Makalah Misi Ajaran Islam
Makalah Misi Ajaran Islam
Makalah Misi Ajaran Islam
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 6
Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan karunia yang
tidak terhingga sehingga penyusunan makalah ini terselesaikan dengan baik,
shalawat dan salam kepada janjungan alam Nabi besar Muhammad Saw. pembawa
risalah Allah swt mengandung pedoman hidup yang terang bagi umat manusia
didunia dan diakhirat.
Makalah ini membahas tentang “Misi Ajaran Islam”. Saya sadar bahwa
penyusun makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, maka dari ini saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa/i. Semoga juga menjadi amal
yang baik dan diterima disisi Allah SWT. Amiin.
Penyusun
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan Makalah................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. Pengertian Ajaran Islam........................................................................ 2
B. Studi terhadap misi ajaran Islam secara komprehensif......................... 3
C. Misi ajaran Islam.................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna dan universal, ia berlaku sepanjang
waktu, kapanpun dan di manapun (al-Islâm shâlih li kul zamân wa al-makân), Islam
berlaku untuk semua orang dan untuk seluruh dunia. Dalam agama islam terdapat
ajaran-ajaran yang dapat mengantarkan manusia menuju kehidupan yang lebih baik.
Karena islam diturunkan bukan hanya sebagai pelengkap hidup manusia saja tetapi
juga mengemban beberapa misi untuk mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di
dunia dan ahirat.
Islam adalah agama samawi ( langit ) yang diturunkan Allah SWT melalui
utusan-Nya, Muhammad SAW. Islam merupakan Agama yang menjadi Rahmat bagi
seluruh alam.Namun di jaman sekarang ini banyak orang-orang yang tidak mengerti
akan pengertian, Karakteristik, dan Misi Islam itu sendiri.sehingga banyak orang-
orang yang mengatasnamkan Islam untuk kepentingan pribadi, kelompok dan partai,
bahkan yang paling ekstrim adalah yang mengatas namakan Islam sebagai kedok
untuk melakukan aksi terorisme, sehingga Islam dianggap sebagai Agama teroris.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Ajaran Islam ?
2. Bagaimana Studi terhadap misi ajaran Islam secara komprehensif ?
3. Apa saja misi ajaran Islam ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama Islam
Sebelum kita membahas masalah pengertian agama islam alangkah baiknya
kita membahas pengertian agama dahulu. Harun nasution mendefinisikan agama
sebagai ajaran-ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui para
rasulnya.1
Mohammad daud ali mendefinisikan agama sebagai kepercayaan kepada
tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan dia melaui upacara,
penyembahan, permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia menurut atau
berdasar ajaran agama itu. JG. Frazer agama adalah sesuatu ketundukan atau
penyerahan diri kepada kekuatan yang lebih tinggi dari pada manusia.2
Islam adalah kata turunan (jadian) yang berarti ketundukan, ketaatan,
kepatuhan (kepada kehendak Allah), berasal dari kata salama yang artinya patuh atau
menerima, berakar dari huruf sin, lam, mim, (S-L-M). Kata dasarnya adalah salima
yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercatat. Jadi secara singkat Islam adalah
kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan dan kepatuhan.
Sedangkan agama islam menurut istilah adalah agama yang diturunkan allah
kepada para rasul- rasulnya dan disempurnakan pada Nabi Muhammad, yang berisi
undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan begaimana
manusia berhubungan dengan allah, menusia dengan manusia, dengan manusia, dan
menusia dan alam semesta, agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih
kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.3
1
Harun Nasution, 1979, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI press,
cet. III, hlm. 10
2
H.M. Arifin, 1992, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar, Jakarta: Golden Trayon
Press cet. VI, hlm. 5
Ajat sudrajat, dkk, 2008, Din Al- islam Pendidikan Agama Islam Diperguruan Tinggi
3
2
B. Studi Misi Ajaran Islam Secara Komprehensif
Studi terhadap misi ajaran Islam secara komprehensif dan mendalam adalah
sangat diperlukan karena beberapa sebab sebagai berikut :
Pertama, untuk menimbulkan kecintaan manusia terhadap ajaran Islam yang
didasarkan kepada alas an yang sifatnya bukan hanya normatif, yakni karena
diperintah oleh Allah, dan bukan pula karena emosional semata-mata. Melainkan
karena didukung oleh argumentasi yang bersifat rasional, kultural dan aktual. Yaitu
argumentasi yang masuk akal, dapat dihayati dan dirasakan oleh umat manusia.
