Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi L

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI


HERIYADI DIPTA 2016 22 004

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN


DENGAN PENYAKIT SKABIES PADA SANTRI DI PONDOK
PESANTREN MIFTAHUL HUDA KECAMATAN CERMIN
NAN GEDANG KABUPATEN SAROLANGUN

HERIYADI DIPTA

ABSTRAK

Skabiesmerupakansuatu infestasi tungau (Sarcoptes Scabie) yang menyebabkan


bruntus-bruntus kecil kemerahan dan rasa gatal disela-sela jari tangan, pergelangan tangan,
siku, ketiak, disekitar putting payudara wanita, alat kelamin pria, disepanjang garis ikat
pinggang dan sekitar pantat bagian bawah. Pada pondok pesantren Miftahul Huda
ditemukan 114 kasus scabies.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
hubungan antara personal hygiene dengan penyakit skabies dan hubungan antara sanitasi
lingkungan dengan penyakit skabies pada santri di Pondok Pesantren Miftahul huda
kecamatan Cermin Nan Gedang Kabupaten Sarolangun.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional


analitik dengan desain cross sectional. Sampel dipilih secara proportional random
sampling sebanyak 118 responden. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 20 – 21
Februari 2018 di Pondok Pesantren Miftahul Huda. Data dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen berupa lembar kuesioner dan observasi. Data dianalisis
menggunakan uji chi square.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran penyakit skabies pada santri
di Pondok Pesantren Miftahul Huda yaitu sebanyak 96 orang (81,4%) menderita skabies,
gambaran personal hygiene santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda yaitu sebanyak 63
orang (56,8%) memiliki personal hygiene baik, gambaran sanitasi lingkungan di Pondok
Pesantren Miftahul Huda yaitu santri yang memiliki sanitasi lingkungan yang tidak sehat
sebanyak 94 orang (79,7%).personal hygiene dengan penyakit skabies diperoleh p-value
(0,000) < α (0,05), sedangkan sanitasi lingkungan dengan penyakit skabies diperoleh p-
value (0,000) < α (0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidakada hubungan
yang antara personal hygiene dengan penyakit skabies. Dan ada hubungan yang
signifikan antara sanitasi lingkungan dengan penyakit skabies.

Kata kunci : Personal Hygiene, Sanitasi Lingkungan dan Penyakit Skabies.

1
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

THE CORRELATION OF PERSONAL HYGIENE AND ENVIRONMENTAL


SANITATION WITH SCABIES DISEASES ON STUDENTS AT ISLAMIC
BOARDING SCHOOL MIFTAHUL HUDA CERMIN NAN GEDANG
DISTRICT SAROLANGUN REGENCY

HERIYADI DIPTA

ABSTRACT

Scabies is an infestation of mites (Sarchoptes Scabie). Which causes small spots


of redness and itching on the sidelines of the fingers, wrists, elbows, armpits, around the
nipples of women, male genitalia (penis and scrotum), along the belt line and around the
bottom of the buttocks. In Islamic boarding school Miftahul Huda had found 114 cases of
scabies. This study aimed to determine the correlation of personal hygiene and
environmental sanitation with scabies diseases on students at Islamic boarding school
Miftahul Huda Cermin Nan Gedang district Sarolangun regency.
This is a quantitative research by using observational analytics and cross
sectional design. Samples used proportional random sampling as many as 118
respondents. This study was conducted on February 20 th – 21st 2018 at Islamic boarding
school Miftahul Huda. The data collecting used instruments with questionnaire and
observation. Data analyzed by using chi-square test.
The findings indicated that the description of scabies disease on students at
Islamic boarding school Miftahul Huda were 96 people (81.4%) have scabies disease, the
description of personal hygiene on students in Islamic boarding school Miftahul Huda
were 63 people (56.8%) have good personal hygiene, the description of environmental
sanitation at Islamic boarding school Miftahul Huda were students who have unhealthy
environmental sanitation as many as 94 people (79.7%). Personal hygiene with scabies
disease obtained p-value (0.000) < α (0.05), while environmental sanitation with scabies
disease obtained p-value (0.000) < α (0.05).
It concluded that there is no significant correlation between personal hygiene
with scabies disease. And there is significant correlation between environmental
sanitation with scabies disease.

