Makalah SIA Kelompok 4
Makalah SIA Kelompok 4
Makalah SIA Kelompok 4
DATABASE RASIONAL
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, berkat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
yang berjudul “Database Rasional”. Tak lupa pula, penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu
Melda Mariana Poeh S.E.,M.Ak selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Daerah.
Kami selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca. Semoga kita selalu berada dalam lindungan Tuhan yang
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………..…1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………….…..7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam era digitalisasi ini, perkembangan database memberikan pengaruh yang sangat besar
yang mana pemprosesan database ini menjadi perangkat yang diandalkan di segala bidang
institusi dan perusahaan salah satunya akuntansi. Pada sebuah perusahaan, kehadiran database ini
memberikan kemudahan dalam proses pengambilan informasi yang cepat sehingga dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Database itu sendiri merupakan kumpulan
berbagai informasi yang disimpan di komputer dan disusun secara sistematis sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut yang
dikenal sebagai sistem manajemen basis data atau database management system (DBMS). Salah satu
database yang sering digunakan adalah model database relasional, sebab database ini dinilai lebih
efesien dengan model yang sederhana sehingga mudah di pahami dan digunakan oleh pengguna.
Database relasional mendasari sebagian besar Sistem Informasi Akuntansi modern
terintegrasi dalam kaitannya mengenai cara untuk berpartisipasi dalam mendesain dan
mengimplementasikan database. Database menggabungkan catatan yang sebelumnya disimpan dalam
beberapa file terpisah ke dalam kelompok umum yang melayani berbagai pengguna dan aplikasi
pengolahan data. Sistem database ini memiliki potensi untuk mengganti pelaporan secara eksternal,
waktu dan usaha yang dapat dipertimbangkan baru-baru ini diinvestasikan dalam mendefinisikan
bagaimana perusahaan dapat meringkas dan melaporkan informasi akuntansi ke pengguna
eksternal.
1.3 TUJUAN
Untuk memberikan informasi bagi para pembaca, maka makalah ini berusaha untuk memenuhi beberapa
tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem database.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan database relasional.
3. Untuk mengetahui sistem database dan masa depan akuntansi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Basis Data atau Database System secara harfiah terdiri dari dua kata, sistem dan basis
data. Menurut Oxford Definisi dari sistem yaitu kumpulan ide atau teori atau cara tertentu dalam
melakukan sesuatu. Sedangkan definisi dari basis data yaitu kumpulan data terorganisir yang disimpan di
komputer dan dapat dilihat serta digunakan dengan berbagai cara. Dapat diambil kesimpulan bahwa,
pengertian sistem basis data adalah komponen atau mekanisme proses yang berjalan secara bersamaan
dalam pengelolaan kumpulan fakta nyata yang terorganisir (saling berelasi) di dalam perangkat
komputer. Dasarnya basis data mempunyai operasi-operasi atau perintah dalam mengelola basis data.
Operasi dasar basis data seperti membuat basis data, menghapus basis data, membuat tabel,
menghapus tabel, mengisi data, menambah data, mengambil data, merubah data dan menghapus data.
➢ Secara umum, terdapat 3 komponen bahasa basis data jika ditinjau dari fungsinya, yaitu:
1. Data Definition Language (DDL) DDL merupakan komponen bahasa basis data yang
digunakan untuk menggambarkan atau mewakili desain database secara menyeluruh yang
nantinya akan dispesifikasikan kembali. Dengan adanya DDL, kita mampu membuat program
menjalankan perintah berupa membuat tabel baru, mengubah tabel, indeks tabel, maupun
juga menentukan struktur serta tempat penyimpanan tabel.
2. Data Manipulation Language (DML) DML adalah bahasa basis data yang digunakan untuk
mengakses dan memanipulasi (menambah, mengambil, menyisipkan, menghapus atau
mengubah) data pada basis data. Terdapat dua jenis yang termasuk DML yaitu:
• DML Prosedural merupakan bahasa basis data tingkat rendah. karena DML
prosedural mengharuskan pengguna basis data untuk menentukan data apa yang
diinginkan dan bagaimana caramendapatkannya. DML Prosedural juga disebut DML
satu per-satu-satu (DML One-at-a-time). Bahasa yang digunakan disini digolong dengan
tingkat kerumitan tinggi karena sukar dimengerti dan jauh dari bahasa sehari-hari
manusia.
