Makalah Review Jurnal Isolasi
Makalah Review Jurnal Isolasi
Makalah Review Jurnal Isolasi
Disusun Oleh :
Eka Ammyta Putri P 2019050209
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan karunia-Nya,
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Isolasi dan karakterisasi senyawa
terpenoid ekstrak kloroform kulit biji pinang sirih (Arrca Catechu L)” dengan baik.Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas analisis & isolasi bahan alam. Selama
menyelesaikan makalah ini, penyusun tidak lepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini dengan
semaksimal mungkin.Penyusun menyadari adanya kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Abstrak
B. Pendahuluan
C. Metode Penelitian
D. Hasil dan Pembahasan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biji pinang merupakan salah satu biji tropis yang sangat digemari oleh sebagian masyarakat
Indonesia karena memiliki khasiat ampuh untuk kesehatan. Ada beberapa varietas pinang
komersial diantaranya yakni pinang sirih (Arecha catechu l.). Bijipinang sirih adalah biji
berukuran sedang dengan kulit biji yang masih muda hijau dan memiliki rasa yang agak
pahit, pedas, hangat. Pinang sirih (Arecha catechu l.) yang segar mengandung senyawa yang
baik untuk sistem pencernaan, gusi dan baik bagi manusia. Di samping sebagai bahan
pengobatan untuk kebutuhan pribadi, bijipinang sirih juga dapat menjadi salah satu peluang
usaha yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi.
Pinang sirih (Arecha Catechu L.) merupakan tanaman yang tergolong ke dalam family Palmae
(palem-paleman) tumbuhan dengan baik di wilayah Indonesia.Pinang sirih termasuk jenis
tanaman yang cukup dikenal oleh masyarakat luas karena penyebarannya yang secara alami
merambah diberbagai daerah. Berdasarkan bentuk atau perawakannya, pinang sirih
termasuk dalam suku Arecaceae.
Potensi biji pinang (Arecha Catechu L.) dalam literatursnya mengungkapkan bahwa, biji
pinang bukan hanya dipaki dalam dunia kesehatan, di dalam bidang industri bisa dijadikan
sebagaiproduk-produk yang bernilai ekonomis seperti ramuan pembuatan sabun, penyamak
kulit, pasta gigi, pewarna, kosmetik, dan pembuatan cat. Direktorat jendral perkebunan yang
bernaung dibawah departemen pertanian, jugak mengukapkan cukup rinci data-data
statistik dari tanaman perkebunan tersebut. Tidak kurang dari 21 jenis tanaman perkebunan
yang sudah dan sedang dikembangkan dewasa ini, yang antara lain dituangkan dalam buku
yang berjudul “statistik perkebunan indonesia”.
Biji pinang sirih (Arecha Catechu L.) dalam bidang kesehatan dapat dimanfatakan sebagai
obat eksim, obat gigi, obat flu, obat luka, obat cacing. zat aktif yang terkandung dalam biji
atau biji pinang seperti kandungan zat Alkaloid, Guracine (Guacine), guvacoline , Arecoline,
kandung tersebut mampu memnghambat perkembangan bakteri, virus maupun parasit pada
hewan atau manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Kulit Biji Pinang Sirih
2. Metode Penelitian
3. Hasil dan Pembahasan
4. Isolasi dan Preparasi Sampel
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang mengisolasi dan mengidentifikasi
kandungan senyawa terpenoid yang terdapat dalam kulit biji pinang sirih. Metode yang
dilakukan pada penelitian ini diantaranya metode ekstraksi, isolasi dan identifikasi dilakukan
dengan kromatografi lapis tipis menggunakan reagen semprot Liberman Burchard.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Abstrak
Isolasi senyawa metabolit sekunder pada ekstrak kulit biji pinang sirih (Areca Catechu L)
dilakukan untuk menentukan golongan senyawa isolat. Proses isolasi dilakukan dengan
metode sokletasi, kromatografi lapis tipis, kromatografi vakum cair, kromatografi lapis tipis
preparatif, dan kromatografi lapis tipis 2 dimensi, dan dikarakterisasi menggunakan metode
uji fitokimia. Hasil kromatografi vakum cair menghasilkan 11 fraksi, dengan fraksi B1terdapat
spot yang hampir tunggal. Uji kemurnian senyawa diperoleh dari uji KLT preparatif dan KLT 2
dimensi, serta dianalisis dengan menyemprotkan reagen Lieberman Burchard sehingga
tampak noda berwarna merah kecoklat-coklatan yang menandakan isolat tersebut
mengandung senyawa terpenoid dengan massa yang diperoleh sebesar 0,0073 gram.
Kata kunci : isolasi, karakterisasi, kulit biji pinang, terpenoid
B. Pendahuluan
Pinang sirih (Areca Catechu L) merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat
tradisional. Tanaman ini dikenal sebagai tanaman serbaguna karena berbagai bagian
tanaman pinang sirih seperti biji, daun, hingga pelepah dapat dimanfaatkan. Tanaman
pinang sirih ini mengandung senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, dan steroid yang dapat
digunakan untuk obat yang dapat mengatasi gangguan pencernaan, dan beri-beri (Arisandi,
2008). Akar dari tanaman pinang sirih mengandung selenium (Se) tinggi yang berpotensi
sebagai antiseptik obat kumur (Yulineri, 2006).
