Laporan Individu Skrining Resep BAB I1
Laporan Individu Skrining Resep BAB I1
Laporan Individu Skrining Resep BAB I1
DISUSUN OLEH :
Vincensius. Ezra. Birawa PO.71.26.6.16.044
Mengetahui,
Ketua Jurusan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkah, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat memperoleh
kesehatan serta kesempatan untuk dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan Bidang Apotek ini dengan baik. Penyusunan laporan ini merupakan
salah satu prasyarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi dalam Program
Studi Diploma III Farmasi Politektik Kesehatan Kemenkes Jayapura Akademik
2016/2017.
Pada penulisan ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, arahan, bantuan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Direktur Politeknik Kesehatan Jayapura yang telah memberikan kesempatan
kepada kami dalam mengikuti perkuliahan dan Praktek Kerja Lapangan.
2. Ibu Wiwiek Mulyani, SKM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Farmasi yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan Praktek
Kerja Lapangan Perapotekan di Apotek.
3. Ibu B. Lieske A Tukayo, M.ClinPharm, Apt selaku pembimbing institusi atau
dosen Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.
4. Bpk. Jonson Albert Sitorus, S. Farm., Apt selaku Business Manager Kimia
Farma Jayapura yang telah memberikan izin dan bimbingan kepada kami
untuk mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan Perapotekan.
5. Pembimbing Lapangan Bpk. Ignasius Kuncarli, S.Farm., Apt selaku Apoteker
penanggun jawab di Apotik Kimia Farma Kotaraja.
6. Kepada seluruh staf dan karyawan di Apotik Kimia Farma yang telah
berkenan/bersedia memberikan bimbingan kepada kami selama pelaksanaan
kegiatan Praktek Kerja Lapangan Perapotekan.
7. Kepada orang tua/keluarga/sahabat/teman yang telah memberikan support
kepada kami sehingga kami menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
Perapotekan ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan Perapotekan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun
iii
menerima masukan, kritikan yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
Laporan Praktek Kerja Lapangan Perapotekan ini.
Semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan Perapotekan ini dapat bermanfaat
bagi yang membacanya dan pihak-pihak yang membutuhkannya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
Tinjauan Umum.......................................................................................................4
B. Definisi Apotek.............................................................................................4
C. Resep.............................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................9
Pembahasan..............................................................................................................9
A. RESEP 1........................................................................................................9
B. RESEP 2......................................................................................................16
C. RESEP 3......................................................................................................24
Indikasi...........................................................................................................26
Kontraindikasi.................................................................................................27
v
Dosis...............................................................................................................27
PENUTUP..............................................................................................................34
A. Kesimpulan.................................................................................................34
B. Saran............................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................35
LAMPIRAN...........................................................................................................37
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.............................................................................................................37
Lampiran 2.............................................................................................................37
Lampiran 3.............................................................................................................38
Lampiran 4.............................................................................................................38
Lampiran 5.............................................................................................................39
Lampiran 6.............................................................................................................39
Lampiran 7.............................................................................................................40
Lampiran 8.............................................................................................................40
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak setiap warga negara Indonesia sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, dan yang dimaksud
dengan kesehatan itu sendiri adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis (Undang-Undang No. 36 Tahun 2009). Dimana
kesehatan ini merupakan bagian penting dalam menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas untuk menunjang pembangunan nasional.
1
pembaca resep, kegagalan komunikasi dan salah interpretasi antara dokter dengan
apoteker merupakan alah satu faktor kesalahan medikasi (medication error) yang
berakibat fatal bagi pasien (Cohen, 1999).
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obatbagi pasien sesuai
peraturan perundangan yang berlaku (Kepmenkes No
1027/Menkes/SK/IX/2004).Dokter, dokter gigi dan dokter hewan merupakan
orang yang berhak menuliskan resep sedangkan yang berhak menerima resep
adalah apoteker pengelola apotek yang bila berhalangan tugasnya dapat
digantikan oleh apoteker pendamping/pengganti atau asisten apoteker dibawah
pengawasan dan tanggung jawab apoteker pengelola apotek (Kepmenkes No.
280/Menkes/SK/V/1981).
Resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap untuk menghindari terjadinya
kesalahan dalam pemberian obat.Salah satu penyebab terjadinya kesalahan
medikasi (medication error) dikarenakan kegagalan komunikasi antara penulis
resep maupun pembaca resep (Cohen, 1999).Kesalahan penulisan resep
menyebabkan 70 % terjadinya kesalahan medikasi yang menyebabkan efek
samping (Kuo GM dkk., 2008). Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di
sebuah rumah sakit pendidikan di luar negeri mendapati bahwa rata-rata kesalahan
resep yang berpotensi memberikan efek yang merugikan pada pasien sekitar 4 dari
1000 resep (Velo GP dan Minuz P., 2009).
B. Rumusan Masalah
Apa saja yang dibahas dalam sebuah proses skrining sebuah resep?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara skrining sebuah resep
2. Mengetahui kesesuaian dosis pada resep dengan literatur
2
D. Manfaat
1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa lain yang berkaitan dengan
pelayanan resep dan skrining resep.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara penerimaan dan pengkajian sebuah resep
pada sebuah apotek.
3
BAB II
Tinjauan Umum
B. Definisi Apotek
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan maka dalam
pelayanannya harus mengutamakan kepentingan masyarakat yaitu menyediakan,
menyiapkan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan
keabsahannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
4
Nomor 9 tahun 2017 Tentang Apotek, apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Sedangkan
yang dimaksud dengan Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung
dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien (PERMENKES No. 35 Tahun 2016).
C. Resep
Berdasarkankan Permenkes, resep dapat didefinisikan sebagai permintaan
tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada apoteker pengelola
apotek untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Kepmenkes No.
1027/MENKES/SK/IX/2004).
Penulisan resep dapat diartikan sebagai bentuk aplikasi pengetahuan
dokter dalam memberikan obat kepada pasien melalui kertas resep menurut
kaidah dan peraturan yang berlaku, diajukan secara tertulis kepada apoteker di
apotek.Pihak Apoteker sebagai pihak penerima resep berkewajiban melayani secra
cermat, member informasi terutama menyangkut dengan penggunaan obat dan
mengoreksi jika terjadi kesalahan dalam penulisan.Dengan demikian pemberian
obat dapat lebih rasional (Jas, 2009).
5
D. Format Penulisan Resep
Berdasarkan Permenkes No. 26/Menkes /Per/I/I/1981 menyebutkan bahwa
resep harus ditulis dengan jelas dan lengkap. Aturan dasar mengenai penulisan
resep telah disebutkan pada Kepmenkes No. 280/Menkes/SK/V/1981 yang
menyatakan bahwa resep harus memuat:
a. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter
hewan
d. Setelah tanda R/ harus ditulis nama setiap obat atau komposisi obat.
e. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal.
g. Nama pasien, umur dan alamat pasien.
h. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.
j. Pada resep yang tidak dapat diulang, resep asli diberi tanda “n.i”, “ne
iteratur” atau “tidak boleh diulang”.
6
provinsi. Sebagai identitas dokter penulis resep. Format inscriptio suatu
resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada praktik pribadi.
c. Prescriptio/ Ordonatio: nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang
diinginkan.
d. Signatura: yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan
interval waktu pemberian harus jelas untuk keamanan penggunaan obat
dan keberhasilan terapi.
7
- Nama, umur , alamat, jenis kelamin dan berat badan pasien
- Cara penulisan yang jelas
8
BAB III
Pembahasan
A. RESEP 1
9
Tidak
Bagian Resep Kelengkapan Ada Keterangan
Ada
Nama Dokter - dr. Zamzam Pahlafi
SIP.No.718.SIP Dr.449 DKKJ
SIP -
2009
Jl. Jeruk Nipis Furia
Alamat Dokter -
Inscriptio
No Telp Telp (0967)586399
-
Praktek/Rumah
Tanggal 19 oktober 2018
-
Penulisan Resep
R/ allopurinol 100 mg No X
Invecatio Tanda R/ - R/ piroxicam 10 mg No X
R/ Na Diclofenac 50 mg No X
Prescription Allopurinol
Nama Obat - Piroxicam
Natrium Diclofenac
100 mg
Dosis - 10 mg
50 mg
Bentuk Sediaan - Tablet
Tablet
Tablet
10
10
Jumlah yang
- 10
diminta
10
2 kali sehari 1 tablet
Aturan
- 2 kali sehari 1 tablet
Pemakaian
Signatura 2 kali sehari 1 tablet
Nama Pasien - Tn. Robert Melky
Umur Pasien - 41 tahun
Alamat Pasien -
Paraf/tanda
Subscriptio -
tangan dokter
ALLOPURINOL
Dosis Allopurinol
Untuk menurunkan kadar asam urat, dokter akan memberikan dosis antara
100-900 mg per hari. Untuk terapi kanker, dokter akan memberikan 600-800 mg
per hari selama 2-3 hari sebelum menjalani kemoterapi. Sedangkan untuk
menghancurkan batu ginjal, dosisnya adalah 200-300 mg per hari.
11
12
PIROXICAM
mengurangi rasa sakit, radang, dan kekakuan sendi yang disebabkan oleh:
rheumatoid arthritis,
13
Dosis Piroxicam dan Cara Pemakaian
Dosis yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter, adapun dosis lazim yang
dianjurkan adalah:
14
NATRIUM DIKLOFENAK
Dosis
Efek Samping
15
nyeri menelan; dan kelelahan yang tidak biasanya. Jika terdapat gejala-gejala
serius seperti yang dijelaskan di atas, maka harus segera menghubungi dokter.
16
B. RESEP 2
17
Tidak
Bagian Resep Kelengkapan Ada Keterangan
Ada
Nama Dokter - dr. Zamzam Pahlafi
SIP.No.718.SIP Dr.449 DKKJ
SIP -
2009
Jl. Jeruk Nipis Furia
Alamat Dokter -
Inscriptio
No Telp Telp (0967)586399
-
Praktek/Rumah
Tanggal 23 Oktober 2018
-
Penulisan Resep
R/ Amlodipin 5 mg No XXX
Invecatio Tanda R/ - R/ Micardis 80 mg No XXX
R/ Simvastatin 10 mg No XXX
Prescription Amlodipin
Nama Obat - Micardis
Simvastatin
5 mg
Dosis - 80 mg
10 mg
Bentuk Sediaan - Tablet
Tablet
Tablet
18
30
Jumlah yang
- 30
diminta
30
1 kali sehari 1 tablet (malam)
Aturan
- 1 kali sehari 1 tablet (pagi)
Pemakaian
Signatura 1 kali sehari 1 tablet (malam)
Nama Pasien - Ny.Wiji Lestari
Umur Pasien - 58 tahun
Alamat Pasien -
Paraf/tanda
Subscriptio -
tangan dokter
AMLODIPINE
Amlodipine di apotik tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, atau kapsul dengan
komposisi 5 mg dan 10 mg. Adapun dosis amlodipine yang dianjurkan yaitu :
19
dosis awal pengobatan dengan amlodipine adalah 2.5 mg satu kali sehari,
kemudian dapat ditingkatkan menjadi 5 mg satu kali sehari
Efek samping yang sering dapat berupa sakit kepala, pusing, mengantuk,
kelelahan, mual, nyeri perut, kulit merah, berdebar.
Efek samping yang jarang dapat berupa kelainan darah, depresi , insomnia,
takikardia, dan impotensi.
Efek samping yang sangat jarang yaitu penyakit kuning yang dapat
berakibat fatal.
20
MICARDIS
21
Pencegahan kardiovaskular
Cara Konsumsi
Pil atau tablet harus ditelan utuh dengan segelas air.
Boleh dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
( ! ) Jangan mengambil dosis tambahan tanpa konsultasi dengan dokter.
22
SIMVASTATIN
Simvastastin merupakan obat golongan golongan HMG CoA reductase
inhibitors . Obat ini biasa diresepkan dokter untuk menurunkan kadar kolesterol
yang tinggi pada pasien – pasien dislipidemia (gangguan lemak darah) serta untuk
mengurangi komplikasi stroke dan serangan jantung pada pasien yang berisiko.
Indikasi Simvastatin
Pengobatan penunjang pada diet yang ketat, apabila diet dan pengobatan
lainnya tidak memberikan respon yang baik.
Dosis Simvastatin
23
Pada pengobatan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang dosis yang
dianjurkan adalah 5 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam
hari
24
C. RESEP 3
25
Tidak
Bagian Resep Kelengkapan Ada Keterangan
Ada
Nama Dokter - dr. Zamzam Pahlafi
SIP - SIP.No.718.SIP Dr.449 DKKJ 2009
Alamat Dokter - Jl. Jeruk Nipis Furia
Inscriptio No Telp Telp (0967)586399
-
Praktek/Rumah
Tanggal 23 Oktober 2018
-
Penulisan Resep
R/ Acarbose 50 mg No LX
R/ Amlodipin 10 mg No XXX
Invecatio Tanda R/ -
R/ Simvastatin 10 mg No XXX
R/ Allopurinol 100 mg No XXX
Prescription Acarbose
Amlodipin
Nama Obat -
Simvastatin
Allopurinol
50 mg
10 mg
Dosis -
10 mg
100 mg
Bentuk Sediaan - Tablet
Tablet
Tablet
Tablet
26
60
Jumlah yang 30
-
diminta 30
30
2 kali sehari 1 tablet
Aturan 1 kali sehari 1 tablet (malam)
-
Pemakaian 1 kali seharii 1 tablet (malam)
Signatura
1 kali sehari 1 tablet
Nama Pasien - Ny.Wiji Lestari
Umur Pasien - 58 tahun
Alamat Pasien -
Paraf/tanda
Subscriptio -
tangan dokter
ACARBOSE
Acarbose adalah obat pengontrol gula darah terutama pada diabetes tipe 2.
Obat ini umumnya digunakan bersamaan dengan anjuran diet rendah gula dan
olah raga teratur yang tujuannya untuk menurunkan kadar gula darah.
Mekanisme kerja
Indikasi
Acarbose merupakan obat yang digunakan untuk mengontrol kadar gula
darah. Terutama untuk penderita diabetes tipe 2 yang tidak tergantung
27
pada insulin dan pemberian hipoglikemik agen serta perubahan pola diet tidak
juga merubah kondisinya.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, orang yang diketahui
memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
Dosis
Acarbose tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan dosis 25 mg, 50
mg dan 100 mg.
Dosis terbaik adalah yang diresepkan oleh dokter Anda. Namun, dosis
yang umum dan lazim digunakan adalah sebagai berikut:
28
Diare.
Kembung.
Nyeri perut bagian bawah.
Hipoglikemia.
Peningkatan level serum transamin pada tubuh.
Perubahan kadar gula darah yang tidak terkontrol.
29
AMLODIPINE
Amlodipine di apotik tersedia dalam bentuk tablet, kaplet, atau kapsul dengan
komposisi 5 mg dan 10 mg. Adapun dosis amlodipine yang dianjurkan yaitu :
dosis awal pengobatan dengan amlodipine adalah 2.5 mg satu kali sehari,
kemudian dapat ditingkatkan menjadi 5 mg satu kali sehari
Efek samping yang sering dapat berupa sakit kepala, pusing, mengantuk,
kelelahan, mual, nyeri perut, kulit merah, berdebar.
30
Efek samping yang jarang dapat berupa kelainan darah, depresi , insomnia,
takikardia, dan impotensi.
Efek samping yang sangat jarang yaitu penyakit kuning yang dapat
berakibat fatal.
31
SIMVASTATIN
Simvastastin merupakan obat golongan golongan HMG CoA reductase
inhibitors . Obat ini biasa diresepkan dokter untuk menurunkan kadar kolesterol
yang tinggi pada pasien – pasien dislipidemia (gangguan lemak darah) serta untuk
mengurangi komplikasi stroke dan serangan jantung pada pasien yang berisiko.
Indikasi Simvastatin
Pengobatan penunjang pada diet yang ketat, apabila diet dan pengobatan
lainnya tidak memberikan respon yang baik.
Dosis Simvastatin
32
Pada pengobatan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang dosis yang
dianjurkan adalah 5 mg sehari sebagai dosis tunggal yang digunakan pada malam
hari
33
ALLOPURINOL
Dosis Allopurinol
Untuk menurunkan kadar asam urat, dokter akan memberikan dosis antara
100-900 mg per hari. Untuk terapi kanker, dokter akan memberikan 600-800 mg
per hari selama 2-3 hari sebelum menjalani kemoterapi. Sedangkan untuk
menghancurkan batu ginjal, dosisnya adalah 200-300 mg per hari.
34
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kelengkapan resep pada apotek Kimia Farma Kotaraja sudah cukup baik
2. Resep yang di kaji merupakan resep dari penyakit diabetes, asam urat, dan
kolesterol yang merupakan pasien BPJS.
B. Saran
1. Sebaiknya sebelum melayani sebuah resep, dilakukan skrining terlebih
dahulu untuk meminimalisir kesalahan
35
DAFTAR PUSTAKA
Cohen M.1999. Medical Error.American Pharmaceutical Association. Washington
DC.
Jas, A., 2009. Perihal Resep & Dosis serta Latihan Menulis Resep. Ed 2. Medan :
Universitas Sumatera Utara Press, 1-15.
36
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011
Tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.
Jakarta.
Velo GP, Munuz P. Medication errors: Prescribing foults and prescription errors.
Br J Clin Pharmacol. 2009; 67 (6): 624-628.
37
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
38
Lampiran 3
Lampiran 4
39
Lampiran 5
Lampiran 6
40
Lampiran 7
Lampiran 8
41