LP Fraktur
LP Fraktur
LP Fraktur
Ol
OLEH:
Mita Sumita
(1641312032)
( ) ( )
PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
dengan luka sekitar jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon, kerusakan
pembuluh darah, dan luka organ-organ tubuh dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya,
terjadinya fraktur jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang besar dari yang
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan
luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat
punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem (Bruner & Sudarth, 2002)
B. Etiologi
pada tulang yang biasanya di akibatkan secara langsung dan tidak langsung dan sering
berhubungan dengan olahraga, pekerjaan atau luka yang di sebabkan oleh kendaraan
bermotor. Etiologi fraktur yang dimaksud adalah peristiwa yang dapat menyebabkan
a) Kekerasan langsung
terjadinya kekerasan itu, misalnya tulang kaki terbentur bumper mobil, maka
tulang akan patah tepat di tempat terjadinya benturan. Patah tulang demikian
jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian
yang paling lemah dalam hantaran vektor kekerasan. Contoh patah tulang
karena kekerasan tidak langsung adalah bila seorang jatuh dari ketinggian
dengan tumit kaki terlebih dahulu. Yang patah selain tulang tumit, terjadi
pula patah tulang pada tibia dan kemungkinan pula patah tulang paha dan
tulang belakang. Demikian pula bila jatuh dengan telapak tangan sebagai
lengan bawah.
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa
patah tulang patella dan olekranom, karena otot triseps dan biseps mendadak
berkontraksi.
Menurut (Doenges, 2000:627) adapun penyebab fraktur antara lain:
a) Trauma langsung
mengakibatkan fraktur.
c) Faktor patologik
Kelelahan atau stres fraktur , Fraktur ini terjadi pada orang yang
beban secara tiba – tiba pada suatu daerah tulang maka akan
C. Klasifikasi Fraktur
jaringan disekitar, bentuk patahan tulang, dan lokasi pada tulang fisis.
1) Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar
jaringan subkutan.
Gustillo), yaitu:
Derajat I :
i. Luka <1 cm
remuk.
iii. Fraktur sederhana, transversal, oblik, atau kominutif
ringan
Derajat II :
i. Laserasi >1 cm
atas:
luka.
mekanisme , yaitu:
a) Transversal
gips.
b) Spiral
akibat torsi ekstremitas atau pada alat gerak. Fraktur jenis ini hanya
c) Oblik
d) Segmental
e) Kominuta
tulang.
f) Greenstick
anak.
g) Fraktur Impaksi
h) Fraktur Fissura
tindakan reduksi.
pertumbuhan, bagian ini relatif lemah sehingga strain pada sendi dapat
berakibat pemisahan fisis pada anak – anak. Fraktur fisis dapat terjadi
akibat jatuh atau cedera traksi. Fraktur fisis juga kebanyakan terjadi
tertutup.
b) Tipe II : fraktur melalui sebagian lempeng pertumbuhan, timbul
tertutup.
Menurut Smeltzer & Bare (2002), manifestasi klinis fraktur adalah nyeri,
lokal, dan perubahan warna yang dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
setelah cedera. Tidak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada
setiap fraktur. Kebanyakan justru tidak ada pada fraktur linear atau
1. Anatomi
bentuk pada tubuh. Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang
tubuh dan tempat untuk melekatnya otot- otot yang menggerakan kerangka
mengatur kalsium dan fhosfat. Tulang rangka orang dewasa terdiri atas
206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan suplai syaraf dan
garam- garam kalsium ) yang membuat tulang keras dan kaku., tetapi
sepertiga dari bahan tersebut adalah fibrosa yang membuatnya kuat dan
pada batang tubuh dengan perantara gelang panggul terdiri dari 31 pasang
antra lain: tulang koksa, tulang femur, tibia, fibula, patella, tarsalia, meta
luar. OS tibia bentuknya lebih kecil dari pada bagian pangkal melekat
medialis. Agar lebih jelas berikut gambar anatomi os tibia dan fibula.
perantara sendi.
ibu jari terdapat dua buah tulang kecil bentuknya bundar yang disebut
2. Fisiologi
struktur tersebut (Price dan Wilson, 2006). Tulang adalah suatu jaringan
dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel antara lain : osteoblast, osteosit
dan osteoklas.
kanker ke tulang.
Ostesit adalah sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu
antara lain:
tubuh.
