4288 Full Text
4288 Full Text
4288 Full Text
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Skripsi Dan
Mendapatkan Gelar Sarjana (S1) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
MUFIDAH NUR
NIM 10540 9409 14
“Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu dan orang yang
(QS. Al-Mujadalah:11)
Allah SWT
Yang telah memberikan rahmat & hidayah-nua sehingga penulis diberi
kemudahan dan kelancaran dalam pembuatan skripsi ini.
Ibuku Tercinta
Kupersembahkan bakti hidupku demi bahagiamu, karena aku percaya
bahwa ridho allah ada melalui restu dan doamu.
Kak Rizal & kak Rhara
Terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini sehingga aku
bisa menyelesaikan studi.
Muhammad Aslam Sabri
Kamu adalah tujuan hidupku, terima kasih atas semangat, dorongannya
dan selalu berada disisku.
Sahabatku
Terima kasih atas persahabatan kita selama 4 tahun lamanya hingga
saat ini, baik suka maupun duka yang kita jalani bersama (Nisa, kartini,
Suci).
ABSTRAK
Kata Kunci: Media Multiply Card dalam pembelajaran matematika Perkalian dan
Hasil belajar Matematika.
KATA PENGANTAR
Makassar”.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
Makasar. Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
Tajuddin dan ibunda Kasmah yang telah mencurahkan kasih sayang dan
cintanya dalam membesarkan, dan mendidik penulis serta doa restu yang
kepada :
MM. dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dr. Erwin Akib,
untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Bapak dan Ibu dosen
jurusan PGSD yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi
penulis.
Makassar. Drs. Abd Rahim yang telah memberikan izin penelitian. Guru
yang telah mendukung dan membantu dalam penelitian ini yang tidak bisa
imbalan disisi Allah swt sebagai amal ibadah, dan semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin
Billahifissabililhaq FastabiqulKhaerat.
Penulis,
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
A. Tinjauan Pustaka............................................................................... 6
B. Pembahasan ...................................................................................... 45
A. Simpulan ........................................................................................ 47
B. Saran ............................................................................................... 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................... 51
Tabel
Halaman
3.5 Standar ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas IV/B ............. 33
xii
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Matematika ...................................... 39
Gambar
Halaman
Bagan
Lampiran 1: .............................................................................................................. 54
2. Lembar Permohonan Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP... 56
3. Lembar Permohonan Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik .. 57
Lampiran 2: .............................................................................................................. 58
Lampiran 3: .............................................................................................................. 62
Lampiran 4: .............................................................................................................. 73
Lampiran 5 : ............................................................................................................. 80
Lampiran 6: .............................................................................................................. 83
Dokumentasi ............................................................................................................. 95
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengembangan SDM, tenaga pendidik dalam hal ini guru sebagai salah satu
wajib diajarkan kepada siswa sejak jenjang sekolah dasar (SD). Heruman,
siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapat
memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat di
pahami dan dimengerti oleh siswa”. Merujuk pada berbagai pendapat para ahli
maka guru hendaknya dapat menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien
bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan siswa yang berada di usia
pada umunya siswa masih berada pada tahap operasional konkret. Hal ini
“siswa yang umurnya berkisaran 6-13 tahun mereka berada pada fase
operasional konkret.’’ yaitu tahap umur pada anak-anak usia sekolah dasar
tidak dapat memahami operasi dalam konsep yang bersifat abstrak apabila
intelektual anak sekolah dasar yang masih dalam tahap operasi konkret, maka
diharapkan oleh pemerintah yang ditandai dengan hasil belajar yang rendah.
Fakta tentang rendahnya hasil belajar siswa Indonesia ditemukan oleh peneliti
ketika melaksanakan observasi magang 2 pada tanggal 1 agustus 2016 di SD
Inpres Maccini Sombala. Berdasarkan data nilai UAS siswa kelas IV semester
I tahun 2016/2017, dari 5 mata pelajaran yang diujikan pada ujian nasional
(UN) sekolah dasar (SD) yaitu PPkn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan
terendah.
