Isi Baru
Isi Baru
Isi Baru
MAS
(Cyprinus carpio)
OLEH
R. Fachri Oktamiliandi. A
NPM. 184310084
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................ii
I. PENDAHULUAN......................................................................1
II. PEMBAHASAN.......................................................................2
3.1. Kesimpulan...................................................................9
3.2 Saran..............................................................................9
ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai
ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan mas mulai
dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan
mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten"
dan "ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah
terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya
Tujuan pembahasan ini agar mengetahui kualitas air yang baik bagi ikan mas, dan
menjaga air tetap layak bagi ikan, lalu mengurangi tingkat kematian pada saat
membudidayakan ikan tersebut.
1
II. PEMBAHASAN
2.1 Ikan Mas (Cyprinus Carpio)
Tubuh ikan mas (Cyrprinus carpio) berbentuk agak memanjang dan memipih
tegak (compressed), mulut terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat
di sembulkan (protakti). Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut . Di ujung
dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (Pharyngealteet) yang terbentuk atas tiga baris
gigi geraham. Warna tubuhnya bermacam-macam, ada yang merah, hijau, biru
keperakan, hitam, hitam kuning mudah, coklat keemasan dan belang-belang campuran
dari beberap warna (Rukmana, 2003). Secara umum, hampir semua tubuh ikan Mas
tertutupi sisik, kecuali beberap strain yang hanya memiliki sisik sedikit dan tipe sisiknya
adalah sisik tipe sikloid lingkaran (Amri, 2002).
Klasifikasi ikan mas menurut Khairuman dan Sudeda (2002) adalah sebagai
berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Superclass : Visces
Subclass : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cypridae
Subfamily : Cypridae
Genus : Cyprinus
Ikan mas telah dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400
tahun SM. Menyebar merata di Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Pembudidayaan
ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra dalam bentuk empang,
balong maupun keramba terapung yang di letakan di danau atau waduk besar. Habitat
aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal
danau. Perairan yang disukai tentunya yang banyak menyediakan pakan alaminya.
Ceruk atau area kecil yang terdalam pada suatu dasar perairan adalah tempat yang
2
sangat ideal untuknya. Bagian-bagian sungai yang terlindungi rindangmya pepohonan
dan tepi sungai dimana terdapat runtuhan pohon yang tumbang dapat menjadi tempat
favoritnya. (Dodi Sudenda 2008).
Ikan mas memijah di perairan yang dangkal, atau areal perairan yang kering di
musim kemarau dan di musim hujan tergenang. Tergenangnya areal itu akan
menimbulkan bau tanah yang dapat merangsang terjadinya pemijahan. Suhu dan pH air
untuk pertumbuhan optimal adalah 20-25 0C dan 7-8 (Susanto, 2007).
Ikan mas hidup di air tawar yang tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu
kuat. Ikan mas dapat hidup baik pada ketinggian air 150-600 m di atas permukaan laut
pada suhu 25-30 0C. Ikan mas termasuk jenis omnivora, yakni ikan yang dapat
memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang
renik Larva ikan mas lebih suka makan rotifera, protozoa, dan udang-udangan, seperti
Moina sp, dan Dapnia sp. Setelah berukuran 10 cm, makan Chironomidae, ligochaeta,
Epemenidae, Tubificidae, Molusca, dan bahan-bahan organik lainnya. (Effendi, H.
2003).
Ikan mas termasuk ikan yang memiliki kebiasaan di berbagai bagian perairan, di
permukaan air, di tengah perairan, dan juga di dasar perairan. Ikan mas dewasa lebih
cenderung pemakan dasar (bottom feeder) dengan mengadukngaduk dasar perairan.
(Suseno, 2000).
ikan ini hidup menepis sambil mengincar makanan berupa bintang-bintang kecil
yang biasanya hidup di lapisan lumpur tepi danau atau sungai (Susanto, 2004)
Ikan mas hidup di perairan tawar di dataran rendah sampai tinggi. Suhuoptimum
untuk benih ikan mas berkisar antara 20oC hingga 30oC dan pH airantara 6 sampai 9
(Zonneveld et al., 1991 dalam Mantau et al., 2004). Kadaroksigen yang diperlukan ikan
mas untuk kelangsungan hidupnya yaitu antara 4hingga 5 ppm, walaupun ikan ini masih
tahan hidup pada kadar oksigen 1 hingga2 ppm (Cholik et al., 2005).
