Kepemimpinan Islamkel 4

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah Kepemimpinan Islam

Karakteristik Kepemimpinan Rasulullah saw.

DOSEN :
Dr. Joko Susanto, M. I. Kom
D

Oleh Kelompok IV:

1. Afifa Nabila Rahmah : 0104182078


2. Nanda Aulia : 0104182068
3. M. Arif Hasibuan : 0104182054
4. M. Rizky Abdillah : 0104182055

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
PRODI MANAJEMEN DAKWAH
2020
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamin. Hanya kepada Allah kita bersyukur atas segala
nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memperluas pengetahuan tentang “Karakteristik Kepemimpinan
Rasulullah SAW” bukan hanya untuk penyusun tetapi juga pembaca dan makalah ini
juga untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah Kepemimpinan Islam.

Kami sebagai penyusun pasti tidak lepas dari kesalahan dan kami juga
menyadari jika makalah ini belum sempurna, maka dari itu kami memohon maaf di
samping itu kami juga membutuhkan kritik beserta saran untuk memperbaiki
kekurangan kami agar tidak terulang dimakalah selanjutnya.

Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Joko Susanto, M. I. Kom sebagai
dosen pengaampu yang telah membimbing kami dan juga memberikan tugas ini agar
mampu menambah wawasan kami terhadap mata kuliah Kepemimpinan Islam.

Demikianlah semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua.

Medan, 11 November 2020

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah.................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Kepemimpinan dalam Islam..................................................3


B. Kepemimpinan pada Masa Rasulullah saw........................................4
C. Karakteristik Kepemimpinan Rasulullah saw....................................6
D. Ciri Kepemimpinan Rasulullah..........................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................10
B. Saran..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Islam banyak diberikan ajaran-ajaran kebaikan kepada manusia untuk


dijadikan sebuah dasar pedoman ataupun juga landasan dalam menjalani dan
melaksanakan penerapan nilai-nilai kehidupan di dunia. Ajaran inipun diturunkan untuk
diterapkan ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat sehingga umat muslim menjadi
manusia yang memiliki kualitas hidup yang baik serta menjadi makhluk yang memiliki
derajat mulia. Ajaran-ajaran tersebut didapat dari sosok seorang yang mampu
memotivasi, menuntun, membimbing dan mengarahkan. Yang tak lain yakni sosok
panutan umat Islam Rasulullah saw.

Seorang pemimpin sangatlah diperlukan dalam setiap lapisan masyarakat guna


memotivasi dan juga membantu masyarakat demi dapat mencapai tujuan bersama.
Pentingnya sosok pemimpin di tengah masyarakat maka dari itu sangat diperlukan
pemimpin yang memiliki hati yang tulus, peduli terhadap masyarakat serta bertanggung
jawab. Seperti yang telah dicontohkan Nabi Muhammad saw. yang mana beliau sangat
menghargai dan juga mencintai umatmya. Kepribadian Nabi Muhammad saw. sebagai
sosok yang kepemimpinannya patut tuk diteladani adalah ketangguhan beliau dalam
memperjuangkan agama Allah swt. Selain itu, Rasul memiliki karakteristik dan
kepribadian yang terpuji dalam menjadi seorang pemimpin.

Maka dari itu, melalui makalah ini kami akan memberikan penjelasan mengenai
kepemimpinan dalam Islam yang kemudian mengenai sifat-sifat terpuji yang dimiliki
Rasul yang patut dicontoh dalam menjalani peran sebagai seorang pemimpin. Sifat yang
bagaimana yang harus dimiliki seorang pemimpin sehingga ia mampu menjadi panutan
yang bisa membimbing masyarakat dalam menjalani kehidupan yang dapat membawa
kebaikan di dunia dan juga di akhirat. Lalu juga membahas bagaimana karakteristik
kepemimpinan Rasulullah saw. dan peran seorang pemimpin seperti yang telah
dilakukan oleh Rasulullah saw.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan bagaimana konsep kepemimpinan menurut ajaran Islam?
2. Jelaskan bagaimana kepemimpinan pada masa Rasulullah?
3. Jelaskan bagaimana karakteristik kepemimpinan pada masa Rasulullah saw?
4. Jelaskan Bagaimana ciri kepemimpinan Rasulullah?

