HPLC Ii
HPLC Ii
HPLC Ii
Indah Solihah
Teknik Elusi
Isokratik:
- teknik elusi menggunakan komposisi fase
gerak tetap (polaritas tetap) selama proses
kromatografi berlangsung
Gradien:
- teknik elusi menggunakan komposisi fase
gerak yang berubah-ubah (polaritas berubah)
selama proses kromatografi berlangsung
2 HPLC-2011
Teknik Isokratik
3 HPLC-2011
Eluen= campuran A + B
50 % B
40 % B
4 HPLC-2011
30 % B
35 % B
5 HPLC-2011
Teknik Gradien
Dengan mendasarkan data pada teknik isokratik di atas,
kemudian dilakukan
teknik elusi gradien
6 HPLC-2011
Hasilnya
7 HPLC-2011
Normal-Phase HPLC
[ Fase diam lebih polar dibanding fase gerak ]
Senyawa polar:
- terelusi belakangan (tR panjang)
- semakin non-polar fase gerak, tR senyawa
polar makin panjang
Solven:
- campuran metilen klorid, dietileter, kloroform
Eluent strength:
- dimodifikasi dengan n-heksan
8 HPLC-2011
Reversed-Phase HPLC
Reversed-Phase HPLC
[ Fase diam lebih nonpolar dibanding fase gerak ]
Senyawa polar:
- terelusi lebih dahulu
Semakin polar fase gerak, senyawa non-polar
lebih kuat tertahan
Solvent: Campuran metanol, asetonitril, tetra-
hidrofuran
Eluent strength:
- dimodifikasi dengan air
(Kellner dkk., 1998)
9 HPLC-2011
Detektor
Bagaimana
Memilih detektor
dan
Apa pertimbangannya
???
Detektor HPLC
Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi 2
golongan yaitu:
detektor universal (yang mampu mendeteksi zat
secara umum, tidak bersifat spesifik, dan tidak
bersifat selektif) seperti detektor indeks bias dan
detektor spektrometri massa;
detektor yang spesifik yang hanya akan
mendeteksi analit secara spesifik dan selektif,
seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, dan
elektrokimia.
Detektor HPLC
Bulk property detector (BPD) :
- mengukur sifat solute dan fase gerak
contoh : detektor indeks bias ( RI )
UV
Fluorescen
24 HPLC-2011
Luminescence
Fluorescensi
25 HPLC-2011
Fluorescene detection
Compared to UV-VIS
detectors fluorescence
detectors offer a higher
sensitivity and selectivity excitation emission
that allows to quantify
and identify compounds
and impurities in complex Mobile phase
matrices to extremely low
concentration levels
(trace level analysis)
Fluorescence detectors
sense only those
substances that fluoresce
suwedo hadiwiyoto basic principles of HPLC - 1 26
Detektor Indeks Bias
Indeks bias solut dan pelarut harus berbeda
Detektor mengukur perbedaan antara indeks
bias pelarut murni dan indeks bias pelarut yg
keluar dari kolom, perbedaan ini disebabkan
oleh adanya solut.
Detektor ini tidak dapat dipakai untuk pelarut
landaian karena indeks bias sistem berubah
selama kromatografi
Sangat sensitif terhadap perubahan suhu
Refractive index (RI) detection
The ability of a compound or
solvent to deflect light provides
a way to detect it
The RI is a measure of
molecules ability to deflect
light in a flowing mobile phase
in a flow cell relative to a static
mobile phase contained in a
reference flow cell
The amount of deflection is
proportional to concentration
The RI detector is considered to
be a universal detector but it is
not very sensitive
HPLC-2011 31
Tujuan Derivatisasi
Derivatisasi adalah reaksi suatu senyawa
dengan pereaksi (agen) penderivat untuk
menghasilkan derivat (turunan) senyawa ybs
32 HPLC-2011
Syarat reaksi derivatisasi
1. Produk yang dihasilkan harus mampu menyerap
baik sinar UV-Vis atau membentuk senyawa
berfluoresen sehingga dapat dideteksi dengan
spektrofluorometri;
2. Proses derivatisasi harus cepat dan
menghasilkan produk yang sebesar mungkin
(100 %);
3. Produk hasil derivatisasi harus stabil selama
proses derivatisasi dan deteksi;
4. Sisa pereaksi untuk derivatisasi harus tidak
menganggu pemisahan kromatografi.
Captopril
HS CH3
O
N COOH
HS CH3
O
O
N COOH + Br C-CH2-Br
E
t
i
Captopril l p -Br fenacylbromide
a
m
i
35
n HPLC-2011
Hasil derivatisasi :
Captopril + p -Br Fenacylbromide
HS CH3
O
O O
N C-O-CH2-C Br
R-NH2
37 HPLC-2011
Derivatisasi dg Dansilklorid
+ R-NH2
- HCl
O=S=O O=S=O
Cl NH
R
Dansil klorid
HPLC-2011 Fluorescent derivative 38
Contoh Senyawa
Asli
Yang
Berfluorescensi
Kunang-kunang
40 HPLC-2011
Fluorescensi
41 HPLC-2011
Asam Salisilat
O
C
OH
H
O
As.Salisilat - Fluorescensi
O
C
OH
H
O
Papaverin HCl
H3CO
OCH3
N
H3CO .HCl
CH2 OCH3
Riboflavin
OH OH OH
CH2-CH-CH-CH-CH2OH
H 3C N N O
NH
H3 C N
O
46 HPLC-2011
Bentuk Kromatogram
47 HPLC-2011
Peak asymmetry - tailing
USP
HPLC-2011 48
Peak Asymmetry vs Tailing
Baca:
Snyder dkk., 1997
HPLC-2011 49
Kriteria Peak
HPLC-2011 50
Pengatasan Peak Tailing
Tambahkan 30 mM:
- Trietilamin (utk seny. basa)
- Amonium asetat (utk seny. asam)
Perhatikan:
pencucian kolom sesudah digunakan pemisahan dengan
53 HPLC-2011