Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) : Kode: G

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

Kode : G

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK


MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA TEMATIK KELAS II SDN 2
KALIBENING KECAMATAN PEKALONGAN
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TP. 2014/2015

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUPATMI
NIM : 825030727
PROGRAM STUDI : S1 PGSD UT
MASA UJIAN : 2014.2
POKJAR : PEKALONGAN

PROGAM STUDI S.1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA
BANDAR LAMPUNG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Nama Mahasiswa : SUPATMI


NIM : 825030727
Program Studi : S 1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 2 KALIBENING

Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus


Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, rabu, tanggal 15 Oktober 2014.
Siklus 2, rabu, tanggal 22 Oktober 2014.

Masalah yang merupakan fokus perbaikan:


1. Rendahnya kemampuan siswa dalam mempelajari materi perkalian dan
pembagian bilangan sampai dua angka.
2. Metode belajar yang belum tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran
Matematika kelas II SD.

Pekalongan, 16 November 2014


Supervisor 1 Mahasiswa

YUDO SETIADI, S.Si. M.BA SUPATMI


NIP. 198302152008041001 NIM. 825030727

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pekalongan, 22 November 2014


Yang membuat pernyataan,

Materai
6.000

SUPATMI
NIM. 825030727

iii
KATA PENGANTAR

Pemantapan Kemampuan Profesional adalah mata kuliah yang harus


ditempuh oleh mahasiswa Universitas Terbuka. Mata kuliah ini merupakan
implementasi dari mata kuliah Pemantapan Kemampuan Belajar. Guru dituntut
tidak hanya melaksanakan teori teori pembelajaran, namun harus mampu
menemukan inovasi inovasi dan mengatasi kelemahan kelemahan yang terjadi
dalam pembelajaran di kelas.
Dengan hati yang tulus kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dra. Nila Utama, M.H selaku pengelola S1 PGSD Universitas Terbuka.
2. Bapak Yudo Setiadi, S.si, M.BA selaku supervisor 1 atas bimbingannya
selama penulisan.
3. Bapak Guntoro, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SDN 2 Kalibening atas
bimbingan dan saran di sekolah yang beliau pimpin.
4. Kawan kawan seluruh dewan guru SDN 2 Kalibening atas bantuan dan
bimbingan serta saran selama pelaksanaan pembelajaran hingga laporan
selesai.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan tanggapan, kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnua penulis berharap semoga
laporan ini dapat memberi manfaat yang positif bagi kita semua, amin.

Penulis
Pekalongan, 22 November 2014

SUPATMI
NIM. 825030727

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................. iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... viii
ABSTRAK....................................................................................................... ix
I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................... 3
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran................................. 3
II KAJIAN PUSTAKA............................................................................ 5
III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 8
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian........................................... 8
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran .................................... 8
C. Teknik Analisis Data...................................................................... 14
IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 15
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran...................... 15
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran................. 16
V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT................................. 16
A. Simpulan........................................................................................ 18
B. Saran Tindak Lanjut....................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19
LAMPIRAN - LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman
1. Jadwal Perbaikan Pembelajaran...................................................................8
2. Hasil Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II SDN 2 Kalibening
TP 2014/2015..............................................................................................15
3. Rekapitulas Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II...................16
4. Keberhasilan Siswa dalam pembelajaran Matematika kelas II..................16

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Model tahapan PTK yang dikembangkan oleh

Arikunto.. 9

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing.


2. Surat Pernyataan Mahasiswa.
3. Perencanaan PTK.
4. RPP prasiklus 1, RPP Perbaikan siklus 1, dan RPP Perbaikan siklus 2.
5. Lembar Observasi.
6. Jurnal Bimbingan.
7. Hasil Pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus.
8. Hasil penilaian praktik pembelajaran di kelas ( APKG 1-PKP dan APKG 2-
PKP ).
9. Rekap Nilai Perbaikan Pembelajaran PKP-PGSD.
10. Alat Penilaian Laporan PKP ( APL-PKP ).

viii
ABSTRAK

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebagai penelitian tindakan kelas ( PTK )


dilaksanakan dikelas II SDN 2 Kalibening dengan jumlah siswa 18 anak. Pada
pelajaran Matematika, setelah diberi tugas ternyata nilai test formatif hasil belajar
siswa masih rendah, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan alat peraga.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperoleh data awal untuk
mengetahui tentang keberhasilan pembelajaran, menganalisa dampak penggunaan
alat peraga dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, memperoleh data
awal dan akhir untuk mengetahui tentang peningkatan hasil belajar siswa dan
memperoleh data peningkatan hasil siswa setelah menggunakan alat peraga dan
penguatan dalam pembelajaran. Pelaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus
masing-masing dua pertemuan dengan setiap pertemuan 2 jam pelajaran. Hasil
yang diperoleh pada pra siklus anak yang mendapat nilai 60 ada 3 siswa, pada
siklus I ada 7 siswa dan pada siklus II menjadi 14 siswa. Nilai rata-rata pra siklus
50,6. Pada siklus I nilai rata-rata 63,9 dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi
78,3.

