Lapres Distilasi Ekstraksi
Lapres Distilasi Ekstraksi
Lapres Distilasi Ekstraksi
“DESTILASI EKSTRAKTIF”
GRUP M
1. DEWI PERMATASARI 17031010058
2. ALIFIA RIZKY F S 17031010066
3. M. HABIB FIRMANSYAH 17031010074
LEMBAR PENGESAHAN
“DESTILASI EKSTRAKTIF”
GRUP M
Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia I Dosen Pembiming,
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
Intisari .......................................................................................................... 1
Bab 1 Pendahuluan
I.1 Latar Belakang .................................................................................. 2
I.2 Tujuan Percobaan .............................................................................. 3
I.3 Manfaat.............................................................................................. 3
Bab 2 Tinjauan Pustaka
II.1 Secara Umum ................................................................................... 4
II.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ................................................ 7
II.3 Sifat Bahan ....................................................................................... 9
II.4 Hipotesa .......................................................................................... 11
Bab 3 Pelaksanaan Praktikum
III.1 Bahan Yang Digunakan ................................................................ 12
III.2 Alat Yang Digunakan.................................................................... 13
III.3 Gambar Alat .................................................................................. 13
III.4 Prosedur Percobaan ....................................................................... 14
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
IV.1 Perhitungan .................................................................................. 15
IV.2 Grafik ............................................................................................ 16
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
V.1 Kesimpulan .................................................................................... 19
V.2 Saran ............................................................................................... 19
Daftar Pustaka .............................................................................................. 20
Lampiran 1 .................................................................................................. .21
Lampiran 2 .................................................................................................. .23
INTISARI
Destilasi ekstraktif merupakan suatu motode pemisahan beberapa
komponen yang memiliki beda titik didih rendah. Metode ini melibatkan dengan
penambahan entrainer yang tidak volatil dari zat yang akan dipisahkan, sehingga
kebanyakan terikat sebagai residu. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mengetahui refluks ratio pada proses destilasi ekstraktif campuran etanol-air.
Kemudian untuk memperoleh etanol dengan kemurnian yang tinggi melalui proses
pemisahan destilasi ekstraktif. Dan untuk menentukan kurva kesetimbangan dan
perhitungan jumlah plate pada proses destilasi ekstraktif.
Adapun prosedur dari percobaan yaitu membuat larutan etanol dengan
konsentrasi 70% sebanyak 300ml kemudian ditambahkan garam sebagai media,
masukkan larutan etanol garam kedalam labu leher tiga, lalu pastikan air pendingin
sudah mengalir dalam kondensor dan lakukan pengaturan jumlah volume refluks,
setelah itu panaskan larutan sampai diatas titik didihnya, lakukan pengamatan pada
saat destilat telah mencapai 15ml, serta lakukan pengamatan konsentrasi etanol
pada destilas dan residu dan suhu pada sistem selama 5 atau 6 kali, kemudian
membuat kurva kesetimbangan dan perhitungan jumlah plate.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan data percobaan setelah dilakukan
perhitungan sebanyak 10 kali, didapatkan bahwa destilasi etanol pada kolom
destilasi tersebut sebagian besar densitas semakin menurun dengan seiring dengan
lama waktu proses saat destilasi, dimana pada percobaan terakhir didapatkan
densitas sebesar 0,74394gr/mL. Sedangkan pada densitas bottom (kolom bagian
bawah) dapat diperoleh bahwa sebagian besar densitas semakin naik dengan seiring
dengan lama waktu proses destilasi, dimana destilasi pada percobaan terakhir
didapatkan sebesar 0,96201gr/mL. Pada grafik kalibrasi densitas etanol diperoleh
persamaan y = -17,86x2 + 23,56x - 6,560 dengan koefisien determinasi (R) sebesar
0,946 yang menunjukkan bahwa persamaan kurva kalibrasi dapat digunakan. Pada
akhir percobaan didapatkan temperatur uap (T uap) sebesar 63oC dan temperatur
bawah (T bottom) sebesar 90oC.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berturut-turut daripada membuat ekstraksi tunggal dengan semua pelarut pada satu
waktu.
II.1.5 Konstanta Kesetimbangan
Metode ekstraksi memiliki banyak kesamaan dengan metode destilasi.
Pada destilasi fraksional, pemisahan komponen dimungkinkan karena perbedaan
tekanan uap atau volatilnya. Pada tekanan diberikan, konsentrasi kesetimbangan
komponen dalam fase liquid, Cl dan uap Cg. Diekspresikan oleh persamaan :
Cl
𝑘=
Cg
Keterangan :
k = konstanta kesetimbangan
Cl = konsentrasi kesetimbangan fase liquid
Cg = konsentrasi kesetimbangan fase uap
Dimana K adalah konstanta kesetimbangan untuk sistem dua komponen.