Penelitian sebelumnya terhadap tanaman pinang sirih ini menunjukkan bahwa metabolit
sekunder yang didapat berupa alkaloid, flavonoid, dan tanin. Petrina,(2017) melakukan uji
fitokimia pada ekstrak kulit biji pinang sirih. Hasil dari uji tersebut menunjukkan bahwa kulit
biji pinang sirih mengandung senyawa alkaloid, fenolik, dan triterpenoid. Oleh karena itu,
pada penelitian ini dilakukan isolasi dan karakterisasi untuk melihat senyawa terpenoid
dariisolat ekstrak kloloroform kulit biji pinang sirih.
Metode yang dilakukan pada penelitian ini diantaranya metode ekstraksi, isolasi dan
identifikasi dilakukan dengan kromatografi lapis tipis menggunakan reagen semprot
Liberman Burchard. Proses isolasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada kulit
biji pinang sirih dapat dilakukan dengan metode kromatografi Vakum Cair (KVC) sehingga
diperoleh beberapa fraksi, kemudian dlanjutkan dengan tahapan kromatografi lapis tipis
preparatif (KLTP) dan kromatografi lapis tipis 2 dimensi. Hasil isolat yang diperoleh kemudian
dikarakterisasi dengan uji fitokimia untuk menentukan golongan senyawa.
C. Metode Penelitian
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu peralatan gelas yang umum digunakan di Laboratorium Kimia
Organik FMIPA UNTAN, neraca analitik, seperangkat alat kromatografi kolom dan
kromatografi lapis tipis, sokhlet, evaporator.
Bahan yang digunakan yaitu kulit biji buah pinang sirih (Arecha cathechu L.), pereaksi
Liberman Buchard, pereaksi serium sulfat,n-heksan, etil asetat, metanol, kloroform, silika gel
G60 Merck.
Prosedur Kerja
1. Preparasi sampel
Kulit biji buah pinang sirih dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kulit biji buah
pinang sirih dibersihkan kemudian dipotong-potong kecil dan dikeringanginkan.
Sampel yang telah kering sebelumnya dihaluskan menjadi lebih kecil dari ukuran
sebelumnya.
2. Ekstraksi sampel
Sampel yang telah dihaluskan seberat 300 gram disokletasi dengan pelarut
kloroform sebanyak 1L. Ekstrak yang didapat dievaporasisehingga memperoleh
ekstrak kental. Randemen ekstrak kulit biji buah pinang sirih dihitungkan dengan
mengunakan rumus berikut :
% Randemen = Barat Ekstrak / Berat Sampel Bawah × 100%
Berdasarkan hasil KLT yang dilakukan sebelumnya maka diperoleh pola pemisahan dan
didapatkan eluen yang akan digunakan untuk KVC yaitu eluen dengan perbandingan n-
heksan 100%,n-heksan:etil asetat (7:3) (5:5) (3:7), etil asetat 100%,dan terakhir dengan
pelarut methanol 100%. Pemisahan pada KVC dilakukan dengan menggunakan kolom yang
berdiameter 5cm dan tinggi 10 cm. Kolom yang digunakan diisi dengan tinggi silika 5 cm,
kemudian dilapisi dengan kertas saring dan diisi kembali dengan silika yang telah
disuspensikan sebelumnya dengan ekstrak kental yang diperoleh pada proses sokletasi.
Isolat kemudian dielusi dengan eluen masing-masing 100mL, dan ditampung setiap 50mL
eluat yang diperoleh. Diperoleh 11 fraksi pada setiap kali elusi pada metode kromatografi
vakum cair (KVC).
Eluat hasil kromatografi vakum cair kemudian di KLT dan disemprot reagen Liberman
Burchard untuk melihat pola kromatogram yang sama. Spot noda yang sama digabungkan,
sehingga diperoleh 3fraksi gabungan yaitu B1, B2, dan B3.
Fraksi B1.2 dilakukan uji fitokimia secara kualitatif dengan tujuan untuk mengidentifikasi
senyawa metabolit sekunder yag terkandung di dalam isolat fraksi B1.2. Berdasarkan uji
fitokimia isolat fraksi B1.2 menunjukkan bahwa positif mengandung senyawa terpenoid yang
ditunjukkan dengan warna berubah menjadi warnamerah kecoklatan ketika fraksi B1.2
ditetes dengan reagen Liberman Burchard (Harborne,1987).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan peneletian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa golongan yang
diperoleh dari isolasi ekstrak kental kulit biji pinang sirih positif mengandung metabolit
sekunder golongan terpenoid.
B. Saran
1. Penulis diharapkan lebih baik lagi dalam menulis makalah ini
2. Pembaca diharapkan mudah mengerti isi dari makalah ini
3. Semoga bermanfaat untuk penulis dan pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Juliana A., V., Aisyah, S. dan Muatapha, I., 2010, Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Turunan
Terpenoid dari Fraksi n-Heksana Momordica charantia L. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia, 1(1): 88-
93.
Petrina, R,. 2017. Uji Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Kulit Biji PinangSirih (ArecacatechuL).
6(2),70-77.
Yulineri,T,. 2005. Selenium dari Ekstrak Biji dan Akar Pinang (Areca catechu L.) yang Difermentasi
dengan Konsorsium Acetobacter-Saccharomyces sebagai AntiseptikObat Kumur. Biodiversitas 7(1):
18:20.