STAFFING
STAFFING
STAFFING
Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job
analisys) yang terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang
dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan mengenai pekerjaannya, wewenang
yang dimiliki serta hubungan yang ada dalam setiap jabatan dalam suatu
organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan deskripsi jabatan.
3. Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu
jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam
prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu :
· Wawancara pendahuluan
· Pengumpulan data-data pribadi ( biografis )
· Pengujian ( testing )
· Wawancara yang lebih mendalam
· Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
· Pemeriksaan kesehatan
· Keputusan pribadi
· Orientasi jabatan
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan.
Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi tertentu,
tetapi tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari
dalam diri karyawan potensial. Bebarapa factor tersebut adalah :
·Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk
menunjuk apa yang telah dilakukan seseorang di waktu lalu
·Bakat dan minat ( aptitude dan interest ), untuk memperkirakan minat dan
kapasitas atau kemampuan seseorang
·Sikap dan kebutuhan ( attitudes dan needs ), untuk meramalkan tanggug
jawab dan wewenang seseorang
·Kemampuan-kemampuan analistis dan manipulative, untuk mempelajari
kemampuan pemikiran dan penganalisaan
·Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam
pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan
· Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik
seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan
4. Pengenalan dan Orientasi
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan
diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap
orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru
dengan organisasi.
1. Survei pasar
Metode ini dilakukan dengan cara mencari masukan atau pendapat dari
konsumen yang berpengaruh terhadap rencana pembelian pada saat periode
pengamatan. Survei dapat dilakukan dengan menyebar kuesioner, wawancara
langsung atau telepon.
2. Juri dari opini eksekutif
Untuk melakukan metode ini caranya dengan meminta opini atau
pendapat dari kelompok kecil yang terdiri atas manajer pemasaran, manajer
produksi, manajer teknik, manajer keuangan dan manajer logistik dan hasilnya
kemudian digabungkan dengan model statistik.
3. Gabungan tenaga penjualan
Seperti namanya metode ini menggabungkan setiap penjual kemudian
mereka meramalkan tingkat penjualan di daerah masing-masing yang pada
akhirnya digabungkan di tingkat provinsi dan nasional.
4. Metode delphi
Metode delphi sebenarnya mirip dengan metode kuisioner, untuk
melakukan metode ini Anda perlu menyebar kuesioner tetapi jawaban dari
kuesioner yang terkumpul disederhanakan terlebih dahulu sebelum diberikan
kepada ahli untuk peramalannya. Kelebihan dari metode ini adalah hasilnya
yang akurat dan profesional, sedangkan kelemahannya adalah membutuhkan
waktu yang cukup banyak karena harus membuat kuesioner sampai merangkum
hasilnya.
Itulah beberapa metode forecasting yang dapat Anda pakai. Forecasting
atau peramalan sangat penting untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan
produksi baik produk maupun jasa. Sehingga bisnis Anda akan lebih mudah
untuk maju. Untuk memudahkan Anda dalam mengelola stok barang, Jurnal
memiliki fitur Inventori.
Mengenal audit SDM (HR Audit)
Mungkin untuk sementara orang, jika mengenal kata audit langsung
terbayang sesuatu yang berhubungan dengan standar, prosedur keuangan,
finansial, prosedur dll, dimana dilakukan pengecekan, pemeriksaan apakah
proses sudah dijalankan sesuai prosedur atau standar berlaku. Bagi yang
berkecimpung dalam aspek keuangan, memang tidak aneh karena sudah ada
standar internasional (GAAP, Sarbanes-Oxley, IFRS dll) atau untuk
management juga ada standar ISO (9001, 14000, 18000). Tapi jika SDM
diaudit, standar apa yang dipakai? mengapa harus ada audit SDM? Untuk
apa ?. Mungkin bagi sebagian orang masih belum lazim mendengar istilah
audit SDM.
Aspek SDM yang dapat diaudit cukup luas, karena SDM itu sendiri
mencakup fungsi perencanaan, fungsi pengembangan, fungsi pemeliharaan,
fungsi informasi, fungsi penghargaan dan penghukuman, serta fungsi
peningkatan kinerja. Dengan demikian jika dirinci, obyek yang dapat diaudit
adalah sebagai berikut :
Dari aspek diatas, kebanyakan masih berkutat dalam hal sistem dan prosedur
dimana aspek ini sering disebut sebagai sisi Hard Capabilities Organisasi.
Perkembangan selanjutnya yang bisa menjadi pertimbangan audit, adalah
juga mengaudit aspek Soft Organisasi, antara lain :
Budaya Organisasi,
Audit competency staff SDM,
Audit kepuasan terhadap fungsi SDM.