Audit Kontemporer Bab 16

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

BAB 16

AUDIT BERBASIS RISIKO

ACUAN AUDIT BERBASIS RISIKO


ISA 200.
Disamping itu ada beberapa kutipan dari ISA 315,
ISA 330, ISA 700
TUJUAN AUDIT
ISA 200.3

Tujuan Audit ialah mengangkat tingkat kepercayaan dari


pemakai laporan keuangan yang dituju, terhadap laporen
keuangan itu. Tujuan itu dicapai dengan pemberian opini
oleh auditor mengenai apakah laporan keuangan
disusun, dalam segal hal yang material, sesuai
dengankerangka pelaporan keuanga yang berlaku.

TINJAUAN UMUM AUDIT


BERBASIS RISIKO
1. REASONABLE ASSURANCE (ASURANS YANG
LAYAK)

Kutipan isa 200.5. Sebagai dasar opini auditor, ISA


mewajibkan auditor memperoleh asurans yang layak
apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari
sala saji yang material yang disebabkan kecurangan atau
kesalahan
Asuransi yang layak adalah asuransi yang tinggi, tetapi
bukan pada tingkat tinggi yang mutlak (absolute level of
assurance). Asuransi yang layak dicapai ketika auditor
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat (sufficient
appropriate audit evidence) untuk menekan resiko audit.
Resiko audit adalah resiko dimana auditor memberikan
opini yang salah ketika laporan keuangan disalahsajikan

2. INHERENT LIMITATIONS (KENDALA BAWAAN)

KENDALA

ALASAN

Sifat
pelaporan
keuangan

Pembuat laporan keuangan memerlukan :


judgmentmanajemen
dalam
menerapkankerangka
pelaporan
keuangan, dankeputusan atau penilaian
subjektif oleh manajemen dalam memilih
berbagai tafsiran ataujudgmentyang
akseptable

Sifat Bukti
Audit Yang
Tersedia

Kebanyakan pekerjaan auditor dalam


merumuskan
pendapatnya
adalah
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
audit. bukti ini cenderung bersifat
persuasif dan tidak konklusif

Sifat Produktif
Audit

Bagaimanapun bagusnya rancangan


prosedur audit, ia tidak akan mampu
mendeteksi setiap salah saji

Pelaporan

Relevansi/nilai

informasi

keuangan

3. AUDIT SCOPE (LINGKUP AUDIT)


Setiap perluasan dari tanggung jawab audit
yang utama, seperti yang mungkin ditetapkan
dalam
ketentuan
perundang-undangan,
mewajibkan
auditor
untuk
melaksanakan
pekerjaan tambahandan memodifikasi atau
memperluas laporan auditor sesuai dengan
4. MATERIAL
MISSTATEMENT
perluasan
tanggung
jawabnya. (SALAH SAJI YANG
MATERIAL)
Salah saji yang material (Material misstatement)
terjadi jika secaralayak dapat diharapkan, akan
mempengaruhi keputusan ekonomis pemakai
laporan keuangan.
Salah saji yang material bisa:
Terjadisecara sendiri-sendiri atau bersama
Berupa salah saji yang tidak dikoreksi
(uncorrected misstatements)
Berupa pengungkapan yang menyesatkan

5. ASSERTIONS (ASERSI)
Asersi
(assertions)
adalah
pernyataan
(representations) yang diberikan manajemen, secara
eksplisit atau implisit, yang tertanam didalam atau
merupakan bagian dari (embodied in) laporan
keuangan. Asersi berhubungandengan pengakuan
(recognition), pengukuran (measurement), penyajian
(presentation), dan pengungkapan (disclosure) dan
berbagai unsur laporan keuangan.

RISIKO AUDIT
Risiko audit (audit risk) adalah risiko memberikan opini audit
yang tidak tepat (expressing an inappropriate audit opinion)
atas laporan keuangan yang disalahsajikan secaramaterial.
Tujuan audit ialah menekan risiko audit ini ke tingkat rendah
yang dapat diterima auditor.
Untuk menekan risiko audit, auditor harus :
Menilai Risiko alah saji material
Menekan risiko Pendeteksian

RISIKO

SIFAT

SUMBER

Inherent Risk (Risiko


Bawaan) dan Control
Risk (Risiko
Pengendalian)

Laporan Keuangan
mungkin berpotensi
mengandung salah
saji yang material

Tujuan/Operasi entias
dan
rancangan/Implement
asi pengendalian
internal oleh
manajemen

Detection Risk
(Risiko Pendeteksian)

