Sap Tanda Bahaya Persalinan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik : Internatal Care


2. Sub topik : Tanda Bahaya Persalinan
3. Sasaran : Ibu-ibu hamil trimester III
4. Jumlah : 31 orang
5. Tempat : Balai Desa
6. Hari/Tanggal : Jumat, 26 Mei 2018
7. Pukul : 13.00 – 13.30
8. Waktu : 30 Menit
9. Analisa Situasi
Persalinan sangat dinantikan oleh keluarga. Beberapa kasus yang sering
terjadi yaitu ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman ibu tentang tanda bahaya
persalinan yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi. Oleh karena itu, fenomena
angka kematian ibu yang masih tinggi tersebut salah satunya dapat dipengaruhi oleh
pendidikan ibu hamil yang nantinya juga berpengaruh terhadap pengetahuan ibu
hamil tentang tanda bahaya persalinan.
Pengetahuan sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan berhubungan erat dengan pendidikan dimana seseorang dengan
pendidikan tinggi, maka akan semakin luas pengetahuan. Dalam hal ini, diharapkan
ibu hamil paham akan bagaimana tanda-tanda bahaya persalinan , agar ibu dan
keluarga dapat mempersiapkan secara cepat dan tanggap akan adanya kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi diluar prediksi agar ibu dan bayi selamat serta dapat
meminimalkan angka kematian ibu dan bayi.

10. Tujuan
10.1Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya tanda-tanda
bahaya persalinan, diharap peserta penyuluhan dapat lebih memahami tentang tanda-
tanda bahaya persalinan dan penangananya.
10.2Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan materi penyuluhan tanda bahaya persalinan diharapkan :
1. Ibu mengerti tentang pengertian persalinan
2. Ibu mengerti tentang tanda bahaya persalinan
3. Ibu mengerti tentang penanganan segera apabila terjadi tanda bahaya persalinan

11. Materi

Tanda-Tanda Bahaya Persalinan

A. Pengertian
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput letuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), tanpa disertai sakit dan komplikasi.
(Winkjosastro,2007)
B. Tanda-Tanda Bahaya Persalinan
1) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
Lamanya janin yang tidak kunjung keluar bisa disebabkan beberapa hal, salah
satunya adalah ukuran pinggul sang ibu yang kecil ataupun berat bayi yang besar
didalam kandungan. Saat hal ini terjadi, biasanya para medis akan melakukan
pertolongan pertama dengan alat penyedot atau alat pacu untuk merangsang bayi
agar lebih mudah keluar. Ini dilakukan untuk keselamatan bayi dan sang ibu agar
tidak terlalu lama merasakan sakit yang akan berakibat fatal.
2) darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
Keluar darah dari jalan lahir saat sebelum melahirkan disebabkan karena wanita
mengalami kelelahan saat hamil. Apabila darah ataupun bercak darah muncul
sebelum adanya tanda – tanda persalinan, maka harus diwaspadai. Karena, hal
tersebut bisa menjadi tanda keguguran atau hamil anggur.
3) Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
Saat persalinan bisa saja tali pusar atau tangan bayi yang keluar dari jalan lahir,
maka ketika ini terjadi tidak disarankan untuk mengubah posisi bayi karena dapat
mengakibatkan robeknya rahim dan implikasi lainnya. Demi kebaikan ibu dan
calon bayi, segera bawa ibu hamil ke Rumah Sakit.
4) Ibu mengalami kejang
Kejang dapat berupa akibat dari eklampsia, dengan salah satu gejalanya yaitu sakit
kepala yang hebat, penglihatan kabur , dll serta adanya trauma pada ibu yang akan
melahirkan, Beberapa ibu yang akan melahirkan pastinya akan mengalami
semacam trauma, khususnya saat pertama kali melahirkan. Penanganan yang bisa
dilakukan untuk sementara waktu yaitu dengan membaringkannya di lantai dan
letakkan bantal di bawah kepala, sebisa mungkin miringkan ke kiri agar bayi tidak
mengalami kekurangan oksigen. Lakukan dengan cepat dan segera ke Rumah
Sakit.
5) Ibu tidak kuat mengejan
Mengejan adalah cara alami ibu dalam membantu otot rahim mendorong bayi
menuju jalan lahir. Jika ibu tidak kuat mengejan dan bayi terlalu lama berada di
pinggul. Hal ini dapat membahayakan calon bayi, antara lain kondisi bayi
lemah, mengalami gangguan pernapasan, tidak bisa menangis, dan bayi tampak
pucat. Proses mengejan yang lemah seringkali disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain usia ibu diatas 35 Tahun sehingga terlalu lemah untuk mengejan,
kurangnya gizi selama masa kehamilan dll. Maka untuk menghindari hal ini, pada
saat kehamilan ibu dapat mengikuti kelas hamil dan segera rujuk ibu ke Rumah
Sakit.
6) Air ketuban keruh dan bau
Pada persalinan normal, air ketuban yang bewarna merah muda akan pecah
menjelang persalinan. Jika air ketuban berwarna coklat atau hijau dan berbau tidak
sedap kemungkinan bahwa janin terinfeksi dengan virus/bakteri. Hal ini yang bisa
disebut dengan “minum ketuban” atau “keracunan ketuban”. Jika ini terjadi segera
bawa ke Rumah Sakit.
7) Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Keadaan emosional ibu yang gelisah dan kesakitan hebat bisa mengganggu proses
persalinan. Jika itu terjadi ibu harus mencoba untuk rileks dan tidak gelisah
berlebihan. Sehingga pada persalinan ibu dan janin hanya memerlukan sedikit
medikasi dan intervensi dalam proses bersalin. Untuk itu segera rujuk ke Rumah
Sakit.
8) Penanganan segera apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda bahaya persalinan
a. Segera rujuk ke Rumah Sakit
b. Siapkan biaya persalinan
c. Siapkan calon pendonor darah
d. Kegiatan Penyuluhan

