Laporan Farmasetika Salep Bella 19012014
Laporan Farmasetika Salep Bella 19012014
Laporan Farmasetika Salep Bella 19012014
“SALEP”
Disusun Oleh :
LABORATORIUM FARMASETIKA
JURUSAN FARMASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya bisa
selesaikan laporan mata kuliah Praktikum Farmasetika mengenai Salep.
Laporan ini sudah selesai saya susun dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan
laporan ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, saya terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan laporan
sehingga menjadi laporan yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga Laporan Praktikum Farmasetika
mengenai Salep ini bisa memberi manfaat bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Maksud Praktikum...........................................................................................1
1.3 Tujuan Praktikum.............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Dasar Teori.......................................................................................................3
BAB III ALAT DAN BAHAN................................................................................7
3.1 Alat...................................................................................................................7
3.2 Bahan...............................................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................8
4.1 Kelengkapan Resep..........................................................................................8
4.2 Monografi Bahan.............................................................................................9
4.3 Perhitungan Bahan..........................................................................................10
4.4 Cara Kerja.........................................................................................................10
4.5 Etiket................................................................................................................11
4.6 Pembahasan....................................................................................................11
BAB V KESIMPULAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN......................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat membaca dan memahami resep.
2. Mahasiswa dapat menghitung dosis obat dalam resep.
3. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat laboratorium dengan benar.
4. Mahasiswa dapat menimbang bahan obat dengan benar.
5. Mahasiswa dapat meracik sediaan salep.
6. Mahasiswa dapat mengevaluasi sediaan salep.
7. Mahasiswa dapat membuat salinan resep dan memberikan informasi
obat dalam resep.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi
lunak dan homogen. Sebab salep digunakan untuk kulit yang teriritasi,
inflamasi dan ekskloriasi.
3. Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adalah yang paling mudah
dipakai dan dihilangkan dari kulit.
4. Dasar salep yang cocok yaitu dasar salep harus kompatibel secara fisika
dan kimia dengan obat yang dikandungnya. Dasar salep tidak boleh
merusak atau menghambat aksi terapi dari obat yang mampu melepas
obatnya pada daerah yang diobati.
5. Terdistribusi merata, obat harus terdistribusi merata melalui dasar salep
padat atau cair pada pengobatan.
C. Penggolongan Salep
1. Unguenta adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega,
tidak mencair pada suhu biasa, tetapi mudah dioleskan tanpa memakai
tenaga.
2. Cream adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit
suatu tipe yang mudah dicuci dengan air.
3. Pasta adalah salep yang menagandung lebih dari 50 % zat padat ( serbuk)
suatu salep yang tebal karna merupakan penutup atau pelindung bagian
luar kulit yang diolesi.
4
4. Jelly/gelanoes adalah salep yang lebih halus, umumnya cair dan sedikit
mengandung atau tanpa mokusa sebagai pelican atau basis, biasanya
terdiri atau campuran sederhana dari minyak lemak dan titik lebur.
5. Cerata adalah salep lemak yang mengandung persentase lilin yang tinggi
sehingga konsentrasinya lebih keras.
5
c. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil serta dasar salep mampu
mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan didalam air yang
tersedia, selain itu ditambahkan bagian dasar salep.
d. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut
harus diaduk sampai dingin.
6
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Mortir dan Stamfer
2. Timbangan dan Anak Timbangan
3. Sudip
4. Wadah Pot Plastik
5. Cawan
6. Kertas Perkamen
7. Sendok Tanduk
8. Pipet Tetes
9. Pengayak 100 Mesh
3.1 Bahan
Resep 1 :
1. Acidum Salicylicum
2. Zinc Oxidum
3. Vaselin Album
7
BAB IV
PEMBAHASAN
Bogor,
R/ Asam Salisilat 3 %
Vaselin Albumin ad 20
M.F. Ungt
SUE
Pro: ALDO
8
9. Alamat pasien : Tidak ada
2. Zinc Oxydum
a. Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan,
tidak berbau, tidak berasa, lambat laun menyerap kabundioksida dari
udara.
b. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P,
larut dalam asam mineral encer dan dalam alkali.
c. Panyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
d. Khasiat dan penggunaan : Antiseptikum lokal.
9
d. Khasiat dan penggunaan : zat tambahan.
= 20 gr 1,1
= 18,9 gr
10
4.5 Etiket
Nama: Aldo
4.6 Pembahasan
Pada uji organoleptik, sediaan berbentuk setengah padat (salep) tidak
terlalu keras, berwarna putih kekuningan dan tidak berbau. Uji ini untuk melihat
terjadinya perubahan fase. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui
kehomogenan zat aktif dalam basis, sehingga setiap kali salep tersebut
digunakan dosisnya sama. Selain itu, uji homogenitas ini melihat apakah masih
ada partikel obat yang terlalu kasar yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
Homogenitas juga dapat dipengaruhi oleh faktor penggerusan yang dilakukan
pada saat pembuatan.
Pada pembuatan salep kali ini, zat utamanya yaitu Asam Salisilat perlu
dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan etanol. Hal ini dilakukan karena
Asam Salisilat memiliki bentuk hablur atau berbentuk seperti jarum-jarum,
sehingga perlu dilarutkan terlebih dahulu untuk memperkecil partikelnya.
11
Pada saat pembuatan salep, bahan-bahan yang telah dilebur di atas
penangas air harus didinginkan dahulu sampai mencapai suhu kira-kira 50oC. Hal
ini perlu agar suhu basis salep dengan zat aktif yang akan dicampurkan tidak
terlalu jauh. Perbedaan suhu yang terlalu besar (terlalu panas) dikhawatirkan
dapat merusak zat aktif dari salep yang akan dibuat. Selain itu, proses
pendinginan juga dapat membuat massa basis salep yang tadinya encer menjadi
lebih kental, sehingga proses pencampuran semua bahan nantinya tidak
memakan waktu terlalu lama.
Pembuatan salep tidak memerlukan penambahan bahan pengawet. Hal ini
dikarenakan bahan-bahan yang ada di dalam salep tidak mengandung air. Tetapi
untuk berjaga-jaga, dapat pula ditambahkan bahan pengawet yang cocok.
12
BAB V
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2000. Ilmu Meracik Obat ; Teori dan Praktik. UGM Press. Yogyakarta
14
LAMPIRAN
15