Leaching Aufal PDF
Leaching Aufal PDF
Leaching Aufal PDF
GRUP M
LEMBAR PENGESAHAN
GRUP M :
1. AJIGUNA WIJAYA (19031010200)
2. MOH AUFAL WIDAD (19031010219)
Dosen Pembimbing,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi
Teknik Kimia II ini dengan judul “Ekstraaksi Padat-Cair (Leaching)”.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum Operasi
Teknik Kimia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun berdasarkan
pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur serta
petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 30 November 2021
di Rumah masing-masing.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Ketut Sumada, MS selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
2. Reva Edra Nugraha,S.Si selaku dosen pembimbing praktikum
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sadar bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu, penyusun
sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Maka
dengan rendah hati, penyusun selalu mengharapkan kritik dan saran guna
menyempurnakan laporan praktikum ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
INTISARI .............................................................................................................. v
III.4 Prosedur..................................................................................................... 26
LAMPIRAN ......................................................................................................... 34
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Proses pemisahan suatu komponen adalah proses yang berperan penting
dalam dunia industri, salah satunya adalah ekstraksi. Ekstraksi adalah pemisahan
konstituen dengan bantuan pelarut. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut
yang berbeda dari komponen-komponen dalam larutan. Ekstraksi terdiri dari dua
yaitu ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair. Ekstraksi padat-cair atau yang
disebut dengan leaching merupakan satu peristiwa pemisahan suatu komponen
yang berada didalam fase padat dengan mempergunakan fase cair (pelarut).
Leaching (ekstraksi padat cair) banyak ditemukan dalam dunia industri., seperti
pada industri gula, proses leaching dilakukan untuk memisahkan gula dari tebu.
Selain itu, Leaching juga digunakan dalam ekstraksi minyak dalam biji kemiri
karena kandungan minyak dalam biji kemiri tergolong tinggi serta pada beberap
industry lain. Mengingat betapa banyaknya pengaplikasian proses leaching dalam
dunia industry, maka dari itu menjadi penting dilakukan percobaan leaching agar
praktikan dapat mengetahui tahapan dan proses yang terjadi pada leaching sehingga
dapat mengaplikasikannya dalam dunia industry.
I.2 Tujuan
1. Untuk menentukan jumlah stage (tahapan) yang dibutuhkan dalam proses
esktraksi
2. Untuk mengetahui hubungan lama waktu ekstraksi dengan komponen dari
bahan padat yang diekstrak.
3. Untuk mengetahui prinsip dari ekstraksi
I.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses
leaching
2. Agar praktikan dapat mengetahui aplikasi proses leaching dalam bidang
industri
3. Agar praktikan dapat mengetahui proses yang terjadi dalam percobaan
leaching
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.2 Leaching
Ekstraksi padat-cair (leaching) adalah proses pemisahan zat yang dapat melarut
(solut) dari suatu campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut (inert) dengan
menggunakan pelarut cair. Proses yang terjadi didalam leaching ini biasanya
disebut juga dengan difusi. Prinsip proses ekstraksi yaitu: Pelarut ditransfer dari
bulk menuju ke permukaan. Pelarut menembus masuk atau terjadi difusi massa
pelarut pada permukaan padatan inert ke dalam pori padatan.
(intraparticlediffusion). Zat terlarut (solut) yang ada dalam padatan larut kedalam
pelarut lalu karena adanya perbedaan konsentrasi. Campuran solut dalam pelarut
berdifusi keluar dari permukaan padatan inert. Selanjutnya, zat terlarut (solut)
keluar dari pori padatan inert dan bercampur dengan pelarut yang ada pada luar
padatan (Prayudo,2015).
c. Percolation Tanks
tengah, di mana mereka diangkat oleh udara melalui poros ke mesin cuci berputar
yang dipasang di atas.
Gambar II.4 Ekstraksi maserasi dengan bantuan alat ultrasonikasi (power sonic420)
5. Reflux dan Destilasi Uap
Pada metode reflux, sampel dimasukkan bersama pelarut ke dalam labu
yang dihubungkan dengan kondensor. Pelarut dipanaskan hingga mencapai titik
didih. Uap terkondensasi dan kembali ke dalam labu. Destilasi uap memiliki
proses yang sama dan biasanya digunakan untuk mengekstraksi minyak esensial
(campuran berbagai senyawa menguap). Selama pemanasan, uap terkondensasi
dan destilat (terpisah sebagai 2 bagian yang tidak saling bercampur) ditampung
dalam wadah yang terhubung dengan kondensor.