Key Words: Personal Hygiene, Environmental Sanitation and Scabies Disease

PENDAHULUAN 2015 angka kejadian skabies pada


Menurut Word Healt
Negara berkembang sebanyak 130
Organitation (WHO) pada tahun
juta orang didunia.International

2
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

Alliance For the Control of Scabies sedangkan urutan kedua yaitu


(IACS) tahun 2014 melaporkan Kecamatan Singkut sebanyak 172
kejadian skabies bervariasi dari kasus dengan prevalensi 4,25%, dan
0,3% menjadi 4,6%. urutan ketiga yaitu Kecamatan
BeberapadataprevalensiskabiesdiNe Sarolangun sebanyak 160 kasus
garaberkembangadalahsebagaiberik dengan prevalensi 2,92%. Sedangkan
ut:prevalensiskabiesdiIndiaadalah4, jumlah kasus terendah yaitu
4%,diChile1- Kecamatan Mandiangin yaitu
5%,diKairo9,26%,diArabSaudi27%, sebanyak 68 kasus skabies dengan
dandiMalaysia46%(Fuller,2013). Di prevalensi 1,94%.
Indonesia pada tahun 2014 jumlah Data yang diperoleh dari
penderita skabies sebesar 6.915.135 Puskesmas Kecamatan Cermin Nan
atau 2,9 % dari jumlah penduduk Gedang didapatkanDesa Kampung
238.452.952 jiwa. Pada tahun 2012 Tujuh merupakan desa dengan angka
jumlah penderita skabies meningkat kasus skabies paling tinggi pada
sebesar 3,6 % dari jumlah penduduk tahun 2015 yaitu sebanyak 118 kasus,
(Depkes, 2015). sedangkan pada tahun 2016 yaitu
Berdasarkan laporan dari sebanyak 146 kasus, dimana di Desa
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Kampung Tujuh terdapat Pondok
penyakit skabies jarang dilaporkan, Pesantren yaitu Pondok Pesantren
sehingga tidak dapat dipastikan Miftahul Huda, tercatat 114 kasus
berapa prevalensi skabies di skabies merupakan santri dari
Provinsi Jambi secara keseluruhan, Pondok Pesantren Miftahul Huda.
karena skabies tidak termasuk PondokPesantrenadalahsalahsat
didalam 10 penyakit terbesar di utempatyangberpotensiterjangkitnyas
Provinsi Jambi. kabiestersebut,kalaudilihatdarikarakte
penyakit skabies tertinggi ristiknyapondokpesantrenyangmerup
terdapat di Kecamatan Cermin Nan akansekolahIslamberasrama(Islamicb
Gedang dengan jumlah kasus pada oardingschool)
tahun 2016 sebanyak 264 kasus parapelajarpesantrendisebutsebagaisa
dengan prevalensi 21,91%, ntribelajarpadasekolahini,sekaligustin

3
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

ggalpadaasramayangdisediakanolehp lingkungan yang kurang bersih, serta


esantren. peralatan mandi yang tercampur tidak
Berdasarkan data dari Pondok dipisahkan antara satu santri dan
Pesantren Miftahul Huda Kecamatan santri lainnya.
Cermin Nan Gedang Kabupaten Berdasarkan uraian di atas
Sarolangun bahwa jumlah santri peneliti tertarik untuk melakukan
untuk pendidikan Madrasah penelitian tentang“Hubungan
Tsanawiyah yaitu berjumlah 65 santri Personal Hygiene dan Sanitasi
yang terdiri dari 30 santri laki-laki Lingkungan Dengan Penyakit
dan 35 santri perempuan, sedangkan Skabies Pada Santri di Pondok
untuk pendidikan Madrasah Aliyah Pesantren Miftahul Huda Kecamatan
berjumlah 170 santri yang terdiri dari Cermin Nan Gedang Kabupaten
90 santri laki-laki dan 80 santri Sarolangun Tahun 2017.
perempuan.
Berdasarkan hasil observasi METODE PENELITIAN
peneliti disekitar Pondok Pesantren Penelitian ini merupakan penelitian
ditemukan bahwa tempat mandi kuantitatif dengan metode
santri disungai yang telah dipisah observasional analitik dengan desain
untuk santri perempuan dan santri cross sectional. Penelitian ini di
laki-laki, air disungai dalam keadaan lakukan untuk mengetahuiHubungan
keruh, tidak terdapat WC di sekitar Personal Hygiene dan Sanitasi
pondok pesantren, hanya jamban Lingkungan Dengan Penyakit
yang disediakan disungai yang Skabies Pada Santri di Pondok
digunakan oleh santri untuk Pesantren Miftahul Huda Kecamatan
BAB/BAK. Keadaan kamar santri Cermin Nan Gedang Kabupaten
terlihat kurang rapi seperti pakaian Sarolangun. Waktu penelitian
santri yang bertumpukan dengan dilakukan pada 20 - 21 Februari 2018
santri lainnya, selimut yang ditumpuk di Pondok Pesantren Miftahul Huda
bersama selimut santri lainnya dan Kec. Cermin Nan Gedang Kab.
pakaian yang digantung secara Sarolangun.
bersama. Dilihat dari keadaan

4
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

Populasi dalam penelitian ini adalah pada kelompok umur 15 dan


adalah seluruh santri yang ada di 16 tahun yaitu (35,6%). jumlah
pondok pesantren. Diketahui jumlah responden kelas X sebanyak 42
total santri madrasah aliyah adalah orang (35,6%), responden kelas XI
170 orang. Sampel yang diambil sebanyak 42 orang (35,6%) dan
dalam penelitian adalah sebagian dari responden kelas XII sebanyak 34
populasi dengan metode orang (28,8%)yang sudah merupakan
Proportional Random Samplingdan perwakilan dari masing-masing kelas
didapatkan jumlah sampel untuk dijadikan responden penelitian.
B. Gambaran Personal Hygiene
sebanyak118. Pengumpulan data
Gambaran personal
dilakukan dengan memberikan
hygienediketahui dari jumlah sampel
kuisioner dan observasi kepada
118 didapatkan hasil yaitu santri
responden yaitu santri dan analisis
yang personal hygiene baik yaitu
data menggunakan uji Chi square
sebanyak 63 orang (56,8%) hal ini
dengan derajat kemaknaan 5%.
terlihat dari pernyataan santri 11,9%
HASIL DAN PEMBAHASAN selalu menjemur pakaian dibawah
A. Karakteristik Responden terik matahari, 68,5% santri selalu
Responden dalam penelitian mandi menggunakan sabun, 28,8%
ini adalah santri (santriwan dan santri selalu mencuci tangan
santriwati)Madrasah Aliyah menggunakan sabun sesudah
sebanyak 118santri yang dipilih BAB/BAK, 49,2% santri selalu
berdasarkan kriteria inklusi, terdapat mencuci pakaian dalam
beberapa kriteria responden yang menggunakan detergen, 31,4% santri
dimasukan didalam penelitian ini selalu menggunakan handuk dalam
yaitu, jenis kelamin, usia dan kelas. keadaan kering setiap hari, dan
Jumlah responden 39,0% santri selalu tidur ditempat
berdasarkan jenis kelamin yang tidur sendiri. Untuk yang personal
tertinggi adalah berjenis kelamin hygiene kurang baik yaitu sebanyak
laki-laki yaitu sebnyak 63 orang 55 orang (43,2%) hal ini terlihat dari
(53,4%). jumlah responden pernyataan santri 23,7% tidak
berdasarkan usia yang paling banyak pernah menyetrika baju, 23,7% santri

