6297 Full Text
6297 Full Text
6297 Full Text
SKRIPSI
Oleh
IKA NURJANNAH ARIF
10540 9498 14
1
2
3
4
5
6
“Masa depan ada ditangan kita sendiri, berusahalah sebaik mungkin demi masa depan
yang baik”
ABSTRAK
Ika nurjannah arif. 2019. Pengaruh lingkungan terhadap motivasi belajar murid
sd inpres bisara kec.bontonompo selatan kab. Gowa. Skripsi, jurusan pendidikan
guru sekolah dasar, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, universitas
muhammadiyah makassar. Dosen pembimbing: syarifuddin cn. Sida, dan idawati.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar murid sd inpres bisara
kec. Bontonompo selatan kab. Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk ada atau
tidaknya pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar murid sd inpres
bisara kec. Bontonompo selatan kab. Gowa.
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga tulisan
Muhammad saw. beserta keluarga dan para sahabat. Skripsi ini berjudul
Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa”. Yang diajukan untuk
Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak baik secara material maupun moril. Terutama kedua orang tua
penulis yang selama ini dengan senang hati dan penuh pengorbanan telah
memberikan biaya perkuliahan sejak awal sampai akhir studi. Kepada mereka
tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terima kasih yang tak terhingga dan
do’a yang tulus dari penulis semoga semua yang diberikan mendapat pahala dan
penghargaan kepada Dr. Syarifuddin Cn. Sida, M.Pd sebagai pembimbing I dan
9
Dr. Idawati, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan waktunya disela
skripsi ini sampai tahap penyelesaian; Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE., MM,
Makassar;. Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
proses perkuliahan;. Bapak dan Ibu Dosen, pegawai dan seluruh civitas
muhammadiyah makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas
bimbingan, arahan, dan jasa-jasa yang tak ternilai harganya kepada penulis;. Rifai,
S.Pdi selaku Kepala Sekolah Dasar Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan. Kab.
Gowa yang telah memberikan ijin penulis untuk meneliti;. Satriani, S.Pd selaku
wali kelas V Sekolah Dasar Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan. Kab. Gowa
yang telah berkenan memberi bantuan, informasi, dan kesempatan waktu untuk
dan dukungan kepada penulis selama pendidikan baik berupa morol maupun
di jurusan pendidikan guru sekolah dasar terkhusus kelas M yang telah bersama-
sama berusaha keras dan penuh semangat dalam menjalani studi dalam suka dan
duka. Kebersamaan akan menjadi sebuah kenangan yang indah;. Semua pihak
10
yang tidak bisa saya tuliskan namanya satu persatu namun tak mengurangi rasa
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai
Makassar, 2019
Penulis
11
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
TINDAKAN
G. Hipotesis .......................................................................................... 32
B. Pembahasan ...................................................................................... 48
A. Simpulan ........................................................................................... 52
B. Saran .................................................................................................. 53
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
13
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel. 4.2. Kriteria Interpretasi Persentase Skor Angket Motivasi Belajar .... 47
DAFTAR GAMBAR
Hal
DAFTAR LAMPIRAN
2. Lampiran II : Angket
BAB I
PENDAHULUAN
madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat. Sardiman (2009: 65)
Pendidikan di sekolah dasar (SD) sangatlah penting bagi murid karena hal ini
satuan pendidikan ini, tujuan yang ingin dicapai adalah meletakkan dasar
tujuan.
17
terutama guru kelas harus segera mencari penyebab dari masalah murid
kurangnya variasi yang dilakukan oleh guru atau kurangnya media pembelajaran,
tersebut tidak terdapat dorongan untuk belajar. Keadaan seperti ini perlu adanya
upaya untuk mendorong murid untuk belajar. Salah satu upaya untuk
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat memotivasi
Motivasi belajar murid berkaitan erat dengan lingkungan belajar murid itu
motivasi belajar murid. Lingkungan sekolah seperti para guru, staf administrasi,
Lingkungan sekolah secara fisik meliputi keadaan fisik sekolah, sarana dan
murid akan berinteraksi dengan sesama murid, guru dan warga sekolah yang
lainya. Namun terkadang ada beberapa murid yang kurang mampu berinteraksi
minder. Hal ini tentunya mampu mempengaruhi motivasi belajar murid. Apabila
hal ini tidak segera ditangani, maka murid akan mendapatkan hasil belajar yang
kurang memuaskan.