12. Metode
12.1 Ceramah
12.2 Tanya Jawab
13. Media
13.1 Leaflet
13.2 Power Point
13.3 Flash Card
13.4 Poster

14. Kegiatan
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN
KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA
1 Pembukaan 3 menit 1) Menyampaikan salam Menjawab salam,
2) Memperkenalkan diri memperhatikan dan
3) Menjelaskan tujuan mendengarkan dengan
4) Membuat kontrak waktu seksama

2 Inti 15 menit Menjelaskan materi tentang Memperhatikan dan


tanda bahaya persalinan : mendengarkan
1) Pengertian persalinan
2) Tanda-tanda bahaya ibu
bersalin
3) Penanganan segera jika
ibu hamil mengalami
tanda bahaya persalinan
3 Diskusi dan 10 menit 1) Memberikan kesempatan Mengajukan
tanya jawab kepada peserta untuk pertanyaan dan
bertanya mendengarkan
2) Menjawab pertanyaan jawaban
peserta
4 Penutup 2 menit 1) Meminta ibu untuk Peserta memerhatikan
mendemontrasikan dan menjawab salam
kembali tanda baya
persalinan
2) Menyimpulkan hasil
penyuluhan
3) Memberi salam

15. Pengorganisasian
15.1 Fasilitator : Tatarini Pipit Ika C
Sherly Juwati
15.2 Moderator :
Tugas : Memberikan Salam
Mengatur jalannya penyuluhan
Menyampaikan topik/sub topik materi
Menyampaikan tujuan penyuluhan
Mengatur kontak waktu
15.3 Penyaji :
Tugas : Menyajikan dan mendemonstrasikan materi
15.4 Notulen :
Tugas : Mencatat jumlah peserta hadir dan pertanyaan peserta
15.5 Observer :
Tugas : Mengamati dan menilai proses jalannya penyuluhan

16. Hasil yang diharapkan


16.1 Peserta hadir minimal 80% dari jumlah pasien penderita kista ovarium dan
keluarganya
16.2 Penyuluhan dilakukan di balai desa
16.3 Peserta memerhatikan selama proses penyampaian materi dan aktif bertanya
16.4 Sesuai tujuan penyuluhan yaitu peserta mengerti dan memahami materi yang
disampaikan

Anda mungkin juga menyukai