faktor baik dari siswa maupun guru. Faktor yang berasal dari siswa adalah
berkembangnya daya nalar, tidak memiliki sikap kritis, dan kurang kreatifitas
salah satunya media media kartu. Media kartu khususnya media kartu domino
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh media multiply card dalam
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar
meningkatkan prestasi dalam hidupnya. Hal ini berarti bahwa kegiatan utama
belajar adalah proses yang mengarah pada perubahan berdasarkan proses dan
pengalaman. Perubahan yang semula belum tahu menjadi tahu, yang belum
disekolah yang merupakan hal yang kompleks yang dipandang dari dua
subjek, yaitu dari siswa dan dari guru”. Gage 1984, (Sagala 2012:13) “Belajar
adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya akibat dari
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau
c. Belajar menguasai rantai atau rangkaian hal (Chaining Learning) tipe ini
keterampilan motorik.
belajar bersifat asisosiatif tingkat tinggi, karena biarpun asosiasi belajar ini
g. Belajar aturan atau hukum-hukum (Rule Learnig) tipe belajar dengan cara
macam-macam aturan.
Cara belajar yang baik secara umum adalah belajar secara efisien
(mampu) yang ditampakkan pada komitmen yang tinggi untuk
memenuhi waktu yang telah diatur, mampu mengatur keuangan,
rajin melaksanakan tugas-tugas belajar, sungguh-sungguh
menghadiri palajaran, datang kesekolah tepat waktu, cahaya ruang
yang cukup , lingkungan yang tenang, menyusun catatan pelajaran
yang lengkap dan rapi, dan tersedia buku pelajaran yang baik dan
cukup disekolah.
a. Hasil Belajar
Pernyataan tersebut berarti bahwa pada saat siswa belajar maka pada
ahli bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang
(psikologis). Faktor eksternal adalah faktor yang ada di lingkungan diri yang
belajar yang meliputi strategi dan metode yang di gunakan untuk melakukan
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri. Yang meliputi faktor fisiologis atau faktor kesehatan dan cacat tubuh,
faktor psikologis atau faktor yang meliputi perhatian, bakat, minat, dan
kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
siswa. Yang meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut
a. Pengertian Pembelajaran
yang terjalin dalam pembelajaran dapat berupa komunikasi antara guru dengan
siswa belajar secara aktif dan menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
interaksi peserta didik dengan pendidik dean sumber belajar pada suatu
wahana yang dimuati pesan yang akan disampaikan oleh guru dan dipelajari
oleh siswa”. Hal ini berarti penggunaan media memiliki peran yang
disampaikan.
siswa memerlukan alat bantu media, dan alat peraga yang dapat memperjelas
apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan
dimengerti oleh siswa”. Hal ini dikarenakan, hakikat belajar menurut Brownell
adalah suatu proses yang bermakna, termasuk dalam hal ini adalah belaajar
matematika.
tentang dunia tempat kita hidup”. Siswa harus benar-benar memahami makna
dari topik yang sedang dipelajari dan mengetahui makna dari simbol yang
dilaksanakan oleh minimal dua pelaku yaitu pendidik (guru) dan peserta didik
komunikasi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, ataupun siswa
dengan siswa.
menjelaskan bahwa:
Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara
informal dalam pembelajaran dikelas. Walaupun penemuan tersebut
sederhana dan bukanhal yang baru bagi orang yang telah mengetahui
sebelumnya, tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan
sesuatu hal yang baru.
matematika sebagai mata pelajaran. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran
bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data. Ketiga aspek pada
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
6. Hakikat Media Pembelajaran
diartikan sebagai wahana yang dimuati pesan yang akan disampaikan oleh
guru dan dipelajari oleh siswa”. Selain itu juga untuk memotivasi belajar
bentuk symbol, angka, tulisan dan lisan) makin penting kehadiran media
pengalaman belajar.
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang ikut
5) Membangkitkan motivasi.
media adalah media yang dipilih harus tepat sasaran. Media yang sesuai
besar.
mengalihkan fokus.
bermain yang jelas. Ciri utama media ini adalah dimainkan secara
kontes antara pemain satu dengan pemain lain dengan mengikuti aturan
tertentu”. Pengertian media ini lebih mengarah pada makna media sebagai
unsur-unsur pada media meliputi tujuan media, alat media (perangkat media
aturan dan tujuan tertentu. Sehingga media dalam penelitian ini dimaknai
sebagai tujuan media, alat media, cara membuat, dan cara bermain. Oleh
karena itu, pengembangan media pada media multiply card meliputi tujuan
media juga berlaku pada media berupa media. Oleh karena itu, tujuan pada
kelas IV.
Kartu multiply card pada tiap set media adalah sebanyak 36 kartu
merupakan bahan yang mudah diperoleh bahkan dengan harga yang murah.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan guru untuk memperoleh bahan baku
utama pembuat kartu multiply card dapat dijadikan salah satu pertimbangan
bahwa media multiply card layak dijadikan media pembelajaran. Hal ini
media yang baik yaitu mudah diperoleh atau mudah dibuat sendiri”.
Kartu multiply card selain memperhatikan kartu berdasarkan prinsip
media visual, juga memperhatikan materi dalam kartu yaitu elemen bilangan
(2016:26) menyatakan bahwa “Pada tiap set media multiply card sebanyak 36
pada tiap kartu terdapat 144 daerah segitiga atau 72 pasang operasi hitung
perkalian”. Media media multiply card dalam hal ini memiliki media utama
berupa kartu.
Media multiply card dapat dimainkan oleh 2, 3, 4, atau 6 orang. Hal ini
bertujuan agar kartu multiply card dapat habis dibagi pada tiap pemain.
Kegiatan utama pada media multiply card adalah kegiatan memasagkan kartu
satu-satu.
bernilai benar apabila pasangan soal dan jawaban benar dan memiliki warna
daerah segitiga yang sama. Pemain dapat memasangkan kartu sesuai urutan
tepat.
Kegiatan memasangkan satu-satu pada media multiply card dilengkapi
awal pada media domi numbers. Sehingga pengadaan ketentuan pada kegiatan
Zahar, (2009:24) “Bahwa semua anak memiliki gaya belajar namun salah
satunya adalah gaya belajar kinestetik lebih kuat dalam menari dan olahraga,
perkalian.
kartu hitung dan untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara
pemanfaatan media media kartu hitung dengan peningkatan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika kelas III. Hasil dari analisis yang telah
dengan sumber data guru diperoleh hasil sebesar 84%, yang berarti baik
hitung tergolong baik sekali. Sedangkan uji hasil tes diperoleh t hitung lebih
besar dari t tabel. Maka data ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media
media kartu hitung dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika pokok bahasan operasi hitung campuran kelas III SDN
domino pada siswa SLB di Padang untuk mata pelajaran matematika. Alasan
sebesar 87,06%.
yang menarik dan tepat bagi siswa SD Inpres Maccini Sombala khususnya
C. Kerangka Pikir
suatu media supaya pesan secara mudah dapat tersampaikan. Media yang
perlu diperhatikan/ dipenuhi. Pengaruh media media multiply card yang sesuai
Pre-test
Post-test
Analisis
Ada
D. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
pembanding (kelas kontrol). Pada desain penelitian ini terdapat pretest dan
posttest. Dengan demikian hasil penelitian dapat diketahui lebih akurat, karena
Sumber: O1 X O2 Sugiyono
(2017: 74)
27
Keterangan:
O1: Tes awal yang diberikan sebelum diberikan perlakuan mengenai media
multiply card.
X: Perlakuan.
O2: Tes akhir yang diberikan setelah dilakukan perlakuan mengenai media
multiply card.
1. Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel
populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini, sampel diambil adalah siswa
kelas IV A SD Inpres Maccini Sombala Kecamatan Tamalate Kota Makassar
dengan menggunakan simple rondom sampling yaitu dipilih satu kelas secara
acak.
Jenis Kelamin
Objek Banyak Siswa
Laki-laki perempuan
Kelas IV/B 17 24 41
Jumlah 41
Sumber : Tata Usaha SD Inpres Maccini Sombala Tahun 2018
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai
atau sifat yang berdiri sendiri. Sedangkan menurut Kerlinger 1973 (Sugiono
pelajari”.
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya veriabel
Dalam penelitian ini variabel bebas diberi simbol X dan variabel terikat diberi
hitung perkalian dikatakan efektif apabila ketuntasan hasil belajar siswa telah
E. Instrumen Penelitian
meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.
eksperimen yang diawali dengan pemberian tes awal (Pre-test) dan tes akhir
(Post-test).