Selain adanya interaksi antara murid dengan murid lain, guru dan warga
sekolah lainya, motivasi belajar murid juga dapat dipengaruhi metode mengajar
yang mampu mengaktifkan murid. Metode mengajar yang tepat dan variatif
pelajaran yang didukung oleh adanya alat peraga akan memudahkan Murid untuk
memahami materi pelajaran. Alat peraga disekolah berkaitan erat dengan sarana
dan prasarana disekolah. Sarana dan prasarana yang kurang memadai akan
Salah satu sarana yang berkaitan dengan motivasi belajar Murid adalah
gedung sekolah. Gedung sekolah yang kurang memadai, terutama pada ruang
kelas atau ruangan tempat belajar dapat mempengaruhi motivasi belajar murid.
didik. Selain gedung sekolah, waktu sekolah yang tepat akan memberikan
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap belajar murid. Murid
yang terlambat masuk kedalam kelas pada saat pelajaran sedang berlangsung
akan mengganggu konsentrasi belajar murid yang lain. Salah satu upaya agar
murid lebih disiplin yaitu dengan cara membuat tata tertib yang harus dipatuhi
oleh murid dan memberikan sangsi atau hukuman kepada murid yang
keterangan bahwa motivasi belajar murid berbeda-beda, hal ini dikarenakan oleh
beberapa faktor, antara lain: sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran,
lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang cukup penting bagi murid dalam
berada pada pinggir sawah akan mengganggu proses belajar murid dan murid
B. Rumusan Masalah
Gowa?”
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis. Manfaat teoritis berarti bahwa hasil penelitian
objek penelitian. Lebih lanjut manfaat teoritis maupun praktis dari penelitian
pendidikan.
21
b. Bagi guru
a. Bagi peneliti
BAB II
A. Lingkungan
antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Lingkungan merupakan
alam. Menurut Kamus Besar Indonesia lingkungan adalah “daerah (kawasan dan
yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa berkembang.
Iaadalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia, atau
alam yang bergerak atau tidak bergerak. Kejadian-kejadian atau hal-hal yang
diartikan sebagai kesatuan dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
Sedangkan menurut fuad (2008: 16) lingkungan dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang
7
23
dalamnya pendidikan.
sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh
tertentu kepada individu”. Menurut Soedomo Hadi (2005: 79), “Lingkungan itu
merupakan segala sesuatu yang ada di dalam ataupun di luar individu baik yang
B. Lingkungan Sekolah
yang ada diluar individu maupun didalam individu. (Siswoyo, dkk 2008:
24
negara yang cerdas, terampil dan bertingkah laku baik.” Dari pengertian
Selain itu, sekolah juga berperan penting dalam meningkatkan pola pikir
pembentukan moral dan karakter anak agar menjadi individu yang lebih
berkualitas.
komponen atau bagian yang terdapat didalam sekolah, yang mana seluruh
keagamaan.
sosial.
murid.
pola fikir dan sikap atas pengetahuan dan keterampilan yang diterimanya.
kepada murid. Selain itu dengan adanya lingkungan sekolah yang kondusif
bermasyarakat.
belajar murid. Slamet (2013: 64) menerangkan bahwa faktor sekolah yang
1) Metode mengajar
belajar murid yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu
28
2) Kurikulum
Kegatan itu sebagian besar dalah menyajikan bahan pelajaran agar murid
tidak baik.
29
tersebut dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Di
dalam relasi guru dengan murid yang baik, murid yang menyukai gurunya,
kelompok. Apabila hal ini semakin parah, akan mengganggu belajar murid
murid.
6) Alat pelajaran
alat pelajaran tersebut dipakai murid untuk menerima bahan pelajaran dan
dipakai guru waktu mengajar. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
30
pelajaran dan menguasainya, belajar akan lebih giat dan lebih maju.
7) Waktu sekolah
terhadap belajar. Sekolah dipagi hari adalah waktu yang paling tepat
dimana pada saat itu pikiran segar dan kondisi jasmani masih baik.
belajarnya. Hal tersebut bisa terjadi pada guru yang masih muda yang
9) Keadaan gedung
Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar
sekolah bersifat fisik, sosial dan budaya yang semuanya secara langsung
yang baik agar dapat memotivasi murid dalam belajar dan tujuan pembelajaran
Seorang pendidik harus menguasai materi yang akan diajarkan kepada murid
mengajar yang kurang tepat dapat terjadi karena guru kurang menguasai
pada merosotnya proses dan hasil belajar murid. Guru haru menguasai
32
kegiatan yang diberikan kepada murid. Kegiatan itu sebagian besar adalah
diatas kemampuan murid, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan pembagian
pembelajaran, oleh karena itu materi pelajaran harus diolah secara matang
oleh guru dengan memperhatikan karakter materi, metode dan murid yang
akan dibelajarkan.
agar guru mampu menetapkan standar pelajaran yang sesuai. Ada beberapa
guru memberi pelajaran di atas ukuran standar, akibatnya hanya sebagian kecil
murid yang dapat berhasil dalam belajarnya. Hal tersebut bisa terjadi pada
guru yang masih muda yang belum berpengalaman sehingga belum dapat
33
dengan murid, dan murid dengan media. Proses balajar mengajar terjadi
antara guru dengan murid. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi
pembelajaran. Didalam relasi yang baik, murid yang menyukai gurunya, juga
dengan baik. Murid akan senang mempelajari mata pelajaran yang diberikan
oleh guru apabila guru tersebut memiliki sifat dan sikap yang baik dan dapat
dijadikan contoh oleh para murid. Guru yang kurang berinteraksi dengan murid
merasa jauh dengan guru, sehingga murid enggan berpartisipasi secara aktif
dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain itu, sifat dan sikap guru yang
kurang disenangi oleh murid seperti, kasar, suka marah, sombong, tidak adil
hubungan guru dengan murid kurang baik. Menciptakan relasi yang baik antara
murid dengan guru, murid dengan murid dan murid dengan media, sangatlah
diperlukan agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar
murid.
34
disiplin dan tertib. Kedisiplinan sekolah baik kepala sekolah maupun guru akan
kerajinan murid didalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah
muridnya. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan
disiplin membuat murid menjadi disiplin pula, hal itu dapat memberi
seperti murid sering terlamba datang, tugas yang diberi tidak dilaksanakan,
yang kuat. Agar murid disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin pula.
yang kurang tepat. Terkadang murid belajar tidak teratur atau terus-menerus,
karena besok akan tes. Dengan belajar demikian murid akan kurang
beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara
35
teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara
belajar yang tepat dan cukup beristirahat akan meningkatkan hasil belajar.
alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai oleh murid
untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang tepat dan
maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Alat pelajaran yang
bahwa syarat ruangan kelas yang sehat seperti, ruangan kelas harus
berjendela, ventilasi cukup, udara segar dapat masuk kedalam ruangan, sinar
dapat menerangi ruangan; dinding harus bersih dan tidak keliatan kotor;
lantai tidak becek, licin atau kotor; gedung sekolah terletak jauh dari
yang positif terhadap murid bila didukung dengan pemilihan waktu sekolah yang
waktu itu dapat pagi hari, siang, sore atau malam hari. Waktu sekolah juga
mempengaruhi belajar murid. Jika terjadi murid terpaksa masuk sekolah siang,
sore, atau malam hari, maka kondisi anak tidak lagi dalam keadaan optimal
pelajaran. Waktu yang tepat untuk murid belajar yaitu pagi hari, karena pada
pagi hari pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik, sehingga murid
tidak terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, agar murid
C. Motivasi Belajar
tujuan”.
dari bahasa latin movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak”.
tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama
Sardiman (2009: 73) “motivasi adalah perubahan energi dari dalam diri
perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi
sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi
murid yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dan beberapa indikator atau unsur yang mendukung” (Uno 2014:
23).” Indikator motivasi belajar menurut Uno yaitu: adanya hasrat dan
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang
luar diri murid yang menimbulkan kegiatan belajar. Kuat lemahnya motivasi
oleh Sardiman (2009: 85) yaitu Mendorong manusia untuk berbuat, dalan hal
ini motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
Rifa’i (2011: 163) menjelaskan bahwa ada enam faktor yang didukung
oleh sejumlah teori psikologi dan penelitian terkait yang memiliki dampak
memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar murid karena sikap
lingkungan yang pada mulanya tampak asing. Sikap merupakan produk dari
dan sebagainya). Karena sikap itu dipelajari, sikap juga dapat dimodifikasi dan
manusia, dan kebutuhan itu dapat bersifat fisiologis, seperti, lapar, atau
keinginan untuk mempelajari sesuatu dan memiliki sikap positif terhadap materi
individu atau kelompok pada waktu belajar. Setiap lingkungan belajar secara
pula karena murid dalam belajar sering kali berkaitan dengan perasaan sukses
dan gagal, maka perasaan personalnya secara terus menerus akan tidak
menentu. Kegiatan emosi murid pada kegiatan belajar itu memiliki pengaruh
41
efektif.
mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas. Demikian pula setiap
perilaku seseorang dapat dibentuk kurang lebih sama melalui penguatan positif
hasil karya murid, pujian, penghargaan sosial, dan perhatian, dinyatakan sebagai
bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar yang di kemukakan oleh
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari haril kegiatan belajar berupa nilai.