2. Proteksi
4. Deposit Mineral
5. Hemopoesis
F. Patofisiologis
Fraktur dibagi menjadi fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Tertutup bila
tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Sedangkan
fraktur terbuka bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar
oleh karena perlukaan di kulit (Smelter dan Bare, 2002). Sewaktu tulang patah
sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya mengalami kerusakan. Reaksi
Sel- sel darah putih dan sel anast berakumulasi menyebabkan peningkatan
aliran darah ketempat tersebut aktivitas osteoblast terangsang dan terbentuk tulang
baru umatur yang disebut callus. Bekuan fibrin direabsorbsidan sel- sel tulang
jaringan otot.
2002 ). Trauma pada tulang dapat menyebabkan keterbatasan gerak dan ketidak
seimbangan, fraktur terjadi dapat berupa fraktur terbuka dan fraktur tertutup.
Fraktur tertutup tidak disertai kerusakan jaringan lunak seperti tendon, otot,
ligament dan pembuluh darah ( Smeltzer dan Bare, 2001). Pasien yang harus
imobilisasi setelah patah tulang akan menderita komplikasi antara lain : nyeri,
iritasi kulit karena penekanan, hilangnya kekuatan otot. Kurang perawatan diri
jaringan lunak dan struktur yang seluruhnya tidak mengalami cedera mungkin
akan terpotong atau mengalami kerusakan selama tindakan operasi (Price dan
Wilson, 2006).
G. Komplikasi
Komplikasi fraktur menurut Smeltzer dan Bare (2001) dan Price (2005) antara
lain:
1) Komplikasi awal fraktur antara lain: syok, sindrom emboli lemak, sindrom
lemak terlepas dari sumsum tulang dan mengelilingi jaringan yang rusak.
Gelombang lemak ini akan melewati sirkulasi dan dapat menyebabkan
karena fasia yang membungkus otot terlalu ketat, penggunaan gibs atau
dengan tekanan
tidak ada nadi, CRT menurun, syanosis bagian distal, hematoma yang
dan pembedahan.
e) Infeksi Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
2001).
2) Komplikasi dalam waktu lama atau lanjut fraktur antara lain: mal union,
a) Malunion
Malunion dalam suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh
b) Delayed Union
c) Nonunion
2006).
1. Pembentukan hematom
2. Organisasi
fibroblastik vaskular.
3. Kalus sementara
4. Kalus definitif
I. Pemeriksaan Penunjang
sama dengan pemeriksaan pada pasien yang mengalami luka pada jaringan lunak
yang berhubungan dengan trauma. Perawat menilai berdasarkan pada tanda dan
gejala. Setelah bagian yang retak telah di-imobilisasi dengan baik, kemudian
perawat akan menilai adanya lima P yaitu Pain (rasa sakit), Paloor
untuk menentukan status neurovaskuler dan fungsi motorik pada bagian distal
untuk mendeteksi bentuk callus. Jika dicurigai adanya perdarahan maka dilakukan
pemeriksaan complete blood count (CBC) untuk menilai banyaknya darah yang
hilang. Lebih lanjut, perawat akan menilai komplikasi yang mungkin terjadi dan
menentukan beberapa faktor resiko terhadap komplikasi dimasa depan (Revees,
ginjal
F. Penatalaksanaan
Menurut Mansjoer (2000) dan Muttaqin (2008) konsep dasar yang harus
1. Rekognisi (Pengenalan )
2002).
3. Retensi (Immobilisasi)
meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin, dan teknik gips,
fraktur. Fiksasi eksterna adalah alat yang diletakkan diluar kulit untuk
menstabilisasikan fragmen tulang dengan memasukkan dua atau tiga
distal dari tempat fraktur dan pin tersebut dihubungkan satu sama lain
2000).
diletakkan pada bagian proksimal dan distal terhadap daerah atau zona
rangka luar atau eksternal frame atau rigid bars yang berfungsi untuk
treatment berdasarkan lokasi dan tipe trauma yang terjadi pada tulang
4. Rehabilitasi
2000).
mobilisasi.
G. Pengkajian
1. Pengkajian
a) Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama
b) Pengkajian Primer
• Airways
makanan, sputum)
• Breathing
reflek batuk?
• Circulation
c) Pengkajian Sekunder
• Dada
Paru
pekak +/-
mur-mur +/-
Abdomen
pekak +/-
Ekstremitas :
fraktur
Cemas
Denial
Depresi
Pemeriksaan Penunjang
lokasi/luasnya fraktur/trauma
vaskuler dicurigai
cedera hati
I. Daftar diagnosa keperawatan
adalah: