Makalah Marine
Makalah Marine
Makalah Marine
MARINE / COUNT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis atau kelompok panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas
berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
MARINE / COUNT ini dengan baik meskipun masih jauh dari sempurna. Sholawat
beserta salam tak lupa pula penulis haturkan kepada junjungan kita nabi agung nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam kejahilan ke alam yang terang
benderang yang disinari oleh ilmu pengetahuan iman dan islam.
Penulis tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada rekan-rekan yang telah bekerja sama dengan baik dalam menyelesaikan
makalah yang berjudul MARINE / COUNT ini. Makalah ini bertujuan agar pembaca lebih
memahami tentang marine / count dari pengertian hingga sampai proses pembentukan.
Penulis sadar dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
2
2
3
4
7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada
tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Aktivitas marine
sering dipengaruhi aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai fluvio marine. Proses
marine mempunyai pengaruh yang sangat aktif pada daerah pesisir sepanjang pantai.
Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan
terumbu karang. Bentu lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir
yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer
kearah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas
proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi
pesisirnya.
Jadi pada makalah ini penulis bertujuan untuk menerangkan marine yang berada di
wilayah pantai dan berdekatan dengan laut. Penulis akan menerangkannya dari pengertian
marine hingga hasil bentuk lahan marine.
2. RUMUSAN MASALAH
a.
b.
c.
d.
e.
3. TUJUAN
a.
b.
c.
d.
e.
BAB II
ISI
PENGERTIAN MARINE
Marine geomorfologi terdiri dari 2 kata, yaitu Marine dan Geomorfologi. Secara
harfiah marine adalah laut dan geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka
bumi. Jadi dapat disimpulkan bahwa marine geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari
bentuk muka bumi yang ada dilaut. Marine geomorfologi merupakan perpaduan dari 2 ilmu
bumi yaitu geologi dan oseanografi yang lebih dikenal dengan oseanografi geologi. Dengan
bahasa sederhana dapat diterjemahkan bahwa marine geomorfologi adalah cabang ilmu dari
oseanografi geologi.
Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan
organisme yang ada di laut.
Di Indonesia, pantai yang ada pada umumnya dialih fungsikan sebagai tempat wisata
yang notabene dapat membantu tingkat pendapatan suatu wilayah. Apabila masyarakat
mengetahui bahwa garis pantai bisa mengalami perubahan, maka akan muncul pemikiranpemikiran agar pantai tersebut tetap bisa dinikmati keindahannya meskipun sudah mengalami
perubahan.
Lepas pantai adalah daerah yang meluas dari garis pasang surut terendah ke arah laut,
dibedakan:
a. Inshore, meluas dari garis pasang-surut sampai gosong pasir(bar) atau daerah
empasan(breakers).
b. Off shore, meluas di sebelah luar, araeh ke laut.
Pada daerah bertebing terjal, pantai biasanya berbatu (rocky beach) berkelok-kelok
dengan banyak terdapat gerak massa batuan (mass movement rockfall type). Proses ini
mnyebabkan tebing bergerak mundur (slope retreat) khususnya pada pantai yang proses
abrasinya aktif. Apabila batuan penyusun daerah ini berupa batuan gamping atau batuan lain
yang banyak memiliki retakan (joints) air dari daerah pedalaman mengalir melalui sistem
retakan tersebut dan muncul di daerah pesisir dan daerah pantai. Di Indonesia pantai
bertebing terjal ini banyak terdapat di bagian Barat Pulau Sumatera, pantai Selatan Pulau
Jawa, Sulawesi, dan pantai Selatan pulau-pulau Nusa Tenggara.Tebing bergantung (nocth)
juga merupakan cliff, hanya saja pada bagian tebing yang dekat dengan permukaan air laut
melengkung ke arah darat, sehinggi pada tebing tersebut terdapat relung.
Relung terjadi sebagai akibat dari benturan gelombang yang secara terus menerus ke
dinding tebing. Manakala atap relung tersebut tidak kuat, maka tebing tersebut akan
runtuhdan tebing menjadi rata kembali dan di depan pantai terdapat banyak material berupa
blok-blok atau bongkah-bongkah dengan berbagai ukuran.Rataan gelombang pasang surut
pada pantai bertebing terjal ini merupakan suatu zona yang tekadang terendam air laut pada
saat pasang naik dan terkadang kering pada saat air laut surut. Rataan gelombang pasang
surut ini sering juga merupakan beach dengan meterial yang bisa berupa material halus
sampai kasar yang tergangtung pada kekuatan gelombang yang bekerja pada tebing pantai. Di
bawah rataan pasang surut ini ada yang berupa bidang yang lebih keras terkadang terdapat
material beach yang disebut dengan Plat form.
2. Pantai bergisik
Pantai bergisik ini pada dasarnya merupakan daerah pasang surut yang terdapat
endapan material hasil abrasi. Material ini dapat berupa material halus dan juga bisa berupa
material yang kasar. Seperti dalam gambar dibahwah ini terlukis adanya gisik pada pantai
cliff dengan material kasar sebagai hasil dari abrasi tebing. Namun pantai bergisik tidak saja
terdapat pada pantai cliff, tetapi juga bisa terdapat pada daerah pantai yang landai. Pada
pantai yang landai material gisik ini kebanyakan berupa pasir, dan sebagaian kecil berupa
meterial dengan butiran kerikil sampai yang lebih besar. Pada umumnya material pasir suatu
gisik pantai berasal dari daerah pedalaman yang di bawah air sungai ke laut, kemudian
diendapkan oleh arus laut sepanjang patai. Gisik seperti ini dapat dijumpai di sekitar muara
sungai.
BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Marine geomorfologi terdiri dari 2 kata, yaitu Marine dan Geomorfologi. Secara harfiah
marine adalah laut dan geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi. Jadi
dapat disimpulkan bahwa marine geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk muka
bumi yang ada dilaut.
Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas/ gerakan air laut, baik pada
tebing, pantai berpasir, pantai berkarang, maupun pantai berlumpur. Gerakan tersebut
meliputi :
Pasang surut, naik turunnya permukaan laut setiap 6 jam 12,5 menit sehingga interval
naik turun memerlukan waktu 12 jam 25 menit. Pasang surut ini dapat mengerosi
pantai apalagi kalu bersama sama dengan gelombang / ombak.
Arus, aliran air laut yang disebabkan oleh angin, perbedaan suhu air laut dll.
Ombak sesuai dengan arah angin dapat mengerosi pantai (abrasi).
Karakteristik garis pantai dapat dibedakan menjadi beberapa pengertian, yaitu: pantai
(shore), garis pantai (shoreline), pantai depan (foreshore), pantai belakang (backshore),
pesisir (coast) dan garis pesisir (coastline), endapan pantai (beaches), dan lepas pantai (off
shore).
Daerah pantai berdasarkan morfologinya, daerah pantai di kelompokkan ke dalam 4
macam, yaitu:
a. Pantai bertebing terjal (cliff)
b. Pantai bergisik
c. Pantai berawa payau
d. Pantai berterumbu karang.
SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dipergunakan dengan baik,
penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu penulis meminta
kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun agar kedepannya penulis lebih baik lagi
dalam penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/bentuklahan-asal-marine-makalah.html
https://adventurepanra.wordpress.com/oseanografimetodenumerikalgoritma/marinegeology/marine-geomorphology/
http://kuliahgeomorphology.blogspot.co.id/2014/03/makalah-geomorfologibentuklahan-marine.html
http://habib-geo.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-bentukan-lahan-asal-prose.html
http://kataloggeografi.blogspot.co.id/2014/07/bentuklahan-asal-proses-marin.html
http://wenyra.blogspot.co.id/2012/04/bentuk-lahan-asal-prose-marine.html