Kimia USU. (2): 2. 6-10.
UnPar: Bandung.
5. Dewi, Komala (2012) Isolasi Minyak Kemiri. Sumatera Utara :
Universitas Sumatera Utara.
6. Arlene et al. (2010) Pengaruh Temperatur dan Ukuran Biji Terhadap
Perolehan Minyak Kemiri pada Ekstraksi Biji Kemiri dengan
Penekanan Mekanis. Yogyakarta : Universitas Katolik Parahyangan
7. Gunstone, F. D. (2011). Vegetable Oils in Food Technology: Composition,
Properties and Uses. 2nd Edition. Willy-Blackell Company
8. Barton, S. (2012). The Composition and Development of Moisturizers. In:
Treatment of Dry Skin Syndrome (Lodén, M and Maibach, H.I., eds,) pp. 313-
339, Springer Berlin Heidelberg, Heidelberg

Anda mungkin juga menyukai