Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik
Asidosis Metabolik
Oleh :
Kelompok 5 / A9D
Asidosis metabolik adalah kasus yang paling sering ditemukan pada pasien
critically ill dan merupakan prediktor keparahan serta prognosis suatu penyakit.
Pendekatan Henderson-Hasselbalch adalah metode yang umum digunakan dalam
menilai gangguan asam-basa. Gangguan metabolik yang kompleks seperti pada
pasien critically ill dengan hipoalbuminemia, pendekatan Henderson-Hasselbalch
kurang akurat mendeteksi gangguan asam-basa karena terfokus pada korelasi pH,
tekanan parsial karbondioksida (pCO2), dan konsentrasi ion bikarbonat (HCO3-)
(Story et al., 2001; Zheng et al., 2010).
Pasien critically ill adalah pasien yang memerlukan perawatan intensif di ruang
intensive care units/ICU karena memiliki risiko kematian yang tinggi. Penilaian
risiko kematian ini berdasarkan skoring dan yang paling banyak digunakan adalah
APACHE II (Acute Physiology and Chronic Health Evaluation). Penetapan skoring
APACHE II berdasarkan beberapa parameter pengukuran dan skor >24 (risiko
kematian >50%) merupakan indikasi rawat di ICU (Vincent & Moreno, 2010;
Naved et al., 2011).
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengkajian
1. Anamnesis :
a. Riwayat DM
b. Poliuria, Polidipsi
f. Penglihatan kabur
2. Pemeriksan Fisik :
b. Hipotensi, Syok
f. Dehidrasi
a. Data subyektif :
3) Status metabolic
b. Data Obyektif :
1) Aktivitas / Istirahat
2) Sirkulasi
3) Integritas/ Ego
6) Neurosensori
8) Pernapasan
9) Keamanan
11) Penyuluhan/pembelajaran
2.1.3 Intervensi
Kriteria Hasil :
1) Pola nafas pasien kembali teratur.
Intervensi :
1) Kaji status pernafasan dengan mendeteksi pulmonal.
Intervensi :
1. Observasi pemasukan dan pengeluaran cairan setiap jam.
2. Observasi kepatenan atau kelancaran infus.
3. Monitor ttv dan tingkat kesadaran tiap 15 menit, bila stabil lanjutkan
untuk setiap jam.
4. Observasi turgor kulit, selaput mukosa, akral, pengisian kapiler.
5. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium :
1) Hematokrit
2) BUN/Kreatin
3) Osmolaritas darah
4) Nutrium
5) Kalium
Intervensi :
a. Pemeriksaan AGD
b. Pemberian oksigen
c. Pemberian koreksi biknat ( jika terjadi asidosis metabolik)
2.1.4 Implementasi
2.1.5 Evaluasi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengkajian gawat darurat :
1. Airways : kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya sputum atau
benda asing yang menghalangi jalan nafas
2. Breathing : kaji frekuensi nafas, bunyi nafas, ada tidaknya penggunaan
otot bantu pernafasan
3. Circulation : kaji nadi, capillary refill.
Diagnosa keperawatan :
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4, jilid III. (2006). Jakarta: FKUI
Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8,
EGC, Jakarta Corwin, Elizaeth J. (2001). Buku Saku Patofisiologi.
Jakarta:EGC
Hall, Jasse B., Schmitt, Gregors A.( 2007). Critical Care: Just The Facts. USA: Mc
Graw-Hill Companies inc
Morton, patricia Gonce dkk. (2005). Critical Care Nursing A Holistik Approach.8th ed.
USA: Lippincot
Krisanty Paula, dkk. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Cetakan Pertama, Jakarta,
Trans Info Media, 2009.