C. Tujuan Makalah
1. Dapat mengetahui konsep dasar kepemimpinan dalam Islam.
2. Dapat mengetahui tentang kepemimpinan pada masa Rasul.
3. Dapat menambah wawasan mengenai karakteristik kepemimpinan pada masa
Rasulullah saw.
4. Dapat mengetahui tentang ciri kepemimpinan rasulullah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan dalam Islam pada dasarnya merupakan aktivitas


menuntun, memotivasi, membimbing, dan mengarahkan agar manusia terus
beriman kepada Allah swt., dengan tidak hanya mengerjakan perbuatan
melainkan juga selalu bertindak atau bertingkah laku terhadap hal-hal yang
diridhai Allah swt.1 Kepemimpinan Islam tercermin sebagaimana ajaran Islam
dapat memberi corak dan arah kepada pemimpin itu, dengan kepemimpinannya
dapat mengubah sikap mental yang selama ini hinggap menghambat dan
mengidap pada sekelompok orang atau masyarakat.

Salah satu tugas pemimpin Islam adalah menasihati kelompok dan


mengarahkannya apabila memang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran
bersama. Agar efektif, maka pemimpin harus melatih pribadi-pribadi dan
kelompok-kelompok yang ada di bawah pimpinannya, sehingga mereka dapat
menolong diri sendiri, masyarakatnya, dan dalam jangka panjang akan
melahirkan manfaat bagi seluruh masyarakat. Kepemimpinan merupakan faktor
penentu bagi efektif dan efisiennya suatu organisasi. Sehingga, kualitas
pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya. Sebab,
pemimpin yang sukses itu mampu mengelola organisasi, dapat mempengaruhi
secara konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan yang benar yang harus
dikerjakan bersama.

Konsep Islam, kepemimpinan sebagai sebuah konsep interaksi, relasi,


proses otoritas, kegiatan mempengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi baik
secara horizontal maupun vertikal. Kemudian, dalam teori manajemen, fungsi
pemimpin sebagai perencana dan pengambil keputusan (planning and decision

1
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
1993), hlm. 27

3
maker), pengorganisasian (organization), kepemimpinan dan motivasi (leading
and motivation), pengawasan (controlling), dan lain-lain.2

Kehadiran sosok pemimpin di tengah-tengah umat sangatlah penting.


Saking pentingnya banyak sekali hadits Nabi yang menyebutkan keutamaan bagi
seorang pemimpin yang adil dan amanat terhadap rakyatnya.3 Karena sangat
pentingnya keberadaan pemimpin ditengah kehidupan manusia, Islam sangat
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan seorang calon pemimpin dan
bagaimanakan karakter pemimpin menurut Islam yang ideal sehingga dapat
menjalankan amanat serta membimbing umat manusia dengan baik.

B. Kepemimpinan pada Masa Rasulullah SAW

Setelah Nabi Muhammad saw., menerima wahyu beliau segera memulai


misi kenabiaannya (prophotic-vision). Nabi tidak langsung mengubah Mekkah
secara cepat, tetapi secara bertahap-tahap yang membutuhkan waktu yang lama
yaitu 13 tahun pada periode Mekkah, tahap kedua mengubah paradigma
berpikir, dan selanjutnya merubah pola gerakan yaitu setelah mempunyai
kekuatan di Negeri Yastrib (Madinah) selama 10 tahun.

