LP Fraktur
LP Fraktur
LP Fraktur
DISUSUN OLEH :
SUGENG SURYANTO
JAKARTA
2020
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang, yang biasanya disertai dengan
luka sekitar jaringan lunak, kerusakan otot, rupture tendon, kerusakan pembuluh darah,
dan luka organ-organ tubuh dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, terjadinya fraktur
jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang besar dari yang dapat diabsorbsinya
(Smeltzer, 2001).
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorpsinya.
Fraktur dapat disebabkan pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan punter mendadak,
B. Etiologi
Fraktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang
yang biasanya di akibatkan secara langsung dan tidak langsung dan sering berhubungan
dengan olahraga, pekerjaan atau luka yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor.Etiologi
fraktur yang dimaksud adalah peristiwa yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur
a) Kekerasan langsung
kekerasan itu, misalnya tulang kaki terbentur bumper mobil, maka tulang akan
patah tepat di tempat terjadinya benturan. Patah tulang demikian sering bersifat
Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang di tempat yang jauh dari
tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling
lemah dalam hantaran vektor kekerasan. Contoh patah tulang karena kekerasan
tidak langsung adalah bila seorang jatuh dari ketinggian dengan tumit kaki
terlebih dahulu. Yang patah selain tulang tumit, terjadi pula patah tulang pada
tibia dan kemungkinan pula patah tulang paha dan tulang belakang. Demikian
pula bila jatuh dengan telapak tangan sebagai penyangga, dapat menyebabkan
Kekerasan tarikan otot dapat menyebabkan dislokasi dan patah tulang. Patah
tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa
patella dan olekranom, karena otot triseps dan biseps mendadak berkontraksi.
a) Trauma langsung
mengakibatkan fraktur.
c) Faktor patologik
Kelelahan atau stres fraktur , Fraktur ini terjadi pada orang yang
beban secara tiba – tiba pada suatu daerah tulang maka akan
tekanan pada daerah tulang yang rapuh maka akan terjadi fraktur.
C. Klasifikasi Fraktur
Fraktur dapat dibedakan jenisnya berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar,
tulang dengan dunia luar, disebut dengan fraktur bersih (karena kulit
yaitu:
lunak sekitarnya.
jaringan subkutan.
Derajat I :
i. Luka <1 cm
remuk.
ringan
Derajat II :
i. Laserasi >1 cm
mekanisme , yaitu:
a) Transversal
b) Spiral
torsi ekstremitas atau pada alat gerak. Fraktur jenis ini hanya
c) Oblik
d) Segmental
Adalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang, ada segmen tulang
e) Kominuta
f) Greenstick
g) FrakturImpaksi
h) Fraktur Fissura
reduksi.
pertumbuhan, bagian ini relatif lemah sehingga strain pada sendi dapat
berakibat pemisahan fisis pada anak – anak. Fraktur fisis dapat terjadi
akibat jatuh atau cedera traksi. Fraktur fisis juga kebanyakan terjadi
karena kecelakaan lalu lintas atau pada saat aktivitas olahraga. Klasifikasi
yang paling banyak digunakan untuk cedera atau fraktur fisis adalah
tertutup.
tertutup.
reduksi anatomi.
lebih besar.
FrakturTerbuka FrakturTertutup
D. Manifestasi Klinik
Menurut Smeltzer & Bare (2002), manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya
fragmen tulang.
fraktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2,5
Tanda ini biasa terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.
Tidak semua tanda dan gejala tersebut terdapat pada setiap fraktur.
Kebanyakan justru tidak ada pada fraktur linear atau fisur atau fraktur
tersebut.
1. Anatomi
Tulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada
membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk
(Price dan Wilson, 2006). Berikut adalah gambar anatomi tulang manusia :
kalsium dan fhosfat. Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang.
Tulang adalah jaringan hidup yang akan suplai syaraf dan darah. Tulang
kalsium ) yang membuat tulang keras dan kaku., tetapi sepertiga dari
bahan tersebut adalah fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis (Price dan
Wilson,2006).
batang tubuh dengan perantara gelang panggul terdiri dari 31 pasang antra
lain: tulang koksa, tulang femur, tibia, fibula, patella, tarsalia, meta
mata kaki luar. OS tibia bentuknya lebih kecil dari pada bagian
persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut
dan fibula.
perantara sendi.
f. Falangus (ruas jarikaki)
dari 3 ruas kecuali ibu jari banyaknya 2 ruas, pada metatarsalia bagian
ibu jari terdapat dua buah tulang kecil bentuknya bundar yang disebut
2. Fisiologi
struktur tersebut (Price dan Wilson, 2006). Tulang adalah suatu jaringan
dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel antara lain : osteoblast, osteosit
dan osteoklas.
kanker ke tulang.
