Anatomi Katak
Anatomi Katak
Anatomi Katak
(Fejervarya cancrivora)
Oleh :
Nama : Istiq Fauziah
NIM : B1A015001
Rombongan :I
Kelompok :1
Asisten : Tsarahanifah
A. Latar Belakang
Amfibi berasal dari kata amphi yang berarti ganda dan bio yang berarti hidup.
Secara harfiah amfibi diartikan sebagai hewan yang hidup di dua alam, yakni dunia
darat dan air. Amfibi dikenal sebagai hewan bertulang belakang yang suhu tubuhnya
tergantung pada lingkungan, mempunyai kulit licin dan berkelenjar serta tidak
bersisik. Sebagian besar mempunyai anggota gerak dengan jari (Liswanto, 1998).
Amfibi adalah hewan yang secara tipikal dapat hidup dengan baik di air
tawar maupun di darat. Sebagian besar amfibi mengalami metamorfosis dari berudu
(akuatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa (amfibius dan bernapas dengan
paru-paru), namun beberapa spesies amfibi tetap mempunyai insang selama
hidupnya. Spesies-spesies yang sekarang ada tidak mempunyai sisik luar, kulit
biasanya tipis dan basah. Tengk orak lebar dengan rongga otak yang kecil. Kaki
depan umumnya memiliki empat jari sedangkan kaki belakang lima jari
(Brotowidjoyo, 1993).
Pada dasarnya semua amfibi adalah karnivora, untuk jenis amfibi yang
berukuran kecil makanan utamanya adalah Arthropoda, cacing dan larva serangga.
Untuk jenis amfibi yang berukuran lebih besar makanannya adalah ikan kecil,
udang, kerang, katak kecil atau katak muda, kadal kecil dan ular kecil. Pada saat
berudu, kebanyakan merupakan herbivora. Ada jenis-jenis tertentu yang bersifat
karnivora dan tidak memerlukan makan sama sekali, kebutuhan makanan sudah
tercukupi dari kuning telurnya. Sebagian besar amfibi mencari makan dengan
strategi diam dan menunggu (Darmawan, 2008).
Amfibi merupakan salah satu fauna penyusun ekosistem dan merupakan
bagian keanekaragaman hayati yang menghuni habitat perairan, daratan hingga
arboreal. Amfibi memegang peranan penting pada rantai makanan dan dalam
lingkungan hidupnya, juga bagi keseimbangan alam serta bagi manusia selain itu
juga jenis-jenis tertentu dapat dijadikan sebagai bio-indikator kerusakan lingkungan.
Habitat utama amfibi adalah hutan primer, hutan rawa, sungai besar, sungai sedang,
anak sungai, kolam dan danau (Ahmad, 2015).
Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) merupakan kelompok dari kelas
amfibi yang habitatnya sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi habitat dan
aktivitas manusia. Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) adalah amfibi yang dapat
terus hidup di perairan garam dan mentolerir lingkungan laut. Katak Sawah
(Fejervarya cancrivora) biasanya menghuni air payau hutan mangrove, tapi mereka
dapat hidup di air tawar. Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) tersebar luas di Asia
Tenggara termasuk Indo-China, Hainan dan Guangxi di Cina, Filipina, Sulawesi,
Nusa Tenggara, dan Irian Jaya.
Praktikum kali ini menggunakan Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
digunakan sebagai preparat karena keberadaan Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
mudah ditemui dan merupakan hewan yang tidak berbahaya. Selain itu, Katak Sawah
(Fejervarya cancrivora) memiliki struktur morfologi dan anatomi yang mudah
diamati. Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) digunakan untuk mewakili class
amphibian.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui
Morfologi dan Anatomi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora).
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bak preparat, pinset,
gunting bedah.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Katak Sawah
(Fejervarya cancrivora).
B. Metode
A. Kesimpulan