Etika Profesi
Etika Profesi
Etika Profesi
Etika profesi adalah pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban dan
keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan kewajiban terhadap
masyarakat.
Ciri-Ciri
Kewajiban utamanya adalah melayani masyarakat
Dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yng ekstensif
Membutuhkan pelatihan dan keahlian intelektual
Pengawasan dilakukan sendiri oleh organisasi profesi
Akuntabel terhadap wewenang pemerintah
Tugas penting dalam hubungan fidusier/kepercayaan
Memberikan perhatian yang berkelanjutan terhadap kebutuhan klien dan
pemangku kepentingan yang lain
Mengembangkan serta memelihara pengetahuan dan keahlian
Memelihara kepercayaan yang berkaitan dengan hubungan fidusier
Berperilaku yang menunjukkan nilai-nilai tanggung jawab
Memelihara reputasi pribadi
Mempertahankan reputasi yang dapat dipercaya
Hak-hak dalam berbgai juridiksi
Kemampuan untuk mempertahankan diri sendiri sebagai seorang profesional
untuk memberikan layanan kepada masyarakat
Kemampuan untuk membuat standar dan menguji calon anggota profesi
Mengatur diri sendiri berdasarka aturan etika
Berpartisipasi dalam pengembangan akuntansi dan praktik audit
Memiliki akses terhdp beberapa atau semua bidang akuntansi audit
Nilai-nilai penting untuk melaksanakan tugas dan memelihara hak-hak
Kejujuran
Integritas
Objektivitas berdasar pertimbangan independen
Keinginan untuk memberikan perhatian
Kompetensi
Kerahasiaan
Komitmen untuk menempatkan kebutuhan masyarakat, klien, profesi dan
majikan atau perusahaan di atas kepentingan diri sendiri
4.3 Nilai etika lebih penting dan dominan dibanding keahlian akuntansi dan audit
Banyak akuntan berpandangan bahwa keahlian dalam akuntansi dan atau
teknik audit adalah segala-galanya bagi profesi akuntan. Namun berbagai skandal
keuangan menunjukkkan bahwa skandal yang sebenarnya terjadi bukan disebabkan
oleh kesalahan metodologi dalam penerapan teknik akuntansi atau audit atau
disebabkan oleh kesalahan dalam membuat pertimbangan yang tepat atas penggunaan
teknik atau pengungkapan yang terkait dengan akuntansi atau audit.
Beberapa kesalahan dalam pertimbangan dan penerapan teknik akuntansi dan
audit berasal dari interpretasi yang keliru terhadap permasalahan yang disebabkan
rumitnya permasalahan. Namun yang paling menyedihkan adala bahwa kesalahan
tersebut disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap nilai-nilai etika seperti
kejujuran, integritas, objektivitas, penuh perhatian, konfidensialitas, serta komitmen
terhadap kepentingan pihak lain, khususnya kepada para pemangku kepentingan.
Peran utama seorang yang berprofesi sebagai akuntan baik sebagai akuntan
manajemen dan auditor internal, maupun sebgai auditor eksternal adalah
menawarkan layanan kepercayaan kepada masyaraka, maka kinerja dari layanan
tersebut sering kali melibatkan pilihan yang menguntungkan kepentingan salah satu
pihak serta akan menjadi beban bagi pihak lain : yaitu orang yang membayar fee
atau gaji mereka, pemegang saham, dan pemangku kepentingan yang lain termasuk
para pekerja, pemerintah dan pemberi pinjaman.
Sebaliknya Felipe, 2012 menjelaskan bahwa kerahasiaan yang harus dijaga oleh
seorang akuntan, khususnya akuntan eksternal atau independen adalah :
4.6 Layanan lain yang dibeikan oleh akuntan dan konsekuensi etis
Layanan lain yang diberikan diluar layanan audit, maka demi menjaga sikap
independen dari akuntan, auditor eksternal yang melakukan audit di suatu perusahaan
dilarang oleh SOX untuk:
5. Melakukan jasa pembukaan atau jasa lainnya yang terkait dengan pencatatan
akuntansi atau pelaporan keuangan dari perusahaan yang diperiksa ;
6. Memberikan layanan perancangan dan penerapan sistem informasi keuangan dari
perusahaan yang diperiksa ;
7. Memberikan layanan jasa apprasial dan penilaian dari perusahaan yang diperiksa;
8. Memberikan layanan jasa aktuaris dari perusahaan yang diperiksa;
9. Memberikan layanan auditor internal secara outsourching dari perusahaan yang
diperiksa;
10. Memberikan layanan fungsi manajemen dan sumber daya manusia dari
perysahaan yang diperiksa;
11. Memberikan layanan sebagai pialang dan penasehat investasi, dan layanan
investasi perbankan dari perusahaan yang diperiksa;
12. Memberikan layanan jasa hukum dan keahlian dari perusahaan yang diperiksa
yang tidak terkait dengan jasa audit.
