Diskusi Vi Agama Islam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Assalamu alaikum wr.

wb
Yth. Bapak Achmad Maulidi, M.Pd.I
Nama : Arini Yetti
NIM : 042370538
Jurusan : Akuntansi
UPBJJ : Padang
Berikut ini saya lampirkan pendapat saya tentang materi diskusi sesi 6 Pendidikan agama
Islam.
Mohon koreksinya ya pak.

1)  Konsep integrasi antara ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni


Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanya terbatas
pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu oleh Allah
dirumuskan dalam tauhid mahfud : yang disampaikan kepada kita melalui Al-Qur'an
dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang alam semesta dan
manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka dapatlah kita pahami, bahwa
Al-Qur'an itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu pengetahuan manusia
(knowledge and science). 
          Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari
zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai - nilai kemanusiaan
maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus
memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Jika
hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri dan
tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi
suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan
mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai - nilai fitrahnya.
         Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak haus berupa nasihat
langsung, atau anjuran berbuat kebajikan, bukan juga penampilan abstrak tentang
akidah. Seni yang islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini dengan
bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah ekspresi
tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia
yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan
(Manhaj Al-Tarbiyah Al-Islamiyah, 119).
Berdasarkan uraian di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa Integrasi Antara Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan seni, Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan yang
sudah diklasifikasi, disistemisasi, diorganisasi, dan diinterpretasi sehingga
menghasilkan pengatahuan yang obyektif, general, dan verifikatif.
Sains dalam Konsep Integrasi Antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan seni adalah
pengetahuan yang rasional, empiris, obyektif, terukur,
verifikatif, serta komunal/general. Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai
tujuan praktis. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia yang bernilai keindahan.
Pembacaan ayat – ayat kauniyah ini melahirkan sains dalam upaya menafsirkan. Ada
astronomi, Matematika , Fisika, Kimia , biologi, dan sebagainya. Dari segi esensinya,
semua sains sudah islami, sepenuhnya tunduk pada Hukum Allah.
Tujuan manusia meningkatkan ilmu pengetahuan adalah untuk
meningkatkan harkat kemanusiaannya, meredam rasa kesombongan dan
memperbanyak berbuat kebajikan melalu karunia akal.
Dalam pemikiran sekuler, pengetahuan mempunyai tiga karakteristik yaitu obyektif,
netral dan bebas nilai. Sedangkan dalam islam, pengetahuan tidak boleh bebas. Pada
zaman sekarang ilmu pengetahuan berkembang pesat sehingga teknologi bermunculan
di kehidupan manusia.
Akal dan wahyu adalah sumber ilmu dalam Islam. Keduanya tidak boleh
bertentangan. Berdasarkan itu, ilmu dalam pemikiran Islam memiliki sifat:
(1) abadi (perennial knowledge) Berarti bahwa tingkat kebenarannya bersifat mutlak
karena bersumber dari wahyu Allah.
(2) perolehan (acquired knowledge) Berarti bahwa tingkat kebenaranya relatif karena
berasal dari pemikiran manusia.

2)  Pandangan Islam terhadap perkembangan teknologi


Dalam islam sendiri, alquran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan
modern, justru islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan
penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasuk dalam bidang teknologi.
Bagi islam, teknologi merupakan bagian dari ayat-ayat allah yang perlu kita gali dan
kita cari kebenarannya, misalnya dalam ayat alquran dibawah ini
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-si. Maha Suci Engkau,
Maka peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).
Ayat-ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh
misteri ini dapat kita mencari tahu kebenarannya dengan melakukan penelitian-
penelitian yang kita lakukan. Dengan kita sebagai umat islam melakukan penenlitian
tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam mencari kemudahan hidup baik
didunia maupun diakhirat dalam bidang apapun termasuk teknologi. Selain banyak
memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan
sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu
menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal
tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar
potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya
bagi keselarasan alam dan manusia. 
Jadi kesimpulannya bahwa pandangan islam terhadap teknologi saat ini merupakan
sebuah hal yang lumrah, yang sudah ada pada masa-masa dahulu, dan memang islam
mengajarkan kita sebagai umatnya untuk selalu mencari tahu semua kebenaran yang
ada didunia ini sesuai dengan syariat islam yang berlaku. Dan islam tidak pernah
menutup diri untuk menerima modernsiasi dari sebuah perkembangan jaman.
Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini
merupakan hal yang wajar yang dapat kita terima sebagai umat islam, selama masih
sesuai dengan ajaran-ajaran islam yang berlaku.

