Askep Endokarditis
Askep Endokarditis
Askep Endokarditis
ENDOKARDITIS
Disusun oleh :
Nanda Agustina (20191280)
A. Latar Belakang
Endokarditis pertama kali ditemukan oleh Rivera tahun 1946. Endokarditis di
bagi menjadi dua yaitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif. Prevalensi
paling sering terjadi pada kelainan katup oleh karena rhematik, dan ini sering terjadi
pada negara sedang berkembang. Juga pada anak-anak yang dilakukan operasi
jantung untuk mengkoreksi kelainan jantung kongenital.
Pada pasien endokarditis tanpa penyakit jantung sebelumnya kejadian ini
sering pada ABE (Akut Bakterial Endokarditis) terutama anak-anak di bawah 2
tahun, dan pecandu narkotik. Resiko yang lain untuk terjadinya endokarditis,
terutama pada pasen dengan kelainan kongenital pada jantungnya. Pada negara
berkembang insiden endokarditis 1,6 – 4,3 diantara 100.000 penduduk. Angka
kematian 20%-40%, meskipun diberikan antibiotik yang cukup. Komplikasi
neurologis endokarditis berkisar 20%-40%, hal ini akan mempertinggi angka
kematian (41%-86%). Maka perlu diketahui gejala klinik secara dini dari
endokarditis,maupun komplikasi neurologisnya dengan harapan angka kematiannya
dapat ditekan
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum makalah ini adalah untuk mengetahui tentang Asuhan Keperawatan
pada klien dengan endokarditis.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada klien dengan endokarditis
2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien dengan
endokarditis
3. Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan pada klien dengan
endokarditis
4. Mahasiswa mampu menerapkan implementasi keperawatan pada klien dengan
endokarditis
5. Mahasiswa mampu mengevaluasi implementasi keperawatan yang telah
dilaksanakan pada klien dengan endokarditis
6. Mahasiswa mampu mendokumentasikan keperawatan yang telah dilaksanakan
pada klien dengan endokarditis
C. Manfaat Penulisan Makalah
a. Adapun manfaat dari makalah ini adalah
1. Hasil makalah ini dapat kita gunakan sebagai sumber pengetahuan tentang
endokarditis
2. Hasil makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi penelitian kesehatan dan
ilmu keperawatan
3. Hasil makalah ini dapat memberikan masukan bagi ilmu keperawatan tentang
tingkat pengetahuan kita tentang penyakit endokarditis, sehingga apabila
diperlukan dapat kita lakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang
kesehatan mata khusunya endokarditis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
pada endokard atau katub jantung. (wajan yuni udjianti,keperawatan kardiovaskuler
hal,126).
Endokarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katub yang telah
mengalami kerusakan, tetapi juga pada endokar dan katub yang sehat, misalnya
penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit kronik. Perjalanan penyakit ini
bisa; akut, sub akut, dan kronik, tergantung pada virulensi mikroorganisme dan daya
tahan penderita. Infeksi subakut hampir selalu berakibat fatal, sedangkan
hiperakut/akut secara klinis tidak pernah ada, karena penderita meninggal terlebih
dahulu yang disebabkan karena sepsis. Endokarditis kronik hampir tidak dapat dibuat
diagnosanya, karena gejalanya tidak khas (buku saku KMB burner &
suddart.Endokarditis Infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan
katup jantung . (internet google)
B. Etiologi
Ada beberapa yang menjadi penyebab dari penyakit endokarditis ini dan
biasanya adalah adanya kelainan penyakit jantung itu sendiri. Beberapa faktor
predisposisi atau pun faktor pencetusnya diantaranya yaitu
1. Penyakit jantung rematik
2. Penyakit jantung bawaan. Dan termasuk dalam penyakit jantung bocor di
dalamnya
3. Katub jantung prostetik. Biasanya pada pasien yang telah menjalani
operasi bedah jantung dalam ranggak mengganti katup jantung dengan
menggunakan katup jantung prostetik
4. Penyakit jantung sklerotik
Prolaps katub mitral (MVP / Mitral Valve Prolaps )
5. Post operasi jantung
6. Miokardiopati hipertrofi obstruksi
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh :
1. Streptokokus viridans yaitu mikroorganisme yang hidupnya menyukai didalam
saluran napas bagian atas. Sebelum ditemukan antibiotik, maka 90 - 95 %
endokarditis infeksi disebabkan oleh strptokokus viridans, tetapi sejak adanya
pemberian antibiotik dan juga dalam hal ini khususnya adalah antibiotik
streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari
sumber infeksi
2. Penyebab lain dari infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus
aurus yang menyebabkan infeksi endokarditis subakut
C. Anatomi Fisiologis
Jantung merupakan salah satu organ vital bagi kelangsungan hidup kita,
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua paru,
Jantung juga dilapisi oleh selaput yang mengitari jantung yang disebut perikardium
Perikardium terdiri dari dua lapisan,yaitu :
1. Perikardium parietalis yaitu lapisan luar melekat pada tulang dada dan paru
2. Perikardium viseralis/ epikardium yang merupakan lapisan permukaan jantungitu
sendiri
Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan perikardium sebayak 50 cc yang
berfungsi sebagai pelumas saat jantung berkontraksi sehingga tidak menimbulkan
gesekan pada 2 lapisan tersebut. Organ jantung itu sendiri terdiri dari 3 lapisan Yaitu :
1. Lapisan luar (epikardium)
2. Lapisan tengah (Miokardium)
3. Lapisan dalam (endokardium)
Dibagian dalam jantung terdiri dari 4 ruang yang disebut :
a. Atrium yang terdiri dari bagian kanan dan kiri
b. Ventrikel juga terdiri daribagian kanan dan kiri
D. Patofisiologi
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu
mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemuklan
antibiotik, maka 90 - 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh strptokokus viridans,
tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab infeksi
endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari infeksi
endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang menyebabkan infeksi
endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah streptokokus fekalis, stapilokokus,
bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan kandida
Faktor-faktor prediposisi dan faktor pencetus :faktor predisposisi diawali dengan
penyakit-penyakit kelainan jantung dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit
jantung bawaan, katub jantung prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps katub
mitral, post operasi jantung, miokardiopati hipertrof obstruksi
Endokarditi infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan fibrilasi
dan gagal jantung. Infeksi sering pada katub mitral dan katub aorta. Penyakit jantung
bawaan yang terkena endokarditis adalah penyakit jantung bawaan tanpa ciyanosis,
dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. Bila ada kelainan organik pada jantung,
maka sebagai faktor predisposisi endokarditis infeksi adalah akibat pemakaian obat
imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis atau peritonial dialisis, serosis hepatis,
diabetis militus, penyakit paru obstruktif menahun, penyakit ginjal, lupus
eritematosus, penyakit gout, dan penyalahan narkotik intravena
Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain pada
gigi dan mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik dan radang
saluran pernapasan
Kuman paling sering masuk melalui saluran napas bagian atas selain itu juga
melalui alat genital dan saluran pencernaan, serta pembuluh darah dan kulit. Endokard
yang rusak dengan permukaannya tidak rata mudah sekali terinfeksi dan
menimbulakan vegetasi yang terdiri atas trombosis dan fibrin. Vaskularisasi jaringan
tersebut biasanya tidak baik, sehingga memudahkan mikroorganisme berkembang
biak dan akibatnya akan menambah kerusakan katub dan endokard, kuman yang
sangat patogen dapat menyebabkan robeknya katub hingga terjadi kebocoran. Infeksi
dengan mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan abses miokard atau
aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai korda tendinae maka dapat terjadi ruptur
yang mengakibatkan terjadinya kebocoran katub
E. Manifestasi Klinis
Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya timbul.
Pada beberapa pasien, manifestasi penyakit menjadi jelas sesudah cabut gigi, infeksi
saluran nafas atau tindakan lain. Keluhan umum yang sering diderita adalah demam,
lemah, letih, lesu, keringat malam banyak, anoreksia, berat badan menurun dan sakit
sendi. Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada, sakit perut,
hematuria, buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kakidan sakit pada kulit.