13. Memberikan layanan jasa yang lainnya yang di tentukan oleh Dewan Komisaris,
namun dilarang oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku.
c. Bila Aturan Dan Hukum Tidak Membantu sebagai Sumber Etika dan
Standar Perilaku
Seringkali,para akuntan profesional menghadapi situasi dimana aturan etika tidak
cukup membantu permasalahan yang di hadapinya.Namun seringkali para akuntan
tersebut hanya sendirian dalam memecahkan permasalahnya.Bila hal itu
terjadi,maka dia sebaiknya menggunakan seorang penasehat hukum,sebagai bahan
pertimbang.Bila menghadapi hal yang demikian,maka akuntan profesional
hendaknya mengacuh dan melihat kembali pada pengetahuan,nilai-nilai,serta
petimbangannya sendiri untuk memutuskan dan menentukan mana yang benar
atau yang salah.
2. Atribut kontekstual
Atribut-atribut kontekstual terdiri dari :
a. Budaya nasional (national culture)
Budaya nasional mempunyai dampak yang sangat besar pada kecenderungan
etis dari para akuntan.
b. Budaya organisasi (organizational culture)
Rockness and Rockness, 2005 dan kuliket all, 2008 menyatakan bahwa secara
umum kecenderungan etis juga di pengaruhi oleh budaya organisasi. Douglas
et all, 2001 juga menemukan adanya hubungan yang jelas dalam budaya
organisasi dalam kantor akuntan yang besar dengan kecenderungan etis.
c. Kelompok dan peran(group and role)
Groupthink adalah sekelompok orang dalam organisasi yang sangat
berpengaruh dalam setiap keputusan dan dalam perjalanan organisasi.
Groupthink dapat terjadi serta tidak selalu berada dalam struktur organisasi
yang formal. Groupthink dapat membawah dampak yang baik atau buruk bagi
organisasi. Ciri dan dinamika dari kelompok dimana akuntan berada akan
mempengaruhi cara para akuntan secara individu menghadapi dan
memecahkan dilema etika.
d. Bingkai linguistic/bahasa(linguistic framing)
McPhail dan Walter,2009 menyatakan bahwa respon secara individu terhadap
dilema etika dalam cara yang berbeda tergantung pada kerangka yang
dialaminya. Penelitihan kebahasaan menyatakan bahwa seorang profesional
menaggapi isu-isu etika secara berbeda beda tergantung pada bimgkai bahasa
dalam hal mana permasalahan tersebut di bahas atau dibicarakan.
e. Tempat tinggal(place)
McPhail and Walters, 2009 juga menyatakan bahwa tempat tininggal dari
seoran profesional dapat mempengaruhi perilakunya dalam menghadapi dan
memecahkan permasalahan etika.
3. Atribut permasalahan
a. Hakekat konsekuensi (nature of consequences)
Hakekat konsekuensi ini berkaitan dengan besarnya outcome dari tindakan
seorang.
b. Konsensus sosial (social consensus)
Konsensus sosial mengacu pada sikap masyarakat secara umum terhadap
masalah-masalah tertentu.
c. Kemungkinan pengaruh (possibility of effect)
Kemungkinan pengaruh berkaitan dengan probabilitas konsekuensi yang akan
terjadi dari suatu tindakan tertentu.
d. Kesegeraan seketika (temporal immediacy)
Kesegeraan seketika berkaitan dengan cepatnya pengaruh yang didapat bila
terjadi sesuatu yang berkaitan dengan etika
e. Kedekatan (proximity)
Sebaliknya kedekatan berkaitan dengan kedekatan seseorang yang dipengaruhi
oleh atau mempengaruhi tindakan-tindakan yang terkait dengan etika.
f. Konsentrasi pengaruh (concentration of effect)
Konsentrai pengaruh ini dimasudkan sebagai seberapa besar pengaruh yang
diberikan kepada masyarakat atau sebagian masyarakat sebagai akibat dari
tindakan etis yang dilakukan oleh profesi akuntan.
Kasus :
3. a. Kecurangan Akuntansi adalah salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan
keuangan.