Ostesit adalah sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu
Secara umum fungsi tulang menurut Price dan Wilson (2006) antara
lain:
tubuh.
2. Proteksi
4. Deposit Mineral
F. Patofisiologis
Fraktur dibagi menjadi fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Tertutup bila tidak
terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Sedangkan fraktur
terbuka bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar oleh
sekitar tulang tersebut, jaringan lunak juga biasanya mengalami kerusakan. Reaksi
Sel- sel darah putih dan sel anast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran
darah ketempat tersebut aktivitas osteoblast terangsang dan terbentuk tulang baru
umatur yang disebut callus. Bekuan fibrin direabsorbsidan sel- sel tulang baru
darah atau penekanan serabut syaraf yang berkaitan dengan pembengkakan yang
seimbangan, fraktur terjadi dapat berupa fraktur terbuka dan fraktur tertutup.
Fraktur tertutup tidak disertai kerusakan jaringan lunak seperti tendon, otot,
ligament dan pembuluh darah ( Smeltzer dan Bare, 2001). Pasien yang harus
imobilisasi setelah patah tulang akan menderita komplikasi antara lain : nyeri,
iritasi kulit karena penekanan, hilangnya kekuatan otot. Kurang perawatan diri
jaringan lunak dan struktur yang seluruhnya tidak mengalami cedera mungkin
akan terpotong atau mengalami kerusakan selama tindakan operasi (Price dan
Wilson, 2006).
G. Komplikasi
Komplikasi fraktur menurut Smeltzer dan Bare (2001) dan Price (2005) antara
lain:
1) Komplikasi awal fraktur antara lain: syok, sindrom emboli lemak, sindrom
karena fasia yang membungkus otot terlalu ketat, penggunaan gibs atau
dengan tekanan
tidak ada nadi, CRT menurun, syanosis bagian distal, hematoma yang
dan pembedahan.
e) Infeksi Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada
dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bias juga
karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
2001).
2) Komplikasi dalam waktu lama atau lanjut fraktur antara lain: mal union,
a) Malunion
Malunion dalam suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh
b) Delayed Union
c) Nonunion
1. Pembentukan hematom
2. Organisasi
fibroblastik vaskular.
3. Kalus sementara
5. Remodeling
I. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan awal terhadap pasien yang mungkin menderita fraktur tulang sama
dengan pemeriksaan pada pasien yang mengalami luka pada jaringan lunak yang
berhubungan dengan trauma. Perawat menilai berdasarkan pada tanda dan gejala.
Setelah bagian yang retak telah di-imobilisasi dengan baik, kemudian perawat
akan menilai adanya lima P yaitu Pain (rasa sakit), Paloor (kepucatan/perubahan
(rasa kesemutan), dan Pulselessness (tidak ada denyut) untuk menentukan status
neurovaskuler dan fungsi motorik pada bagian distal fraktur (Reeves, Roux,
Lockhart, 2001).
Rontgen sinar-x pada bagian yang sakit merupakan parangkat diagnostik definitif
pemeriksaan complete blood count (CBC) untuk menilai banyaknya darah yang
hilang. Lebih lanjut, perawat akan menilai komplikasi yang mungkin terjadi dan
ginjal
F. Penatalaksanaan
Menurut Mansjoer (2000) dan Muttaqin (2008) konsep dasar yang harus
1. Rekognisi (Pengenalan)
2. Reduksi (manipulasi/reposisi)
fragmen tulang yang patah sedapat mungkin kembali lagi seperti letak
3. Retensi(Immobilisasi)
meliputi pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, pin, dan teknik gips,
fraktur. Fiksasi eksterna adalah alat yang diletakkan diluar kulit untuk
distal dari tempat fraktur dan pin tersebut dihubungkan satu sama lain
2000).
diletakkan pada bagian proksimal dan distal terhadap daerah atau zona
rangka luar atau eksternal frame atau rigid bars yang berfungsi untuk
treatment berdasarkan lokasi dan tipe trauma yang terjadi pada tulang
4. Rehabilitasi
2000).
mobilisasi.
G. Pengkajian
1. Pengkajian
a) Riwayat keperawatan
1) Keluhan utama
b) Pengkajian Primer
• Airways
makanan, sputum)
• Breathing
reflek batuk?
• Circulation
c) Pengkajian Sekunder
• Dada
Paru
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tampak atau tidak
pekak +/-
mur-mur +/-
Abdomen
pekak +/-
Ekstremitas :
fraktur
Psikologis :
Cemas
Denial
Depresi
Pemeriksaan Penunjang
lokasi/luasnya fraktur/trauma
vaskuler dicurigai
cedera hati
(1999) adalah:
nekrotik.