Agama Hindu
Agama Hindu
Agama Hindu
NOMBER : 25
NOMBER : 30
TARI SAKRAL
Adapun contoh tari sakral yang ada di Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. TARI REJANG
2. TARI PENDET
Tari Pendet adalah salah satu tarian selamat datang atau tarian penyambutan
yang khas dari Bali. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional dari Bali
yang sangat terkenal dan sering ditampilkan berbagai acara seperti
penyambutan tamu besar dan acara budaya lainnya. Tari Pendet ini biasanya
dimainkan oleh para penari wanita dengan membawa mangkuk yang berisi
berbagai macam bunga yang menjadi ciri khasnya.
Asal Mula Tari Pendet
Tari Pendet awalnya merupakan suatu tarian tradisional yang menjadi
bagian dari upacara piodalan di Pura atau tempat suci keluarga. Sebagai
ungkapan rasa syukur dan penghormatan dari masyarakat Bali dalam
menyambut kehadiran para dewata yang turun dari khayangan. Tarian ini sudah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan spiritual masyarakat di
sana.
Berawal dari situ, salah satu seniman Bali bernama I Wayan Rindi
terinspirasi dan mengubah tarian tersebut menjadi tarian selamat datang.
Dengan dibantu Ni Ketut Reneng, keduanya menciptakan Tari Pendet sebagai
tarian penyambutan dengan empat orang penari. Kemudian tarian ini
dikembangkan dan disempurnakan lagi oleh I Wayang Baratha dengan
menambahkan jumlah penari menjadi lima orang, seperti yang sering
ditampilkan sekarang. Walaupun sudah menjadi tarian penyambutan atau tarian
selamat datang, Tari Pendet ini masih terdapat unsur-unsur religius yang
menjadi ciri khas masyarakat Bali.
Fungsi Tari Pendet
Tari Pendet ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya, yaitu
Tari Pendet Sakral dan Tari Pendet Penyembutan. Untuk Tari Pendet sakral
ditampilkan sebagai bagian dari ritual keagamaan masyarakat Bali. Dalam
pertunjukan tarian ini segala sesuatunya lebih sederhana, namun unsur religius
sangat kental pada tarian ini. Sedangkan Tari Pendet penyambutan ditampilkan
sebagai hiburan atau tarian penyambutan. Dalam pertunjukan tari penyambutan
ini lebih memfokuskan keindahan baik dari segi gerak, busana, dan kecantikan
para penari. Namun walaupun begitu, unsur budaya masyarakat Bali masih
melekat pada tari penyambutan ini.
3. TARI BARIS
5. TARI GANTAR
Tari Gantar merupakan jenis tarian pergaulan antara muda mudi yang
berasal dari Suku Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat,
Kalimantan Timur. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan juga keramah-
tamahan suku Dayak dalam menyambut tamu yang datang berkunjung, baik
sebagai wisatawan, investor, atau para tamu yang dihormati. Tamu-tamu bahkan
diajak ikut menari bersama para penari.[1]
Tari Gantar ini dahulunya hanya ditarikan pada saat upacara adat saja,
menurut versi cerita yang lain bahwa tari gantar merupakan tarian yang
dilaksanakan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti tari sebuah tongkat
panjang tersebut adalah kayu yang digunakan untuk melubangi tanah pertanian
dan bambu pendek adalah tabung benih padi yang siap ditaburkan pada lubang
tersebut. Gerakan kaki dalam tari ini menggambarkan cara menutup lubang
tanah tersebut. Muda-mudi dengan suka cita menarikan tari tersebut dengan
harapan panen kelak akan berlimpah ruah hasilnya.
6. TARI GOPALA
Tari Gopala adalah tarian kerakyatan yang bersifat menghibur, tarian ini
biasanya di tarikan berpasangan oleh kelompok remaja putera. Kata Gopala
sekilas seperti berasal dari India, atau dalam bahasa kawi yang berarti
penggembala dalam hal ini penggembala sapi, tarian ini menggambarkan
tingkah polah penggembala sapi di sebuah ladang penggembalaan sapi, tarian
ini ditarikan dengan nuansa jenaka, sehingga memaksimalkan citra yang
menghibur.Tari Gopala ini digarap pada tahun 1983 oleh I Nyoman Suarsa
sebagai penata tari, dan diiringi oleh penata tabuh I Ketut Gede Asnawa.
Banyak gerakan-gerakan yang bisa kita saksikan seperti saat memotong rumput,
menghalau burung, membajak sawa, gerakan-gerakan binatang yang dipadu
dengan gerak yang humoris. Untuk sanggar tari anak-anak laki biasanya akan
mendapat pelatihan ini.
9. TARI MARGAPATI
Tari Margapati adalah tarian daerah yang berasal dari Bali. Nama tari ini
berasal dari kata "marga" atau "mrega" yang berarti binatang. Ada juga yang
mengartikan "margi" yang berarti jalan, sehingga Tari ini menggambarkan salah
jalan seorang wanita , sehingga penarinya juga wanita menyerupai gerak pria.
Tari ini diciptakan pada tahun 1942 oleh Nyoman Kaler.
Dalam pertunjukanya tari Margapati menggambarkan gerak seekor binatang
raja hutan atau singa berkelana memburu mangsa. Dalam pertunjukanya tari ini
termasuk tarian putra keras.
Fungsi tari Margapati adalah sebagai hiburan dan juga ditampilkan guna
keperluan upacara keagamaan di Bali.
Tari Panji Semirang. Keistimewaan tarian ini yaitu, karena tarian ini
menggambarkan tentang pengembaraan seorang laki-laki namun di tarikan oleh
penari wanita. Tentu saja, ada sejarahnya mengapa tarian ini harus di tarikan
oleh seorang wanita meskipun menceritakan kisah pengembaraan seorang laki-
laki. Tari Panji Semirang merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh I
Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tarian ini menceritakan tentang seorang putri
raja bernama Galuh Candrakirana yang pergi mengembara dengan menyamar
menjadi laki-laki bernama Raden Panji. Pengembaraan ini dilakukan setelah
putri tersebut kehilangan suaminya. Namun, dalam Babad Bali tarian ini
menggambarkan putri bernama Galuh Candrakirana yang melakukan
pengembaraan untuk mencari kekasihnya yang bernama Raden Panji Inu
Kertapati, dengan menyamar sebagai laki-laki. Tarian ini ditarikan oleh
perempuan dengan penampilan seperti laki-laki, dan tentu saja tidak memiliki
gerakan perempuan sama sekali dalam tarian ini.
Tari Gambuh adalah tarian drama tari Bali yang dianggap paling tinggi
mutunya dan merupakan drama tari klasik Bali yang paling kaya akan gerak-
gerak tari sehingga sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali. Diperkirakan
Gambuh ini muncul sekitar abad ke-15 yang lakonnya bersumber pada cerita
Panji. Gambuh berbentuk total theater karena dikarena di dalamnya terdapat
jalinan unsur seni suara, seni drama dan tari, seni rupa, seni sastra, dan
lainnya. Pementasanya dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti odalan,
upacara Manusa Yadnya seperti perkawinan keluarga bangsawan, upacara
Pitra Yadnya (ngaben) dan lainya sebagainya. Diiringi dengan gamelan
Penggambuhan yang berlaras pelog Saih Pitu
II. TARI LEGONG
Tari legong tarian yang berasal dari pulau bali. Legong adalah tarian klasik
Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat
dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh.
Arti kata Legong berasal dari kata "leg" artinya gerakan tari yang luwes (lentur)
dan kata "gong" memiliki arti alat musik gamelan. Sehingga kata "Legong"
memiliki arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh alat musik
gamelan yang mengiringinya. Alat musik gamelan yang digunakan untuk
mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
Pada perkembangannya kemudian disebut Legong Kraton. Tarian ini
biasanya dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan
Condong (penari tambahan) sebagai pembukaan tarian. Namun biasa juga tari
Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh
Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para
penarinya kecuali yang berperan sebagai Condong.
Sejarah
Tari condong berasal dari istana di Bali pada pertengahan abad ke-
19. Penciptanya tidak diketahui, tetapi sejarah rakyat mengacu bahwa ada
pangeran dari Sukawati sakit parah mendapat penglihatan dua gadis cantik
menari dengan anggun ditemani musik gamelan; setelah sehat kembali,
pangeran ini mereka ulang tarian yang dia pernah lihat.Tarian ini awalnya
menceritakan kisah dua bidadari bernama Supraba dan Wilotama. Semenjak
dekade 1930-an, cerita diubah menjadi seorang raja atau ratu. Pada pertunjukan
modern, penari condong memainkan peran subjek. Koreografer Ni Ketut Arini
menggambarkan penari condong sebagai potret seorang pelayan istana yang
melayani raja, serta kagum akan kuasanya dan kecantikan putri sang raja.
Banyak gerakan yang merupakan versi sderhana dari tari legong yang beraneka
ragam dan memang condong dimasukkan ke dalam tari Bali dasar, juga
dipelajari oleh anak-anak. Ada beberapa usaha untuk mempertahankan tari
condong di Bali. Salah satu usahanya adalah penyelanggaraan kompetisi untuk
anak-anak yang melakukan tarian untuk nilai.Gerakan-gerakan tari condong
telah diadaptasi menjadi kreasi seni yang lebih kekinian, termasuk
panyembrama (I Wayan Berata; 1971), yang juga termasuk gerakan-gerakan
legong.
V. TARI BELIBIS
Pengabdian seni secara total akan menghasilkan sebuah cipta karya yang
mempuni juga, seperti tari kreasi baru yang dinamakan tari Belisibis ini,
memang mengapdopsi tingkah polah burung menjadi cri khas dan tema yang
menarik, karena mereka adalah biantang yang cantik dengan kelincahan gerak.
Gerakan-gerakan yang ditampilkan menyerupai gerakan burung belisbis yang
memiliki sayap mengikuti irama gamelan pengiringnya sehingga terlihat begitu
harmonis dan indah.
Tari ini ditarikan oleh 7 orang penari dan semuanya wanita, diciptakan oleh
N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem di tahun 1984 dan dengan komposer I Nyoman
Windha. Keindahan tarian ini kala dipentaskan cukup membuat kita berdecak
kagum, menarik juga dijadikan tontonan menari saat liburan, namun
pementasannya hanya sewaktu-waktu, pada saat-saat acara tertentu, tergantung
permintaan, dan anda bisa menghubungi sanggar tari yang tersebar di kawanan
Bali.
VI. KECAK
Tari Kecak adalah kesenian tradisional sejenis seni drama tari yang khas dari
Bali. Tarian tersebut menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya
cerita Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan tarian. Tari Kecak
ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali.
Selain sebagai warisan budaya, Tari Kecak ini juga menjadi salah satu daya
tarik para wisatawan yang datang ke sana.
Tari Janger merupakan salah satu tari Bali yang diciptakan pada tahun 1930-
an dan merupakan salah satu dari yang terpopuler. Janger adalah tari pergaulan
anak remaja Bali. Ditarikan oleh 10 hingga 16 orang penari secara berpasangan,
yaitu kelompok putri yang dinamakan janger dan kelompok putra yang
dinamakan kecak. Mereka menari sambil menyanyikan Lagu Janger secara
bersahut-sahutan.
Gerakan Janger sederhana namun ceria dan bersemangat. Musik yang menjadi
latar belakang tari adalah Gamelan Batel atau Tetamburan dan gender wayang.
X. TOPENG LEGONG