142500077
142500077
142500077
OLEH
142500077
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.T Dengan Prioritas
Masalah Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri pada Ibu Melahirkan di Kelurahan
Sari RejoMedan Polonia”, yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan DIII Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan
kemampuan serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritik serta saran dari semua pihak yang membangun guna dijadikan
pedoman bagi penulis dikemudian hari.
1. Bapak Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Sumatera Utara Medan.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
3. Ibu Cholina T.Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku Wakil Dekan II
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep. Sp. Mat selaku Wakil Dekan III
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara serta dosen
pembimbing yang telah membimbing penulis dengan sabar, dan memberikan
waktunya kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah sehingga
dapat selesai tepat waktu.
ii
7. Kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Marihot Girsang dan Ibunda Rosinta
Sinaga serta saudara kandung saya yang sudah memberikan motivasi,
dukungan, semangat, perhatian, dan kasih sayang, serta mendoakan penulis
sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
Hormat Saya
iii
Lembar Pengesahan………………………………………………………………....i
Kata Pengantar……………………………………………………………………...ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….…iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................3
C. Manfaat...........................................................................................................3
iv
Nyeri persalinan merupakan suatu bentuk nyeri atau pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan dimana terkait dengan adanya kontraksi dari
uterus selama menjalani proses persalinan. 1,2 Secara umum terdapat dua faktor yang
mempengaruhi intensitas nyeri bagi seorang ibu yang sedang memasuki fase
persalinan yaitu faktor fisik dan psikologis. Faktor fisik antara lain: umur, paritas,
besar janin, intensitas dan lama persalinan, pembukaan servik, posisi janin,
karakteristik panggul, kelelahan, dan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Namun di sisi lain, prosedur operasi seksio sesarea sendiri merupakan suatu
prosedur intervensi obstetri yang memiliki risiko cukup besar. Penurunan
keberhasilan persalinan normal terjadi oleh karena ketakutan ibu hamil akan nyeri
persalinan tersebut atau ketidakmampuan ibu hamil untuk menahan dan menerima
nyeri persalinan saat persalinan yang dilaluinya.
Berdasarkan hal tersebut maka mulai dikembangkan salah satu prinsip dasar
obstetri modern yaitu mengurangi nyeri selama persalinan dengan menggunakan
analgesia yang adekuat. Menekan rasa nyeri selama proses persalinan merupakan
aspek yang esensial dalam perawatan obstetrik. Saat ini, tidak tersedia metode standar
yang dapat mengontrol rasa nyeri tanpa menimbulkan efek samping terhadap ibu
maupun janin yang dikandungnya.1 Secara umum terdapat dua metode analgesia
dalam persalinan yaitu farmakologis dan non farmakologis. Adapun metode analgesia
farmakologis diantaranya meliputi: Intrathecal Labor Analgesia (ILA), epidural
analgesia, Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), block paracervical,
block saraf pudendal, dan lain sebagainya. Sedangkan metode analgesia non
farmakologis meliput: pemijatan atau Massage, hipnosis atau hypnobirthing,
relaksasi, perubahan posisi melahirkan, terapi bola-bola persalinan (Tamsuri, 2007).
Tujuan umum
Tujuan Khusus
- Bagi Penulis
Sebagai bahan kepustakaan acuan bagi ilmu keperawatan dalam memberikan Asuhan
Keperawatan pada Ibu nyeri persalinan, sehingga nantinya dapat meningkatkan
perkembangan, baik daam teori maupun praktik Keperawatan maternitas.
2.1.Konsep Nyeri.
2.1.1. Defenisi
Nyeri didefenisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinya diketahui seseorang pernah mengalaminya ( Tamsuri,2007 ).
Menurut Internasional Association for Study of Pain ( IASP ), Nyeri adalah
sensori subyekif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait
dengan kerusakan jaringan actual maupun potensial,atau menggambarkan kondisi
terjadinya keusakan.
Mc.Ceffery (1979) mengidentifikasikan nyeri sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang yang keberadaannya diketahui hanya orang tersebut pernah
mengalaminya.
a.Trauma
b.Neoplasma
o Neoplasma Jinak
o Neoplasma Ganas
c. Gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah. Hal ini dapat
dicontohkan pada pasien dengan infark miokard akut atau pun angina pektoris
yang dirasakan adalah adanya nyeri dada yang khas.
Informasi yang dibawa ke korda spinalis oleh serat-serat C, dan sebagian oleh
serat A delta, disalurkan ke otak melalui serat-serat traktus paleospinotalamikus.
Serat-serat ini berjalan ke daerah reticular dibatang otak, dan ke daerah di
mesensefalon yang disebut daerah grisea periakuaduktus.Serat- serat
paleospinotalamikus yang berjalan melalui daerah reticular berlanjut untuk
mengaktifkan hipotalamus dan system limbik.Nyeri yang di bawa dalam traktus
paleospinotalamik memiliki lokalisasi yang difus dan berperan menyebabkan distress
emosi yang berkaitan dengan nyeri (Corwin, 2010).
