Contoh Proposal Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
Contoh Proposal Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
Contoh Proposal Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
KELOMPOK
zulfan haris April 08, 2016 Comment
PROPOSAL KEGIATAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
LANDASAN TEORITIS
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien
gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan tanggung
jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang perawat khususnya perawat
jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar.
Terapi aktivitas kelompok sering digunakan untuk terapi tambahan pada pasien
jiwa. Terapi aktivitas kelompok adalah terapi manual, rekreasi dan teknik kreatif untuk
memfasilitasi pengalaman seseorang serta meningkatkan respon sosial dan harga diri.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi didalam kelompok yaitu: membaca puisi, seni,
musik, menari, dan literatur.
Terapi aktivitas kelompok dibagi atas 4 jenis :
Terapi aktivitas stimulus kognitif / persepsi
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
Terapi aktivitas kelompok stimulasi realita
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Terapi aktivitas kelompok stimulus sensori dapat digunakan untuk mengobservasi
reaksi sensori klien terhadap stimulus yang diberikan berupa ekspresi perasaan secara
nonverbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh). Biasanya klien tidak mau mengungkapkan
komunikasi verbal akan terstimulasi emosi dan perasaannya serta menampilkan respon.
Aktivitas yang digunakan sebagai stilmulus adalah musik, seni, menyanyi, dan menari.
Dalam hal ini kegiatan yang akan dilakukan adalah membuat manik-manik. Hal ini
akan mengasah kemampuan sensoris, motorik, kognitif dan komunikasi verbal dalam
mengungkapkan ide serta kerjasama klien.
PENGORGANISASIAN
Leader : Zulfan Haris
Co. Leader : M. Affan
Tugas : - membuka acara
- memperkenalkan diri perawat dan pasien
- menjelaskan TIU dan TIK
- mengelompokkan pasien
- mengatur jalannya kegiatan
- mengevaluasi hasil kegiatan
- menyimpulkan kegiatan
Kriteria pasien :
Pasien yang dijadikan peserta pada terapi aktivitas adalah klien dengan masalah
keperawatan, kurang perawatan diri, isolasi sosial, harga diri rendah, perilaku kekerasan
dan halusinasi karena permainan ini dapat membantu klien untuk mengaktualisasikan
dirinya dan mengekspresikan kemampuan klien kepada peserta lainnya, memfasilitasi
kemampuan sosialisasi pada klien dengan masalah hubungan sosial. Proses seleksi
peserta yakni yang berada di ruang rawat inap dan yang sudah kooperatif. Peserta
dikumpulkan dari berbagai ruangan dan didampingi oleh perawat.
Nama Pasien:
1. Tn.Edi diagnosa keperawatan Harga diri Rendah
2. Tn. Albert diagnosa keperawatan Halusinasi Pendengaran
3. Ny. Mawar diagnosa keperawatan Perilaku kekerasan
4. Tn. Doli diagnosa keperawatan Halusinasi Pendengaran
5. Ny. Berta diagnosa keperawatan
6.
Proses pelaksanaan
1. Fase orientasi (10 menit)
Leader membuka
kegiatan dan memperkenalkan tim perawat lainnya
Leader memotivasi peserta untuk memperkenalkan diri secara bergantian
Leader menjelaskan topik dan tujuan kegiatan
Leader menyerahkan tugas kepada co leader untuk menjelaskan tata cara permainan dan hadiah
bagi pemenang
Fasilitator membagi peserta menjadi 4 kelompok setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang
Fasilitator memberikan alat permainan pada masing-masing kelompok
Co leader menyerahkan tugas pada fasilitator untuk memberikan aba-aba tanda permainan dimulai.
Antisipasi Masalah
a. Jika saat permainan berlangsung pasien ingin BAK/BAB maka pasien yang ingin BAK dan BAB
dipersilahkan keluar dengan ditemani fasilitator tanpa menghentikan permainan.
b. Jika saat permainan berlangsung pasien diam saja maka fasilitator memberikan motivasi.