Melalui perjuangan yang amat sangat berat, selama di Mekkah, beliau


hanya memperoleh pengikut tidak lebih dari 100 orang saja. Setelah hijrah ke
Madinah barulah beliau memperoleh simpati dan pengikut yang banyak, bahkan
telah dapat membangun satu komunitas Islam yang bebas dan merdeka dibawah
pimpinan Nabi. Di Kota Madinah ini, kurang dari dua tahun, beliau telah
mempermaklumkan satu piagam yang mengatur kehidupan dan hubungan antar
komunitas yan begitu majemuk. Piagam tersebut dikenal dengan Piagam
Madinah (Shohifah-Madinah).4

2
Sakdiah, Karakteristik Kepemimpinan dalam Islam (Kajian Historis Filosofis) Sifat-Sifat
Rasulullah, dalam Jurnal Al-Bayan, Vol. 22, Nomor 33, 2016, hlm. 32
3
Yovenska L.Man dan Olan Darmadi, Karakteristik Kepemimpinan dalam Islam, dalam Jurnal
Pemerintahan dan Politik Islam (Al-Imarah), Vol. 4, No. , 2019, hlm. 161
4
Hemlan Elhanny, Kepemimpinan dalam Islam Serta Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Al-
Quran, dalam Jurnal Dakwah dan Komunikasi (Ath-Tahriq), Vol. 3, Nomor 1, 2019, hlm. 63-64

4
Nabi di Madinah mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar
seperti mempersaudarakan Abdurrahman bin Auf dengan Sa’ad bin Rabi’ dan
lainnya. Mempersatukan umat dalam piagam madinah antara kaum muslimin
dan orang-orang Yahudi mengenai kebebasan beragama, kesejahteraan sosial
dan urusan-urusa kolektif lainnya antara mereka. Menurut Dr. Muhammad
Husein Haekal merangkumkan kedalam 36 pasal isi piagam madinah.5
Sedangkan dalam kitab Ar-Risalah, hanya mengambil intisari dari perjanjian
tersebut yang isinya sebagai berikut :

1. Persamaan hak dan kewajiban.


2. Gotong royong dalam urusan kemaslahatan.
3. Kompak dalam memnentukan hubungan dengan pihak uang memusuhi
warga Madinah.
4. Membangun masyarakat dalam sistem yang sebaik-baiknya dan
sekokoh-kokohnya dan sekuat-kuatnya.
5. Melawan orang-orang yang membangkang tanpa boleh memberi
bantuan.
6. Melindungi bagi setiap orang yang ingin hidup berdampingan dengan
kaum muslimin dan tidak boleh berlaku zhalim terhadapnya.
7. Ummat diluar Islam bebas melaksanakan agamanya, mereka tidak boleh
dipaksa masuk islam dan tidak boleh diganggu hartanya bendanya.
8. Ummat diluar Islam harus ikut serta menanggung beban pembiayaan
negara sebagaimana umat islam sendiri. 6

Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut sebagai undang-undang


dasar negara dan pemerintahan Islam yang pertama. Dasar-dasar piagam tersebut
ditunjang oleh dua kekuatan yaitu kekuatan spiritual yang meliputi keimanan
seluruh anggota masyarakat kepada Allah SWT.

Dalam masa 10 tahun Nabi di Madinah telah dibangun suatu masyarakat


yang berperadaban (modern), masyarakat madani. Di negara Madinah ini, bagi

5
Muhammad Husein Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, terj. Ali Audah, jilid I. Cet. X,
(Jakarta: Tinta Mas,1973), hlm. 207
6
Jakfar Subhan, Sejarah Kehidupan Rasulullah, (Jakarta: Lentera, 1999), hlm. 214

5
umat Islam, Nabi Muhammad adalah segala-galanya. Beliau adalah Rasul Allah
dengan otoritas yang berlandaskan kenabian sekaligus pemimpin masyarakat
dan kepala negara, kepala pemerintahan. Beliau menjadi pemimpin atas
ketetapan Tuhan. Sebagai seorang pemimpin berbagi keputusan diambil melalui
musyawarah, dan apabila keputusan yang ditetapkan berdasarkan naluri
pribadinya beliau selalu kontrol oleh wahyu Ilahi.

