HETP
HETP
HETP
LEMBAR PENGESAHAN
GRUP M
DAFTAR ISI
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bubble cap tray digunakanpada kondisi aliran rendah, di mana trayharus tetap
basah, kecuali kondisi bentukpolymer, coking, atau fouling yang tinggi.
b. Valve Tray
Pada valve tray, perforasi (lubang-lubang kecil) ditutupi dengan valve
yang mudahdilepas. Uap naik melalui perforasi pada tray, bubble pada liquid
berbentuk sama.Valve yang terangkat menunjukkan uap mengalir horizontal ke
dalam liquid,dengan demikian menyediakan campuranyang mungkin terjadi
dalam sieve tray.
c. Sieve Tray
Plate metal sederhana dengan lubang diantaranya. Vapor lewat keatas
melalui liquid pada plate. Jumlah dan ukuran lubang menjadi parameterdesain.
Karena luas range operasi, kemudahan perawatan, dan faktorbiaya, kebanyakan
aplikasinya sieve dan valve tray diganti dengan bubblecup tray.
2. Packing
Packing adalahperalatan pasif yang didesain untukmeningkatkan kontak
area interfacial uapliquid. Aliran liquid dan vapor dalam kolom tray. Aliran liquid
dan vapour Setiap tray mempunyai dua sisi bersebelahanpada setiap sisinya yang
disebut “downcomers”.Liquid jatuh melalui downcomer oleh gayagravitasi dari
satu tray ke bagian bawahnya.
II.3.2 Alkohol
A. Sifat fisika
1. Fase = Cair
2. Warna = Tidak berwarna
3. Titik didih = 78,4 oC
4. Densitas = 0,789 gr/ml
B. Sifat kimia
1. Rumus molekul = C2H5OH
2. Berat molekul = 46,07 gr/mol
(Perry”Etanol”,1999)
C. Fungsi = Sebagai bahan yang akan dimurnikan
II.4 Hipotesa
Pada percobaan HETP ini diharapkan hasil yakni menentukan nilai
HETP. Hal ini dipengaruhi oleh konsentrasi pada alkohol, semakin besar
konsentrasi alkohol maka semakin besar juga nilai HETP yang didapatkan.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan
1. Air
2. Etanol
III.2 Alat
1. Labu Leher Tiga
2. Termometer
3. Gelas Ukur
4. Pipet
5. Kondesnsor
6. Erlenmeyer
7. Statif dan Klem
8. Piknometer
9. Neraca analitik
10. Beaker Glass
11. Heating mantel
12. Divider
13. Adaptor
14. Packed Kolom
15. Selang
III.3 GambarAlat
Statif Klem
III.4 Prosedur
Merangkaialatsesuaipetunjuk
Mencatat suhu atas dan bawah erta waktu saat mengambil destilat
dan mengukurdensitasdaridestilat dan residudengantabeldensitas -
konsentrasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 2 Grafik
Kurva Kalibrasi
1.2
1
y = -5.6374x + 5.5869
0.8 R² = 0.9729
Xetanol
0.6
0.4
0.2
0
0.8 0.9 1 1.1 1.2
-0.2
ρ ethanol (gr/mL)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Pada percobaan kolom berpacking (HETP) yang telah kelompok kami
lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari grafik kalibrasi didapatkan persamaan y = -5.637x + 5.586 dengan
nilai R² = 0,972.
2. Dari grafik kurva kesetimbangan uap cair etanol dan air didapatkan jumlah
plate teoritis sebanyak 8 buah.
3. Pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh nilai HETP sebesar 5,5 cm
V.2 Saran
1. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, alat percobaan di cek terlebih
dahulu supaya kerusakan/kebocoran dalam alat percobaan dapat
diminimalisir.
2. Sebaiknya praktikan dapat menjaga temperatur pada saat proses destilasi
sehingga tidak melewati temperatur titik didih air, yang akan
mempengaruhi konsentrasi destilat.
3. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam pembacaan termometer dan
pengukuran densitas bahan yang berpengaruh terhadap hasil percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
I. Data Literatur
a. Data Kesetimbangan etanol-air
T (˚C) Xa Ya
100 0 0
98,1 0,02 0,192
95,2 0,05 0,377
91,8 0,1 0,527
87,3 0,2 0,656
84,7 0,3 0,713
83,2 0,4 0,746
82,0 0,5 0,771
81,0 0,6 0,794
80,1 0,7 0,822
79,1 0,8 0,858
78,3 0,9 0,912
78,2 0,94 0,942
78,1 0,96 0,959
78,2 0,98 0,978
78,3 1 1
2. Data Pengamatan
a. Kalibrasi Etanol
Tabel 1. Kalibrasi
Berat pikno kosong = 11,6249 gr
Berat pikno dan aquadest = 21,6841 gr
air = 1 gr/ml
BM etanol = 46 gr/ml
BM air = 18 gr/mol
V Berat m rho
V air X etanol X etanol
Etanol pikno kosong etanol
(mL) (V/V) (mol/mol)
(mL) isi (gr) (gr) (gr/mL)
b. Pengamatan Praktikum
Tabel 2 Pengamatan Densitas Destilat dan Bottom
Temperature ρ
Waktu m pikno m pikno ρ bottom
(°C) destilat
destilat(gr) bottom(gr)
(menit) Packed Labu (gr/mL) (gr/mL)
6.03 63 77 19.9876 21.193 0.83627 0.95681
11.23 63 79 19.7868 21.1961 0.81619 0.95712
16.26 64 85 19.8278 21.1133 0.82029 0.94884
21.29 65 86 19.8754 21.0965 0.82505 0.94716
26.50 65 87 19.8636 21.1369 0.82387 0.9512
31.57 66 88 19.8895 21.2019 0.82646 0.9577
36.78 66 89 19.876 21.2179 0.82511 0.9593
41.26 66 90 19.8629 21.298 0.8238 0.96731
46.60 66 91 19.812 21.1337 0.81871 0.95088
51.84 66 93 19.8565 21.2535 0.82316 0.96286
II. Perhitungan
1. Pembuatan larutan 40% etanol 500 ml
96% 𝑥𝑣1 = 40% 𝑥500
40% 𝑥 500 𝑚𝑙
𝑣1 =
96%
𝑣1 = 208,3 𝑚𝑙
Jadi, untuk membuat larutan 40% etanol 500 ml, diambil etanol 96%
sebanyak 208,3 ml. Kemudian diencerkan dengan labu ukur sampai 500
ml
2. Fraksi volume etanol
𝑉𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙
𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙 =
𝑉𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
0 𝑚𝑙
=
10 𝑚𝑙
=0
3. Densitas
𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑖𝑠𝑖−𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 (21,6841−11,6249)𝑔𝑟
etanol = = = 1,005 gr/ml
𝑣 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 10𝑚𝑙
5. Menghitung RM
XD
y min =
RM + 1
𝑋𝐷 0,9715
RM = 𝑌𝑚𝑖𝑛 − 1 = − 1 = 0,6191
0,6
6. Menghitung y operasi
R op = 2 x RM = 2x 0,6191=1,2382
𝑥𝑑 0,9715
y op = 𝑅𝑜𝑝+1 = = 0,4340
1,2382+1
7. Perhitungan HETP
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑠𝑖𝑎𝑛 44 𝑐𝑚
HETP = = = 5,5 𝑐𝑚
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒 8
LAMPIRAN 2