Dewasa ini banyak orang yang memeluk agama Islam hanya sekedar ikut-ikutan,
tanpa didasarkan pada argumentasi yang kuat. Keislaman yang demikian tidak
menjadi masalah selama ia hidup dalam komunitas Islam, karena tidak ada yang
mengganggu keyakinannya. Namun ketika ia hidup di Negara yang komunitas
masyarakatnya bukan Islam, yakni masyarakat sekular yang serba rasional, empiris
dan objektif, maka orang yang memiliki paham keislaman yang ikut-ikutan itu akan
dengan mudah dirusak atau dimurtadkan agamanya. Keadaan ini jelas tidak boleh
terjadi.
Kedua, untuk membuktikan kepada umat manusia bahwa Islam baik secara
normatif maupun secara kultural dan rasional adalah ajaran yang dapat membawa
manusia kepada kehidupan yang lebih baik, tanpa harus mengganggu keyakinan
agama Islam.
Ketiga, untuk menghilangkan citra negative dari sebagian masyarakat
terhadap ajaran Islam. Berdasarkan sumber-sumber yang didapati dari para orientalis
Barat kita menjumpai penilaian dan pernyataan negatif terhadap Islam. Menurut
sebagian mereka bahwa Islam disebarkan dengan pedang, Islam ajaran yang
menurutkan hawa nafsu, ajaran bagi orang-orang yang miskin, terbelakang, kumuh
dan sebagainya. Lebih dari itu citra Islam yang negatif dewasa ini muncul kembali.
Dewasa ini Islam sering dituduh sebagai sarang teroris. Berbagai tindakan kejahatan
seperti pemboman, sabotase, pembajakan pesawat, peperangan dan sebagainya sering
dituduhkan kepada umat Islam. Citra negatif yang demikian itu harus dihilangkan,
karena menyebabkan timbulnya kebencian masyarakat dunia terhadap Islam, juga
menyebabkan orang lain tidak berani menunjukkan identitas keislamannya di tengah
3
public. Citra negatif Islam yang demikian itu harus dihilangkan dengan menunjukkan
citra Islam sebagai rahmatan lil alamin kepada dunia.
4
2. Berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Allah, yakni ini hanya dapat
dicapai melalui penyempurnaan rohani. Jadi orang yang baru saja masuk
islam ia disebut muslim, sama halnya seperti orang yang berserah diri
sepenuhnya kepada Allah dan melaksanakan segala perintahnya dengan
melakukan hawa nafsunya kepada kehendak Allah.
Kedua, misi ajaran islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari peran
yang dimainkan Islam menangani berbagai problematika agama, sosial, ekonomi,
politik, hukum, pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya. Dan sejak kelahirannya 15
abad yang lalu islam senantiasa hadir memberikan jawaban terhadap permasalahan
diatas. Islam sebagaimana dikatakan H.A.R. Gibb bukan semata-mata ajaran tentang
keyakinan saja melainkan sebagai sebuah sistem kehidupan yang multi dimensional.