Nyeri adalah sesuatu yang bersifat universal dan merupakan keluhan yang
bersifat umum pada sebagian besar manusia.Keberadaan nyeri merupakan isyarat,
tanda dan bahaya yang terjadi pada manusia dan juga ditafsirkan sebagai ancaman
atau gangguan terhadap integrvitas organisme yang bersangkutan.
Rasa nyeri saat persalinan merupakan hal yang normal terjadi. Penyebabnya meliputi:
a. Faktor Fisiologis
Intensitas rasa nyeri dari pembukaan sampai pembukaan sepuluh (10) akan
bertambah tinggi dan semakin sering dengan kekuatan kontraksi dan tekanan bayi
terhadap struktur panggul, diikuti regangan bahkan perobekan njalan lahir bagian
bawah. Dari tidak adanya pembukaan sampai pembukaan 2 cm, rasa sakit/nyeri yang
muncul rata-rata dua kali dalam sepuluh menit. Proses ini bisa berlangsung sekitar
delapanjam. Rasa sakit pada pembukaan 3 cm sampai selanjutnya rata-rata 0,5-1 cm
per jam. Makin lama, intensitas dan frekuensi nyeri makin sering dan makin
bertambah kuat mendekati proses persalinan.
b. Faktor Psikologis
Rasa takut dan cemas berlebihan akan mempengaruhi rasa nyeri ini. Setiap
ibu mempunyai versi sendiri-sendiri tentang nyeri persalinan dan melahirkan.Hal ini
karena ambang rangsang nyeri setiap orang berlainan dan subyektif sekali.Ada yang
merasa tidak sakit hanya perutnya yang terasa kencang.Ada pula yang merasa tidak
tahan mengalami nyeri.Beragamnya respons tersebut merupakan suatu mekanisme
proteksi dari rasa nyeri yang dirasakan.
Teori ini kurang dapat diterima, oleh karena jaringan mulur rahim sedikit
mengandung jaringan otot.
Peregangan jalan lahir oleh kepala janin pada akhir kala pembukaan dan
selama kala pengeluaran menimbulkan rasa nyeri paling hebat dalam proses
persalinan.
Rasa nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik pada setiap ibu dan
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain budaya, takut dan kecemasan,
pengalaman persalinan sebelumnya, persalinan dan dukungan.
10
2) Usia
Usia muda cenderung dikaitkan dengan kondisi psikologis yang masih labil,
yang memicu terjadinya kecemasan sehingga nyeri yang dirasakan menjadi lebih
berat. Usia juga dipakai sebagai salah satu faktor dalam menentukan toleransi
terhadap nyeri. Toleransi akan meningkat seiring bertambahnya usia dan pemahaman
terhadap nyeri.
3) Aktivitas fisik
Ibu bersalin yang kelelahan tidak akan mampu mentoleransi rasa nyeri dan
tidak mampu menggunakan koping untuk mengatasinya karena ibu tidak dapat fokus
saat relaksasi yang diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri tersebut. Kelelahan juga
menyebabkan ibu merasa tersiksa oleh kontraksi sehingga tidak dapat mengontol
keinginannya untuk meneran.
11
Situasi dan kondisi psikologis yang labil memegang peranan penting dalam
memunculkan nyeri persalinan yang lebih. Salah satu mekanisme pertahanan jiwa
terhadap stress adalah konversi yaitu memunculkan gangguan secara psikis menjadi
gangguan fisik.
5) Perhatian
6) Lama persalinan
Persalinan yang lama menyebabkan ibu mengalami stress dan kelelahan lebih
lama sehingga rasa nyeri akan meningkat. Lamanya waktu persalinan bisa disebabkan
oleh bayi yang besar atau kelainan pada pelvis yang mengakibatkan rasa nyeri dan
kelelahan yang semakin meningkat seiring dengan lamanya proses persalinan. Waktu
persalinan bervariasi pada setiap orang. Semakin lama waktu persalinan, akan
menyebabkan kelelahan juga akan semakin lama, serta meningkatkan kecemasan dan
rasa nyeri pada ibu bersalin.
Posisi supinasi pada ibu bersalin menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu,
kontraksi uterus yang tidak efektif dan menyebabkan sindrom hipotensi
supinasi.Sindrom tersebut disebabkan oleh penekanan uterus dan fetus pada vena
kava inferior dan aorta abdomen yang mengakibatkan penurunan tekanan darah ibu
dan penurunan suplai oksigen pada bayi.Dengan demikian, perlu adanya ambulasi
12
b. Faktor Eksternal
1) Agama
2) Lingkungan fisik
3) Budaya
4) Support sistem
Tersedianya sarana dan support system yang baik dari lingkungan dalam
mengatasi nyeri, dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat membantu
mengurangi rangsang nyeri yang dialami oleh seseorang saat menghadapi persalinan.
13
6) Komunikasi
Fisiologi Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan plasenta lahir
untuk memantau kondisi ibu.
Evaluasi Uterus
14
Untuk mengetahui apakah ada tidaknya robekan jalan lahir, maka periksa
daerah perineum, vagina dan vulva. Setelah bayi lahir, vagina akan mengalami
peregangan, oleh kemungkinan edema dan lecet. Introitus vagina juga akan tampak
terkulai dan terbuka. Sedangkan vulva bisa berwarna merah, bengkak dan mengalami
lecet-lecet.
