Pertemuan Ke-6 - Perilaku Etis Dalam Profesi Akuntansi
Pertemuan Ke-6 - Perilaku Etis Dalam Profesi Akuntansi
Pertemuan Ke-6 - Perilaku Etis Dalam Profesi Akuntansi
PERTEMUAN 6:
PERILAKU ETIS DALAM PROFESI AKUNTANSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan kepada siapa loyalitas akuntan profesional diberikan.
2. Menjelaskan kondisi apa saja yang berpotensi melanggar pedoman profesi.
B. URAIAN MATERI
Tidak diragukan lagi bahwa masyarakat mempunyai ekspektasi yang berbeda
dari perilaku kalangan profesional, seperti dokter, pengacara, dengan kalangan
nonprofesional, seperti tenaga penjualan atau manajer personalia. Mengapa
demikian? Jawabannya terkait dengan fakta bahwa tenaga profesional sering
kali bekerja dengan sesuatu yang nyata nilainya, di mana keyakinan bahwa
mereka kompeten di bidangnya atau sejauh mana tanggung jawab mereka atas
pekerjaan mereka menjadi sangat penting. Pada akhirnya, anggapan
masyarakat atas suatu profesi tertentu akan memengaruhi perolehan hak-hak
dalam profesi terkait: hak praktik, hak monopoli pada bidang profesi yang
ditawarkan, untuk mengendalikan pemain baru dalam bidang profesi terkait,
untuk memperoleh pendapatan yang relatif tinggi, menentukan peraturan bagi
diri sendiri atau untuk dinilai oleh rekan-rekan satu profesi dan bukan oleh
pejabat pemerintah. Jika suatu profesi kehialangan kredibilitas di mata publik,
akibatnya bisa sangat buruk dan bukan hanya bagi seorang profesional yang
bermasalah.
Pemikiran Bayles (1981) dan Behrman (1988), yang dirangkum dalam tabel di
bawah ini, berguna untuk menentukan fokus pada fitur yang penting.
Hal/Aspek yang Menjadikan (suatu) Profesi
Fitur-fitur Penting (Bayles)
Pelatihan Ekstentif
Penyediaan layanan penting bagi masyarakat
Pelatihan dan skill sebagian besar tentang intelektual dalam
karakter
Fitur-fitur Khas
Secara umum berlisensi atau bersertifikat
Diwakili oleh organisasi, asosiasi, atau institusi
Otonomi
Dasar Nilai-nilai Etis (Behrman)
Secara signifikan difigurkan oleh dan didasarkan pada
pertimbangan etis daripada teknik atau alat.
Para auditor secara khusus ditunjuk oleh pemegang saham atau pemilik sebagai
agen mereka untuk memeriksa aktivitas organisasi dan untuk memberikan laporan
mengenai kesehatan sistem keuangan dan keajaran dari laporan tahunan. Hal ini
dilakukan untuk melindungi kepentingan pemegang saham/pemilik dari sejumlah
masalah, termasuk perlakuan amoral manajemen. Laporan keuangan yang telah
diausit digunakan dan dijadikan pegangan baik oleh pemegang saham saat ini dan
pemegang saham prospektif, kreditor serta oleh pemerinath dan selainnya. Oleh
karena itu ketergantungan ini penting untuk memastikan efektivitas perniagaan
secara umum. Pilihan perlakuan akuntansi atau pengungkapan yang dapat
memaksimalkan pendapatan saat ini dengan mengorbankan pendapatan masa
depan bisa merusak unsur kepercayaan yang diperlukan dalam hubungan fidusia
dengan masyarakat-suatu akibat yang dapat mengarah pada adanya tuduhan
kekeliruan dan rusaknya reputasi auditor dan profesi keseluruhan. Oleh karena itu,
loyalitas auditor terhadap publik tidak boleh lebih rendah dari loyalitas kepada
pemegang saham saat ini/pemilik, terutama pada pihak manajemen organisasi.
Kerahasiaan: Ketat atau Diberikan Wadah/Difasilitasi
Analisis sebelumnya menempatkan akuntan profesional pada posisi yang tidak
mudah karena harus menjaga kerahasiaan aspek-aspek klien/atasannya meskipun
mungkin ia tidak setuju dengan itu, namun bisa jadi tidak berdampak pada
kegiatan keuangan perusahaan yang cukup untuk menjadi perhatian publik. Jika,
misalnya, profesional diberhentikan karena menolak untuk mem-figur-kan piutang
sebagai piutang lancar, ia harus mencari pekerjaan lain, tetapi tidak bisa
mendiskusikan masalah-masalah klien/atasan dengan siapa pun yang tida terikat
oleh kode kerahasiaan [yaitu seseorang di kantor akuntan publik (KAP) atau
pengacara yang secara khusus disewa untuk tujuan tersebut]. Kecuali masyarakat
profesional memiliki penasihat etika (sebagian sudah ada sekarang) yang bisa
ditanya, akuntan profesional berada pada posisi yang kurang menguntungkan
dilihat dari berbagai perspektif. Hal ini juga memberikan klien/atasan yang tidak
bermoral peluang untuk lolos dengan kesalahan mereka.