C. Karakteristik Kepemimpinan Rasulullah SAW

Jika membahas terkait pemimpin, etos kerja dan perilaku kepemimpinan,


Islam dan kaum muslimin merujuknya kepada kualitas pribadi Nabi Muhammad
saw dan sifat-sifat otentik kenabiannya. Rasulullah saw., memiliki kepribadian
yang sangat mulia. Kepribadian ataupun sifat-sifat inilah yang menjadikan
Rasulullah saw pantas untuk dijadikan panutan dalam menjalankan tugas
sebagai seorang pemimpin. Secara rinci sifat-sifat tersebut , yakni:

1. Amanah.

Amanah merupakan sifat wajib yang menjauhkan diri dari maksiat


lahiriah (berzina, meminum khamr, berdusta). Sifat mustahil sebagai lawan sifat
wajib ini adalah khianat.

Karakter yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin sebagaimana


yang dimiliki Rasul yaitu sifat dapat dipercaya atau bertanggung jawab. Beliau
jauh sebelum menjadi Rasul pun sudah diberi gelar al-Amin (yang dapat
dipercaya). Sifat amanah inilah yang dapat mengangkat posisi Nabi di atas
pemimpin umat atau Nabi-Nabi terdahulu. Pemimpin yang amanah yakni
pemimpin yang benar-benar bertanggung jawab pada amanah, tugas dan
kepercayaan yang diberikan Allah SWT. Yang dimaksud amanah dalam hal ini
adalah apapun yang dipercayakan kepada Rasulullah SAW meliputi segala
aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, maupun agama.

2. Shiddiq

6
Shiddiq adalah sifat wajib yang berkenaan dengan segala ucapan
Rasulallah saw yang selalu benar. Sifat wajib ini dilawankan dengan sifat
mustahil kidzib.

Nabi Muhammad  saw., mempunyai banyak sifat yang membuatnya


disukai oleh setiap orang yang berhubungan dengannya dan yang membuatnya
menjadi panutan para pengikutnya. Nabi memiliki kepribadian dan kekuatan
bicara, yang demikian memikat dan menonjol sehingga siapapun yang pergi
kepadanya pasti akan kembali dengan keyakinan dan ketulusan dan kejujuran
pesannya. Dalam kepemimpinan berarti semua keputusan, perintah dan larangan
beliau, agar orang lain berbuat atau meninggalkannya pasti benar karena Nabi
bermaksud mewujudkan kebenaran dari Allah swt.

Dengan sifat shiddiq inilah Nabi Muhammad menjadi seorang pemimpin


kepercayaan bagi orang-orang yang hidup semasanya. Beliau selalu
memperlakukan orang dengan adil dan jujur. Beliau tidak hanya berbicara
dengan kata-kata, tapi juga dengan perbuatan dan keteladanan. Kata-kata beliau
selalu konsisten. Tidak ada perbedaan antara kata dan perbuatan.

Inilah kepribadian ataupun sifat yang harusnya dimiliki oleh pemimpin


pada saat ini. Seorang pemimpin haruslah berpegang teguh pada kejujuran serta
yang mengutamakan pada prinsip keadilan. Dengan begitu, timbullah rasa
percaya antara masyarakat terhadap pemimpin dikarenakan adanya sifat benar
dan jujur.

3. Fathonah

Sifat ini merujuk kepada sifat wajib kesadaran, kebijaksanaan, dan


kecerdasan, yang dilawankan dengan sifat mustahil gaflah (lemah) atau
ghabwah (bodoh).

Nabi Muhammad yang mendapat karunia dari Allah dengan memiliki


kecakapan luar biasa dan kepemimpinan yang agung. Beliau adalah seorang
pemimpin yang sangat cerdas dan  pandai melihat peluang. Kecerdasan beliau
dalam melihat peluang ini terlihat dari cara beliau melakukan dakwahnya.

