Makalah - Kerusakan Kawasan Pesisir Dan Laut - Muh. Yamin Samma
Makalah - Kerusakan Kawasan Pesisir Dan Laut - Muh. Yamin Samma
Makalah - Kerusakan Kawasan Pesisir Dan Laut - Muh. Yamin Samma
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pengelolaan Kesehatan Pesisir dan
Tambang dengan judul “Kerusakan Lingkungan Pesisir dan Tambang”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
A. Latar Belakang
Wilayah pesisir dan lautan Indonesia yang kaya dan beragam sumber daya
alamnya telah dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu sumber
bahan makanan utama khususnya protein hewani, sejak berabad – abad lamanya.
Sementara itu, kekayaan hidrokarbon dan mineral lainnya yang terdapat di
wilayah ini juga telah dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan ekonomi
nasional. Selain menyediakan berbagai sumber daya tersebut, wilayah pesisir
dan lautan Indonesia memiliki berbagai fungsi lain, seperti transportasi dan
pelabuhan, kawasan industri, agribisnis dan agroindustri, rekreasi dan pariwisata
serta kawasan permukiman dan tempat pembuangan limbah.
Wilayah pesisir merupakan kawasan yang memiliki potensi memadai
untuk dikembangkan menjadi lebih baik. Dalam kaitan dengan ketersediaannya,
potensi sumber daya wilayah pesisir dan laut ini secara garis besar dapat dibagi
ke dalam tiga kelompok yaitu sumber daya dapat pulih (renewable resources),
sumber daya tak dapat pulih (non-renewable resources) dan jasa – jasa
lingkungan (environmental services). Ketiga potensi inilah walaupun telah
dimanfaatkan tetapi masih belum optimal dan terkesan tidak terencana dan
terprogram dengan baik. Di beberapa kawasan pesisir dan lautan yang padat
penduduk dan tinggi intensitas pembangunannya terdapat berbagai gejala
kerusakan lingkungan termasuk pencemaran degradasi fisik habitat utama pesisir
(mangrove, terumbu karang, estuaria, dll) dan abrasi pantai telah mencapai suatu
tingkat yang mengancam kapasitas keberlanjutan ekosistem pesisir dan lautan.
Pemanfaatan sumber daya alam dan jasa lingkungan pesisir dan laut untuk
kegiatan perikanan, pertambangan, perhubungan, industri, konservasi habitat,
pariwisata dan pemukiman telah menimbulkan berbagai permasalahan yang
berpotensi besar memicu konflik kepentingan antar pihak, sehingga berdampak
pada kelestarian fungsi dan kerusakan sumber daya alam.
C. Manfaat Makalah
Melalui makalah ini manfaat yang dapat menambah wawasan atau
pengetahuan mengenai tentang kerusakan dan pencemaran di wilayah pesisir dan
cara menanggulanginya sehingga dapat memahami tentang masalah pencemaran
wilayah pesisir.
Sementara pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai.
Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut
(pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah
laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan
sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan
A. KESIMPULAN
1. Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang kini mulai bergeser dari SDA
darat kearah pemanfaatan SDA pesisir dan laut. Hal ini didasarkan pada
alasan masih besarnya potensi yang belum dieksploitasi dan telah terjadi
degradasi lahan, hutan, dan air serta kerusakan lingkungan yang
mengancam kelestariannya akibat eksploitasi selama ini.
2. Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayahnya
mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-
surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah
laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan
sedimentasi dari darat).
3. Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang
memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua
atau pulau lainnya.
4. Wilayah pesisir dan Lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan
mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit dan pasir kwarsa.
Wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat
pengembangan industri pariwisata.
5. Kerusakan lingkungan hidup, khususnya wilayah pesisir dan laut
ditengarai akibat adanya kegagalan dasar dari komponen perangkat dan
pelaku pengelolaan. Beberapa kerusakan lingkungan di wilayah ini seperti
pencemaran, rusaknya terumbu karang, hilangnya sumber makanan ikan
karena pencemaran, abrasi pantai, pendangkalan, alih fungsi lahan, dan
lain-lain.
6. Proses pengelolaan lingkungan pesisir dan laut, sebaiknya dilakukan
dengan lebih memandang situasi dan kondisi lokal agar pendekatan
pengelolaannya dapat disesuaikan dengan kondisi lokal daerah yang akan
dikelola. Karena setiap masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyarankan:
a. Sebaiknya pihak pemerintah dalam melaksanakan perannya dalam
pelestarian ekosistem di pesisir dan laut dilakukan dengan perencanaan
yang matang dan melibatkan peran serta masyarakat pesisir, sehingga
pelestarian ekosistem pesisir dan laut dapat berjalan maksimal dan
berhasilguna.
b. Sebaiknya upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam
pelestarian ekosistem di pesisir dan laut dilakukan secara
berkesinambungan, tidak hanya sebatas kegiatan insidental saja. Apabila
upaya-upaya yang dilakukan hanya sebatas kegiatan insidental saja,
pelestarian ekosistem pesisir dan laut tidak akan tercapai secara maksimal.
c. Sebaiknya oleh pemerintah lebih menguapayakan kerjasama dengan instansi
lain dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam memberikan pendidikan dan
penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan kepada
masyarakat pesisir.
Heru Setiawan, Pencemaran Logam Berat Di Perairan Pesisir Kota Makassar Dan
Upaya Penanggulangannya, Balai Penelitian Kehutanan Makassar