Berkenaan dengan peran islam yang demikian itu, Syaikh Al-Nadwi dalam bukunya
Madza Khasira al-Alam bi Inhithath al-Muslimin (Kerugian Apa Yang Diterita
Dunia Akibat Kemerosotan Dunia) mengatakan bahwa pada saat Islam datang ke
muka bumi keadaan dunia tak ubahnya seperti baru saja dilanda gempa yang sangat
dahsyat. Disana sini terdapat bangunan yang roboh rata dengan tanah, tiang yang
bergeser, genteng pecah hancur berantakan, harta benda tertimbun tanah dan jiwa
manusia melayang. Demikian pula keadaan masyarakat baik dari segi social,
ekonomi, politik, pendidikan, kebudayaan dan sebagainya dalam keadaan berantakan
dan kacau balau. Keadaan dunia yng demikian itu digambarkan dalam al-Qur’an
sebagai berikut :
Dalam keadaan dunia yang demikian itulah Nabi Muhammad SAW
membawa ajaran Islam yang didalamnya bukan hanya mengandung ajaran tentang
aqidah atau hubungan dengan Tuhan saja melainkan juga hubungan dengan sesama
manusia dan alam semesta. H.A.R. GIBB mengatakan Islam bukan hanya berisi
ajaran etika melainkan sebagai sistem kehidupan. 4
1. Dalam bidang sosial
Keadaan masyarakat terbagi-bagi kedalam kelas social atau kasta yang
dibedakan berdasarkan suku bangsa, bahasa, warna kulit, harta benda, jenis kelamin,
4
Abuddin Nata, 2011, Metodologi Studi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, Hal : 99
5
dll. Dengan sistem kelas yang demikian maka tidak akan terjadi mobilitas vertical
yang didasarkan pada prestasinya masin-masing. Seseorang yang berasal dari kelas
social yang rendah selama-lamanya berada dalam kelas sosial yang rendah. Satu dan
lainnya tidak boleh melakukan hubungan sosial, pergaulan, perkawinan, dan
sebagainya. Keadaan yang demikian itu mirip dengan keadaan yang mirip dengan
keadaan yang ada di Indonesia sebagaimana dijumpai pada sistem kesultanan atau
kerajaan, kaum ningrat, menak, dan sebagainya.
2. Dalam bidang ekonomi
Ditandai oleh praktik mendapatkan uang dengan menghalalkan segala cara
separti dengan praktik riba, mengurangi timbangan, menipu, monopoli, kapitalisme,
dan sebagainya. Keadaan yang demikian itu pada gilirannya membawa mereka yang
kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Persaingan yang tidak sehat
terjadi diantara mereka. Manusia telah menjadi budak dari harta benda.
3. Dalam bidang politik atau pemerintahan
Pada masa itu ditandai oleh pemerintahan yang diktator, otoriter, dan tirani.
Segala sesuatu yang menyangkut kehidupan masyarakat hanya dilakukan oleh
pemerintah. Kehendak pemerintah merupakan keputusan yang harus dilaksanakan
tanpa kompromi. Karena demikian besarnya kekuatan pemerintah maka dengan
mudah ia menindas dan memeras rakyat dengan pajak dan cukai yang diluar batas
kemampuannya. Segala pendapat dan usul yang disampaikan rakyat dianggap
sebagai gangguan yang harus diperangi. Lebih dari itu rakyat yang penuh penderitaan
itu dibebani pula dengan kewajiban bela Negara dan melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan yang sifatnya pemaksaan. Di antara penguasa yang sedang memerintah
pada masa kedatangan Islam adalah Romawi dan Persia.
4. Dalam bidang pendidikan
Ditandai oleh keadaan dimana pendidikan atau ilmu pengetahuan hanya milik
kaum elit. Rakyat dibiarkan bodoh sehingga dengan mudah dapat disesatkan
aqidahnya, dan selanjutnya dengan mudah dapat diperbudak. Keadaan ini tak
ubahnya dengan keadaan bangsa Indonesia pada saat penjajahan belanda.
Pada masa kedatangan Islam dibidang kebudayaan ditandai oleh keadaan
masyarakat yang semata-mata mengikuti hawa nafsu syahwat dan nafsu duniawi.
6
Mereka gemar melakukan mabuk-mabukan, foya-foya, berzina, berjudi, dan
sebagainya.
Dari sejak kelahirannya Islam sudah memiliki komitmen dan respon yang
tinggi untuk ikut serta terlibat dalam memecahkan berbagai masalah tersebut diatas.
Islam bukan hanya mengurusi social, ibadah, dan seluk-beluk yang terkait dengannya
saja, melainkan juga ikut terlibat memberikan jalan keluar yang terbaik untuk
mengatasi berbagai masalah tersebut dengan penuh bijaksana, adil, demokratis,
manusiawi, dan seterusnya. Hal-hal yang demikian itu dapat dikemukakan sebagai
berikut :
a. Misi Islam Dalam bidang sosial
Dalam bidang sosial islam memperkenalkan ajaran yang bersifat egaliter atau
kesetaraan dan kesederajatan antara manusia dengan manusia lain. Satu dan lainnya
sama-sama sebagai makhluk Allah SWT. Dengan segala kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Orang yang memiliki kelebihan dalam bidang
tertentu misalnya ia memiliki kekurangan dalam bidang tertentu lainnya. Orang yang
memiliki kekurangan dalam bidang tertentu tapi memiliki kelebihan dalam bidang
lainnya.