Tes Hasil Belajar Siswa
menggunakan tes hasil belajar yang dibuat sesuai dengan materi operasi
ini dibuat oleh peneliti dalam bentuk soal essay dan setelah validasi, maka tes
hasil belajar tersebut layak digunakan dalam penelitian ini. Tes awal ini berisi
awal siswa sebelum implementasi dari media multiply card yang digunakan
tes awal ini, tindakan guru dengan mengimplementasikan media multiply card
Sedangkan tes akhir diberikan di akhir proses penelitian sebagai acuan untuk
Hasil Belajar
Data ini diperoleh dari tes yang digunakan guru setelah proses pembelajaran
berakhir. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk essay. Dalam
penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru kelas IV/B untuk mengawasi
yang telah dikumpul sebagai mana adanya, tanpa membuat kesimpulan yang
No Skor Kategori
1 90 ≤ X ≤ 100 Sangat Tinggi
2 80 ≤ X < 90 Tinggi
3 70 ≤ X < 80 Sedang
4 55 ≤ X < 70 Rendah
5 0 ≤ X <55 Sangat Rendah
Sumber : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
sedikit 70 dari skor ideal 100 sesuai dengan KKM (kriteria ketuntasan
Tabel 3.5 Standar ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas IV/B
Tingkat Penguasaan Kategori Ketuntasan
Belajar
0 70 Tidak tuntas
70 100 Tuntas
Sumber:
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Maccini Sombala
normalitas setelah itu dilakukan uji t-test sampel independen test keperluan uji
hipotesis.
normal atau tidak, pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah data hasil
maka H0 diterima bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
dan jika p < α maka H1 diterima bahwa data berasal dari populasi yang tidak
b. Uji Hipotesis
dan sesudah menggunakan media multiply card, maka digunakan rumus t-test,
∑
√
( )
Keterangan:
∑
2) Cara mencari ”Md” dengan menggunakan rumus:
Md =
Keterangan:
Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest
∑ : Jumlah dari gain (posttest - pretest)
N : Subjek pada sampel
(∑ )
3) ∑ Cara mencari ” X2d ” dengan menggunakan rumus:
X2d = -
Keterangan:
teknik uji-t satu sampel (One Sample t-test), teknik ini digunakan untuk
Pengajuan hipotesis data tes hasil belajar siswa akan diuji dengan
1) Jika taraf signifikan < (nilai sign < ) maka H1 ditolak dan H0
2) Jika taraf signifikan > (nilai sign > ) maka H1 diterima dan H0
A. Hasil Penelitian
belajar siswa berupa nilai dari kelas IV/B SD Inpres Maccini Sombala.
Data perolehan skor hasil belajar siswa kelas IV/B SD Inpres Maccini
orang diperoleh gambaran. Nilai tertinggi yaitu 90 yang diperoleh 2 orang dan
Data hasil belajar siswa sebelum perlakuan (pretest) pada siswa kelas
IV/B SD Inpres Maccini Sombala (dapat dilihat pada lampiran 5) bahwa nilai
tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90 diperoleh oleh 2 orang, sampel yang
yang mendapat nilai terendah yang diperoleh oleh siswa yaitu 10 berjumlah 4
orang.
Berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa perolehan nilai siswa
berada pada rentang 10 sampai dengan 90 dari rentang skor 0 sampai 100 yang
Berdasarkan hal tersebut, maka gambaran yang lebih jelas dan tersusun
rapi mulai nilai tertinggi menurun ke nilai terendah yang diperoleh siswa
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Sebelum Perlakuan (Pre-
test)
Statistik Nilai Statistik
Ukuran sampel 41
Skor ideal 100
Skor maksimum 90
Skor minimum 10
Rentang skor 80
Rata-Rata (Mean) 51,22
Standar Deviasi 22,93
Variansi 525,97
(Sumber : Data Diolah Dilampiran 6)
Pada Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil
menggunakan media multiply card yaitu 51,22 dan standar deviasi 22,93.
Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah 10 sampai dengan
Tabel 4.2 Distribusi Freskuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika
Persentase
No Skor Kategori Frekuensi
(%)
1 90 ≤ X ≤ 100 Sangat Tinggi 2 4,88%
2 80 ≤ X < 90 Tinggi 5 12,20%
3 70 ≤ X < 80 Sedang 5 12,20%
4 55 ≤ X < 70 Rendah 7 17,07%
5 0 ≤ X <55 Sangat Rendah 22 53,65%
Rata-Rata Hasil
= 51,22
Belajar
(Sumber : Data Diolah Dilampiran 6)
apabila memiliki nilai paling kurang 70. Dari tabel 4.3 diatas bahwa
jumlah murid yang tidak memiliki kriteria ketuntasan adalah 29 murid
diperoleh setelah diberikan posttest pada siswa kelas IV/B SD Inpres Maccini
Sombala
Data perolehan skor hasil belajar siswa kelas IV/B SD Inpres Maccini
orang diperoleh gambaran. Nilai tertinggi yaitu 100 yang diperoleh 11 orang
Data hasil belajar siswa setelah perlakuan (Posttest) pada siswa kelas
IV/B SD Inpres Maccini Sombala (dapat dilihat pada lampiran 5) bahwa nilai
tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 100 diperoleh oleh 11 orang, sampel yang
orang, yang mendapat nilai 70 berjumlah 7 orang, dan yang mendapatkan nilai
berada pada rentang 60 sampai dengan 100 dari rentang skor 0 sampai 100
Berdasarkan hal tersebut, maka gambaran yang lebih jelas dan tersusun
rapi mulai nilai tertinggi menurun kenilai terendah yang diperoleh siswa
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Murid Setelah Perlakuan
(Post-test)
Statistik Nilai Statistik
Ukuran sampel 41
Skor minimum 60
Rentang skor 40
Variansi 160,61
Pada Tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa skor rata-rata hasil
menggunakan media multiply card yaitu 84,88 dan standar deviasi 12,67.
Skor yang dicapai siswa tersebar dari skor terendah 60 sampai dengan
Sangat
5 0 ≤ X <55 0 0,00%
Rendah
Rata-Rata Hasil
= 84,88
Belajar
apabila memiliki nilai paling kurang 70. Dari tabel 4.6 diatas bahwa
tergolong berhasil.
normalitas setelah itu dilakukan uji t-test sampel independen test keperluan uji
hipotesis.
adalah :
yaitu 10,838 > 0,05 skor rata-rata untuk posttest menunjukkan nilai Pvalue> α
yaitu 10,838 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan skor pretest
b. Uji Hipotesis
Data yang diperoleh dari analisis pretest dan posttest siswa kelas IV/B
gain (d) dari masing-masing subjek maka nilai hasil posttest dikurang nilai
hasil pretest siswa maka dapat dijabarkan dalam rumus yaitu d= - , dimana
=60 dan =10. Maka didapatkan hasil d=60-10=50. Jadi nilai gain (d) yaitu
50, kemudian nilai gain dikuadratkan ( ) sehingga diperoleh hasil 502= 2500.
gain (d) dari masing-masing subjek maka nilai hasil posttest siswa dikurang
nilai hasil pretest siswa maka dapat dijabarkan dalam rumus yaitu d= - ,
dimana =90 dan =100. Maka didapatkan hasil d=100-90=10. Jadi nilai
gain (d) yaitu 10, kemudian nilai gain dikuadratkan ( ) sehingga diperoleh
hasil =100.
jumlah nilai dari keseluruhan pretest yaitu = 2100, jumlah nilai dari
keseluruhan posttest = 3480, jumlah nilai dari keseluruhan gain (d) = 1380 dan
=10,838
tHitung > tTabel atau 10,838 > 1,684 (Lampiran 6) Sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh dalam
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil yang ditemukan dalam penelitian.
dengan kategori yakni sangat rendah yaitu 53,65%, rendah 17,07%, sedang
12,19%, tinggi 12,19%, dan sangat tinggi berada pada persentase 4,88%.
Melihat dari hasil persentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil
tergolong rendah. Selanjutnya nilai rata-rata hasil posttest adalah 84,88 jadi
Matematika siswa juga meningkat yakni sangat tinggi yaitu 53,66%, tinggi
21,95%, sedang 17,07%, rendah 7,32%, dan sangat rendah berada pada
persentase 0,00%.
1,689. Oleh karena itu > pada taraf signifikansi 0,05, maka
hipotesis nol ( ) ditolak dan hipotesis alternative ( ) diterima yang berarti
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IV/B SD
Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan pada siswa yaitu pada awal
kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain atau
yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
Makassar.
BAB V
A. Simpulan
belajar siswa yaitu sangat rendah 53,65%, rendah 17,07%, sedang 12,20%,
dapat dilihat dari perolehan persentase yaitu sangat tinggi 53,66%, tinggi
21,95%, 17,07%, rendah 7,32% dan sangat rendah berada pada presentase
0,00%.
diperoleh tHitung= 10,838 dan tTabel = maka diperoleh tHitung > tTabel atau 10,838
> 1,684.
B. Saran
aplikasinya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, maka beberapa hal yang
Cipta.
Erlangga.
Suyono. Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep,
Landasan, Implimentasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.