Untuk mengetahui ada tidaknya trauma atau hemoroid yang keluar, maka
periksa anus dengan rectal toucher.
Derajat pertama: laserasi mengenai mukosa dan kulit perineum, tidak perlu dijahit.
Derajat kedua: laserasi mengenai mukosa vagina, kulit dan jaringan perineum (perlu
dijahit).
Derajat ketiga: laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan
spinkter ani.
Derajat empat: laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan
spinkter ani yang meluas hingga ke rektum. Rujuk segera.
Indikasi Episiotomi
- Gawat janin
15
- Laserasi derajat satu yang tidak mengalami perdarahan, tidak perlu dilakukan
penjahitan.
16
- Mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih sesering mungkin.
Pemantauan Kala IV
Saat yang paling kritis pada ibu pasca melahirkan adalah pada masa post
partum. Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah adanya kematian ibu akibat
perdarahan. Kematian ibu pasca persalinan biasanya tejadi dalam 6 jam post partum.
Hal ini disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan eklampsia post partum.Selama kala
IV, pemantauan dilakukan 15 menit pertama setelah plasenta lahir dan 30 menit
kedua setelah persalinan.
- Evaluasi tinggi fundus uteri – Caranya : letakkan jari tangan Anda secara melintang
antara pusat dan fundus uteri. Fundus uteri harus sejajar dengan pusat atau dibawah
pusat.
17
- Menyusui segera.
- Mengajari ibu dan keluarga tentang pemeriksaan fundus dan tanda bahaya baik bagi
ibu maupun bayi.
Hal yang harus diperhatikan dalam pemantauan lanjut selama kala IV adalah :
- Vital sign – Tekanan darah normal < 140/90 mmHg; Bila TD < 90/ 60 mmHg, N >
100 x/ menit (terjadi masalah); Masalah yang timbul kemungkinan adalah demam
atau perdarahan.
- Nadi
- Pernafasan
18
- Perdarahan – Perdarahan normal selama 6 jam pertama yaitu satu pembalut atau
seperti darah haid yang banyak. Jika lebih dari normal identifikasi penyebab (dari
jalan lahir, kontraksi atau kandung kencing).
- Kandung kencing – Bila kandung kencing penuh, uterus berkontraksi tidak baik.
Selama kala IV, bidan harus memberitahu ibu dan keluarga tentang tanda bahaya:
- Demam.
- Perdarahan aktif.
- Pusing.
- Nyeri panggul atau abdomen yang lebih dari kram uterus biasa.
19
2.3.4. Perencanaan
20
21
22
23
A. Pengkajian
Jam : 12.00
Ruang / Kamar :1
No. Register :-
Nama : Ny ”T”
Umur : 26 th
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
24
Umur : 28 tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Bertani
(Data Subyektif)
Pukul : 15.00
3. Riwayat menstruasi
- Siklus : 28 hari
- Banyaknya : banyak
- Dismenorche : tidak
25
- Diet / makan
- Aktivitas sehari-hari
5. Riwayat persalinan
Selama persalinan
26
8. Riwayat sosial
Perkawinan : 1 kali
2. Tanda vital
BB sebelum hamil : 50 kg
Suhu : 360C
BB : 44 kg
3. Muka
4. Dada : Simetris
27
Striae : (-)
B. Analisa Data
DO:
1. Keadaan Gangguan rasa
umum: tampak nyaman
pucat
2. Terdapat bekas
luka robekan
pada perineum
3. Tanda-tanda
Vital:
- TD: 100/60 mmHg
- N: 95 x/i
- RR: 22x/i
28
DO :
1. Payudara
tampak
bengkak dan
kencang
2. ASI (+)
3. TD : 110/70
mmHg
4. S : 36,80C
5. N : 102x/mnt
6. P : 20x/mnt
C. Rumusan Masalah
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri
2. Resiko terhadap ketidak efektifan menyusui
29
30
31
32
33
3.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian yang dimulai dari tangggal 25 Mei 2017
sampai 26 Mei 2017 mengenai nyeri persalinan maka dapat disimpulkan :
1. Nyeri yang dirasakan oleh klien berkurang dari sebelum diberikan asuhan
keperawatan
2. Kebersihan klien terjaga serta
3. Klien tidak berbau
Asuhan keperawatan yang diberikan yaitu berdasarkan kode etik keperawatan.
Berdasarkan konsep keperawatan, ada beberapa intervensi yang tidak dilakukan oleh
perawat, yaitu:
1. Intervensi pada diagnosa I yaitu: berikan analgetik sesuai resep dokter.
Adapun kendala yang dihadapi yaitu bahwa perawat melakukan pengkajian diklinik
persalinan dan tidak dirumah sakit, maka tidak ada kolaborasi antara perawat dengan
dokter.
3.2 SARAN
34
35
Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Proses, Dan
Praktik. Jakarta: EGC
36
CATATAN PERKEMBANGAN
37
38