2) Hadiah
Hadiah dikatakan sebagai motivasi tapi tidak selalu karena tidak semua
4) Ego-involvement
5) Memberi ulangan
6) Mengetahui hasil
7) Pujian
murid.
8) Hukuman
Hukuman menjadi alat mtivasi yang bijak bila diberikan secara tepat.
berarti dalam diri murid ada motivasi untuk belajar sehingga hasilnya
akan baik.
10) Minat
Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai dengan adanya minat
7) Gunakan kaitann yang unik dan tidak terduga untuk menerapkan suatu
sebelumnya
di depan umum.
44
hukuman dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri murid secara optimal.
Hal ini berarti bahwa pendidik harus mempunyai strategi untuk memotivasi
belajar murid. Ada beberapa strategi motivasi belajar yang di kemukakan oleh
Rifa’i (2011: 186), yaitu: membangkitkan minat belajar, mendorong rasa ingin
untuk membangkitkan hasrat ingin tahu murid. Selain itu, pendidik juga
83), yaitu sebagai berikut: tekun menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi
bekerja sendiri, lebih cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin, dapat
soal.
selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi itu akan sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan
berhasil baik, kalau murid tekun mengerjakan soal, ulet daam memecahkan
berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Murid yang belajar dengan baik
tidak akan terjebak dalam sesuatu yang rutinitas dan mekanis. Murid akan
dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut murid juga harus peka dan
pemecahanya. Hal tersebut harus dipahami oleh guru, agar dalam berinteraksi
sekitar. Oleh karena itu kondisi lingkungan yang sehat turut mempengaruhi
motivasi belajar. Menurut Uno (2014: 33) pada umumnya, motif dasar yang
bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh pengaruh
lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu, misalnya
46
untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, dan diubah melalui
apa yang dapat mendorong murid agar dapat belajar dengan baik atau padanya
salah satu upaya yang dilakukan guru dalam memunculkan motivasi belajar
ditanamkan oleh guru dapat menciptakan kondisi lingkungan belajar yang baik
bagi murid.
Kajian yang relevan dengan penelitian ini yaitu kajian tentang hasil
belajar murid.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Hastuti Naibaho, Firmanto Adi, Veryco dan
2012/2013.
F. Kerangka pikir
keberhasilan murid dalam belajar salah satunya yaitu motivasi belajar murid.
dari luar murid yang berkaitan erat dengan motivasi belajar adalah lingkungan
penting pada murid dalam meraih prestasi belajar. Didalam lingkungan sekolah
para murid dididik untuk menjadi warganegara yang cerdas, terampil dan
berikut:
Lingkungan Sekolah
Motivasi Belajar
bebas serta motivasi belajar (Y) sebagai variabel terikat. Dapat diartikan bahwa
G. Hipotesis
50
landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
Ha :ρ ≠ 0
51
BAB III
METODE PENELITIAN
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan
analisisnya.
Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa. Pada penelitian ini terdapat satu variabel
(X) (Y)
Keterangan:
1. Populasi
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai
Jadi, populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek
Populasi Penelitian
No.
Kelas Murid
1. 1 20 orang
2 II 15 orang
3 III 15 orang
4 IV 16 orang
5 V 15 orang
6 VI 17 orang
Jumlah 98 orang
2. Sampel
C. Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan
1. Variabel Bebas
sekolah (X).
2. Variabel Terikat
akibat. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah motivasi belajar (Y).
D. Definisi Operasional
55
yang ada di sekitar kita baik fisik maupun nonfisik dimana sangat
mengembangkan potesinya
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket,
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berisi
Responden diminta untuk memberi tanda ceklis (√) pada pilihan jawaban yang
murid kelas V sekolah dasar. Angket ini digunakan untuk memperoleh data
lingkungan sekolah dan motivasi belajar murid kelas V SD Inpres Bisara Kec .