Kata kunci : Peraga, MTK, Prestasi

ix
x
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan Pendidikan Nasional yang ingin dicapai ialah mencerdaskan


kehidupan bangsa, dan mengembangkan terciptanya manusia Indonesia
seutuhnya, yang dilakukan melalui pendidikan. Sesuai dengan Undang -
undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan,
jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Pendidikan
adalah " Aktifitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya
dengan jalan membina potensi - potensi pribadinya, yaitu jasmani dan rohani"
( Piet A. Sahertian, 1993 : 7).

Sekolah Dasar sebagai tempat untuk membantu menumbuh


kembangkan pendidikan dasar, pengajar di SD mempunyai peranan penting
dalam rangka memudahkan anak dalam mengenal dan memahami konsep -
konsep pengetahuan yang diajarkan. Selain mengajar guru juga mendidik yang
berarti bahwa guru berperan aktif dalam rangka membantu mendewasakan
anak didik, oleh karena itu tenaga kependidikan harus berprofesional.

S.I PGSD sebagai program yang menyelenggarakan pendidikan untuk


meningkatkan profesional guru SD mengharuskan Mahasiswanya untuk
melakukan PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ) dalam rangka memperoleh
pengalaman langsung mengenai perbaikan pembelajaran, yang berguna untuk
meningkatkan kemampuan dalam bidang pembelajaran.

Untuk memenuhi tugas tersebut, pelaksanaan perbaikan pembelajaran


sebagai penelitian tindakan kelas ( PTK ) dilaksanakan dikelas II SDN 2
Kalibening dengan jumlah murid 18 anak. Pada pelajaran Matematika, siswa
dapat menyampaikan pesan secara lisan, setelah diberi tugas ternyata nilai test
formatif hasil belajar siswa masih rendah. Dari 18 anak yang mendapat nilai
kriteria tinggi ada 3 anak, hal ini disebabkan dalam pembelajaran tidak
bervariasi dan cenderung mononton sehingga siswa mengalami kejenuhan
dalam belajar.

1
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi
beberapa masalah yaitu :
1. Penjelasan materi kurang jelas
2. Perhatian siswa tidak terfokus ke pelajaran.

3. Pembelajaran tidak menggunakan alat peraga .

4. Guru tidak terampil memberi penguatan

5. Pembelajaran kurang berhasil

4. Situasi ruang kelas tidak konduksif.

2. Analisis Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, agar
penelitian tindakan kelas ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan,
maka penulis hanya membatasi masalahnya pada penggunaan metode
belajar yang tepat dengan menggunakan alat peraga dalam meningkatkan
hasil belajar mata pelajaran Matematika kelas II SDN 2 Kalibening TP
2014/2015.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Masalah pembelajaran yang akan penulis perbaiki yaitu
pembelajaran yang semula tidak menggunakan metode dengan alat peraga
selanjutnya melakukan pembelajaran dengan metode menggunakan alat
peraga, agar siswa lebih aktif dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Metode dengan menggunakan alat peraga ini akan
meningkatkan pemahaman siswa dalam menyampaikan informasi dalam
proses pembelajaran.

2
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan analisa masalah yang ada, maka penulis memberikan
rumusan masalah yang menjadi fokus perbaikan pada kegiatan pembelajaran
yaitu :
" Bagaimana meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran
Matematika dengan menggunakan alat peraga ?"
Berdasarkan rumusan masalah, dapat diformulasikan suatu hipotesis
tindakan yaitu :
" Jika dalam proses pembelajaran guru kreatif menggunakan alat peraga yang
disesuaikan dengan materi, serta diberi balikan terhadap tugas siswa maka
siswa akan aktif mengikuti pelajaran. yang akhirya dapat meningkatkatkan
hasil belajar siswa."

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.


Perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas bertujuan
untuk :
a. Menganalisa dampak penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa.
b. Memperoleh data awal dan akhir untuk mengetahui tentang peningkatan
hasil belajar siswa
c. Memperoleh data peningkatan hasil siswa setelah menggunakan alat
peraga dan penguatan dalam pembelajaran.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.


Bagi guru untuk meningkatkan kreatifitas dan kwalitas pembelajaran
sehingga mutu pendidikan meningkatkan Perbaikan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru akan memberikan kontribusi terhadap kemapuan guru
sehingga guru dapat berkembang secara profesional.

3
Bagi Siswa akan menumbuh kembangkan minat, kreativitas dan motivasi
sehingga tidak hanya pemahaman konsep kognitif saja tetapi juga pola
KBM afektif dan psikomotor.

4
II. KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


PTK (Classroom Action Research), yaitu penelitian yang dilakukan
oleh guru kelasnya (sekolah), tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran.
Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktik
pembelajaran secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil
Instruksional, mengembangkan ketrampilan guru.

B. Pengertian alat peraga

Alat peraga merupakan unsur dari media pembelajaran. Media yaitu


sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran ( briggs 1997 ).
Media merupakan wahana dari pesan / informasi yang oleh sumber pesan /
guru ingin diteruskan kepada penerima pesan / siswa. Pesan / bahan ajar yang
disampikan adalah materi pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai adalah
terjadinya proses belajar pada diri siswa.

C. Manfaat Alat Peraga

Manfaat alat peraga adalah sebagai berikut:

Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih


dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran, (Sudjana & Rivai 1992 : 2)

Dapat mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan


jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan
meningkatnya hasil belajar.

Memperjelas penyajian pesan dan infbrmasi sehingga dapat memperlancar


dan meningkatkan proses dan hasil belajar ( Hamalik 1994 : 15 )

5
E. Fungsi Alat Peraga

Fungsi alat peraga, yaitu :

Untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi


kepada isi pelajaran ( Levie & Lent 1982 ).

Menurut Kemp & Dayton (1985 : 28), memenuhi tiga fungsi utama yaitu :
1. memotivasi minat / tindakan

2. menyajikan informasi

3. memberi instruksi

E. Belajar
Beberapa definisi belajar antara lain :
1. Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto ( 1990 : 84 )
menyatakan bahwa : Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ini mengalami
situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi
2. M. Morgan menyatakan : Belajar adalah setiap perubahan yang
telatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai sustu hasil dari
latihan atau pengalaman ( Purwanto, 1990 : 84 ).
3. Slamet ( 1998 : 4 ) berpendapat bahwa : Belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu ini
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Dari definisi definisi di atas walau agak berbeda dalam
merumuskan definisi belajar, dapat dikemukakan adanya persamaan bahwa
belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan
sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang
mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Namun tidak semua
perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar.

6
F. Hasil Belajar
Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar, karena prestasi
itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan dengan nilai.
Menurut Winarno Surahmad ( 1997 : 88 ) sebagai berikut :
Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari
pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan
tingkah laku
Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
atau perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku
baru berkat pengalaman baru.
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, maka hasil belajar
merupakan hasil kegiatan belajar sedangkan belajar sendiri lebih menekankan
pada proses kegiatannya, selain pada hasil kegiatannya.
Hasil belajar merupakan hasil yang menunjukkan kemampuan
seseorang siswa dalam menguasai bahan pelajarannya. Hasil belajar dapat
diuji melalui tes sehingga dapat digunakan untuk mengetahui keefektifan
pengajaran dan keberhasilan siswa atau guru dalam proses belajar mengajar.
Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks. Hal ini disebabkan
banyak faktor yang terkandung didalamnya baik yang berasal dari faktor
intern dan faktor ekstern.
Adapun faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :
1. Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.
2. Faktor psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motifasi, kemampuan
kognitif.
Sedangkan faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar :
1. Lingkungan
Yang termasuk faktor lingkungan adalah alam, masyarakat dan keluarga.
2. Faktor Instrumental
Faktor ini terdiri dari kurikulum / bahan pengajaran sarana dan fasilitas.

