Proposal Tak Berpakaian Rapi
Proposal Tak Berpakaian Rapi
Proposal Tak Berpakaian Rapi
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Selvi Murib 22062096
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan proposal TAK DPD. Penulisan
proposal ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar profesi Ners pada program studi profesi Ners. Pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto
Heerdjan yang sudah menerima dan membimbing kami selama praktek di tempat
ini. Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu.Semoga Proposal ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan jiwa dan pihak Rumah Sakit.
PENDALUAN
A. Latar Belakang
menyebabkan perubahan dalam segi kehidupan manusia baik fisik, mental, dan
ini sering menimbulkan tekanan dan akan mengarah pada dampak kurang baik
seperti timbulnya kecemasan, bila kecemasan tidak segera diatasi atau ditangani
keadaan fisik, mental, dan social bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau
kelemahan. Menurut UU No. 36 tahun 2009 sehat adalah keadaan sehat, baik
sehat mental, fisik, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan sikap orang
Kurniawan, 2015). Jika keadaan mental, fisik, spiritual maupun sosial terganggu
sering melamun dan sering mengabaikan hygiene atau perawatan dirinya secara
mandiri (defisit perawatan diri), penderita gangguan jiwa akan jelas mengalami
jiwa tidak mau melakukan kegiatan, termasuk perawatan dirinya sendiri (Rusdi &
Dermawan, 2013). Pemeliharaan perawatan diri berarti tindakan memelihara
kesehatan dan kebersihan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya.
gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, telinga, kuku, genetalia, berhias/kerapihan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari, selain kebutuhan akan
kenyamanan, dan bentuk proteksi diri. Dari berpakaian inilah kita dapat
membentuk sebuah citra diri yang akan terpancar dari diri seseorang sebagai
menarik tentunya dapat menjadi kunci sukses kita dalam kehidupan sosial
Berpakaian bersih merupakan hal dasar dalam berpakaian karena dari penampilan
yang bersih dapat memberikan kesan yang menarik. Jangan sampai kita
memaksakan mengenakan baju favorit namun ternyata kotor. Jika kita sudah
pakaian juga penting namun pastinya harus sesuai dengan tempat yang akan kita
tuju, sehingga kita tidak melupakan kesopanan dan etika dalam berpakaian.
gangguan jiwa sesorang. Salah satunya adalah Defisit Perawatan Diri ( Personal
untuk defisit perawatan diri (DPD) adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
timbul dari stimulus yang dialami dan dapat membantu pasien mengenali cara
B. Rumusan Masalah
stimulasi persepsi pada pasien dengan defisist perawatan diri dengan cara
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
gangguan defisist perawatan diri.di Ruangan Elang RSJ Dr. Soeharto Heerdjan.
dengana cara berpakaian rapi di Ruangan Elang RSJ Dr. Soeharto Heerdjan.
D. Manfaat
berpakaian rapi
salah satu terapi modalitas rutin sebagai terapi bagi pasien gangguan jiwa
LANDASAN TEORITIS
1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok (TAK) defisist perawatan diri adalah terapi yang
dari terapi ini untuk membantu pasien yang mengalami kemunduran orientasi,
menstimuli persepsi dalam upaya memotivasi proses berfikir dan afektif serta
RENCANA PELAKSANAAN
(BERPAKAIAN RAPI)
1. Topik : Terapi Aktivitas Kelompok Perawatan diri dengan cara berpakaian rapi
2. Tujuan :
Tujuan Umum :
Klien dapat memelihara atau merawat kebersihan sendiri secara mandiri dengan
cara barpakaian rapi
Tujuan Khusus
- Klien mampu memahami manfaat berpakaian rapi
- Klien memahami mengelolah pakaian bekas pakai
- Klien mampu memilih pakaian yang sesuai
- Klien mampu menggunakan pakaian yang sesuai
3. Landasan Teori
Word Health Organization (2018),mendefinisikan kesehatan sebagai
keadaan sehat fisik,mental,dan social,bukan keadaan semata-mata
keadaan tanpa penyakit atau kelemahan.
4. Klien
1. Karakteristik
Klien dengan gangguan jiwa yang memiliki riwayat defisit perawatan diri
Klien yang mengikuti terapi aktivitas kelompok tidak mengalami perilaku
agresif atau mengamuk, dan dalam keadaan tenang
Klien dapat diajak bekerja sama (kooperatif)
2. Proses seleksi
Menggumpulkan data klien
Menganalisis data klien
Observasi di ruangan klien
Menentukan klien
5. Pengorganisasian
1. Pelaksanaan Terapi aktivitas kelompok dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Rabu,19,April 2023
Tempat : Ruangan Elang
Waktu : 10 – 15 menit
2. Tim Terapis
Tim terapis berjumlah 5 orang dan klien berjumlah 5 orang dan tugasnya
Leader : Selvi D.Murib
1) Memimpin berlangsungnya TAK
2) Merencanakan , mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
3) Menyampaikan materi sesuai TAK
4) Memimpin diskusi kelompok
Co Leader : Helinda Parengkuan
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
4) Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
5) Menutup acara bersama leader
Fasilitator 1 : Maria
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberi stimulus dan motivasi kepada klien atau anggota kelompok
untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK
Fasilitator 2 : Niyoman
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2) Memberi stimulus dan motivasi kepada klien atau anggota kelompok
untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK
Observer : Injilia Pai
1) Mencatat serta mengamati respon klien
2) Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapan,proses hingga
penutupan.
3. Metode dan media
1) Memperkenalkan semua anggota kelompok
2) Menanyakan perasaan pasien
3) Diskusi dan tanya jawab
4) Simulasi
4. Setting Tempat duduk
5. Proses Pelaksanaan
1) Fase Orientasi
Salam Terapautik (salam dari terapis atau leader ke klien)
a. Evaluasi validasi
Menanyakan kepada klien apakah sudah pernah terlibat dalam TAK
b. Kontrak
Menjelaskan topik : Berpakaian rapi
Waktu : waktu yang dibutuhkan untuk melakukan TAK
perawatan mandi sekitar 10-15 menit
Tempat : Ruangan Elang
Tujuan : klien mengetahui cara melakukan perawatan diri
dengan berpakaian rapi
2) Fase kerja
Diskusi manfaat berpakaian yang baik. Tanyakan kepada semua klien secara
bergantian manfaat berpakaian yang baik.. Jika ada yang tidak bisa
menjawab, beri stimulus hingga klien bisa menjawab.
Manfaat berpakaian yang baik :
a. Mencegah infeksi
b. Meningkatkan penampilan diri
Diskusikan alat dan bahan berpakaian yang baik :
a. 1 set set pakaian dalam: celana dalam,kaos dalam,BH (Wanita)
b. 1 set pakalain luar : kemeja,celana panjang atau rok,jilbab (jika
wanita berjilbab)
c. Kaca cermin
Diskusikan cara berpakaian yang benar :
a. Siapkan pakaian bersih
b. Pakai pakaian dalam
c. Pakai pakaian luar
d. Bercermin,perhatikan sudah rapi
e. Simpan pakaian kotor di tempat yang disediakan
3) Tahap terminasi
a. Evaluasi subjektif
evaluasi subjektif : tanyakan perasaan setelah belajar cara
berpakaian yang baik dan telah mencoba perawatan kuku
Evaluasi objektif : minta klien untuk menyebutkan tentang
manfaat berpakaian yang baik,alat dan bahan untuk perawatan
kuku dan cara berpakaian yang baik yang benar.
b. Rencana tindak lanjut :
Anjurkan klien untuk berpakaian yang baik minimal 2x hari
c. Kontra waktu dan tempat