• DML Non-Prosedural merupakan bahasa tingkat tinggi. Dimana pengguna basis
data dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa menentukan cara
mendapatkannya. Bahasa basis data DML Non-Prosedural juga disebut DML satu untuk
semua (DML set-a-time). DML Non-prosedural adalah bahasa yang mudah, dan hampir
serupa dengan bahasa komunikasi manusia
3. Data Control Language (DCL) DCL merupakan bahasa basis data yang digunakan untuk
mengontrol atau mengendalikan database. Jadi bagian ini memiliki peran penting untuk
menyesuaikan kebutuhan pengguna dengan data yang akan diterimanya.
2
2. Memudahkan identifikasi data
3. Menghindari data ganda yang tersimpan
4. Memudahkan akses, simpan, pembaruan, dan penghapusan data
5. Menjadi penyimpanan data dari aplikasi atau situs web
6. Menjaga kualitas data yang diakses agar sesuai yang diinput
7. Membuat aplikasi berjalan lancar karena datanya terpusat
8. Database membuat data tersimpan aman karena keamanan tinggi
9. Database memudahkan pencarian data lebih cepat.
Dilirik jauh kedalam lagi, sistem basis data juga memerlukan beberapa hal lain yang juga ikut
serta menggerakan proses lengkap, diantaranya adalah:
1. Hardware (Perangkat Keras)
Hardware merupakan perangkat atau komponen alat fisik yang dapat disentuh dan
berkaitan dengan komputer. Komponen hardware sistem basis data biasanya terdiri dari
Komputer (stand-alone maupun server-client), memori internal (Hardisk/HDD atau SSD/Solid
State Drive), memori eksternal (Flash Disk, Digital Video Disc/DVD), dan jaringan komputer.
2. Database (Basis Data)
Basis data merupakan kumpulan fakta nyata yang mewakili objek yang saling berkaitan. Sistem
Basis Data dapat mengelola banyak Basis Data. Contohnya basis data kependudukan, basis
data pegawai, basis data perpustakaan, basis data perbankan, dan lain-lain.
3. Operating System (Sistem Operasi)
Sistem operasi (OS) merupakan program pondasi pengelolaan sumber daya teknologi
komputer, menjalankan semua operasi-operasi atau sumber daya (resource) dasar perangkat
keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) bersamaan. Beberapa sistem operasi yang
banyak dikenal diantaranya Microsoft Windows, Linux, Ms-DOS, MAC-OS.
4. DBMS (Database Management System)
Database Management System (DBMS) atau sering disebut Sistem Pengelola Basis Data
merupakan perangkat lunak (Software) yang mengelola basis data. DBMS merupakan alat
aplikasi pengelola (mendefinisikan, membengun/, memanipulasi) basis data. Contoh DBMS
atau alat pengolah ini adalah Microsoft Acces dan SQL Server.
5. User (Pengguna)
User disini dimaksudkan sebagai pengguna sistem basis data itu sendiri. User sistem basis data
menurut Fathansyah pada bukunya <basis data revisi kedua= terdiri dari beberapa tipe/jenis
dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi dengan basis data, yaitu Programmer Aplikasi,
user mahir (Casual User), User Umum (End User/Naive User) Dan User Khusus
(Specialized User).
6.Perangkat Lunak Optional/aplikasi lain (Tidak harus ada)
Perangkat optional dimaksud sebagai aplikasi lain yang tidak mesti ada, ada atau tidaknya
perangkat ini tidak menjamin sebuah sistem basis data tidak bisa dijalankan. Komponen ini
berpengaruh pada user (Pengguna) sistem basis data itu sendiri, seorang pengguna yang
memahami bahasa atau perintah (query) basis data tentu dapat melakukan akses atau analisa data
3
tanpa komponen ini. Contohnya ketika seorang kasir ingin menginput (mengisikan) atau
menghapus data penjualan di dalam basis data menggunakan aplikasi market.
4
2.2 DATABASE RELASIONAL
Database relasional adalah jenis Database Management System (DBMS) terbaru yang berisi
gambaran atau bagan skema mengenai hubungan antar tabel yang dilakukan di dalam sebuah
database. Model database ini digagas oleh EF Codd, seorang pakar database. Jenis ini termasuk
database paling sederhana setelah database Hierarki dan database Jaringan. Jenis database relasional ini
menggunakanstruktur database 2 dimensi.
Dalam membuat sistem basis data yang terpadu diperlukannya penghubungan tabel yang
berisi field kunci atau primary key yang dikoneksikan menjadi foreign key. Hubungan ini digambarkan
dengan garis solid yang menghubungkan antara satu field name di tabel yang satu dengan lainnya.