7
III. PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta pihak yang membantu.

Tempat : SDN 2 Kalibening


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II ( Dua ) / Ganjil
Jumlah Siswa : 18 orang
Tingkat Kemampuan : Rendah
Waktu : Tanggal 15 s/d 22 Oktober 2014
Pihak yang membantu : Drs. Setio Widodo (supervisor 1)
Guntoro, S.Pd.I ( supervisor 2)

Tabel 1 : Jadwal Perbaikan Pembelajaran :

No. Hari / Tanggal Mata Pelajaran Keterangan

1. Rabu , 15 Oktober 2014 Matematika Perbaikan 1 ( Siklus 2 )

2. Rabu , 22 Oktober 2014 Matematika Perbaikan 2 ( Siklus 3 )

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus tiap siklus
terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
Dari gambar di dibawah ini dapat dijelaskan tahapan-tahapan
penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus
masing-masing dua pertemuan dengan setiap pertemuan 2 jam pelajaran.

8
Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 1. Model tahapan PTK yang dikembangkan oleh Suharsini Arikunto


(2008 : hal. 16).

SIKLUS 1
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
Pada tahap perencanaan ini akan langkah-langkah yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan rancangan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
2) Menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
3) Persiapkan lembar pengamatan.
4) Mempersiapkan perangkat tes hasil belajar.

b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran


Kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan. Adapun
prosedur penerapan dari rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah
disusun adalah sebagai berikut :
1) Langkah pembukaan.
Sebelum alat peraga digunakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya:

9
a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang diperagakan.
b) Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya
siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan
demonstrasi.
2) Langkah pelaksanaan dengan alat peraga.
a) Memulai dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir,
misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga
mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan alat peraga yang digunakan.
b) Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
c) Meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya penjelasan dengan
menggunakan alat peraga.
d) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih
lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari alat peraga.
3) Langkah mengakhiri demonstrasi.
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan alat peraga dan
proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan
apakah siswa memahami yang telah didemontrasikan dengan alat peraga itu atau
tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya pembelajaran dengan metode alat
peraga itu untuk perbaikan selanjutnya.

c. Pengamatan (Observasi)
Kegiatan ini dilakukan selama proses pembelajaran dengan tujuan untuk
memperoleh informasi yang lebih mendasar tentang suasana pembelajaran yang
dilakukan mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Data hasil observasi
tersebut digunakan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

10
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan mengalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil
dan tes pengamatan. Refleksi digunakan sebagai acuan perbaikan pembelajaran
pada siklus II.

SIKLUS II
Setelah diadakan refleksi maka dilaksanakan siklus II. Adapun tahapan
pada siklus II sama dengan siklus I yaitu terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan kelas pada siklus II seperti siklus I, dilanjutkan pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kemudian menyiapkan soal tes dan
menyiapkan lembar observasi penilaian.

b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus II perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14
Oktober 2014 selama 2 jam pelajaran (2 35 menit). Adapun kegiatan
pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
1) Membuka pelajaran
Pada saat pembelajaran akan dimulai, guru terlebih dahulu menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan memotivasi siswa agar selalu
aktif dalam proses pembelajaran. Guru menginformasikan kompetensi yang
harus dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran pada pertemuan ini.
Kemudian memberikan penjelasan singkat materi pelajaran dan prosedur
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
2) Menjelaskan materi
Pada kegiatan ini, guru menjelaskan materi yang akan disampaikan kepada
siswa.
3) Memberikan tugas
Kelompok siswa di bentuk oleh guru yang didasarkan pada nilai ulangan
harian sebelumnya dan masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa,
selain diskusi kelompok berlangsung guru berkeliling membimbing dan
mengarahkan siswa dalam mengerjakan soal serta memberikan kesempatan

11
kepada siswa untuk bertanya terhadap tugas yang kurang dipahami.
Kemudian siswa mencatat hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematis.
4) Mempertanggungjawabkan tugas
Setelah selesai mengerjakan soal kemudian siswa menyerahkan atau
mengumpulkan hasil pekerjaanya dan guru menerima hasil dari apa yang
telah dikerjakan siswa. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada
perwakilan dari kelompok yang dipilih guru untuk maju ke depan, dan
menuliskan jawabanya di papan tulis.
5) Menutup pelajaran
Setelah waktu pelajaran selesai, guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang sudah dipelajari dan siswa mencatat kesimpulan tersebut agar siswa bisa
lebih memahami materi yang sudah guru sampaikan. Tak lupa guru
memberikan pekerjaan rumah dan meminta siswa untuk membaca kembali di
rumah.
Pada akhir pertemuan guru juga memberikan soal tes (posttest) kepada siswa
berupa tes testulis. Kemudian masing-masing siswa mengerjakan soal
tersebut. Guru mengawasi pelaksanaan tes. Setelah selesai, guru menyuruh
masing-masing siswa untuk mangumpulkan hasil tes kepada guru. Kemudian
guru menilai. Pada kegiatan akhir, guru memberikan kesimpulan dan
merefleksi hasil tes belajar siswa. Guru menyuruh siswa untuk mempelajari
materi pada pertemuan selanjutnya. Kemudian guru menutup pelajaran.