Gejala klinis Endokarditis bervariasi dari yang ringan sampai yang berat :
1. Endokarditis sub akut
Gejala timbul kurang lebih dua minggu sesudah inkubasi. Keluhan
penderita seperti keluhan infeksi yang umum antara lain panas yang terlalu tinggi,
sakit kepala, nafsu makan kurang, lemas, berat badan turun. Timbulnya gejala
karena komplikasi seperti gagal jantung, gagal emboli pada organ tubuh yang
terkena misalnya gejala neorologi, sakit dada, sakit diperut kiri atas, hematuria,
tanda iskemia diekstremitas
2. Endokarditis akut
Gejala timbul lebih berat dalam waktu yang lebih singkat. Tanda- tanda
yang dapat dilihat pada endokarditis bermacam- macam. Pasien merupakan gejala
yang paling umum pada endokarditis. Pada pemeriksaan fisik jantung sering
ditemukan adanya bising tidak menghilangkan kemungkinan adanya endokarditis
Tanda- tanda karena kelainan vaskuler seperti :
1. ptechiae, bercak pada kulit atau mukosa yang kelihatan pucat.
2. splinter hemoraghes bercak kemerahan dibawah kulit
3. osler node, nodus berwarna gelap yang menonjol dan sakit, terdapat pada
kulit, tangan atau kaki, terutama pada ujung jari kaki.
4. janeway lesion, bercak kemerahan pada telapak tangan atau kaki, tanda-tanda
pada mata berupa ptekie konjungtiva, perdaarahan, kebutaan, tanda
endoflamitis. Semua tanda-tanda yang disebutkan diatas tidak selalu ada pada
penderita endokarditis.
Elektrokardiogram tergantung dari kelaian dasar pada penyakit jantung.
Adanya gangguan konduksi menunjukkan kemungkinan terjadi abses atau
endokarditis. Gambaran foto roentgen tergantung dari kelainan dasar pada
jantung. Bila ada gagal jantung akan ditemukan pembesaran jantung. Dan tanda
terdengar diparu
F. Pemeriksaan Penunjang
Leukosit dengan jenis netrofil, anemia normokrom normositer, LED
meningkat, immunoglobulin serum meningkat, uji fiksasi anti gama globulin positf,
total hemolitik komplemen dan komplemen C3 dalam serum menurun, kadar bilirubin
sedikit meningkat
Pemeriksaan umum urine ditemukan maka proteinuria dan hematuria secara
mikroskopik. Yang penting adalah biakan mikro organisme dari darah . Biakan harus
diperhatikan darah diambil tiap hari berturut-turut dua / lima hari diambil sebanyak 10
ml dibiakkan dalam waktu agak lama (1 - 3 minggu) untuk mencari mikroorganisme
yang mungkin berkembang agak lambat. biakkan bakteri harus dalam media yang
sesuai. NB: darah diambil sebelum diberi antibiotik . Biakan yang positif uji resistansi
terhadap antibiotic
G. Echocardiografi
Diperlukan untuk :
1. melihat vegetasi pada katub aorta terutama vegetasi yang besar ( > 5 mm)
2. melihat dilatasi atau hipertrofi atrium atau ventrikel yang progresif
3. mencari penyakit yang menjadi predisposisi endokarditis ( prolap mitral, fibrosis,
dan calcifikasi katub mitral )
4. penutupan katub mitral yang lebih dini menunjukkan adanya destrruktif katub
aorta dan merupakan indikasi untuk melakukan penggantian katub
H. Penatalaksanaan
1. Medis
2. Tirah baring
3. Farmakoterapi: antibiotic(penicillin, streptomycin vancomycyn, gentamicyn)
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri (akut) dapat dihubungkan dengan:
1. Inflamasi miokardium atau perikardium
2. Efek- efek sistemik dari infeksi
3. Iskemia jaringan(miokardium)
Kemungkinan di buktikan dengan:
1. Nyeri dada, penyebaran ke leher/ punggung
2. Nyeri sendi
3. Nyeri meningkat dengan inspirasi dalam, gerakan aktivitas, posisi
4. Demam, menggigil
b. Intoleransi aktivitas dapat berhubungan dengan:
1. Inflamasi dan degenerasi sel-sel otot moikard
2. Pembatasan pengisian jantung/ kontraksi ventrikel,penurunan curah
jantungToksin dari organisme penginfeksi
Kemungkinan dibuktikan oleh:
1. Keluhan kelemahan/ keletihan/ dispnea dengan aktivitas
2. Perubahan dalam tanda- tanda karena aktivitas
3. Tanda- tanda GJK
c. Curah jantung, penurunan, resiko tinggi terhadap factor resiko dapat meliputi
1. Akumulasi cairan dalam kantung perikardia (perikarditis)
2. Stenosis/ insufisiensi katup
3. Penurunan atau konstriksi fungsi ventrikel
4. Degenerasi otot jantung :
Kemungkinan dapat dibuktikan oleh:
1. Tidak dapat diterapkan adanya tanda- tanda dan gejala- gejala membuat
diagnosa aktual
d. Perfusi jaringan, perubahan, resiko tinggi terhadap faktor resiko meliputi:
1. Emboli trombus/ vegetasi katup sekunder terhadap endokarditi
Kemungkinan dibuktikan oleh:
1. Tidak diterapkan adanya tanda- tanda dan gejala- gejala membuat diagnosa
aktual
e. kurang pengetahuan tentang kondisi/ pengobatan dapat di hubungkan dengan :
1. Kurang informasi tentang proses penyakit, cara untuk mencegah
pengulangan atau komplikasi
Kemungkinan di hubungkan dengan
1. Permintaan informasi
2. Kegagalan membaik
3. Terulangnya/ komplikasi yang dapat dicegah
K. Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan: Nyeri (akut) dapat dihubungkan dengan :
1. Inflamasi miokardium atau pericardium
2. Efek- efek sistemik dari infeksi
3. Iskemia jaringan(miokardium)
INTERVENSI / TINDAKAN RASIONAL
Mandiri :
Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan Nyeri perikarditis secara khas terletak
awitan dan factor pemberat atau penurun. subternal dan dapat menyebar keleher
Perhatikan penunjuk nonverbal dari dan punggung. Namun ini berbeda dari
ketidak nyamanan. Misalnya: berbaring iskemia miokard/ nyeri infrak, pada nyeri
dengan diam atau gelisah, tegang otot, ini menjadi memburuk pada inspirasi
menangis. dalam, gerakan, atau berbaring dan
Berikan lingkungan yang tenang dan hilang dengan duduk tegak/
tindakan kenyamanan. Misalnya: membungkuk. Catatan : nyeri dada dapat
perubahan posisi, gosokan punggung, atau mungkin tidak menyertai
penggunaan kompres panas/ dingin, endokarditis dan miokarditis, tergantung
dukungan emosional, berikan aktivitas adanya iskemia.
hiburan yang yang tepat Tindakan ini dapat menurunkan
Kolaboratif : Berikan obat- obat sesuai emosional pasien.
indikasi: agen nonsteroid mis, Mengarahkan kembali perhatian,
indometasin(indocin); ASA(aspirin), memberikan distraksi dalam tingkat
antipiretik mis; ASA/ asetaminofen aktivitas individu.
(Tylenol) steroid Berikan oksigen Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan
suplemen sesuai indikasi respon inflamasi
Untuk menurunkan demam dan
meningkatkan kenyamanan.
Dapat diberikan untuk gejala yang lebih
berat Memaksimalkan ketersediaan
oksigen untuk ambilan untuk
menurunkan ketidaknyamanan
berkenaan dengan iskemia
L. Implementasi
Pelaksanaan pada pasien dengan penyakit endokarditis antara lain sebagai berikut
a. Melaksanakan intervensi sesuai dengan rencana yang telah dilakukan konsulidasi
b. Ketrampilan interpersonal, intelektual, teknikal dilakukan dengan cermat dan
efisien pada situasi yang tepat
c. Keamanan dan kenyamananfisik serta psikologisnya harus dilindung
d. Dokumentasi dan interensi serta respon klien terhadap tindakan medis dan
keperawatan yang telah dilakukan.