Masyarakat profesional mulai menyadari bahwa peraturan kerahasiaan yang ketat
ini tidak untuk kepentingan beberapa pemangku kepentingan, termasuk
masyarakat umum, dan telah memperkenalkan jasa konsultasi terbatas dan rahasia
untuk menjamin bahwa profesional dapat menyediakan jasa cuma-uma dalam hal
pengambilan keputusan yang benar, untuk meminta respons dari klien/atasan dan
mungkin sekaligus menyelesaikan masalah, dan untuk meyakinkan calon atasan.
Pada revisi Kode Etik tahu 2005 IFAC telah memperkenalkan kebutuhan akan
akuntan profesional untu mengatasi situasi di mana terdapat konflik di antara
prinsip-prinsip mendasar, yang dalam hal ini dapat terjadi antara kerahasiaan dan
kepentingan publik. Kode etik di antaranya menyarankan bahwa akuntan
profesional mempertimbangkan untuk mendapatkan “nasihat profesional dari
badan profesional yang relevan atau penasihat hukum, dan dengan demikian
mendapat bimbingan tentang isu-isu etis tanpa melanggar kerahasiaan.”
Rekomendasi ini akan diperkenalkan di seluruh dunia karena peraturan badan
akuntansi profesional telah diharmonisasikan dengan Kode IFAC.
Perlu juga dicatat bahwa secara umum, akuntan profesional belum diharapkan
untuk melaporkan perlakuan akuntansi yang bermasalah kepada regulator surat-
surat berharga/sekuritas, otoritas pajak atau masyarakat profesional di antara
mereka. Ini akan menarik untuk dilihat apakah bentuk tanggung jawab pelaporan
seperti itu berkembang lebih lanjut. Hal yang demikian pernah dilakukan di
Kanada, di mana semua akuntan bersertifikasi wajib melaporkan pelanggaran
yang tampak jelas terhadap peraturan mereka dan untuk auditor lembaga
keuangan yang harus melaporkan masalah yang berlangsung kepada
Superintendent of Financial Institutions. Di Inggris dan Wales, akuntan
bersertifikasi wajib melaporkan kegiatan pencucian uang untuk obat-obatan
terlarang dan teroris. Akuntan profesional yang memiliki keraguan tentang
tanggung jawab tersebut harus mendiskusikannya dengan lingkungan profesional
mereka.
Impikasi-implikasi Layanan yang Ditawarkan
Penjaminan dan Jasa-Jasa Lain. Akuntan profesional telah mengembangkan
jasa-jasa fidusia yang umum di bidang akuntansi berikut ini.
Akuntansi dan prinsip-prinsip, praktik, dan sistem pelaporan.
Audit catatan akuntansi, sistem, dan laporan keuangan.
Proyeksi keuangan: Persiapan, analisis, dan audit.
Perpajakan: Persiapan dokumen informasi wajib pajak dan saran.
publik AS-untuk melakukan audit atas pekerjaan dia sendiri atau melakukan
pembelaan terhadap klien. Hal ini bertujuan untuk menghindari situasi-situasi
dimana di mana penilaian independen yang harus digunakan oleh auditor untuk
dapat menilai dengan adil posisi yang diambil oleh klien audit menyimpang dari
komitmen utamanya yaitu melindungi kepentingan publik. Ketika melakukan
audit atas sistem informasi yang dipasang KAP, kepentingan pribadi auditor (rasa
bangga atau berharap untuk tetap mempertahankan pendapatan klien audit) dapat
mencegahnya dari menunjukkan adanya kesalahan atau akibart dari kesalahan.
Melakukan pembelaan untuk klien dapat memengaruhi posisi auditor berkenaan
dengan pengungkapan sesuai dengan GAAP untuk memajukan kepentingan
pemegang saham saat ini atau manajemen. Meskipun sebagian besar auditor telah
berhasil mengelola kebanyakan situasi konflik yang muncul selama puluhan
tahun, Enron, WorldCom, dan peristiwa serupa lainnya mem-figur-kan
konsekuensi serius yang dapat muncul akibat dari ketidakmampuan mengelola
risiko yang ada dengan baik.
Untuk menghindari risiko konflik kepentingan dalam audit perusahaan besar,
sehingga dapat melindungi kepentingan publik, SOX mewajibkan SEC untuk
melarang penawaran layanan-layanan non-audit yang akan merusak independensi
KAP kepada pendaftar SEC seperti:
Pembukuan atau saja lain yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi
atau laporan keuangan klien audit;
Desain dan implementasi sistem informasi keuangan;
Jasa penilaian, pendapat terkait dengan kelayakan, atau laporan mengenai
kontribusi dengan nilai moneter, tetapi tidak untuk ditagihkan
(contribution-in-kind);
Jasa aktuaria
Jasa alih daya (outsourcing) audit internal;
Fungsi-fungsi manajemen atau sumber daya manusia;
Pialang atau agen, penasihat investasi, atau jasa perbankan investasi, dan
Layanan hukum dan layanan ahli yang tidak terkait dengan audit
Prinsip-prinsip independensi SEC tersebut dalam kaitannya dengan layanan yang
diberikan auditor sebagian besar didasarkan pada tiga prinsip dasar, di mana
C. SOAL DISKUSI
D. DAFTAR PUSTAKA
Brooks, Leonard J., Business & Professional Ethics for Accountants, South
Western College Publishing, edisi terbaru