5
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

masih sering mandi memakai sabun D. Gambaran Sanitasi Lingkungan


yang sama dengan teman, 23,7% Gambaran sanitasi
santri tidak pernah mencuci tangan lingkungandiketahui dari jumlah
setelah membersihkan tempat tidur, sampel 118 didapatkan hasil yaitu
63,6% santri kadang-kadang santri yang memiliki sanitasi
merendam pakaian dijadikan satu lingkungan yang tidak sehat
dengan teman yang lain, 55,9% sebanyak 94 orang (79,7%) hal ini
santri kadang-kadang menggunkan terlihat dari masih banyak santri
handuk bergantian dengan teman yang Jamban (sarana pembuangan
yang lain, dan 22,0% santri tidak kotoran) yang masih disalurkan ke
pernah mengganti sprei tempat tidur sungai dan juga sarana pembuangan
sekali seminggu. sampah yang kedap air tapi tidak
tertutup. Sedangkan yang memiliki
C. Gambaran Penyakit Skabies
sanitasi lingkungan yang sehat
Gambaran penyakit skabies
sebanyak 24 orang (20,3%) hal ini
diketahui dari jumlah sampel 118
terlihat dari beberapa santri yang
didapatkan hasil yaitu santri yang
memiliki sarana air bersih yang tidak
menderita penyakit skabies sebanyak
berbau dan sarana pembuangan air
96 orang (81,4%) menderita skabies,
yang sudah dialirkan ke selokan
hal ini berdasarkan bahwa sebanyak
tertutup dan tidak mencemari sumber
68 (57,6%) santri selama tiga bulan
air.
terakhir pernah menderita penyakit
E. Hubungan Personal Hygiene
skabies serta 69 (58,5%) santri Dengan Penyakit Skabies
pernah mengalami gejala seperti Hubungan personal
gatal pada malam hari, iritasi dan hygienedengan penyakit skabies di
adanya tonjolan kulit berwarna putih Pondok Pesantren Miftahul Huda
keabu-abuan pada sela jari, telapak Kecamatan Cermin Nan Gedang
tangan dan pergelangan tangan. Kabupaten Sarolangun Tahun 2017,
Sedangkan yang tidak menderita dipergunakan uji analisis Chi-Square
penyakit skabies sebanyak 22 orang dengan tingkat kepercayaan 95% (α
(18,6%). = (0,05)). Maka diperoleh p-value

6
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

(0,724) > α (0,05), maka dapat Audhah (2009) mengatakan bahwa


disimpulkan bahwa tidak ada faktor–faktor yang berhubungan
hubungan antara personal hygiene dengan penularan skabies
dengan penyakit skabies. diantaranya adalah kepadatan hunian.
Pada hasil penelitian Dengan lingkungan yang padat,
ditemukan bahwa dari 118 responden frekuensi kontak langsung sangat
terdapat 63 responden dengan besar, baik pada saat
personal hygiene baik 52 diantaranya beristirahat/tidur maupun kegiatan
menderita skabies, hal ini lainnya. Jumlah penghuni rumah atau
menunjukkan bahwa tidak hanya ruangan yang dihuni melebihi
personal hygiene saja yang menjadi kapasitas akan meningkatkan suhu
penyebab terjadinya penyakit skabies ruangan menjadi panas yang
namun masih ada faktor lain yang disebabkan oleh pengeluaran panas
juga menjadi penyebab terjadinya badan juga akan meningkatkan
penyakit skabies. Seperti yang kelembaban akibat adanya uap air
terdapat didalam kerangka teori dari pernafasan maupun penguapan
menurut Ramadhan Tosepu (2016) cairan tubuh dari kulit. Suhu ruangan
bahwa sanitasi lingkungan yang meningkat dapat menimbulkan
merupakan salah satu penyebab tubuh terlalu banyak kehilangan
terjadinya penyakit skabies. panas. Hal ini menegaskan bahwa
santri dengan personal hygiene baik
Pada Pondok Pesantren
namun menderita skabies bisa
Miftahul huda didapatkan bahwa
dipengaruhi oleh faktor selain
santri tinggal bersama dalam satu
personal hygiene yaitu sanitasi
pondok 3 – 5 orang, hal ini
lingkungan dan kepadatan hunian.
menyebabkan kepadatan hunian
dalam satu kamar. Disamping itu
F. Hubungan Sanitasi Lingkungan
jarak antara satu pondok dengan
Dengan Penyakit Skabies
pondok yan lainnya juga berdekatan
Hubungan antara sanitasi
dengan jarak kurang dari 1 meter.
lingkungan dengan penyakit scabies
Menurut Harahap (2001) dalam Al
di Pondok Pesantren Miftahul Huda