c. Pengamatan/Observasi
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, kegiatan
perbaikan pembelajaran diamati dalam lembar observasi yang telah dibuat
oleh peneliti bersama Suprvisor 2.

d. Refleksi
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan observvasi terhadap proses
pembelajaran pada siklus II, masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu :

12
1. Pengelolaan kelas sudah baik, namun siswa perlu selalu dimotivasi
agar perhatiannya terpusat pada penjelasan guru.
2. Proses pembelajaran menggunakan alat peraga, dari pengamatan sudah
mampu menghasilkan nilai yang baik. Dari pengamatan rata-rata
kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran sudah mencapai
lebih dari 75%.
3. Pengelolaan waktu sudah baik, karena waktu yang tersedia cukup
untuk melaksanakan proses pembelajaran menggunakan alat peraga.

Indikator Keberhasilan :
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan
prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan
hasil belajar siswa dari siklus ke 1 sampai siklus berikutnya dengan
peningkatan hasil belajar siswa ditandai dengan tercapainya Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 60 mencapai 60 % di akhir
siklus.
Sehubungan inilah keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas
beberapa tingkatan atau taraf. Tingkat keberhasilan tersebut menurut Syaiful
Bahri Djamarah dkk (2002) adalah sebagai berikut:
1. Istimewa / maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran
yang
diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
2. Baik sekali / optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d.
99%)
bahan pelajaran yang dikerjakan dapat
dikuasai oleh siswa.
3. Baik / minimal : Apabila bahan pelajaran yang dikerjakan
Hanya 60% sampai dengan 75% saja
dikuasai oleh siswa.
4. Kurang : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan
kurang dari 60% dikuasai oleh siswa.

13
C. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif.
Data kualitatif melalui observasi, sedangkan kuantitatif melalui tes formatif
yaitu tes hasil belajar siswa. Namun pada penelitian ini guru sebagai peneliti
lebih spesifik pada kuantitatif untuk mengetahui nilai hasil belajar siswa.
Iqbal Hasan (2001) dan Zainal Aqib dkk (2009) menyatakan bahwa
rumus yang digunakan untuk mendukung rata-rata kelas adalah sebagai
berikut :
1. Untuk menghitung nilai rata-rata
X X 2 X 3 ...... X n
X 1
n
Keterangan:
X = Rata-rata hitung (mean)

X 1
= Nilai data ke-1

X 2
= Nilai data ke-2

X 3
= Nilai data ke-3

X n
= Nilai data ke-n

X i
= Nilai data ke-i
n = Banyaknya data.
2. Untuk menghitung persentase

P x 100%
n
Keterangan:
P = Presentase
x = siswa yang tuntas belajar
n = Jumlah siswa.
Rumus di atas untuk mencari presentase aktivitas siswa dalam proses
KBM yaitu dengan cara jumlah siswa yang melakukan aktivitas dibagi
dengan jumlah siswa secara keseluruhan dikali seratus persen.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

14
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Data yang diperoleh dari kegiatan awal sampai pelaksanaan perbaikan melalui
siklus I dan siklus II.

Tabel 2 : Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika kelas II SDN 2


Kalibening tahun pelajaran 2014/2015.

Nilai
No Nama
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Ari Satria Firdaus 40 50 70
2 Bagus Dwi Prasetyo 30 50 60
3 Chesia Olivia Saputri 40 50 70
4 Danisa Al Jura 50 80 100
5 Giovan Zaky Susanto 50 70 90
6 Latifah Munawaroh 30 50 70
7 Latifatul Khoirunnisa 50 60 80
8 Lisa Okta Fituani 70 80 90
9 Malda Agustina Pertiwi 50 70 90
10 Muhammad Kurniawan 70 70 100
11 Putra Dika Pradana 50 60 70
12 Deha Dwi Arya 40 50 60
13 Rizki Al fandi 50 70 70
14 Safitra Lestari 80 90 100
15 Kia Mageta 50 50 60
16 Yustina Wigati 60 60 80
17 Alif Maysifa Agustin 50 70 60
18 Fadillah Uma Yasari 50 70 90
Jumlah 910 1150 1410
Rata-rata 50,6 63,9 78,3
Tabel 3 : Rekapitulas Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II


No Kriteria
Jumlah Prsntse Jumlah Prsntse Jumlah Prsntse
1 I - - - - 3 17%
2 BS 1 6% 2 11% 6 33%
3 B 2 11% 5 28% 5 28%
4 K 15 83% 11 61% 4 22%

Keterangan :

15
I : Istimewa B : Baik
BS : Baik Sekali K : Kurang

Tabel 4 : Keberhasilan Siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II


SDN 1 Trisnomulyo.