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairantawar yang airnya tidak
terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti dipinggiran sungai atau danau
(Khairuman, 2008). Ikan mas dapat hidup baik didaerah dengan ketinggian 150 sampai
600 meter di atas permukaan air laut (dpl).Ikan mas biasanya hidup di air tawar,
walaupun dapat juga hidup di lingkunganair payau dengan salinitas kurang dari 5 ppt
(Rochdianto, 2005). Penyebaran ikanmas meliputi berbagai negara diantaranya adalah
Cina, Belanda dan Afrika(Khairuman, 2008). Di Indonesia, benih ikan mas terdapat di
sungai dan danau-danau di pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa (Cholik et al., 2005)
3
2.3 Kebiasaan Makan Ikan Mas
Pada umumnya umur 5 hari ikan Mas memakan organisme renik berupaplankton.
Larva ikan Mas memakan plankton nabati yang berukuran 100-300 mikron.Pada umur 5
hari tersebut ukuran larva mencapai 6 mm–7 mm. Pada umur 1 bulan,ukuran normal
larva mencapai 25 mm-30 mm dan ukuran organisme yang bisaditelan berkisar antara
0,5 mm-2,0 mm. Sekalipun ikan Mas menyukai makananalami berupa plankton namun
kebiasaan ini berubah secara berangsur-angsur seirama dengan perkembangan dan
pertumbuhannya. Ikan Mas dikenal sebagaihewan air pemakan segala (omnivora). Ikan
Mas dewasa relatif rakus menelansemua jenis makanan alami ataupun pakan buatan
(Santoso, 1993).
Berikut Kriteria induk yang yang sudah siap memijah sebagai berikut,(Sunarma,
2007).
a. Umur minimal 1,5 – 2 tahun, dengan bobot minimal 2 kg/ ekor untuk betina
danuntuk jantan umur minimal 8 bulan, dengan bobot tubuh minimal 0,5 kg/
ekor.
d. Matang gonad
Cara reproduksi tersebut dikenal sebagai oviparus. yaitu telur dibuahi dan
berkembang diluar tubuh (Hadi, 2012). Setelahproses pembuahan, kemudian embrio
akan tumbuh dalam telur yang telah dibuahioleh spermatozoa. Dua sampai tigahari telur
akan menetas dan tumbuh menjadilarva dengan ukuran berkisar antara 0,5-0,6 mm
dengan bobot antara 18-20 mg.larva kemudian akan berubah menjadi kebul (larva stadia
akhir) dalam waktu 4-5hari, setelah 2-3 minggu kebul akan menjadi burayak (stadia
benih) yangmempunyai ukuran panjang 1-3 cm dan bobot 0,1-0,5 gram. Dalam waktu
2-3minggu burayak tumbuh menjdi putihan (benih besar) yang mempunyai
ukuranpanjang 3-5 cm dengan bobot 0,5- 2,5gram, dan dalam waktu tiga bulan
4
putihanakan tumbuh menjadi gelondongan(ikan remaja) yang mempunyai bobot 100
gramdan gelondongan tersebut akan tumbuh terus menjadi induk (Hulubangga, 2014).
Ikan mas tergolong jenis ikan omnivora yakni ikan yang memangsaberbagai jenis
makanan, baik tumbuhan maupun binatang renik. Kandunganprotein yang diperlukan
benih ikan mas sekitar 25-30% (Shafrudin, 2003a). Ikanmas dapat memanfaatkan lebih
dari 50% pakan yang diberikan.
Apabilakandungan zat gizi pakan tersebut kurang lengkap atau rendah nilainya,
terutamakomposisi protein, maka dapat mempengaruhi pertumbuhan benih ikan
maskarena protein tersusun atas asam-asam amino esensial yang sangat berperanuntuk
pertumbuhan benih ikan mas (Mantau et al., 2004)
2.7 Bioremediasi
Salah satu upaya alternatif dalam pengelolaan kualitas air budidaya yangterus
dikaji dan dikembangkan yaitu teknik bioremediasi yang merupakanpendekatan biologis
dengan memanfaatkan aktivitas bakteri dalam rnerombakbahan organik dalam sistem
perairan budidaya (Badjoeri dan Widiyanto, 2008). Proses bioremediasi oleh
mikroorganise merupakan suatu proses degradasi zatoleh enzim ekstraselular yang
dihasilkan oleh mikroorganisme agen bioremediasi.