Semisal fieldname kdpasien di tabel pasien dengan fieldname kdpasien di tabel diagonaspasien
yang saling terhubung sebab adanya kesamaan dalam fungsi dan entitas dari objek yang dimaksud. Oleh
karena itu, database relasional ini dirancang guna memiliki keterkaitan antar tabelnya, menyesuaikan
dengan program atau analisa sistem yang dirancang.
Untuk melakukan pembuatan struktur, pengisian, pengeditan, dan penghapusan database
diperlukannya software atau perangkat lunak seperti RDBMS atau Relational Database
Management System. Tetapi, command yang diterapkan untuk memanipulasi di software tersebut
dinamakan Structured Query Languange. RDBMS merupakan sebuah software komputer yang
digunakan untuk membuat, menyunting dan memanajemen basis data yang telah mendukung skema
relational. Contohnya seperti sistem apoteker, sistem penyewaan mobil, sistem penjualan barang,
sistem kepustakaan, sistem pertokoan, dan lainnya. Tingkatan dari RDBMS adalah small-scale dan
juga large-scale.
➢ Adapun 3 (tiga) jenis database relasional, yaitu:
1. One to One (1 to 1), terjadi apabila terdapat dua buah tabel, dan hanya diperbolehkan
satu data saja pada masing-masing tabel.
2. One to Many (1 to m), model ini memperbolehkan data yang sama pada tabel kedua,
namun hanya membolehkan data yang bersifat unik pada tabel pertama.
3. Many to Many (m to m), model ini memperbolehkan beberapa data yang sama baik pada
tabel pertama maupun kedua sehingga tidak ada unique record di kedua tabel.
➢ Tujuan dari model relational database adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan konsep database DBMS yang bersifat standalone dan terintegrasi.
2. Menciptakan DBMS yang konsisten dan menghindari terjadinya data redundancy dengan
menerapkan konsep normalisasi data dengan tujuan guna peningkatan kemampuan dalam
mengambil dan memproses data.
➢ Berikut adalah karakteristik Database Relasional.
1. Struktur tabel bersifat tabular
2. Satu bahasa pemrogaman atau sintaksis yang digunakan untuk seluruh user
3. Field dikoneksikan melalui value di dalam record tabel
➢ Selain itu, adapun kelebihan database relasional adalah sebagai berikut.
1. Model tampilan atau view tabular dan querynya berupa tabel
2. Tidak adanya variabel pointer
3. Kemampuan operator yang baik
4. User-friendly
5
➢ Dan juga, adapun istilah basis data, yaitu:
1. Entitas, objek yang direkam sebagai data di dalam konsep database sendiri.
2. Field, setiap entity mempunyai field atau kolom yang mewakili isi datanya.
3. Record, kumpulan data yang terdiri dari sekumpan field.
4. Data value, jika record itu satuan data konkrit maka data value itu satuan data terkecil yang
berisi hanya nilai pada field tertentu.
6
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem basis data adalah komponen atau mekanisme proses yang berjalan secara bersamaan
dalam pengelolaan kumpulan fakta nyata yang terorganisir (saling berelasi) di dalam perangkat
komputer. Dasarnya basis data mempunyai operasi-operasi atau perintah dalam mengelola basis data.
Operasi dasar basis data seperti membuat basis data, menghapus basis data, membuat tabel,
menghapus tabel, mengisi data, menambah data, mengambil data, merubah data dan menghapus data.
Database relasional adalah jenis Database Management System (DBMS) terbaru yang berisi
gambaran atau bagan skema mengenai hubungan antar tabel yang dilakukan di dalam sebuah
database. Model database ini digagas oleh EF Codd, seorang pakar database. Jenis ini termasuk
database paling sederhana setelah database Hierarki dan database Jaringan.
Sistem database dapat mempengaruhi sifat dasar akuntansi. Contohnya pada sistem database ini
dapat mengarah pada ditinggalkannya model akuntansi pembukuan berpasangan (doble entry).
Sistem database juga memiliki potensi untuk mengubah sifat pelaporan eksternal secara signifikan. Di
mana perusahaan dapat meringkas dan melaporkan informasi akuntansi ke pengguna eksternal
dengan membuat salinan dari database keuangan yang nantinya dapat diakses oleh pihak eksternal, maka
pihak eksternal tersebut bisa melakukan analisis data mentah kapanpun dan dimanapun.