Selain itu, ajaran Islam tentang aspek sosial ini menekankan adanya
kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Sebagaimana halnya kaum pria,
kaum wanita dalam Islam memiliki kesamaan kesempatan dan peluang untuk
mengaktualisasikan potensi yang ada dalam dirinya. Ajaran Islam dalam bidang
sosial inilah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Yaitu ajaran yang bersifat,
eligater, toleransi, persaudaraan, tolong-menolong, nasehat-menasehati, saling
menjaga dan mengamankan dan seterusnya.
b. Misi Islam sebagai pembawa rahmat dalam bidang ekonomi
Misi Islam sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam dapat dilihat dari
ajaran dalam bidang ekonomi yang bersendikan azas keseimbangan dan pemerataan.
Dalam ajaran Islam seseorang diperbolehkan memiliki kekayaan tanpa batas, namun
dalam jumlah tertentu dalam hartanya itu terdapat milik orang lain yang harus
dikeluarkan dalam bentuk zakat, infak, dan sedekah. Dengan cara demikian, makin
banyak harta kekayaan yang dimiliki seseorang, semakin banyak pula sumbangan
7
yang harus ia keluarkan. Harta yang dikeluarkan itu dibagi kepada mereka yang
kurang mampu. Dengan cara demikian kecemburuan kesenjangan sosial yang dapat
memicu terjadinya pertentangan dapat dihindari.
Selain itu misi Islam dalam bidang ekonomi ini dapat dilihat pula dari
perintah berdagang dengan cara yang jujur yaitu pedagang yang jauh dari
kecurangan, penipuan atau tin dakan lainnya yang merugikan konsumen, dseperti
mengurangi timbangan, takaran, dan sebagainya. Lebih lanjut ajaran Islam sangat
melarang keras melakukan praktik Riba atau membungakan uang yang
menguntungkan secara berlipat ganda tanpa memeperhitungkan kemampuan orang
yang meminjamnya.
c. Misi ajaran islam rahmatal lil alamin dalam bidang politik
Misi ajaran islam rahmatal lil alamin dalam bidang politik terlihat dari
perintah Al-Qur’an agar seorang pemerintah bersikap adil, bijaksana terhadap rakyat
yang dipimpinnya, memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat yang
dipimpinnya, mendahulukan kepentingan-kepentingan rakyat daripada kepentingan
dirinya, melindungi dan mengayomi rakyat, memberikan keamanan dan ketentraman
kepada masyarakat. Kepemimpinan dalam Islam adalah merupakan amanah yang
harus dipertanggungjawabkan dengan cara melaksanakan kegiatan yang berguna bagi
rakyat yang dipimpinnya.
d. Misi Islam rahmatal lil alamin dalam bidang hukum
Misi rahmatal lil alamin ajaran Islam dalam bidang hukum-hukum terlihat
dari perintah Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 58. Ayat tersebut memerintahkan seorang
hakim agar berlaku adil dan bijaksana dalam memutuskan perkara dengan tidak
memndang perbedaan pada orang yang sedang berperkara. Penegakan supremasi
hukum sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.
e. Misi rahmatal lil alamin ajaran Islam dalam bidang pendidikan
Misi ajaran Islam rahmatal lil alamin dapat pula dilihat dalam bidang
pendidikan . Hal ini terlihat dalam ajaran Islam yang memberikan kebebasan kepada
manusia untuk mendapatkan hak-haknya dalam bidang pendidikan. Islam
menganjurkan belajar sungguhpun dalam keadaan perang. Dan menuntut ilmu mulai
dari buaian hingga ke liang lahat, serta melakukannya sepanjang hayat. Pendidikan
8
dalam Islam adalah untuk semua. Pemerataan dalam pendidikan adalah merupakan
misi ajaran Islam.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, terlihat dengan jelas bahwa misi ajaran
Islam adalah membawa rahmat bagi seluruh umat manusia dengan cara menata aspek
kehidupan sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan dan sebagainya. Misi ajaran
Islam adalah tegaknya nilai-niali kemanusiaan, menyelamatkan umat manusia dari
kehancuran.