7
Dakwah pertama ditunjukkan kepada orang-orang yang serumah dengannya,
berdakwah kepada orang-orang yang bersahabat dengannya, berdakwah kepada
orang-orang yang dekat dengannya, setelah itu barulah secara terbuka Nabi
Muhammad berdakwah kepada masyarakat luas.

Kecerdasan yang dimiliki Rasul itu tidak saja diperlukan untuk


memahami dan menjelaskan wahyu Allah swt., melainkan kecerdasan
dibekalkan juga oleh Allah swt., agar Rasul dapat menjalankan tugas dengan
baik untuk memimpin umat, karena agama Islam diturunkan untuk seluruh
manusia dan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu diperlukan
pemimpin yang cerdas yang akan mampu memberi petunjuk, nasihat,
bimbingan, pendapat dan pandangan bagi umatnya, dalam memahami firman-
firman Allah swt.

4. Tabligh
Ini merupakan sifat wajib Rasulallah saw yang mengandung arti
menjelaskan dan menerangkan wahyu Allah swt. Sifat mustahilnya adalah
kitman, menyembunyikan hal-hal yang seharusnya di-tabligh-kan.

Satu istilah yang disandang Nabi Muhammad pemberian Allah


yaitu sebagai pemberi peringatan. Diutusnya Nabi Muhammad saw sebagai
orang yang memberi peringatan yakni untuk membimbing umat, memperbaiki
dan mempersiapkan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Hingga beliau dituntut untuk menguasai informasi supaya dapat memimpin
umatnya serta bertugas untuk menyampaikan (tabligh) risalah kepada manusia.
Tiap-tiap orang yang beriman wajib meyakinkan bahwa Allah telah mengutus
beberapa Rasul dari golongan manusia sendiri untuk menyampaikan pelajaran
kepada umatnya dan apa saja yang diperintahkan kepadanya untuk
menyampaikannya serta menjelaskan hukum-hukum yang berkenaan dengan
perbuatan-perbuatan yang mulia dan sifat-sifat yang dituntut bagi mereka untuk
mengerjakan. 7

7
Hadari Nawawi, Kepemimpinan Menurut Islam, (Gajah Mada University Press : Yogyakarta,
1993), hlm. 258

8
Uraian di atas semakin jelas bahwa Nabi Muhammad diutus dan diangkat
menjadi pemimpin manusia oleh Allah swt., melebihi pemimpin-pemimpin yang
telah ada seperti halnya Nabi-Nabi yang terdahulu. Tugas menyampaikan wahyu
adalah karakteristik beliau sebagai pemimpin yang memiliki
sifat tabligh (menyampaikan), dan kita juga tahu bahwa Rasulullah adalah
seorang pemimpin yang sangat menguasai akan informasi, dan inilah yang
menyebabkan keberhasilan kepemimpinan pada masa Rasulullah.

D. Ciri kepemimpinan Rasulullah

Nabi besar Muhammad saw. telah berhasil membimbing bangsa Arab yang
selamanya belum pernah memiliki pemerintahan sendiri yang merdeka dan
berdaulat, karena bangsa Arab adalah bangsa yang selalu dijajah oleh Bersiadan
Romawi, menjadi bangsa yang mampu mendirikan negara kesatuan
yangterbentang luas mulai dari benua Afrika sampai Asia. Adapun ciri
kepemimpinan rasullulah sebagai seorang pemimpin diantaranya:

