Audit Kontemporer Bab 16
Audit Kontemporer Bab 16
Audit Kontemporer Bab 16
KENDALA
ALASAN
Sifat
pelaporan
keuangan
Sifat Bukti
Audit Yang
Tersedia
Sifat Produktif
Audit
Pelaporan
Relevansi/nilai
informasi
keuangan
5. ASSERTIONS (ASERSI)
Asersi
(assertions)
adalah
pernyataan
(representations) yang diberikan manajemen, secara
eksplisit atau implisit, yang tertanam didalam atau
merupakan bagian dari (embodied in) laporan
keuangan. Asersi berhubungandengan pengakuan
(recognition), pengukuran (measurement), penyajian
(presentation), dan pengungkapan (disclosure) dan
berbagai unsur laporan keuangan.
RISIKO AUDIT
Risiko audit (audit risk) adalah risiko memberikan opini audit
yang tidak tepat (expressing an inappropriate audit opinion)
atas laporan keuangan yang disalahsajikan secaramaterial.
Tujuan audit ialah menekan risiko audit ini ke tingkat rendah
yang dapat diterima auditor.
Untuk menekan risiko audit, auditor harus :
Menilai Risiko alah saji material
Menekan risiko Pendeteksian
RISIKO
SIFAT
SUMBER
Laporan Keuangan
mungkin berpotensi
mengandung salah
saji yang material
Tujuan/Operasi entias
dan
rancangan/Implement
asi pengendalian
internal oleh
manajemen
Detection Risk
(Risiko Pendeteksian)
Auditor mungkin
gagal mendeteksi
salah saji yang
Penjelasan
Risk Assesment
(menilai resiko)
Risk Response
(Menanggapi Resiko)
Reporting (Pelaporan)
1. MENILAI RISIKO
ISA 315.3 (Tujuan Auditor dalam proses Audit tahap
1)
Tujuan Auditor adalah mengindentifikasi dan menilai salah saji
yang material, karena kecurangan atau kesalahan pada tingkat
laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman terhadap
entitas lingkungannya, termasuk pengendalian intern entitas,
yang memberikan dasar untuk merancang mengimplementasai
KEHARUSAN
DALAM
TAHAP
ASSESSMENT
tanggapan terhadap
risiko
(salahRISK
saji material)
yang dinilai.
1. Sejak Awal, libatkan auditor senior
2. Tekankan skeptisme (Kewaspadaan Profesional)
3. Rencanakan Auditnya
4. Laksanakan diskusi tim audit dan komunikasi berkelanjutan
5. Fokus pada identifikasi berkelanjutan
6. Fokus pada identifikasi risiko
7. Evaluasi secara cerdas tanggapan manajemen menegenai risiko
8. Gunakan Kearifan Profesional
10
2. MENANGGAPI RISIKO
ISA 330.3 (Tujuan Auditor dalam Proses Ausit Tahap
2) :
Tujuan Auditor adalah memperoleh bukti audit yang
cukup dan ttepat tentang risiko (salah saji material) yang
dinilai, dengan mereancang dan mengimplementasi
tanggapan yang tepaat terhadap risiko tersebut
Dalam tahap ini auditor :
1. Menilai risiko bawaan dan risiko pengendalian pada
tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi
(Untuk setiap jenis transaksi, saldo akun,dan
pengungkapan)
2. Mengembangkan prosedur audi responsif, yakni
prosedur audit yang menanggai risiko yang dinilai
11
3. PELAPORAN/REPORTING
ISA 700.6 (Tujuan Auditor dalam Proses Audit Tahap 3)
:
Tujuan Auditor adalah :
1. Merumuskan opini mengenai laporan keuangan berdasarkan
evaluasi atas kesmimpulan yang ditarik atas bukti audit yang
diperoleh
2. Memberikan opini dengan jelas, melalu laporan tertulis, yang
jufa menjelaskan dasar (untuk memberikan) pendapat
tersebut
Dalam tahap ini sangatlah penting untuk menentukan :
3. Setiap perubahan dalam tingkat risiko yang dinilai
4. Apakah kesimpulan yang ditarik dari pekerjaan audit sudah
tepat
5. Apakah ada situasi mencurigakan yang dialami
6. Risiko tambahan (yang sebelumnya tidak teridentifikasi)
sudah dinilai dengan tepat dan prosedur audit selanjutnya,
12
sudah dilaksanakan sebagaimana diwajibkan (ISAs).
13
14