K lebih besar untuk yang kurang mudah menguap. Komponen daripada untuk yang
lebih stabil. Oleh karena itu, dalam proses penguapan kami telah capai pemisahan
parsial dari campuran asal. Ekstraksi adalah proses pemisahan analog dimana zat
terlarut didistribusikan diantara dua pelarut yaitu yang mana tidak dapat saling
larut.(Pescok,1968)
II.1.6 Fungsi Refluks
Adanya pengaruh perlakuan panas (refluks) dapat meningkatkan
kemampuan pelarut untuk mengekstraksi senyawa-senyawa yang tidak larut
didalam kondisi suhu kamar, sehingga aktivitas penarikan senyawa lebih maksimal
atau memberikan peningkatan rendemen.(Winarso,2018)
II.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Adapun hal-hal yang mempengaruhi proses destilasi yaitu sebagai
berikut:
1. Suhu
Jika pemanasan terlalu besar dikhawatirkan akan terjadi flooding (banjir)
dan apabila terjadi flooding maka aliran tidak dapat mengalir kebawah lagi, tetapi
akan terkontaminasi sehingga destilasi harus dihentikan.
2. Volume larutan
Dimana semakin banyak volume larutan yang digunakan dalam destilasi
maka semakin banyak volume produk yang akan diperoleh.
3. Jenis Larutan
Dimana pada proses destilasi menggunakan bahan yang memiliki sifat
yang tidak mudah atau mudah menguap antara kedua bahan tersebut memiliki
perbedaan titik didih yang berbeda.(Adani,2017)
B. Sifat kimia
5. Rumus molekul = CaCl2
6. Berat molekul = 110,95 gr/mol
7. Titik didih = 1600 oC
8. Densitas = 2,152 gr/ml
(Perry”Kalsium Klorida”,1999)
C. Fungsi = Sebagai bahan yang ditambahkan untuk membuat perbedaan
titik didih antar komponen dalam campuran.
II.3.4 Etanol
D. Sifat fisika
3. Fase = Cair
4. Warna = Tidak berwarna
E. Sifat kimia
5. Rumus molekul = C2H5OH
6. Berat molekul = 46,07 gr/mol
7. Titik didih = 78,4 oC
8. Densitas = 0,789 gr/ml
(Perry”Etanol”,1999)
F. Fungsi = Sebagai bahan yang akan dimurnikan
II.4 Hipotesa
Pada praktikum ini diharapkan mendapatkan etanol dengan kemurnian
tinggi menggunakan metode destilasi ekstraktif dengan factor-faktor yang
mempengaruhi adalah titik didih tiap komponen etanol-air. Dimana semakin
banyak selisih titik didih komponen etanol-air maka semakin tinggi konsentrasi
yang dihasilkan.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Air
Kondensor
Air
Thermometer
divider
Distilat
Packed Column
Thermometer
Labu leher 3
Residu
Heating mantel
III.4 Prosedur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 1 Perhitungan
Tabel IV.1 Perhitungan Fraksi Destilat (Xd) dan Fraksi Bottom (Xw)
Waktu ρ Destilat ρ Bottom Fraksi Fraksi T bottom T
(gr/mL) (gr/mL) Destilat (Xd) Bottom (Xw) (oC) uap(oC)
1 0.97416392 0.302946249
0,7750 0.8914 79 63
2 1.003388973 0.300849527
0,7677 0,8945 80 64
3 1.018289749 0.307132448
0,7638 0,8937 80 65
4 1.029076121 0.219468838
0,7608 0,9043 81 65
5 1.049279398 0.205355026
0,7551 0,9060 82 65
6 1.058623675 0.187465705
0,7523 0,9081 84 64
7 1.072280509 0.052556049
0,7481 0,9234 85 64
8 1.072533261 0.190714495
0,7480 0,9077 87 64
9 1.076016612 -0.19848125
0,7469 0,9496 88 64
10 1.085180723 -0.32518896
0,7439 0,9620 90 63
Berdasarkan data percobaan setelah dilakukan perhitungan sebanyak 10
kali, didapatkan bahwa destilasi pada kolom destilasi tersebut sebagian besar
densitas semakin menurun dengan seiring dengan lama waktu proses saat destilasi,
dimana destilasi pada percobaan terakhir didapatkan sebesar 0,74394 gr/mL. Pada
data diatas dapat dilihat bahwa semakin turun nilai destilat yang dihasilkan.
Sedangkan pada densitas bottom (kolom bagian bawah) dapat diperoleh bahwa
sebagian besar densitas semakin naik dengan seiring dengan lama waktu proses
destilasi, dimana destilasi pada percobaan terakhir didapatkan sebesar 0,96201
gr/mL. Namun pada data tersebut terdapat beberapa data yang didapatkan
mengalami penurunan yaitu terdapat pada data waktu ke-6 dan ke-7 yaitu dari
0,90815 gr/mL menjadi 0,92343 gr/mL. Sehingga dari data-data tersebut yang naik
turun ini dikarenakan tidak dilakukannya kalibrasi pada alat ukur seperti pada alat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Pada percobaan destilasi ekstraktif yang telah kelompok kami lakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh data kalibrasi yang
menghasilkan densitas etanol (𝜌) mengalami penurunan, dimana pada
percobaan terakhir didapatkan densitas etanol sebesar 0,7439 gr/mL.
2. Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan data densitas destilat (𝜌)
yang mengalami penurunan, dimana pada data terakhir diperoleh densitas
sebesar 0,7439 gr/mL dan densitas bottom (𝜌) mengalami kenaikan, dimana
pada data terakhir diperoleh densitas sebesar 0.6920 gr/mL.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses detilasi ekstraktif adalah
temperatur, kalibrasi, konsentrasi pelarut(garam).
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan dapat menjaga temperatur pada saat proses destilasi
ekstraktif sehingga tidak melewati temperatur titik didih air, yang akan
mempengaruhi konsentrasi destilat.
2. Sebaiknya praktikan dapat melakukan perhitungan dan penimbangan bahan
dengan benar dan akurat, sehingga hasil yang diperoleh tidak ada kesalahan.
3. Sebaiknya dilakukan kalibrasi pada indikator atau alat ukur seperti
thermometer supaya temperatur yang dibaca akurat dan data perhitungan
yang didapatkan valid.
DAFTAR PUSTAKA
Adani,S.2017 “Pengaruh Suhu Dan Waktu Operasi Pada Proses Destilasi Untuk
Pengolahan Aquadest Difakultas Universitas Mulawarman” Jurnal
chemical. Vol 1. No 32.
Jos.2004 “Ekstraksi Minyak Nilam Dengan Pelarut N-Heksana” Jurnal teknik
kimia. Vol.8.No 94-95.
Kurniawan,A.2008 “Ekstraksi Minyak Kulit Jeruk Dengan Metode Destilasi
Pengepresan Dan Leaching” Jurnal teknik kimia. Vol 7.No 16.
Mukhriani.2014 “Ekstraksi Pemisahan Senyawa Dan Identifikasi Senyawa Aktif”
Jurnal kesehatan. Vol 7.No 362-363.
Pecsok,R.L. 1968 “Modern Methode’s Of Chemical Analytis” Canada,United
States Of Amerika.
Perry,R.H.1999 “Perry’s Chemical Engineering Handbook 7th Edition” Konsas :
McGraw Hill.
Wibowo,A.2018 “Simulasi Chemcad:Studi Kasus Destilasi Ekstraktif Pada
Campuran Terner N-Propil Asetat” Jurnal teknik kimia dan lingkungan. Vol
2.No 76.
Winarso,R.2018 “Rancang Bangun Menara Refluks Pada Destilasi Bioetanol
Kapasitas 5 Liter/Jam Berskala Umum” Jurnal crankshaft. Vol 1.No 39.
LAMPIRAN 1
I. Tabel Pengamatan
Berat piknometer kosong : 11,6315 gr
BM etanol : 46.06844 gr/mol
BM air : 18,02 gr/mol
Berat pikno + aquadest : 21,0463 gr/mL
ρ air : 0.966 gr/mL
Tabel 1 Kalibrasi Campuran Etanol-Air
II. Perhitungan
1. Pembuatan larutan 70% etanol 300 ml
96% 𝑥 𝑣1 = 70% 𝑥 𝑣2
70% 𝑥 300 𝑚𝑙
𝑣1 =
96%
𝑣1 = 218,75 𝑚𝑙
Jadi, untuk membuat larutan 70% etanol 300 ml, diambil etanol 96%
sebanyak 218,75 ml. Kemudian diencerkan dengan labu ukur sampai 300
mlFraksi volume etanol
𝑉 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
𝑋 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
1 𝑚𝑙
=
10 𝑚𝑙
= 0,1
2. Densitas
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌=
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
20,3689 − 11,6315 𝑔𝑟
𝜌=
10 𝑚𝑙
𝑔𝑟
𝜌 = 0,8737
𝑚𝑙
3. Fraksi volume etanol
𝑉 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
𝑋 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑉 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
1 𝑚𝑙
=
10 𝑚𝑙
= 0,1
4. Fraksi mol etanol
%𝑒𝑡 ×𝑉𝑒𝑡 ×𝜌𝑒𝑡
𝐵𝑀 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
𝑋 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 = %𝑒𝑡 ×𝑉𝑒𝑡 ×𝜌𝑒𝑡 (1−%𝑒𝑡) ×𝑉𝑒𝑡 ×𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑉𝑎𝑖𝑟 ×𝑥𝜌𝑎𝑖𝑟
+ +
𝐵𝑀 𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 𝐵𝑀 𝑎𝑖𝑟 𝐵𝑀 𝑎𝑖𝑟
0,7×6×0,8737
46,06844
= 0,7×6×0,8737 (1−0,7)×6×1 4×1
( )+ + 18,02
46,06844 18,02
= 0,1483
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
23
DESTILASI EKSTRAKTIF
LAMPIRAN 2
Gambar 4 Proses Penimbangan dengan volume air 10ml dan volume etanol 0ml
Gambar 5 Proses Penimbangan dengan volume air 0ml dan volume etanol 10ml