Modul 2 - Birgita Abung - G40119001
Modul 2 - Birgita Abung - G40119001
Modul 2 - Birgita Abung - G40119001
MODUL II
DIVISI BRYOPHYTA (tumbuhan lumut)
DISUSUN OLEH:
NAMA : BIRGITA ABUNG
STAMBUK : G40119001
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : NURHASANAH
NOVEMBER, 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan lumut dari segi ekonomis memang tidak memiliki nilai. Akan
tetapi, tumbuhan lumut memiliki peranan yang penting dalam siklus nitrogen
dan siklus oksigen di udara sehingga tanaman ini patut untuk dijaga dan
dilestarikan. Upaya pelestarian lumut memang terhitung mudah dan murah
sebab tidak perlu memiliki modal, waktu dan tenaga. Tetapi, cukup dengan
menjaga dan membiarkannya hidup (Zakrinal, 2009).
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Dibandingkan dengan alga, jamur dan tumbuhan tingkat tinggi maka lumut
merupakan golongan yang kecil. Bryophyta adalah tumbuhan darat berklorofil
yang tumbuh ditempat-tempat lembab. Tumbuhan lumut mempunyai pergiliran
generasi dari sporofit diploid dengan gametofiy yang haploid. Meskipun sporofit
secara morfologi dapat dibedakan dari gametofit tetapi sporofit tidak pernah
merupakan tumbuhan yang mandiri yang hidup bebas. Sporofit tumbuhnya selalu
dalam ikatan dengan gametofit yang berupa tumbuhan mandiri, menyediakan
nutrisi bagi sporofi. Pada lumut gametofitlah yang dominan (Sophia, 2010).
Ciri-ciri lumut (Bryophyta) yaitu berklorofil, belum memiliki akar, daun dan
batang sejati, berspora, sudah membentuk embrio, memiliki gametofit yang
dominan dan memiliki alat pembiakan yang multi sel. Sel-sel alat pembiakan
tersebut membentuk selubung luar yang steril dan di dalamnya terdapat gamet.
Struktur yang demikian penting agar gamet terlindung dan tidak kekeringan. Alat
kelamin betina (arkegonium) bentuknya seperti botol dan berisi satu ovum, alat
kelamin jantan (anteredium) bentuknya lonjong bertangkai pendek dan
menghasilkan banyak spermatozoid (Dhika, 2012).
Berdasarkan letak alat kelaminnya, lumut dibagi menjadi dua lumut berumah satu
(jika pada satu individu terdapat anteredium dan arkegonium) dan lumut beruma
dua (jika satu individu hanya terdapat anteredium saja atau arkegonium saja,
sehingga ada lumut jantan dan lumut betina) (Yulianto, 1992).
Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut
umum di area berpohon-pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu,
jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai menyesuaikan diri dengan
kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis
antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa (Dhika, 2012).
Tergolong kedalam
lumut berdaun
Daunnya saling
berhadapan dan
Marchanthia polymorpha berbentuk bulat
lonjong
2. Lumut daun Ciri-ciri
(Bryopsida)
Berwarna hijau
muda, dengan ujung
daun berbentuk bulat
telur
Tumbuhan tegak,
mengelompok
berupa bantalan
4.2 Pembahasan
Lumut daun atau Bryopsida adalah jenis tumbuhan yang sering dijumpai di
daerah lembap. Lumut hati disebut juga lumut sejati, karena bentuk
tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki akar, batang dan daun.
Bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral.
Contoh spesies lumut daun adalah Sphagnum sp.
Sphagnum sp ini hidup di tempat rawa-rawa dan biasanya terdapat di air
Klasifikasi Spahgnum sp adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Bryophyta
Kelas : Bryopsida
Ordo : Sphagnales
Famili : Sphagnaceae
Genus : Sphagnum
Spesies : Sphagnum sp.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Saran pada praktikum ini adalah diharapkan bagi para pembaca agar mencari
referensi lain agar menambah pengetahuan tentang tumbuhan lumut
(Bryophyta).
DAFTAR PUSTAKA