3)  Pengertian berpikir ilmiah


Berfikir secara baik dan benar atau yang sering disebut dengan berfikir ilmiah adalah
suatu hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Islam agama yang dibawa oleh nabi
Muhammad kepada sekalian alam ini tidak datang dengan tangan kosong dan hampa
akan tetapi Islam datang dengan membawa “Burhan Al-Mubin” atau bukti yang
sangat nyata.
Berpikir ilmiah merupakan cara berpikir yang menghasilkan suatu pengetahuan dan keilmuan
sesuai dengan kaidah logika, bersifat empiris dan kritis serta sesuai dengan kebenarannya.
Dapat dikatakan pula berpikir secara ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang menghasilkan
pengetahuan baru berdasarkan kajian secara logis dan dapat dipertanggung jawabkan serta
dapat bermanfaat. Dalam berpikir ilmiah juga diperlukan sarana- sarana yang mendukung.
Adapun saranan yang mendukung berpikir ilmiah adalah bahasa yang komunikatif dan
informatif dan logika atau penalaran.
Beberapa ciri berfikir ilmiah adalah objektif, yaitu tidak mengada-ada dalam arti data yang
menjadi acuan dalam berfikir tidak ditambah atau dikurangi. Salih dan Sahih (tepat dan
benar). Ciri lain adalah integratif, yaitu berfikir secara utuh dan terpadu. Alur berfikir
dikatakan ilmiah jika sistematis dan rasional. Berfikir sistematis adalah berfikir secara
presedural dengan mempertimbangkan berbagai aspek, baik tempat, waktu, kemampuan,
kebutuhan maupun sasaran. Sifat rasional adalah kesan tentang hasil berfikir yang dapat
diterima oleh rasio dengan menggunakan kaidah berfikir umum atau berfikir sederhana

Dalam Ayat Al-Quran banyak sekali ayat yang menegaskan tentang berfikir. seperti
Surat Al-A’raf 7:184-185, Surat An-Anfal 8:57, Surat Yunus 10:3-5. Berfikir ilmiah
juga termasuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam Islam.
 4) Strategi untuk mengantisipasi kendala dalam berpikir ilmiah
Akar permasalahan dari tidak adanya berpikir kritis dalam beragama adalah kejahilan dan
sifat malas untuk mencari ilmu. Saat ini orang lebih suka akan sesuatu yang instan dalam
memahami suatu perkara ilmiah, termasuk ilmu agama. Sebagian besar orang dari generasi
tua, lebih suka mengikuti tradisi tanpa ada keinginan untuk mengetahui dasar hukum
mengenai tradisi keagamaan yang ia lakukan. Dan sebagian besar generasi muda malas
mendatangi majelis ilmu, dan berguru kepada seorang ulama, alih-alih lebih suka belajar via
online lewat  youtube atau internet.
Untuk mengantisipasi kendala ini, ada 2 strategi yang dapat kita lakukan yaitu sebagai berikut
:
a). Kita wajib untuk berguru kepada ulama / ustadz yang tersambung sanadnya.
Agar ada keberkahan dalam ilmu dan ada proses tanya jawab disana, sehingga tidak terjadi
miskomunikasi atau salah tafsir dalam memahami dalil-dalil agama. Karena kebutuhan dan
tingkat pemahaman setiap orang ini berbeda-beda dan agama islam ini luas, tidak hanya ada
satu jalan , namun ada banyak jalan dan banyak dalil. Dalam istilah lain disebut khilafiyah
dan ikhtilaf.  
b.)Perlu untuk memahami bagaimana cara berpikir Rasulullah dan sahabat dalam beragama
dan menentukan hukum. Maka untuk lebih mudahnya, begini kaiedah beragama yang harus
kita ikuti dalam bersikap :
1. Al Quran , bila tidak ada maka
2. As Sunnah, bila tidak ada maka
3. Khulafaur Rasyidin ( 4 pemimpin pertama islam ), bila tidak ada maka
4. Pendapat imam madzab ( sekarang hanya ada 4 yaitu imam syafi’i, maliki, hanbai, hanafi),
bila tidak ada
5. Hasil dari ijma ulama yang mutawatir , atau umum digunakan yang sebagian besar ulama
diseluruh dunia menyetujuinya. Jangan gunakan pendapat ahad , atau hanya disetujui satu
orang ulama.
Intinya ikuti ulama yang kita jadikan guru, serta guru-guru beliau, tanyakan dalil suatu
perkara pada guru kita bila kita tidak mengetahui, karena tidak semua agama dalam tradisi ini
bidah atau salah, bisa jadi ada dalilnya yang kita tidak tahu karena kita hanya belajar lewat
kajian youtube atau website.

Sumber :
BMP Pendidikan Agama Islam oleh Ali Nurdin, dkk. Modul 6
http://tugasutqu.blogspot.com/2015/03/diskusi-6-pendidikan-agama-islam.html
https://moduluniversitasterbuka.blogspot.com/2017/09/modul-6-mkdu4221-pendidikan-
agama-islam.html
ttps://galeriilmiah.wordpress.com/2012/03/27/definisi-berpikir-ilmiah/
https://pdfcoffee.com/pendidikan-agama-islamdocx-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai