Teori Sondir
Teori Sondir
Teori Sondir
Penetration Test (DCPT) dengan kapasitas 2,5 ton yang dilengkapi dengan
“Adhesion Jacket Cone” (Gambar 2.1). Spesifikasi alat CPT yang digunakan
adalah :
1
Prosedur Pengujian Sondir
tanah keras (dihentikan) dengan indikasi yaitu pada saat nilai hambatan konus
Pembacaan local friction (fs) dilakukan pada setiap interval kedalaman 0,2 m.
berikut:
tanah keras;
menggunakan kunci piston, dan jika kurang tambahkan oli serta cegah
2
Tempatkan rangka pembeban, sehingga penekan hidraulik berada
tepat di atasnya;
dan terikat kuat pada permukaan tanah. Apabila tetap bergerak pada
Sambung konus ganda dengan batang dalam dan pipa dorong serta
Pengujian Sondir
sebagai berikut:
Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan
3
Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam dengan
Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi konus
pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan pembacaan
data.
Baca nilai perlawanan konus pada penekan batang dalam sedalam kira-
Baca jumlah nilai perlawanan geser dan nilai perlawanan konus pada
untuk pondasi. Data yang dibutuhkan dari lapangan adalah berupa raw data,
sampai kedalaman akhir konus, yaitu bacaan yang pertama berupa perlawanan
4
qc+qf (Total Perlawanan/Jumlah Hambatan)
menggunakan komputer yang memakai software dari Microsoft Excel atau program
software yang khusus untuk pengolahan data CPT (Cone Penetration Test) .
Data hasil pengukuran adalah cell yang berwarna kuning (Tabel 2.1) rumus
Pada Tabel dibawah terlihat dimensi konus yang dipakai pada penyelidikan
ini, variabel ini akan dihitung sebagai koreksi alat konus, hasil dari pengolahan data
kemudian disajikan dalam bentuk grafik yang disebut juga grafik sondir.