No Uraian Siklus Pra Siklus I Siklus II


1 Nilai < 60 15 11 4
2 Nilai 60 3 7 14
3 Nilai rata-rata tes
50,6 63,9 78,3
formatif
4 Nilai Keberhasilan 17 % 39 % 78 %

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan data diatas ternyata menggunakan alat peraga yang sesuai
dengan materi pembelajaran dan tepat penggunaannya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Dari pelaksanaan pembelajaran matematika, hasil evaluasi
siswa pada pra siklus nilai siswa diatas 60 sebanyak 3 siswa dengan rata rata
50,6 dan persentase keberhasilan 17 % . Nilai ini menunjukan pembelajaran
yang kurang berhasil. Oleh karena itu, perlu diadakannya perbaikan
Pada pelaksanaan RPP siklus 1, siswa yang memperoleh nilai diatas 60
sebanyak 7 siswa dengan perolehan nilai rata-rata 63,9 dan persentase
keberhasilan 39 %. Nilai ini belum menunjukan nilai yang memenuhi standar
sehingga perlu diadakan RPP siklus II.
Pada pelaksanaan RPP siklus ke II siswa yang memperoleh nilai diatas
60 sebanyak 14 siswa rata-rata 78,3 dengan persentase keberhasilan 78 %
Nilai tersebut sudah menunjukan kemajuan berarti menunjukan peningkatan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.
Perbaikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan menunjukan
penguasaan materi yang lebih baik. Dari hasil pembahasan tersebut terdapat
kenaikan keberhasilan siswa pada tes formatif sesudah perbaikan
pembelajaran.

16
V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada setiap siklus, ternyata
penggunaan alat peraga yang tepat dan sesuai materi pelajaran memberikan
dampak positif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga dapat
meningkatkan partisipasi aktif dari siswa, meningkatkan aktivitas belajar
siswa, membantu mempermudah siswa dalam menguasai dan memahami
materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dengan baik
sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh guru.
Pada pra siklus anak yang mendapat nilai 60 ada 3 siswa, pada siklus I
ada 7 siswa dan pada siklus II menjadi 14 siswa. Nilai rata-rata pra siklus
50,6. Pada siklus I nilai rata-rata 63,9 dan pada siklus II nilai rata-rata menjadi
78,3.

17
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran yaitu :
1. Pembelajaran hendaknya menggunakan alat peraga konkrit.
2. Memilih alat peraga yang tepat sesuai dengan materi.
3. Penjelasan secara jelas dengan menggunakan metode yang tepat
4. Memperbanyak contoh-contoh soal dan latihan.
5. Guru berusaha memahami dan membimbing siswa selama pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Hal 16. Jakarta : Rineka
Cipta.

Aqib, Zainal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. . Jakarta:Yrama Widya.

Bahri Djamarah,Syaiful dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.


Jakarta:Renika Cipta.

Haryanto.2004.Sain untuk Sekolah Dasar Kelas V.Jakarta : Penerbit Erlangga.

Hasan,Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik 1. . Jakarta :PT. Bumi Aksara.

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Hal.212 Bandung :


Alfabeta.

Samsudin Abin, Budiman Nandang. 2005. Profesi Keguruan 2. Jakarta:


Penerbit Universitas Terbuka.

18
Suciati. 2005. Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Penerbit Universitas
Terbuka.

Sutikno, M.Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajran. Hal. 96. Bandung :


PT. Prospect.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.


Hal. 201. Bandung : Rosdakarya

Wardani I.G.K Wihardit, Kuswoyo, Nasution Noehi. 2004. Penelitian Tindakan


Kelas (PTK). Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Wardani I.G.K Juldeka, Siti Marsinah, Ngadi. 2005. Pemantapan Kemampuan


Profesional. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Winata Putra, S. Udin. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit


Universitas Terbuka.

Zainul Asmani, Mulyono Agus, M.Hum. 2005. Tes dan Esmen di SD.
Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka

19

Anda mungkin juga menyukai