Auditor mungkin
gagal mendeteksi
salah saji yang

Sifat dan luasnya


prosedur audit yang
dilaksanakan audit

PELAKSANAAN AUDIT BERBASIS RISIKO

ISA 200 - PELAKSANAAN AUDIT BERBASIS RISIKO


200.15
200.16
200.17
200.21

Skeptisisme (Kewaspadaan Profesional)


Kearifan Profesional
Asurans yang layak
Gunakan tujuan sesuai ISAs yang relevan

TIGA LANGKAH AUDIT


BERBASIS RISIKO
Tahap/Langkah

Penjelasan

Risk Assesment
(menilai resiko)

Melaksanakan prosedur penilaian resiko untuk


mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji
yang material dalam laporan keuangan

Risk Response
(Menanggapi Resiko)

Merancang dan melaksanakan prosedur audit


selanjutnya yangmenanggapi resiko (salah saji
yang material) yang telah diidentifikasi dan
dinilai, pada tingkat laporan keuangan dan
asersi

Reporting (Pelaporan)

Tahap melaporkan meliputi:


a) Merumuskan pendapat berdasarkan bukti
audit yang diperoleh dan
b) Membuat dan menerbitkan laporanyang
tepat. Sesuai kesimpulan yang ditarik

1. MENILAI RISIKO
ISA 315.3 (Tujuan Auditor dalam proses Audit tahap
1)
Tujuan Auditor adalah mengindentifikasi dan menilai salah saji
yang material, karena kecurangan atau kesalahan pada tingkat
laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman terhadap
entitas lingkungannya, termasuk pengendalian intern entitas,
yang memberikan dasar untuk merancang mengimplementasai
KEHARUSAN
DALAM
TAHAP
ASSESSMENT
tanggapan terhadap
risiko
(salahRISK
saji material)
yang dinilai.
1. Sejak Awal, libatkan auditor senior
2. Tekankan skeptisme (Kewaspadaan Profesional)
3. Rencanakan Auditnya
4. Laksanakan diskusi tim audit dan komunikasi berkelanjutan
5. Fokus pada identifikasi berkelanjutan
6. Fokus pada identifikasi risiko
7. Evaluasi secara cerdas tanggapan manajemen menegenai risiko
8. Gunakan Kearifan Profesional
10

2. MENANGGAPI RISIKO
ISA 330.3 (Tujuan Auditor dalam Proses Ausit Tahap
2) :
Tujuan Auditor adalah memperoleh bukti audit yang
cukup dan ttepat tentang risiko (salah saji material) yang
dinilai, dengan mereancang dan mengimplementasi
tanggapan yang tepaat terhadap risiko tersebut
Dalam tahap ini auditor :
1. Menilai risiko bawaan dan risiko pengendalian pada
tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi
(Untuk setiap jenis transaksi, saldo akun,dan
pengungkapan)
2. Mengembangkan prosedur audi responsif, yakni
prosedur audit yang menanggai risiko yang dinilai
11

3. PELAPORAN/REPORTING
ISA 700.6 (Tujuan Auditor dalam Proses Audit Tahap 3)
:
Tujuan Auditor adalah :
1. Merumuskan opini mengenai laporan keuangan berdasarkan
evaluasi atas kesmimpulan yang ditarik atas bukti audit yang
diperoleh
2. Memberikan opini dengan jelas, melalu laporan tertulis, yang
jufa menjelaskan dasar (untuk memberikan) pendapat
tersebut
Dalam tahap ini sangatlah penting untuk menentukan :
3. Setiap perubahan dalam tingkat risiko yang dinilai
4. Apakah kesimpulan yang ditarik dari pekerjaan audit sudah
tepat
5. Apakah ada situasi mencurigakan yang dialami
6. Risiko tambahan (yang sebelumnya tidak teridentifikasi)
sudah dinilai dengan tepat dan prosedur audit selanjutnya,
12
sudah dilaksanakan sebagaimana diwajibkan (ISAs).

MANFAAT AUDIT BERBASIS RISIKO


Beberapa manfaat dari suatu audit berbasis
risiko:
Fleksibilitas waktu
Upaya tim audit terfokus pada area kunci
Prosedur audit terfokus pada risiko
Pemahaman atas pengendalian internal
Komunikasi tepat waktu

13

ISAs UNTUK ENTITAS KECIL

200.A63 : Mengenai Pertimbangan Khusus


untuk entitas
yang lebih kecil
200.A64 : Mengenai Ciri Kualitatif entitas
yang lebih kecil
200.A65 : Mengenai entitas tidak terdaftar
200.A65 : Mengenai Pemilik - Pengelola

14

Anda mungkin juga menyukai