7
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

Kec. Cermin Nan Gedang Kab. tersebut umumnya diklasifikasikan


Sarolangun Tahun 2017, menurut berbagai aspek lingkungan
dipergunakan uji analisis Chi-Square yang dapat di intervensi oleh
dengan tingkat kepercayaan 95% (α manusia (WHO, 2011) .Dan menurut
= (0,05). Maka diperoleh p-value slamet (2012) air mempunyai
(0,000) < α (0,05), maka dapat hubungan yang erat dengan
disimpulkan bahwa ada hubungan kesehatan.
yang signifikan antara sanitasi Air merupakan suatu sarana
lingkungan dengan penyakit skabies. untuk meningkatkan derajat
Hal ini sejalan dengan dengan teori kesehatan masyarakat karena air
Ramadhan Tosepu (2016) yang merupakan salah satu media dari
mengatakan bahwa salah satu faktor berbagai macam penularan penyakit.
yang menunjang terjadinya penyakit Melalui penyediaan air bersih baik
skabies adalah sanitasi lingkungan. dari segi kualitas maupun
Dalam penelitian yang kuantitasnya disuatu daerah maka
dilakukan peneliti ditemukan bahwa penyebaran penyakit menular
santri mandi menggunakan sarana air diharapkan dapat ditekan seminimal
sungai yang berwarna dengan mungkin. Kurangnya air bersih
sanitasi yang kurang baik. Air khususnya untuk menjaga kebersihan
merupakan hal yang paling esensial diri dapat menimbulkan berbagai
bagi kesehatan, tidak hanya dalam penyakit kulit karena jamur, bakteri,
upaya produksi tetapi juga untuk termasuk juga penyakit skabies
konsumsi domestik dan (Notobroto, 2015).
pemanfaatannya (minum, masak,
mandi, dll). Promosi yang meningkat KESIMPULAN
dari penyakit – penyakit infeksi yang HasilpenelitianHubungan
bisa mematikan maupun merugikan Personal Hygiene dan Sanitasi
kesehatan ditularkan melalui air yang Lingkungan dengan penyakit skabies
sudah tercemar.Sebagian penyakit pada santri di Pondok Pesantren
yang berkaitan dengan air yang Miftahul Huda Kecamatan Cermin
bersifat menular, penyakit-penyakit Nan Gedang Kabupaten Sarolagun

8
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

Tahun 2017 Diharapkansantri


didapatkankesimpulanyaitu : mampumemahami tentang
1. Gambaran penyakit skabies pada
penyakit skabies dan
santri di Pondok Pesantren
mengetahui faktor-faktor apa
Miftahul Huda Kecamatan
saja yang meyebabkan
Cermin Nan Gedang Kabupaten
penyakit skabies sehingga
Sarolangun yaitu sebanyak 96
santri bisa menghindari serta
orang (81,4%) menderita skabies.
menjaga kebersihan diri agar
2. Gambaran personal hygiene santri
terhindar dari penyakit
di Pondok Pesantren Miftahul
scabies. Selainitujuga dari
Huda Kecamatan Cermin Nan
pihak pengajar di Pondok
Gedang Kabupaten Sarolangun
Pesantren Miftahul Huda
yaitu sebanyak 63 orang (56,8%)
untuk bisa mengajak para
memiliki personal hygiene baik.
3. Gambaran sanitasi lingkungan di santri untuk membersihkan
Pondok Pesantren Miftahul Huda secara rutin lingkungan
Kecamatan Cermin Nan Gedang Pondok Pesantren sehingga
Kabupaten Sarolangun santri yang lingkungan menjadi bersih,
memiliki sanitasi lingkungan yang dan juga diharapkan kepada
tidak sehat sebanyak 94 orang Pondok Pesantren untuk
(79,7%). mulai merencanakan
4. Tidak ada hubungan yang antara
pembangunan WC umum
personal hygiene dengan penyakit
untuk santri di Pondok
scabies dengan p-value (0,724) >
Pesantren sehingga santri
α (0,05).
tidak lagi menggunkan
5. Terdapat hubungan yang
jamban yang berada di
signifikan antara sanitasi
sungai.
lingkungan dengan penyakit
2. Bagi Institusi Pendidikan
scabies dengan p-value (0,000) < Agar dapat meningkatkan dan
α (0,05). memperluas kajian ilmu
keperawatan terutama tentang
SARAN
1. Bagi Pondok Pesantren Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan

9
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

Penyakit Skabies Pada Santri Hasanah Medan. Skripsi,


USU
di Pondok Pesantren.
CelcusA.2014.CelsusDe
3. Bagi Profesi Keperawatan
Agar dapat memberikan
Depkes, 2007. Cegah dan
gambaran tentang factor- Hilangkan Penyakit ‘Khas’
faktor yang berhubungan Pesantren.Jakarta.
dnegan penyakit scabies, Depkes, 2013. Prevalensi
sehingga profesi keperawatan Skabies di Indoensia
.Jakarta.
dapat memberikan intervensi
yang tepat pada pencegahan Dinas Kesehatan Kabupaten
penyakit scabies khusunya di Sarolangun. 2016. Data
Program Pelayanan
Pondok Pesantren.
Kesahatan (yandas) dan
4. BagiPeneliti Selanjutnya
Agar dapat melakukan Program Kesehatan
Pengembangan. Sarolangun
penelitian lanjutan terhadap
faktor yang lain yang belum DjuandaA.2010.IlmuPenyakitKulit
diteliti, seperti sosial ekonomi, danKelaminJilidIII.Jakart
hubungan seksual, kesalahan a

diagnosis, perkembangan
FullerC.2013.Epidemiologyofscabie
demografis dan perkembangan s.PMID.26(2):123–6.
ekologis.
Frenki. 2011. Hubungan
DAFTAR PUSTAKA Personal Hygiene Santri
Dengan Kejadian
Achmadi, Umar Fahmi. 2012. PenyakitKulit Infeksi
Dasar–dasar Penyakit Skabies Dan Tinjauan
Berbasis Lingkungan.Jakarta Sanitasi Lingkungan
Pesantren Darel Hikmah
Adnani, H. 2011. Buku Ajar : Ilmu Kota Pekanbaru Tahun
Kesehatan Masyarakat. 2011. Skripsi, USU
Yogyakarta
GrianaTP.2013.Scabies:Penyebab,
Asra, Hajrin Pajri. Penanganan,Pencegahannya.
2010.Pengaruh JurnalEl-Hayah
Pengetahuan dan Tindakan
Higiene PribadiTerhadap
Kejadian Penyakit Skabies Handoko, R. 2007. Ilmu Penyakit
di Pesantren Ar- Raudhatul Kulit dan Kelamin. Jakarta

10
JURNAL ILMU KEPERAWATAN 2018
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
HERIYADI DIPTA 2016 22 004

Masyarakat : Ilmu dan Seni.


Irianto K. 2016. Epidemiologi Jakarta
Penyakit Menular dan Tidak
Menular. Jakarta Notoadmodjo, S.2010.Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta
LeungV&MillerM.2011.Asystemati
creviewofdiagnosticmethods Qomar. M. 2007. Pesantren.
Yogyakarta
Edisi terjemahan bahasa
Indonesia. Jakarta Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS). 2013. Badan
Ma'rufiI,KemanS,&NotobrotoHB.2 Penelitian Dan
005.Faktorsanitasilingkungan PengembanganKesehatan.
Jakarta. Diakses pada 20
yangberperanterhadapprevale November 2017
nsipenyakitskabiesstudipadas
antridiPondokPesantrenKabu STIKBA. 2015. Pedoman Penulisan
patenLamongan.JurnalKeseha Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
tanLingkungan. KesehatanBaiturrahim. Jambi

Sudarsono.2012.Pengaruhskabieste
Maharani, A. 2015. Penyakit Kulit rhadapprestasibelajarsantridi
.Yogyakarta
sebuahpesantrendiKotaMeda
Mubarak I, Chayatin N. 2009. Ilmu n.MDVI.39(3):108-12
Kesehatan Masyarakat:Teori
dan Aplikasi. Jakarta Sugiyono.2012.Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung
Muktihadid. 2008. Kebersihan
adalah Napas Kehidupan. Susanto, Ari M. 2013. Penyakit Kulit
(Online), dan Kelamin. Yogyakarta

Murtiastutik, D. 2008. Buku Ajar Tosepu R. 2016. Epidemiologi


Infeki Menular Seksual. Lingkungan Teori dan
Surabaya Aplikasi. Jakarta

Notoadmodjo, S.2012.Ilmu Perilaku Triwibowo, C.2014. Etika dan


Kesehatan Edisi.Rineka Hukum Kesehatan. Yogyakarta
Cipta.Jakarta

Notoadmodjo, S. 2014. Kesehatan

11

Anda mungkin juga menyukai