Laporan Praktikum Mikroteknik 1
Laporan Praktikum Mikroteknik 1
Laporan Praktikum Mikroteknik 1
PERCOBAAN 1
PREPARAT APUS
OLEH :
A. Latar Belakang
adalah pembuatan preparat. Preparat berupa kaca objek yang telah di olesi oleh
dalam preparat apus dapat berupa apusan darah, apusan vagina maupun apusan
sperma.
Identifikasi organ atau jaringan yang mengalami gangguan atau kerusakan akibat
aktivitas mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang bersifat patogen, dapat
darah tepi. Teknik apusan darah tepi banyak digunakan di laboratorium klinik
metode sediaan preparat apusan juga melahirkan solusi atas permasalahan yang
apus untuk mengamati bentuk atau struktur objek amatan. Pembuatan preparat
apusan darah adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk sel darah, preparat apusan
vagina digunakan untuk mengetahui struktur atau bentuk sel-sel epitel vagina
yang kemudian dapat menentukan fase dari siklus reproduksinya serta preparat
B. Rumusan Masalah
darah?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
korpuskula darah.
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
korpuskula darah.
dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan
penyakit malaria, maka berbeda dalam pengobatannya. Salah satu upaya untuk
Diagnosa dini dan akurat adalah kunci penanganan penyakit malaria yang
laboratorium untuk melihat gambaran bentuk, ukuran, dan warna eritrosit yang
mikroskopis untuk mengamati morfologi sel darah, seperti gambaran darah tepi,
jumlah eritrosit, jumlah retikulosit dan trombosit. Sediaan apus darah tepi ini
meliputi 2 bagian pemeriksaan yaitu, pemeriksaan hitung jenis sel darah putih
Morfologi sel darah merah terdiri dari bentuk, warna, ukuran yang dapat
diamati pada sediaan apus dengan pewarnaan giemsa atau wright. Eritrosit
normal berukuran sama dengan inti limfosit kecil pada sediaan apus. Kelainan
morfologi pada eritrosit dapat berupa kelainan ukuran, bentuk atau kelainan
darah vena. Letak vena pengambilan darah diusapkan dengan kapas yang berisi
alkohol 70%, kemudian menusukkan jarum ke dalam lumen vena. Darah yang
antikoagulan. Meletakkan satu tetes darah pada kaca objek, kaca penghapus
disentuhkan pada tetesan darah dan dibiarkan hingga darah menyebar. Sudut
membedakan inti sel dan morfologi sitoplasma dari sel darah merah, sel darah
dipelajari berbagai tingkat diferensiasi sel epitel vagina, yang secara tidak
sel yang terletak di permukan vagina, sehingga apabila terjadi perubahan kadar
estrogen maka sel epitel merupakan sel yang paling awal terkena akibat dari
yang dapat merusak ovum. Sel epitel berbentuk oval atau polygonal, sedangkan
leukosit berbentuk bulat berinti. Fase estrus merupakan periode ketika betina
reseptif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan, mencit jantan akan
mendekati mencit betina dan akan terjadi kopulasi. Mencit jantan melakukan
melalui urin. Feromon ini berfungsi untuk menarik perhatian mencit jantan
(Dikjayanti, 2018).
cotton buds yang telah dibasahi larutan NaCl 0,9 % sedalam ± 5 mm, dengan
diputar searah jarum jam sebanyak 2 – 3 kali putaran. Kemudian cotton buds
tersebut dioleskan tipis dan searah di atas gelas objek yang telah dibersihkan
menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400 kali untuk mengamati sel epitel
yang masih berinti atau telah mengalami kornifikasi sehingga diketahui fase
serta terdapat lipid, mucoprotein, magnesium, dan garam lainnya. Begitu pula
pada ekor. Untuk menilai normal atau tidaknya morfologi spermatozoa, dapat
Tikus dibius dengan eter, kemudian dibedah. Diambil testis dan kauda
epididimisnya. Tiap tikus diambil testis kanan dan kiri, masing-masing testis
dibuat tiga preparat yaitu preparat untuk motilitas, preparat untuk jumlah, dan
sperma pada gelas obyek. Tetesan diusahakan sama besarnya untuk setiap
Morfologi spermatozoa dapat diamati pada sediaan apusan yang dibuat dengan
cara sperma dikering anginkan pada objek gelas kemudian difiksasi dengan
DAFTAR PUSTAKA
Dikjayanti, F. R., 2018, Struktur Sel-Sel Epitel pada Ulas Vagina Fase Proestrus
dan Fase Estrus serta Lama Waktu Estrus Mencit (Mus musculus L.)
setelah Pemberian Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.), Skripsi,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Kurniasih, Y. dan Reskiani, M., 2018, Gambaran Eritrosit pada Sediaan Darah
Tepi Malaria di Puskesmas Sungai Pancur, Jurnal Endurance, 3(2): 227
Lucas, H., 2016, Perbandingan Hasil Pemeriksaan Morfologi Spermatozoa
Manusia Menggunakan Metode Pewarnaan Papanicolaou, Diff-Quik dan
Safranin-Kristal Violet di Rsud Dr. Soetomo Surabaya, Tesis, Program
Pendidikan Dokter, Spesialis Andrologi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Airlangga, RSUD dr. Soetomo Surabaya, Surabaya.
Lusiana, N., 2017, Pengaruh Fitoestrogen Daging Buah Kurma Ruthab (Phoenix
dactylifera L.) terhadap Sinkronisasi Siklus Estrus Mencit (Mus musculus
L.) Betina, Jurnal Klorofil, 1(1): 26
Rachmawati, D., 2016, Pengaruh Lama Penguapan Larutan Fiksasi terhadap Hasil
Makroskopis dan Mikroskopis Sediaan Apus Darah Tepi, Skripsi, Program
Studi Divisi Analisis Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Dan
Kesehatan, Universitas Muhammmadyah Semarang, Semarang.