Waktu Kegiatan
Hari/pukul : Sabtu, 7 juni 2014/ 10.00-11.30 WIB
Perkenalan : 10 menit
Mencari potongan gambar : 10 menit
Menyusun gambar : 15 menit
Mengartikan gambar : 5 menit
Membuat gelang manik-manik : 15 menit
Ekspress feeling : 15 menit
Tempat : Aula Diklat RSJ Prov. SU Medan
Alat : Tali, manik-manik, gunting, stereoform, doubletip, karton, gambar.
Antisipasi Masalah
c. Jika saat permainan berlangsung pasien ingin BAK/BAB maka pasien yang ingin BAK dan BAB
dipersilahkan keluar dengan ditemani fasilitator tanpa menghentikan permainan.
d. Jika saat permainan berlangsung pasien diam saja maka fasilitator memberikan motivasi.
Kriteria Penilaian
Juara 1:
Anggota kelompok menyusun gambar /membuat manik-manik dengan rapi.
Semua alat yang digunakan dipakai dan sesuai dengan fungsinya
Klien selesai menyusun gambar /membuat manik-manik dalam waktu kurang dari 15
menit
Juara 2:
Anggota kelompok menyusun gambar /membuat manik-manik dengan rapi
Semua alat yang digunakan dipakai dan sesuai dengan fungsinya
Klien selesai menyusun gambar /membuat manik-manik dalam waktu lebih dari 15 menit
Juara 3:
Anggota menyusun gambar /membuat manik-manik kurang rapi
Semua alat yang digunakan dipakai dan sesuai dengan fungsinya
Klien selesai menyusun gambar /membuat manik-manik dalam waktu lebih dari 15 menit
LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
1. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi
2. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
1. Salam teraupetik
Salam dari terapis kepada klien
2. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
a. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyusun gambar dan gelang manik-manik.
b. Terapis menjelaskan aturan mainnya.
c. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.
d. Lama kegiatan 60 menit.
e. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap Kerja
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menyusun gambar
dan membuat gelang manik-manik.
2. Terapis mempersilahkan klien untuk memulai kegiatan.
3. Terapis mengobservasi klien selama melakukan kegiatan .
4. Setelah selesai melakukan kegiatan menyusun gambar, klien diberi kesempatan
untuk membuat manik-manik secara mandiri.
4. Tahap terminasi
1. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien sering bersosialisasi dan selalu bekerjasama.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien.
Contoh :
Klien Eliana mengikuti TAK membuat gelang manik-manik.
Klien mengikuti sampai selesai, ekspresi datar, tanpa respon, klien tidak dapat
menyusun kata dan bekerjasam dalam kegitan ini.
Maka tingkatkan stimulus dan ulangi kembali dengan stimulus yang berbeda.
FORMULIR EVALUASI TAK
Petunjuk :
Untuk setiap kelompok, beri penilaian tentang kemampuan mengikuti, berespon,
menceritakan, dan menyampaikan perasaan saat melakukan kegiatan. Beri tanda ”√” jika
klien mampu dan tanda ”x” jika klien tidak mampu.
PENGATURAN TEMPAT
DAFTAR PUSTAKA
1. Yosep, Iyus (2007). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
2. Stuar, Gail W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC.Edisi 5
3. Keliat, anna budi, (2005) Keperawatan Jiwa TAK. Jakarta:EGC
Related Posts
Nilai Normal Tanda-Tanda Vital sign Nilai Normal TTV Nadi Bayi :
120-130 x/mnt Anak : 80-90 x/mnt Dewasa … Read More
Newer PostOlder Post
0 comments:
Post a Comment
Berkomentarlah seperti hal nya perawat profesional, biarpun hanya Perawat Nganggur
maka jadilah Perawat Nganggur yang Profesional.
Submit
Popular Posts
Categories
Berita PerawatLifestyleMateri PentingTips Sehat
Blog Archive