2. Dokumentasi
dokumenter dan data yang relevan penelitian.” Dalam arti sempit dokumen
lebih luas, dokumen bukan hanya berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa
F. Instrumen Penelitian
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
(Arikunto 2013: 203). Lebih lanjut Sugiyono (2013: 135) menjelaskan bahwa
dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner dan lembar observasi.
angket. Responden diminta untuk memberi tanda benar (√) pada kolom
yang tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pada penelitian ini
empat lebih baik karena dengan skala empat responden tidak memiliki
instrumen”.
G. Analisis Data
Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif, uji prasyarat analisis serta analisis akhir atau pengujian hipoteis.
dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono 2013: 199).
59
P x 100%
Keterangan:
P = persentase
Uji Normalitas
digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji
60
maka nilai residual dalam suatu regresi tidak terdistribusi secara normal.
Uji Linieritas
dialog options dan mengaktifkan bagian Test for linearity. Pilih Continue
lalu OK. Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linier, apabila
nilai signifikansinya kurang dari 0,05. Hasil uji linieritas dilihat pada
1. Analisis Korelasi
61
NƩXY - (ƩX).(ƩY)
rXY (Awalludin, 2008: 315)
√* ( ) +* ( )
Keterangan:
N = Jumlah sampel
(1) Jika rhitung< rtabel, atau nilai sig > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak
(2) Jika rhitung> rtabel, atau nilai sig < 0,05, maka Ho ditolak, berarti ada
masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang
dimiliki agar kesakahan dapat diperkecil dengan kata lain regresif dapat diartikan
sebagai berikut.
Y = a + bX
Keterangan:
diprediksikan.
dan variabel motivasi belajar pada kotak dependent lalu klik OK. Pengujian
sekolah ke kotak independent dan variabel motivasi belajar murid pada kotak
dependent lali klok ok. Besar koefisien determinasi dilahat pada output model
KD = X 100%
Keterangan :
BAB IV
A. Hasil penelitian
Pada bagian hasil penelitian diuraikan seluruh data atau temuan yang
dalam bentuk hasil analisis statistik deskriptif dan hasil pengujian hipotesis. Hasil
Nilai Statistik
Analisis DPeskriptif
Motivasi Belajar Lingkungan Sekolah
Jumlah sampel 15 15
Nilai Rata-Rata (mean) 116 115,20
Median 118 114
Modus 118 102
Standar Deviasi 14,697 12,013
Nilai minimum 81 95
Nilai maksimum 133 137
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa untuk variabel motivasi belajar nilai
rata-ratanya adalah 116. Sementara itu untuk variabel lingkungan sekolah nilai
motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.2. kategori lingkungan sekolah dapat
i
65
menunjukkan kriteria tertinggi dan 6 orang yang masuk dalam kriteria sedang.
dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji linearitas dan uji normalitas. Uji
motivasi belajar dan lingkungan sekolah adalah 0,007. Selanjutnya Uji normalitas
i
66
B. Pembahasan
variabel motivasi belajar adalah 116. Sementara itu nilai rata-rata untuk variabel
menunjukan bahwa kategori sedang terdiri dari 4 orang murid dan kategori
motivasi belajar tinggi terdiri dari 11 orang murid. Hal tersebut menunjukkan
bahwa murid SD Inpres Bisara memiliki motivasi belajar yang tinggi. Selanjutnya
diperoleh data murid yang menempati kategori sedang 6 orang dan murid yang
menempati kategori tinggi 9 orang. Data ini juga menunjukkan bahwa lingkungan
sekolah SD Inpres Bisara tergolong tinggi. Data hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan rujukan bagi guru-guru dan kepala sekolah untuk
bertambah.
0,200.
i
67
analisis korelasi Pearson, nilai signifikansi data adalah 0,000. Nilai tersebut < dari
0,05. Kriteria pengujian hipotesis untuk analisis korelasi adalah apabilai nilai
signifikansi < 0,05 maka terdapat hubungan dan pengaruh dari variabel yang
diteliti. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan dan pengaruh
pemodelan hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen.
Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antara variabel bersifat linier, dimana
perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan pada variabel Y secara
tetap. Dengan melihat hasil analisis data pada lampiran melalui nilai B pada
Y = -7,311 + 1,071 X
artinya jika lingkungan sekolah (X) nilainya adalah 0, maka nilai motivasi belajar
sebesar -7,311. Koefisien regresi variabel lingkungan sekolah (X) sebesar 1,071
i
68
belajar. Nilai koefisien determinasi berdasarkan hasil analisis data adalah 0,766.
Pertanyaan Pertanyaan
Variabel Indikator soal Psositif Negatif Jumlah
Metode mengajar 1, 21 11,31 4
Kurikulum 2, 22 12, 32 4
Relasi gru dengan murid 3, 23 13, 33 4
Relasi murid dengan murid 4, 24 14, 34 4
Disiplin sekolah 5, 25 15, 35 4
Iingkungan
Alat pelajaran 6, 26 16, 36 4
Sekolah
Waktu sekolah 7, 27 17, 37 4
Standar belajar diatas
ukuran 8, 28 18, 38 4
Keadaan gedung 9, 29 19, 39 4
Metode Belajar 10, 30 20, 40 4
i
69
Pertanyaan Pertanyaan
Variabel Indikator soal Jumlah
Psositif Negatif
Teguh dalam menghadapi
1,15 8,22 4
tugas
Ulet menghadapi kesulitan 2,16 9,23 4
Menunjukkan minat
terhadap bermacam-macam 3,17 10,24 4
masalah
Cepat bosan dengan tugas
4,18 11,25 4
yang rutin
Lebih senang bekerja mandiri 5,19 12,26 4
Motivasi Dapat mempertahankan
6,20 13,27 4
Belajar pendapatnya
Senang mencari dan
memecahkan masalah soal- 7,21 14,28 4
soal
Adanya hasrat keinginan
29,35 32,38 4
untuk berhasil
Adanya harapan dan cita-cita
30,36 33,39 4
masa depan
Adanya lingkungan belajar
31,37 34,40 4
yang kondusif
i
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
terhadap motivasi belajar murid SD Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan Kab.
Gowa dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dan signifikan antara lingkungan
motivasi belajar murid SD Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa) di
motivasi belajar murid SD Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa)
ditolak.
meningkatkan motivasi belajar murid. Oleh karena itu, dengan tingginya motivasi
belajar pada murid di SD Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa
i
71
B. Saran
(2) Guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi
motivasi belajar
i
72
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Sofian dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP315
Uno, Hamzah B. 2014. Teori Motivasi Dan Pengukuranya. Jakarta: Bumi Aksara
Widoyoko,
i
55
73
Herniyani, Tin. 2011. Dampak Budaya Belajar Dan Lingkungan Sekolah Pada
Motivasi Belajar Murid.
(www.trigunadharma.ac.id/index.php?menu=karyailmiah). [Diakses
Tanggal 23 Februari 2018. Pukul 10.22 WIB.]
i
74
Partono, dan Tri Marni. Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi.
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/view/434/387).
[Diakses Tanggal 23 Februari 2018. Pukul 11.03 WIB.]
i
75
LAMPIRAN
1. Indikator Soal
2. Angket
3. Data Hasil Penelitian
4. Hasil Analisis Data
5. Analisis Akhir
6. Lembar Dokumentasi
i
76
Lampiran 1
INDIKATOR SOAL
Pertanyaan Pertanyaan
Variabel Indikator Soal JML
Positif Negatif
i
77
i
78
Lampiran 2
Alternatif Jawaban:
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
B. IDENTITAS MURID
a. Nama :
b. Kelas :
c. Jenis kelamin :
i
79
C. DAFTAR PERNYATAAN
i
80
i
81
Alternatif Jawaban:
Sangat Setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
B. IDENTITAS MURID
a. Nama :
b. Kelas :
c. Jenis kelamin :
i
82
C. DAFTAR PERNYATAAN
i
84
Lampiran 3
Data Hasil Penelitian
A. Lingkungan Sekolah
No. Nama Skor % Kategori
B. Motivasi Belajar
No. Nama Skor % Kategori
i
85
i
86
Lampiran 4
Hasil Analisis Data
1. TABEL HASIL ANALISIS DESKRIPTIF
B. UJI LINEARITAS
i
87
Lampiran 5
ANALISIS AKHIR (PENGUJIAN HIPOTESIS)
i
88
Lampiran 6
Lembar Dokumentasi
i
89
i
90
i
91
i
92
i
93
RIWAYAT HIDUP
istri (Ayah Muh Arif dan Ibu Hatijah). Penulis memasuki awal
Negeri Tanrara Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa tamat pada tahun 2008,
dan masuk di SMA Negeri 1 Takalar tamat pada tahun 2014. Kemudian, pada
Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) program Strata Satu (S1). Berkat pertolongan Allah SWT,
perjuangan dan kerja keras yang disertai iringan doa dari orang tua dan saudara,
Motivasi Belajar Siswa SD Inpres Bisara Kec. Bontonompo Selatan Kab. Gowa”.