Ketiga, misi islam dapat pula dilihat dari misi ajaran yang dibawa dan
dipraktikkan oleh nabi Muhammd SAW. Di dalam Al-Qur’an dinyatakan dengan
tegas sebagai berikut :
Artinya : “Dan tiada kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)
rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Ambiya, 21:107).
Misi kerahmatan Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya dapat dilihat dari misi
ajaran Islam yang dibawanya sebagaimana telah disebutkan diatas melainkan juga
terlihat dalam mpraktik kehidupan nabi Muhammad yang dikenal dengan seorang
yang sangat sayang kepada umatnya dan kepada manusi pada umumnya.
Keempat, misi Islam selanjutnya dapat pula dilihat pada kedudukannya
sebagai sumber nilai dan pandangan hidup manusia. Dalam hal ini Islam telah
memainkan empat peran sebagai berikut : 1. Sebagai factor kreatif yaitu ajaran
agama yang dapat mendorong manusia melakukan kerja produktif dan kreatif. 2.
Factor motivatif, yaitu bahwa ajaran agama dapat melandasi cita-cita dan amal
perbuatan manusia dalam aspek kehidupannya. 3. Factor sublimatif, yakni ajaran
agama yang dapat meningkatkan dan mengkhuduskan fenomena kegiatan manusia
tidak hanya hal keagamaan saja, tetapi juga bersifat keduniaan. 4. Factor integrative,
yaitu ajaran agama yang dapat dipersatukan sikap dan pandangan manusia serta
aktivitasnya baik secara individual maupun kolektif dalam menghadapi berbagai
tantangan.
Kelima, misi ajaran Islam sebagai pembawa rahmat dapat pula dilihat dari
peran yang dimainkannya dalam sejarah. bahwa Islam diabad klasik (abad 7-13 M)
atau selama lebih kurang 7 abad telah tampil sebagai pengawal sejarah umat manusia
9
menuju kehidupan yang tertib, aman, damai, sejahtera, maju dalam bidang ilmu
pengetahuan, kebudayaan dan peradaban.
Keenam, misi ajaran Islam lebih lanjut dapat pula dilihat dari praktik
hubungan Islam dengan penganut agama lain sebagaimana dilakukan Nabi
Muhammad SAW. Di Madinah.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama islam menurut istilah adalah agama yang diturunkan allah kepada
para rasul- rasulnya dan disempurnakan pada Nabi Muhammad, yang berisi undang-
undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan begaimana manusia
berhubungan dengan allah, menusia dengan manusia, dengan manusia, dan menusia
dan alam semesta, agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau
kebahagiaan hidup di dunia dan ahirat.
Terdapat sejumlah argumentasi yang dapat digunakan untuk menyatakan
bahwa misi ajaran islam sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam. Pertama, untuk
menunjukkan bahwa islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat dari pengertian
islam itu sendiri. Kedua, misi ajaran islam sebagai pembawa rahmat dapat dilihat
dari peran yang dimainkan Islam menangani berbagai problematika agama, sosial,
ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan, dan sebagainya. Ketiga, misi
islam dapat pula dilihat dari misi ajaran yang dibawa dan dipraktikkan oleh nabi
Muhammd SAW. Keempat, misi Islam selanjutnya dapat pula dilihat pada
kedudukannya sebagai sumber nilai dan pandangan hidup manusia. Kelima, misi
ajaran Islam sebagai pembawa rahmat dapat pula dilihat dari peran yang
dimainkannya dalam sejarah. Keenam, misi ajaran Islam lebih lanjut dapat pula
dilihat dari praktik hubungan Islam dengan penganut agama lain sebagaimana
dilakukan Nabi Muhammad SAW. Di Madinah.
B. Saran
Adapun kami menyadari bahwa makalah kami ini banyak terdapatkekurangan
dikarenakan kekurangan referensi dari pada pemakalah, oleh karna itu kami
mengharapkan kritikan atau saran yang membangun dari pada pembaca agar makalah
kedepannya lebih baik dari pada sekarang.
11
DAFTAR PUSTAKA
12