5
menimbulkanbeberapa dampak yang merugikan yaitu, memacu munculnya bakteri
patogen,eutrofkasi dan terbentuknya senyawa toksik (amoniak dan nitrit)
sertamenurunnya konsentrasi oksigen terlarut.
2.9 Probiotik
6
mikrob melalui kompetisi dengan memproduksi senyawa-senyawaantimikroba atau
melalui kompetisi nutrisi dan tempat pelekatan di dindingintestinum, menjamin
perbaikan dalam penggunaan pakan atau memperbaiki nilainutrisinya, memperbaiki
respon inang terhadap penyakit, atau memperbaikikualitas perairan (Irianto, 2003 dalam
Ghufran, 2009).
Berbagaienzim yang dihasilkan oleh bakteri ini seperti amilase digunakan untuk
memecahsumber karbon dan protease untuk memecah protein sehingga
mampumemanfaatkan protein yang terdapat pada pakan tambahan. Bakteri ini
jugabekerja sebagai agen bioremediasi detritus organik pada kolam dan menghasilkan
molekul yang lebih sederhana bagi organisme lain seperti bakteri nitrifikasi
untukberkembang (Febrianti et al., 2010).
Prinsip kerja yang digunakan oleh bakteri iniadalah proses oksidasi. Proses
oksidasi dilakukan untuk memecah senyawakompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana guna menghasilkan energi bagipertumbuhan atau peningkatan
biomasa.Namun, probiotik komersil yang telah beredar di pasaran telah
mengalamipenurunan populasi sebagai akibat dari panjangnya jangka waktu mulai
daripengemasan hingga sampai ke tangan pengguna (Gunarto et al., 2007).
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberian molase sebagai sumber nutrisi bagi
bakteriprobiotik untuk dapat meningkatkan populasi bakteri probiotik di perairan.
Performa ikan sangat ditentukan oleh kualitas air yang biasanya diukurdengan
mengamati beberapa parameter utama seperti faktor fisika (pH, DO, suhu,Fe, Hg) dan
faktor kimia (NH3, NO2, CaCO3). Kualitas air yang buruk (tidakmendukung kesehatan
ikan) banyak disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya meningkatnya timbunan
7
bahan organik di dasar kolam yang berasal dari ekskresiikan, sisa pakan buatan, pupuk
organik maupun sisa dari organisme yang mati.Masalah itu akan diperparah oleh sistem
budidaya perikanan yang semakinintensif (tingkat padat penebaran tinggi) yang memicu
peningkatan stres padaikan. Manajemen pengelolaan air yang baik sangat diperlukan
untuk tetapmempertahankan ekosistem yang mendukung usaha budidaya.
Kelangsungan hidup adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup pada akhir
suatu periode dengan jumlah ikan yang hidup pada awal periode (Effendi,
1979).Kelangsungan hidup dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari dalam ikan itu sendiri
danfaktor dari lingkungan luar. Faktor dari dalam diantaranya umur ikan, ukuran,
dankemampuan ikan beradaptasi dengan lingkungan.
Sedangkan faktor dari luar meliputi kondisi fisik-kimia dan media biologi,
ketersedian makanan, kompetisi antar ikan dalam mendapatkan makanan apabila jumlah
makanan dalam mediapemeliharaan kurang mencukupi, serta proses penanganan ikan
yang kurang baik(Royce, 1972). Kualitas air berupa parameter fisik dan kimia yang
tidak stabil akanmempengaruhi kelangsungan hidup organisme akuatik dalam
melakukan aktivitas(Zonneveldet al . 1991)
8
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah kualitas air menentukan kesehatan dan
kecepatan pertumbuhan ikan mas, dan kualitas air tidak hanya ditentukan secara
biologis saja namun harus berhubungan dengan fisika dan kimia air. Karena hal tersebut
saling berhubungan satu sama lain. Lalu jika sudah memahami maka akan mengurangi
tingkat kematian ikan, Jadi kita tidak bisa hanya melihat dari satu aspek saja, agar
pertumbuhan ikan tersebut maksimal.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:fiTHh2jSBzUJ:digilib.unila.ac.id/12743/16/BAB
%2520II.pdf+&cd=6&hl=id&ct=clnk&gl=id
http://eprints.umm.ac.id/44013/3/BAB%20II.pdf
https://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article/view/485
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:76JTwA_nYbIJ:https://adoc.tips/download/bab-ii-tbvjauan-pustaka-
biologi-ikan-mas-cyprinus-carplo.html+&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id
10