Gambar II.81. Penentuan stage ideal leaching sederhana (a) diagram segitiga dan
(b) diagram segiempat (Muljani, 2016)
3. Pelarut tidak dapat larut dalam air kerena sifat pelarut yang non-polar.
4. Bersifat inert sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak.
5. Harga murah, tidak terbakar dengan mudah dan tidak beracun.
(Estrada,2007)
Keterangan :
W2 = Berat unsur dalam filtrat
W0 = Berat unsur pada umpan (Astuti, 2021)
II.2.13 Aplikasi
Penerapan leaching dalam industri sudah sangat tidak asing karena memang
banyak sekali indutsri yang menggunakan prinsip leaching ini dalam produksi
berbagai bidang. Salah satu penerapan leaching dalam dunia industri ialah produksi
minyak dari biji kemiri, biji kemiri memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi
sekitar 57-69% dan minyak kemiri sendiri merupakan semi drying oil yang biasa
digunakan sebagai minyak pengering dalam industry cat dan pernis, atau juga bisa
digunakan sebagai minyak kesehatandengan berbagai manfaat (Estrada, 2007).
2. n-Heksana
A. Sifat Fisika
5. Bentuk : Liquid
6. Warna : Tidak berwarna
7. Viskositas : 0,294 cP
8. Titik didih : 69 ͦ C
9. Densias : 0,789 g/cm3
B. Sifat Kimia
1. Rumus molekul : CH3(CH2) 4CH3
2. Berat molekul : 86,18 gr/mol
(Perry, 2008. “n-Hexane”)
C. Fungsi
Sebagai pelarut yang digunakan dalam proses leaching
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.4 Prosedur
Kacang tanah
Pengecilan ukuran
Minyak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Massa Minyak
Massa kacang Volume
yang Densitas Massa Viskositas
t (menit) tanah Campuran
Terekstrak Campuran Campuran Campuran
(gram) (gram) (ml) (gram/ml) (gram) (gram/cm.s)
120 20,7812 19,2188 150 0,69586 104,3790 0,013769
100 22,9162 17,0838 142 0,6975 99,0450 0,013559
80 23,55 16,4500 120 0,70251 84,3012 0,0100195
60 25,659 14,3410 110 0,70881 77,9691 0,009657
40 26,1262 13,8738 107 0,70891 75,8534 0,00867
20 28,662 11,3380 78 0,70956 55,3457 0,008243
t
A/(A+S) (A+S)/B A/B S/B (A+B+S)/B S/(A+B+S) A/(A+B+S)
(menit)
% Recovery
25,0000
y = 0,0731x + 10,27
20,0000 R² = 0,9713
15,0000
(gram)
10,0000
5,0000
0,0000
0 20 40 60 80 100 120 140
Waktu (Menit)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Jumlah stage ideal yang diperlukan untuk ekstraksi minyak kacang tanah
dengan bahan sebanyak 40 gram dan pelarut n-heksana sebanyak 200 ml
adalah 6 stage.
2. Didapatkan % recovery pada waktu yang digunakan 20 menit, 40 menit, 60
menit, 80 menit, 100 menit, dan 120 menit berturut-turut adalah 54,6378 %
; 66,8578% ; 69,1093% ; 79,2725% ; 82,3268% ; dan 92,6154%
3. Prinsip ektraksi padat-cair adalah zat padat mengalami kontak dengan
pelarut sehingga senyawa dalam zat berpindah ke pelarut. Dengan
demikian, terjadi transfer massa dari zat aktif ke pelarut.
V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan memperhatikan waktu pengovenan karena jika terlalu
lama akan merusak komponen minyak dalam bahan.
2. Sebaiknya praktikan lebih memperhatikan saat proses ekstraksi dengan
menggunakan magnetic stirrer karena bisa saja ada bagian yang tidak ikut
teraduk secara sempurna.
3. Sebaiknya praktikan menghaluskan zat padat yang digunakan agar
didapatkan hasil yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3. Viskositas Campuran
𝜌𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 . 𝑡𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
𝜇𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = × 𝜇𝑎𝑖𝑟
𝜌𝑎𝑖𝑟 . 𝑡𝑎𝑖𝑟
0,70251 𝑥 1,39377
𝜇𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 = × 0,00899
0,998 𝑥 1,01
4. Massa Campuran
𝑚 = ρ .v
𝑔𝑟
𝑚 = 0,70251 𝑥 120 𝑚𝑙
𝑚𝑙
𝑚 = 84,3012 𝑔𝑟𝑎𝑚