1. Beliau memiliki sifat-sifat yang mulia sejak usia dini.


2. Beliau selalu bertindak sesuai perintah Allah SWT, dalam hal-hal yang
tidak diatur Allah SWT secara langsung, beliau selalu bermusyawarah
dengan para sahabat.
3. Beliau mampu menyelesaikan segala perbedaan pendapat dengan
bijaksana.
4. Beliau selalu menghormati semua pendapat yang disampaikan
kepadanya
5. Beliau selalu bersama rakyatnya dan sangat memahami perasaan
rakyatnya.
6. Beliau tidak hanya memberi arahan atau membimbing dari balik
meja,namun juga terjun langsung ke lapangan.
7. Beliau aktif mengatur strategi dan taktik perjuangan, baik dalam
peperangan maupun ketika damai.
8. Kata-kata beliau selalu konsisten. Tidak ada perbedaan antara kata dan
perbuatan

9
9. Beliau tidak hanya berbicara dengan kata-kata, tapi juga dengan
perbuatan dan keteladanan.
10. Beliau disiplin dan adil dalam menegakkan hukum, tanpa pandang bulu.
11. Beliau sangat tegas pada orang yang melanggar hukum Allah, namun
sangat lembut dan memaafkan bila ada kesalahan yang menyangkut
dirinya sendiri.
12. Keagungan sifat beliau membuat orang lain siap mengorbankan
semuamilik mereka untuk beliau.
13. Beliau selalu memperlakukan lawannya dengan tingkah laku yang
terbaik
14. Beliau selalu memperlakukan orang dengan ail dan jujur

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah aktivitas atau kemampuan seseorang atau aktivitas
untuk mempengaruhi, menggerakkan, mengarahkan, menuntun, membimbing
dan mengendalikan sumber daya manusia yang ada agar mereka mau bekerja
sama dengan baik guna mencapai tujuan organisasi. Allah swt., lah pemilik
kerajaan langit dan bumi, melalui utusan-Nya Rasulullah SAW. Allah memberi
perintah untuk membangun tatanan sosial sesuai dengan syari’ah.

Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan manajerial yang dilaksanakan


oleh Nabi Muhammad merupakan sebuah pencerminan sikap pemimpin yang
menonjolkan sifat mulia yang melekat dalam pribadi seorang Rasul yaitu sifat
wajib bagi Rasul (shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah). Kemudian penting
sekali untuk diperhatikan bagi seseorang yang terlibat dalam
dunia kepemipinanan terutama bagi seorang Manajer untuk dapat meneladani
Nabi Muhammad SAW dalam memimpin, baik melalui aplikasi dan
implementasinya, meskipun kita menyadari bahwa manusia memiliki
keterbatasan (kekurangan dan kelebihan), tidak seperti halnya seorang Nabi.
Namun itu bukanlah sebagai suatu hal yang mustahil bila kita berusaha.

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan, hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan yang kami
miliki. Untuk kedepannya kami akan lebih fokus dan banyak belajar agar
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari teman-teman sekalian sangat kami harapkan untuk perbaikan
kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Elhanny, Hemlan. 2019. Kepemimpinan dalam Islam Serta Prinsip-Prinsip


Pemerintahan dalam Al-Quran. dalam Jurnal Dakwah dan Komunikasi (Ath-Tahriq). Vol. 3.
Nomor 1

Husein, Muhammad Haikal. 1993. Sejarah Hidup Muhammad, terj. Ali Audah.
Jilid I. Cet. X. Jakarta: Tinta Mas

Man, Yovenska L. dan Olan Darmadi. 2019. Karakteristik Kepemimpinan dalam Islam.
dalam Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam (Al-Imarah). Vol. 4. No. 2

Nawawi, Hadari. 1993. Kepemimpinan Menurut Islam. Gajah Mada


University Press : Yogyakarta

Sakdiah. 2016. Karakteristik Kepemimpinan dalam Islam (Kajian Historis


Filosofis) Sifat-Sifat Rasulullah. dalam Jurnal Al-Bayan. Vol. 22. Nomor 33

Subhan, Jakfar. 1999. Sejarah Kehidupan Rasulullah. Jakarta: Lentera

12

Anda mungkin juga menyukai